LEMPAR LEMBING
b. Cara Amerika
1) Jari telunjuk memegang bagian tepi belakang pegangan lembing.
2) Ibu jari dalam keadaan lurus diletakkan pada lembing di belakang tepi pegangan.
3) Tiga jari yang lain berimpit agak renggang dengan jari telunjuk memegang pada
pegangan lembing. Dengan cara ini yang memegang peranan dalam melempar adalah
jari telunjuk
Pelempar dapat memilih cara mana yang cocok baginya. Cara manapun yang dipilih oleh
pelempar harus dapat memberikan pegangan yang nyaman, dapat mengendalikan jalan
serta arah lemparan pada lembing dengan tepat, dan dapat menyalurkan tenaga pada
lemparan dengan tepat pula.
c. Sikap melempar
Pada sikap ini dimulai dari tangan kanan yang membawa lembing, kemudian lembing
dijulurkan langsung dari atas pundak di belakang badan. Kaki kiri dilangkahkan jauh ke
depan, badan diputar ke kanan bersamaan dengan gerakan lembing ke belakang.
Langkah ketiga dengan kaki kanan merupakan langkah untuk melempar lembing ke atas
serong ke depan, dengan sudut lemparan kurang lebih 40 derajat. Lembing dilepas di
atas, agak ke muka sedikit dari pundak kanan.
d. Lepasnya lembing
1) Begitu kaki kiri mendarat dengan ujung kaki menjurus ke arah lemparan, kaki kanan
diputar dan digerakkan ke atas muka. Panggul diputar ke kiri dan badan ditegakkan.
2) Lembing terangkat ke atas, siku dibengkokkan sedikit, dengan gerakan ini lemparan
sudah dimulai. Lengan kiri dibawa ke samping, boleh lurus atau bengkok dan kepala
sudah menghadap ke arah lemparan lembing.
3) Badan ke depan, bersama dengan penekukan siku kanan, siku ini mendahului tangan
yang memegang lembing. Dengan didahului oleh siku kanan lembing dapat
dilemparkan sekuat-kuatnya.
4) Lepaskan lembing kira-kira di atas dan agak ke depan sedikit dari pundak kanan.
b) Lintasan awalan
1) Lintasan awalan harus dibatasi garis 5 cm terpisah 4 meter
2) Panjang lintasan awalan minimal: 30 meter - maksimal 36,5 meter
c) Lengkung lemparan
Lengkung harus dibuat dari kayu atau metal, dicat putih lebar 7 cm, datar dengan tanah
sekeliling, dan merupakan busur (lengkungan) dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter.
Garis 1,5 meter dibuar dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkung lemparan,
menyiku ke luar
d) Sudut lemparan
Dibentuk oleh dua garis dibuar dari titik pusar lengkung-lemparan dengan sudur 29
derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan, tebal garis sektor 5 cm.
5. Peraturan-Peraturan Umum
1) Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.
2) Lemparan yang sah, mata lembing harus menancap atau mengores tanah di sektor
lemparan.
3) Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan, atau garis
1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.
4) Sekali pelempar mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar badan sepenuhnya
sehingga punggung menghadap ke arah lengkung lemparan.
5) Lemparan harus dilaksanakan lewat di atas bahu.
6) Kesempatan lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar
cakram, yaitu 3 kali kesempatan melempar