Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lempar lembing merupakan suatu aktivitas olahraga yang menuntut kecekatan dan
kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan
kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan aktivitas berburu nenek moyang
manusia. Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum
laki-laki pada zaman tersebut. Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat
manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang lebih
kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan
atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti melempar
lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahraga yang
dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya
pemenuhan akan hiburan dan prestasi. Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik
mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak
zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan
olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian lempar lembing?
2. Apa saja peralatan-peralatan yang diperlukan dalam lempar lembing?
3. Apa saja persyaratan yang syah pada olah raga lempar lembing?
4. Apa Saja Macam-macam teknik dalam melakukan lempar lembing?
5. Apa Saja Peraturan Dalam Lempar Lembing ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian lempar lembing
1

2. Menjelaskan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam lempar lembing


3.

Menjelaskan persyaratan yang syah pada olah raga lempar lembing

4. Menjelaskan macam-macam teknik dalam melakukan lempar lembing

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lempar Lembing
Melempar merupakan proses gerak seseorang melakukan gerakan terhadap suatu benda
agar suatu benda tersebut dapat dipindahkan sejauh mungkin. Menurut Yudha M. Saputra (2001:
67) pengertian lempar lembing adalah merupakan salah satu kemampuan dalam melemparkan
benda berbentuk lembing, sejauh mungkin. Sedangkan menurut Soenarjo Basoeki (2003:89)
lempar lembing adalah salah satu nomor perlombaan dalam kelompok lempar di dalam cabang
olahraga atletik. Dari pengertian yang telah diberikan para ahli tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian lempar lembing adalah salah satu nomor dalam perlombaan atletik
yang melemparkanbenda berbentuk lembing, sejauh mungkin. Sedangkan lembing merupakan
suatu benda yang terdiri dari mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing. Mata
lembing terbuat dari metal, badan lembing terbuat dari kayu atau metal atau bambu. Badan
lembing yang terbuat dari metal dipergunakan dalm perlombaan resmi nasional ataupun
internasional, dalam pendidikan biasa menggunakan bambu. Tali lembing terletak melilit pada
titk pusat lembing.
Unsur gerak dan tujuan dari proses gerakan menjadi bagian dari kegitan melempar.
Kedua hal tersebut merupakan satuan yang utuh dan berupa gerakan yang sering disebut teknik
melempar

lembing,yang

selanjutnya

diungkapkan

dalam

teknik

lempar

lembing.

Kemampuan seorang atlet dalam melempar lembing dipengaruhi faktor eksternal yang berupa
lapangan dan alat lembing.Suatu cara mengatasi tahanan eksternal ini,dapat diatasi dengan
berlatih secara intensif.
2.2 Peralatan-Peralatan Yang Diperlukan Dalam Lempar Lembing

Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3)
tali pegangan.

Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata
lembing yang runcing.

Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak
melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama
tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.

Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 2,7 m dan putri adalah 2,2 2,3 m. Berat untuk
putra 800 gr dan putri 600 gr.

2.3 Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu
atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara

membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.


Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian

lembing lainnya.
Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis
atau jalur paralel.

Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota
badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis

paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan
mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya

membelakangi sektor lemparan.


Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan
jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung
garis lempar dan garis perpanjangan.

2.4 Teknik-Teknik Dalam Melakukan Lempar Lembing


Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan, di
antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara membawa lembing, gaya melempar, dan
sikap ketika melempar lembing.
4

1. Cara Memegang Lembing


Untuk memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu diperhatikan.
Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:
a) Cara Memegang
Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata
lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau
pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada
tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang
membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan
pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari
yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar
(Syarifuddin, 1992).
Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata
lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau
pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi
belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga
jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali
lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan
mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk,
sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
a) Cara Membawa Lembing
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya dengan cara membawa
lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing.
1. Membawa lembing diatas pundak : Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala
dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara

ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada
waktu akan melempar.
2. Membawa lembing Di bawah
3. Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing
menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hampir dekat dengan tanah.
4. Membawa lembing di depan dada
5. Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas
melewati pundak sebelah kanan.
Sedangkan dalam membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:

Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan
telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah.

Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan
telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.

Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan mata
lembing diarahkan ke depan serong atas.

2.5 PERATURAN-PERATURAN DALAM LEMPAR LEMBING


1. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan
lembing.
2. Panjang lembing putra : 2,6 m 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m 2,3 m. berat
lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram.
3. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
4. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
5. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung
lemparan
6

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam gerakan lempar lembing banyak sekali melibatkan bagianbagian tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan
bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut
menghasilkan suatu gerakan lempar lembing yang baik.
3.2 SARAN
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis gerak lempar
lembing mulai dari gerakannya itu sendiri, sendi yang berperan, bidang dan
sumbu yang terkait, serta otot-otot yang digunakan, diharapkan dapat
menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.

DAFTAR PUSTAKA
Jonath, U. (1988). Atletik 2 Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta. PT. Rosda Jaya Putra Offset.
Gerry A. Carr. (1997). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
http://kuntyesetya.blogspot.com/2009/01/biomekanika-olahraga.html
http://blogmilikyany.blogspot.com/
http://grandmall10.wordpress.com/2010/01/28/lempar-lembing/
http://media.tumblr.com/tumblr_kuoun2vg0O1qa76ha.jpg

Anda mungkin juga menyukai