Anda di halaman 1dari 4

Atletik – Lempar Lembing

A. Uraian Materi

Lempar lembing mempakan salah satu bentuk Olahraga atletik perorangan. Olahraga
lempar lembing diikutsertakan dalam pesta Olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor
perorangan putra dan putri. Sesuai dengan namanya alat yang digunakan dalam Olahraga ini
adalah lembing. Lembing adalah suatu benda yang berbentuk tombak panjang yang
digunakan untuk berolahraga dan dimasukkan dalam nomor lempar pada cabang atletik.

a. Bagian-bagian dan Ukuran Lembing

Lembing dapat dibagi menjadi tiga bagian berikut ini.


1. Bagian utama dilapisi benda keras dan lancip disebut mata lembing.
2. Bagian tengah dengan tali pegangan disebut badan lembing.
3. Bagian pangkal atau belakang lembing disebut ekor lembing.

Adapun lembing terbuat dari metal di bagian depannya terpasang mata lembing yang lancip
atau runcing, badan lembing harus halus dan tidak kasar. Pegangan lembing berupa tali yang
dililitkan pada badan lembing menutup pusat gravitasi dan tidak melebihi diameter badan
lembing, tebal lilitan harus rata tidak
terdapat simpul atau tonjolan. Berikut ini ukuran yang menjadi syarat sebuah lembing.

No. No. Ukuran Atlet Putra Atlet Putri


1 Berat 800 gram 600 gram
2 Panjang Lembing 2,6 – 2,7 meter 2,2 – 2,3 meter
3 Panjang Mata Lembing 25 – 33 cm 25 -33 cm
4 Panjang Lilitan pegangan 15 – 16 cm 14 – 15 cm

b. Lapangan Lempar Lembing


Lapangan merupakan sarana yang penting dalam olahraga lempar lembing karena
merupakan sektor lemparan dalam perlombaan maupun latihan. Sektor lemparan dalam
lempar lembing mempunyai sudut 29° dengan lebar lintasan 4 In dan jari jari 8 m.
Perhatikan gambar berikut!
c. Teknik Dasar Lempar Lembing

Supaya dapat melakukan lemparan yang baik dan benar, seorang atlet harus menguasai
teknik—teknik dasar dalam lempar lembing. Salah satu teknik dasar yang pertama harus
dikuasai oleh atlet dalam olahraga lempar lembing yaitu teknik dasar memegang dan
membawa lembing.

1) Teknik Dasar Memegang Lembing

Teknik dasar memegang lembing dapat dilakukan dengan


tiga cara yaitu cara Amerika, cara Finlandia, dan cara
menjepit.

a) Cara Amerika (Amen'ca Style)


Ibu jari dan jari telunjuk berada di pangkal balutan lembing,
lembing diletakkan di tengah telapak tangan dan dipegang
oleh jari jari tangan yang lain.

b) Cara Finlandia (tSte)


Ibu jari dan jari telunjuk bertemu pada ujungnya tepat di
pangkal balutan, jari telunjuk agak lurus ke atas, dan jari jari
yang lainnya menelungkup wajar.

c) Cara menjepit (Tang Style) .


Jari tengah danjari telunjuk berfungsi sebagai tumpu
pegangan, lembing saling menjepit, ibu jari dan jari cara
menjepit' lainnya menelungkup wa

2) Teknik Dasar Membawa Lembing

Ada tiga cara membawa lembing sewaktu melakukan awalan. Pelempar dapat memilih
salah satu yang sesuai dengannya.

Berikut ini cara membawa lembing:

1. Dibawa di atas bahu dengan mata lembing mengarah serong ke atas. Cara ini
umumnya digunakan oleh yang menggunakan awalan dengan gaya jingkat atau gaya
Amerika atau American Hop.

2. Dibawa di muka bahu dengan mata lembing mengarah serong ke bawah. Cara ini
banyak digunakan oleh pelempar yang menggunakan awalan langkah silang atau
gaya Finlandia.
3. Dibawa dengan lembing di bawah. Lengan kanan yang memegang lembing lurus ke
bawah maka lembing arahnya serong ke atas, ekor lembing dekat tanah. Cara
membawa ini untuk memudahkan pelempar memperoleh posisi siap melakukan
lemparan setelah melakukan awalan

3.Cara Melempar Lembing

Cara melempar lembing dapat dilakukan dengan cara; atlet berlari sambil membawa
lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, siku menghadap ke depan dan telapak
tangan menghadap ke atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah.
Panjang awalan rata-rata 30 m. Awalan pendahuluan biasanya dimulai ketika atlet tiba di
tempat yang telah diberi tanda
sebelumnya (check mark).

D.Gaya Melempar Lenting

a) Gaya Melempar Jingkat (Hop Step)

Pada permulaan lari awalan, lembing dibawa setinggi kepala dengan lengan bengkok
siku menghadap ke atas. Kemudian berlari secepat-cepatnya, pada saat kaki kiri sampai
pada tanda (check mark) yang telah ditentukan, tangan kanan telah mulai sedikit diluruskan
ke belakang bawah. Kemudian, kaki kanan melangkah dan mendarat maka dengan tumpuan
kaki kanan gerakan berjingkat dilakukan, mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu dan
kaki kiri langsung ditarik selebar dan sejauh mungkin.

b. Gaya Melempar Silang (Cross Step)

1. Dengan permulaan berlari, lembing dibawa setinggi kepala dengan lengan bengkok,
siku menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap ke atas.
2. Lembing sejajar dengan tanah, lintasan awalan kurang lebih 30 m termasuk ”langkah
silang”,
langkah akhir dimulai sejak pelempar sampai pada tanda (check mark) yang dipasang
sebelumnya.
3. Kaki kanan melompat kuat dibantu dengan kaki kiri mengangkat panggul ke depan
atas disertai dengan panggul dan badan diputar ke kiri. Lengan kiri dari posisi
terangkat di muka dada lalu digerakkan ke samping kiri. Kepala menghadap ke arah
lemparan agak menengadah, pandangan agak ke atas.
4. Didahului siku kanan, lembing dilemparkan sekuatkuatnya dengan sudut lemparan
kurang lebih 40 derajat disertai dengan badan yang dicondongkan ke depan
mengikuti ayunan lengan melempar lembing, lepasnya lembing kira-kira di atas
depan dari bahu kanan.
5. Lepasnya lembing diikuti dengan kaki kanan melangkah di muka. Gerakan ini
merupakan langkah yang kelima gaya Finlandia. Bersamaan dengan mendaratnya
kaki kanan, kaki kiri ditegakkan ke belakang dan tetap terangkat untuk memberikan
keseimbangan pada kaki kanan yang harus berjingkat-jingkat dalam usahanya
mengerem lajunya awalan.
6. Keluar dari lintasan setelah lembing yang dilempar jatuh. Dari posisi berdiri ia
meninggalkan lintasan. Lemparan dianggap tidak sah kalau setelah melempar dan
lembing belum jatuh ke tanah, ia telah meninggalkan lintasan.

Anda mungkin juga menyukai