DISUSUN OLEH :
ERFISHA
KELAS VI B
Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania.
Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu. Sementara
kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman
pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang
disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian
dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event olimpiade
modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
Teknik Dasar Tolak Peluru
Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a) Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk
menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara
ini penolak harus memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru
harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus
rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal
atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar
antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat
di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat
dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau
bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit
dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm,
panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
Pengenalan tolak peluru dengan dimensi permainan ditujukan agarsiswa merasa gembira
saat pelaksanaan pembelajaran. Hal ini penting karena tidak semua orang menyenagi olah
raga ini. Dengan dimensi ini, pembelajaran berlangsung secara kondusif. Metode ini sangant
baik untuk mengenalkan peluru dalam bentuk permainan sekaligus memperkenalkan gerakan
tolak peluru seca utuh dan menyeluruh. Bentuk-bentuk permaina tersebut diantaranya:
b) Memantukakan MB ke dinding
Kegiatan ini diutamakan pada gerakan menolak dan menagkap MB dengan ketingian
yang telah ditentukan. (Carr,1991: 154) gerakan dapat dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal berikut ini:
Berdiri tegak dengan satu aki berada didepan, pegang MB denagn kedua tangan,
prioritaskan tangan kanan sebagai tangan tolak. Kemudian doronglah MB kedinding
dari jarak 2 meter dengan ketingian kira-kira 2 meter dari lantai. Doronglah MB
sampai kedua lengan dalam keadaan lurus
Tangkaplah MB sesegera mungkin ketika mulai turun dan lakukan kembali gerakan
menolak Mb kedinding segera setelah kembali keposisi semula.
c) Menolak mb pada target atau sasaran
Menolak MB pada sasaran atau garis-garis dengan jarak yang telah ditentukan
Latihan menolak MB ini dapat divariasikan dengan cara seperti:
1) MB pada sasaran lingkaran ban. Letakkan ban dan jaraknya dapat diatur sesuai
dengan kemempuan
2) Menolak MB melewati tali yang direntangkan di antar dua tiang denagn ketingian
yang bervariasi
3) Menolak MB pada sebuah benda diam atau bergerak