Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH LEMPAR LEMBING DAN ATURAN PERLOMBAAN

NAMA : ALEXANDER Y. C. WOSA


NIM : 19320019
KELAS :A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN ARTA WACANA
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan


dan kekuatan dalam melempar. Medianya terdiri lembing, yaitu sama
tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebh
identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia . berbicara olahraga
atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada
zamam tersebut. Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga
kompilasi umat manusia besar-besaran memasuki masa bercocok tanam dan
beternak, meninggikan alkan masa nomanen yang lebih kental dengan
aktivitas berburunya. Manusia mulai pria tetap dengan membangun
perkampungan perkotaan.
Perubahan gaya hidup permainan kata-kata terjadi. Salah sendirian
adalah aktivitas fisik seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk
berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahrag yang
dipertandingkan.unsur untuk terima makanan (berburu) berubah menjadi
upaya pemenuhan akan hiburan danm prestasi. Walaupun belum ditemukan
catatan sejarah yangotentik tentang lempar lembing, tapi sebagian ahli
percaya olahraga ini telah berkembang sejak zaman klasik yunani. Saat ini,
lempar termasuk olahraga popular. Tak kalah dengan olahrag jenis atletik
lainnya,seperti lari,lompat, dan lempar cakram.
B. TUJUAN
- Mengetahui pengetahuan lempar lembing
- Mengetahui persyaratan yang sah pada olahraga lempar lembing
- Mengetahui yeknik bermain lempar lembing
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian lempar lembing


Lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk
kompotisi diperebutkan siu berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan
melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk
bagian dari olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam perdana olimpiade modern
pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh lintasan dan lapangan.
1. Cara memegang
Cara F di Belanda ; pertama lembing ditempatkan pada telapak tangan
dengan ujung atau mata lembing serong mneghambat menuju arah badan.
Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung jari tali bagian
belakang dilingkarkan, dilayani dengan ibu jari diletakkan pada tepi
belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Padahal jari-jari yang
lainnya turut memegang lilitan pegangan dimelebihi dalam keadaan lemas.
Dengan cara F di Belanda ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peran
penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar.
Cara Amerika : pertama lembing ditempatkan pada telapak tangan,
dengan ujung atau mata lembing serong menghambat menuju kearah badan.
Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal jari ujung tali bagian
belakang lembing, dilayani dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang
dari pegangan dan pada badan lembing juga dalam keadaan lurus. Padahal
ketiga jari lainnya berlabuh itu dan renggang denga jari telunjuk turut
membantu dan menutupi lilitan tali lembing.
Peraturan lomba lempar lembing :
Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu, mata lembing, badan lembing,
dan tali pegangan lembing. Panjang lembing putra : 2,6m-2,7m sedangkan
untuk putrid : 2,2m-,2,3m, berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk
putri : 600 gram.
Lembing harus dipegang pada tempat pegangan, lemparan sah kapan
lembing menancap atau menggores ke tanah, lembing tidak sah kapan saat
melempar berbicara tanah didepan lengkung lemparan.
Cara membawa lembing :
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat
dipertimbangkan dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga
diketahui oleh para atlet lempar lembing.
Membawa lembing diatas pundak : lembing dipegang diatas pundak
disamping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat
atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh pelempar yang
menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.
Membawa lembing dibawah :
Membawa lembing dibawah adalah denga lengan kanan lurus ke
bawah, mata lembing menuju serong kekanan dan ekornya menuju serong
kebawah menghambat dekat dengan tanah.
Membawa lembing didepan dada :
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan keornya menuju
serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
B. PERSYARATAN SUATU LEMPARAN YANG SAH
Lembing harus dipegang pada pegangannya, dan harus dilempar lewat
atas bahu atau bagian puncak dari lengan si pelempar dan harus tidak
dilempar secara membandul. Gaya non orthodox lanjut dijinkan untuk
dikenakan. Lemparan itu tidak sah apabila mata lembing tidak pria gores
tanah sebelum tasian lembing lainnya. Pelempar pada waktu membuat
awalan lempar tidak boleh potong shalat satu garis atau jalur parallel.
Lemparan tidak sah kapan si pelempar berbicara dengan bagian milik
atau anggota badan garis lempar, atau garis memperpanjang (garis lempar)
yang siku-siku terhadap garis parallel, atau berbicara tanah didepan garis
lempar dan garis-garis itu semua. Sesudah membuat gerakan awalan lempar
sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar
memutar tubuh hanya penuh jadi punggungnya membahaskan sector
lemparanb
Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing
yang dilemparkan jatuh ketanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari
awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis memperpanjang.
1) Peralatan lembing
Konstruksi : lembing terdiri dari 3 bagian :
(1) mata lembing,
(2) badan lembing,
(3) tali pegangan.
Lembing dibuat dari metal dan pada ujung depan terpasang
kokoh sebuhan mata lembing yang runcing. Tali pegangan (melilit
pada bagian badan lembing) berada di titik pusat gravitasi dan tidak
melebihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. lilitan tali pegangan
lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
2) Jalur lari awalan
Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan
tidak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis parallel
selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4m. kemiringan kesamping
dari jalur lari awalan max : 1 : 1.000.
3) Garis lengkung lingkaran
Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar
atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. garis lempar ini terdiri dari
garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau
metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini diperpanjang
kea rah kanan dan kiri 75cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan
garis parallel 4m. garis perpanjangan inipun dicat putih, elbar 7 cm
dan panjangnya 0,75 m.
C. TEKNIK-TEKNIK DALAM LEMPAR LEMBING
Olahraga lempar lembing merupaka cabang olahraga atletik, dimana
atlet dari melemparkan lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran
yang telah ditentukan. Lembing yang digunakan dalam olahraga ini terbuat
dari logam metal dan pada ujungnya terdapat mata lembing yang bentuknya
runcing, badan lembing, dan tali pegangan pada lembing. Dalam olahraga
lempar lembing terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan,
diantaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara membawa
lembing, gaya melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Didalam lempar lembing banyak sekali melibatkan bagian-bagian
tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu, dan bidang.
Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut
menghasilkan suatu gerakan lempar lembing yang baik.
B. SARAN
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis gerka
lempar lembing mulai dari gerakannya itu sendiri, sendi yang berperan,
bidang dan sumbu yang terkait, serta otot-otot yang digunakan, diharapkan
dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.

Anda mungkin juga menyukai