Disusun
1. Aulia Prabandaru (06/XI MIPA 5)
2. Awaliyah Putri S (07/XI MIPA 5)
3. Breliancha Greessyan (08/XI MIPA 5)
4. Caesura Nabiihah Z (09/XI MIPA 5)
5. Erlinda Dwi O (10/XI MIPA 5)
1. Panjang lengan
2. Lempar cakram
3. Pengaruh panjang l;engan terhadap prestasi lempar
cakram
2.
Cara lain bagi yang memiliki tangan yang lebar adalah sebagai
berikut: jari tengah dan jari telunjuk berhimpit dan jari-jari lainnya
agak renggang. Jika pada cara yang pertama pengerahan tekanan pada
jari-jari yang terbagi sama, pada cara kedua ini tekanan diutamakan
pada jari-jari yang berhimpitan tadi. Tekanan pada jari-jari ini yang
mengatur putaran cakram sewaktu lepas dari tangan.
3.
2.
Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Setelah badan
menghadap lemparan penuh (siap lempar) dengan waktu yang tepat
cakram dilemparkan kearah depan atas.
3.
2.
Sikap Badan Saat Melemparkan Cakram
Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah di
atas kaki kanan didorong ke depan-atas, selanjutnya badan yang
semula condong ke belakang dan terpilin ke kanan diputar ke kiri
diikuti dengan gerakan panggul yang memutar ke kiri pula. Berat
badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Setelah posisi badan
siap lempar, dengan waktu yang tepat cakram dilemparkan ke arah
depan-atas.
3.
4.
Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain
yang sesuai. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya.
Bagian dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh
tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah
14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran.
Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m,
tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih. Garis putih
selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75
cm pada kedua sisi lingkaran.
Juri 1
Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi
lingkaran pada saat pelempar berputar, seperti di belakang lingkaran
lempar.
Juri 2
Mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran, seperti pada
saat cakram sedang dilepaskan dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya
memegang pengeras suara (megaphone) untuk memberitahukan
pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa
suatu lemparan tersebut sah atau tidak.
Juri 3
Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah
ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat jatuhnya cakram.
Lingkungan keluarga
Keluarga dapat dinyatakan sebagai suatu kelompok atau unit terkecil
dari masyarakat yang didalamnya terdapat hubungan erat antara
anggota-anggotanya. Orang tua dalam suatu keluarga mendidik
anaknya secara kodrati dengan memberi dorongan.
Latihan
Latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara
sistematis untuk mencapai mutu, prestasi maksimal dengan diberi
beban latihan fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan
berulang-ulang (Rusli Nursalam, 1990 : 19).
Ukuran lapangan:
BASKET
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada banyak macam jenis olahraga yang mengunakan bola besar dan
,salah satunya adalah olahraga Basket . Seperti yang diketahui olahraga basket
telah menjadi salah satu olah raga yang ikut dalam olimpiade nasional maupun
internasional. Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan.
Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang
olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu,
bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. Dalam
melakukan permainan bola basket, tentunya membutuhkan pengetahuan
tentang tehnik dasar bermain bola basket, tehnik permainan dalam permainan
bola basket dan sarana prasarana dalam permainan bola basket beserta
perawatan sarana tersebut agar permainan bola basket dapat berjalan. Oleh
karena itu, dalam makalah ini, dikaji tentang hal tersebut yang merupakan suatu
pengetahuan yang dibutuhkan agar dalam permainan bola basket itu dapat
berjalan dengan baik.
1.2 Tujuan
Mencari informasi tentang olahraga Basket dan membagikannya dengan
pembaca. Semoga makalah ini dapet membatu pembaca untuk lebih mengenal
olah raga Basket
2. Chest Pass Chest artinya dada. Chest pass adalah memberikan bola ke
kawan dengan cara di passing tepat diarah depan dada. kelebihan chest pass
adalah lebih cepat, lebih kuat untuk mencapai kawan. cocok untuk team dengan
tipe quick passing.
4. Baseball Pass Passing yang jika dilihat caranya mirip dengan orang
melempar bola baseball ataupun bola rugby. biasanya digunakan untuk long
passing dalam fastbreak.
5. Jump Pass Maksudnya adalah gini, mungkin pernah lihat pemain yang
seperti akan melakukan shooting jump shoot, namun tiba tiba dia memberikan
passing ke kawan. teknik ini sangat tidak dianjurkan, karena biasanya akan
terkena blok, tercuri, maupun salah passing yang mengakibatkan turnover.
6. Blind Pass Blind alias buta, so blind pass bisa disebut juga sebagai no
look pass.
10. Hand Off Pass, adalah operan yang dilakukan tanpa melakukan
lemparan. Pada teknik operan ini biasanya pemain langsung memberikan bola
kepada penerima bola dengan melakukan blok pada lawan.
11. Hook Pass, yaitu teknik operan yang menggunakan satu lengan si
pelempar. Teknik operan seperti ini biasanya dilakukan setelah pemain
melakukan lompatan dan biasanya ditujukan untuk mengubah arah serangan.
12. Underhand Pass, yaitu operan yang dilakukan dari bagian bawah
lawan. Sebelum melakukan operan ini biasanya pemain melakukan gerakan
shooting tipuan agar lawan melakukan blok sehingga bagian bawah lawan
terbuka.
B. Dribble
C. Shooting
D. Rebound
E. Pivot
Gerakan yang satu ini merupakan dasar dari bermain bola basket,
dengan posisi bola yang masih ditangan ( mempertahankan bola ) dari lawan,
dengan menggunakan gerakan badan,putaran kaki atau badan tersebut dapat
diputar sampai 360 derajat, selama tidak bergeser kaki yang satunya.karena satu
kaki sebagai tumpuan, atau poros, jika kedua kaki sama-sama bergerak maka
akan terjadi pelanggaran.
Memutar badan dengan salah satu kaki menjadi as/poros putaran (setelah kita
menerima bola).
2.4 Peraturan
I. Peraturan Permainan Bola Basket
h. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan
masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak
menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir
keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak
akan dihitung sebagai sebuah gol.
2. Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max
7 pemain cadangan.
4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu
anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
9. Team foul akan di-reset pada perpindahan babak. Namun, pada saat
overtime, team foul tidak akan di-reset.
11. Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi
kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
14. Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-
masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
15. Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama,
overtime akan diadakan.
17. Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih
terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw.
Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali
kesempatan.
19. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti
peraturan international.
B. Wasit
Dalam permainan bola basket dipimpin oleh 2 orang wasit, yaitu satu
orang wasit utama (refree), dan satu orang wasit kedua (umpire) serta dibantu
satu orang pencatat score.
C. Bola
D. Bola Mati
Selama dalam pertandingan, time out diberikan 4 kali, setiap satu babak
kesempatan time out 2 kali.
F. Lapangan
G. Keranjang
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras
dengan garis tengah 45 cm berwarna. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai
dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala
terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.
H. Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan
transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120
cm. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan,
dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.
(Perincian selengkapnya, lihat gambar).
I. Bola
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet
atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm,
serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola
tersebut dipompa sedemikian rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari
ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140
cm.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang terdiri
atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding
mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket
sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup
dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah
dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain
ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Lapangan
Ring
Papan Pantul
Bola
3.2 Saran
Untuk pemerintah terutama pihak yang berkompeten dalam bidang
olahraga pada umumnya dan pada bidang bola basket pada khususnya
diharapkan mampu melakukan program-program dbawah ini :
Sejarah
Senam aerobik ini berasal dari negara Amerika Serikat yang
muncul sekitar tahun 1970 – an. Dan senam ini baru masuk ke
negara Indonesia setelah 10 tahun kemudian yang pada saat
itu memasuki tahun 1980 – an. Awalnya senam ini dikenal
dengan kebugaran dan rekreasi oleh masyarakat Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, senam mulai muncul pada
beberapa event/acara. Yang merupakan pertandingan individu
putra dan putri yang diselenggarakan secara nasional, atau
internasional. Saat itu nama senam aerobik masih fitaerobics.
Tahun 1990an diganti menjadi senam aerobik.
Karena semakin pesatnya perkembangan senam tersebut dan
semakin bertambahnya organisasi dalam senam aerobik itu.
Kepopuleran senam aerobik juga terus melambung. Setiap
aturan dalam senam ini terus diperbaharui, karena teknik dan
tingkat kemajuan fisik dari para atlet yang semakin meningkat
juga.
jalan di tempat
melangkah dari sisi ke sisi serta menggerakkan lengan
pada tingkat pinggang atau lebih tinggi.
Marching
Jogging
Kicking
Double Step
Grapevine
Leg Curl
Heel Touch
Lempar Lembing
Lantas, bagaimana sejarah lempar lembing itu sendiri, dan bagaimana teknik-
tekniknya?
Pengertian
Secara sederhana, lempar lembing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dengan melemparkan sebuah benda yang bernama
lembing.
Yaitu benda yang berbentuk tongkat panjang dengan ujung yang runcing, atau
yang biasa kita sebut sebagai tombak.
Tetapi, jika dikaitkan dengan olahraga lembing bisa diartikan sebagai salah satu
nomor atletik lempar.
Dengan memakai gaya dan juga teknik tertentu dengan mematuhi segala peraturan
dalam pertandingan tersebut. Guna memperoleh jarak lempar terjauh.
Sejarah
Lempar tombak atau yang akrab disapa dengan lempar lembing adalah salah satu
keterampilan atau aktivitas sehari-hari yang telah dimiliki sejak zaman manusia
kuno. Dimana hidupnya masih mengandalkan berburu.
Konon, lembing ini merupakan salah satu alat pertama untuk berburu. (Selain
dengan cara menangkap buruan tanpa menggunakan alat, atau melempar dengan
batu serta benda-benda sederhana lainnya) yang sederhana dan efisien.
Dengan adanya lembing ini dapat menunjukan bahwa telah ada kemajuan proses
berfikir pada manusia kuno. Yaitu dimana mereka telah dapat menciptakan alat
yang berguna untuk bertahan hidup.
Selain lembing, juga terdapat beberapa peralatan dari batu lainnya seperti:
kapak perimbas
pisau (batu dengan permukaan samping yang tajam)
pemukul (pentungan).
Lembing atau yang dikenal dengan tombak ini adalah salah satu senjata yang
penggunaanya dengan cara melempar ke arah objek sasaran.
Lembing juga dapat difungsikan sebagai senjata dengan jangkauan yang lebih
jauh atau panjang dibandingkan dengan pedang.
Sehingga tak heran, jika keberadaan tombak ini menjadi salah satu keterampilan
wajib yang harus dikuasai.
Yang merupakan suatu hal yang menakjubkan dan menjadi sesuatu yang menarik
untuk dilihat.
Yakni pada saat peradaban Yunani kuno, lempar lembing telah ditandingkan
dalam olimpiade kuno. Tepatnya pada tahun 776 SM.
Tetapi, belum diketahui secara pasti mengenai segala peraturan dan hal yang
berkaitan dengan pertandingan lempar lembing pada waktu itu.
Jika dibandingkan dengan peraturan yang ada pada lempar lembing pada saat ini.
Namun yang pasti, perlombaan lempar lembing di masa lalu tak hanya ditentukan
dengan lemparan terjauhnya saja.
Sebab terdapat pula perlombaan lempar lembing dengan target tertentu yang harus
dikenai.
Pada saat itu, pemenang lempar lembing yakni peserta yang dapat melempar
dengan jarak yang jauh sekaligus mengenai sasaran yang ditargetkan.
Pada waktu itu terdapat salah satu prajurit Sparta bernama Achiiles yang
merupakan pelempar lembing tak terkalahkan.
Di tahun 1908, lempar lembing mulai masuk sebagai salah satu cabang atletik
olimpiade modern yang hanya dapat diikuti oleh kaum lelaki saja.
Adapun peraturan yang berlaku. Yakni atlet yang mengikuti perlombaan ini akan
melempar lembing pada batas lemparan yang telah disediakan. Untuk mencapai
jarak lempar yang sejauh-jauhnya.
Pemenang merupakan peserta yang dapat memperoleh jarak terjauh dari lemparan
yang dikerahkan diantara peserta lainnya.
Di tahun olimpiade 1932, olahraga cabang lempar lembing akhirnya juga dapat
diikuti oleh kaum perempuan. Dan tentunya dengan menggunakan lembing yang
berbeda dengan peserta laki-laki.
Semenjak saat itu, olahraga lempar lembing dibuka untuk dua kelas, yaitu laki-
laki dan perempuan.
Alat yang biasa digunakan pada saat pertandingan lempar lembing diantaranya
adalah lembing, serbuk untuk tangan supaya tangan tidak basah.
Karena keringat sehingga nyaman pada saat melakukan lemparan, serta pakaian
yang nyaman digunakan untuk pertandingan, dan juga sepatu.
Karena terdapat tiga bagian khusus, yaitu tongkat yang terbuat dari metal ringan,
mata lembing yang terbuat dari logam dan ujungnya yang runcing.
Lembing ini juga dibuat sedemikian rupa sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Ukuran Lempar Lembing
Lembing yang digunakan atlet putra dan putri berbeda, namun keduanya harus
sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan.
Untuk putra lembing yang digunakan memiliki ukuran panjang 2,60 meter-2,70
meter dengan berat 800 gram.
Sementara untuk putri memiliki ukuran panjang 2,20 meter-2,30 meter dan
dengan berat 600 gram.
Lapangan
Dari gambar di atas dapat kita ketahui bahwa terdapat tiga bagian lapangan
lempar lembing. Yaitu: alur awalan, sudut lemparan dan sektor lemparan lembing.
1. Jalur awalan adalah track dengan panjang lintasan minimal 30 meter serta
maksimal 36,5 meter.
Jalur ini juga mempunyai lebar 4 meter.
2. Sedangkan pada area gambar sudut adalah area untuk melemparkan
lembing setelah berlari dalam track awalan.
Dari poros tengah ke pojok busur, sudut yang terbentuk ialah 30 derajat.
Sudut ini merupakan petunjuk dari garis batas luar kanan dan kiri area
sektor lemparan.
Jarak antara titik A/titik ancang-ancang untuk melempar hanya sepanjang
8 meter dari bibir busur. Yaitu garis akhir yang tak boleh dilewati oleh
atlet pada waktu akan melempar.
Tetapi garis tersebut dapat disentuh jika pemain telah selesai melempar,
contohnya pada waktu menjatuhkan tubuh.
3. Sektor lemparan adalah lapangan yang berbentuk kerucut dengan sudut
yang sebagaimana telah ditetapkan di area sudut tersebut. Panjang
lepangan pendaratan ini memiliki ukuran minimal 100 meter. Sebab sejauh
ini belum ada atlet yang bisa melempar lembing sejauh 100 meter.
Sehingga antara peralatan yang satu dengan yang lainnya memiliki kemiripan
hingga 99% berdasar dengan kelasnya masing-masing.
Tetapi, dalam perlombaan berskala kecil seperti pada tingkat daerah atau lokal.
Peserta atau atlet dapat membawa alat lembingnya sendiri asalkan sesuai dengan
ketentuan. Dan kriteria yang telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara.
Jika ada peserta yang diketahui melebihi batas lempar yang ditentukan, maka
lemparan tersebut dianggap tidak sah.
Pada waktu awalan, lembing sama sekali tidak boleh menyentuh tanah.
Sebab hal itu akan dianggap sebagai diskualifikasi yang setara dengan apabila
atlet melempar di luar area yang disediakan.
Contoh saja pada waktu peserta atau atlet melebihi batas awalan ayng ditentukan.
Semua atlet akan bertanding dalam memperoleh jarak terjauh dari lembing yang
telah terlempar.
1. Gaya Amerika
Sesuai dengan namanya, gaya ini berasal dari negara Amerika. Yang
diperkenalkan oleh salah seorang atlet lempar lembing yang berasal dari Amerika.
Dan kemudian gaya ini digunakan dan diadaptasi oleh seluruh penjuru dunia.
Dalam gaya Amerika, posisi jari pada saat memegang lembing yaitu jari telunjuk
dan juga jari jempol menggenggam pegangan lembing pada batas tali bagian
belakang.
Tiga jari selanjutnya menggenggam pegangan dengan renggang.
Hal tersebut berfungsi hanya sebagai penjaga keseimbangan lembing pada waktu
dibawa berlari pada saat awalan.
2. Gaya Finlandia
Gaya Finlandia juga berasal dari negara Finlandia yang juga diperkenalkan oleh
seorang atlet asal Finlandia.
Hampir menyerupai gaya sebelumnya, gaya Finlandia ini memposisikan jari
jempol dan juga jari tengah menggenggam pegangan lembing di bagian paling
belakang.
Sedangkan jari telunjuk lurus menahan lembing dan jari-jari yang tersisa hanya
menggenggam longgar pegangan lembing di bagian depan.
Sebab keseimbangan lembing dijaga oleh jari telunjuk dalam posisi yang lurus.
Serta jari manis dan juga kelingking dalam posisi menggenggam longgar.
Belum diketahui asal dari gaya ini, namun gaya penjepit atau tang ini paling
banyak digunakan oleh atlet untuk memegang lembing.
Posisi tangan dalam gaya ini yaitu posisi jari telunjuk dan jari tengah menjepit
pada pegangan paling belakang lembing.
Sedangkan jari jempol, jari manis serta jari telunjuk menggenggam longgar
lembing pada bagian pegangan sisanya.
Gaya ini juga dapat dikatakan stabil dan mudah dipraktikkan oleh para pemain
pemula.
Teknik langkah kaki hop step atau gaya berjingkat ini diawali dari kecepatan
sedang menuju kecepatan tinggi.
Gaya ini berdampingan dengan gaya memegang lembing cara Finlandia dan juga
tang.
Dimana posisi lembing terletak di atas bahu, baik dibawa sejajar dengan bahu
pada waktu awalan atau terletak pada posisi atas lurus ke depan.
Gaya ini juga digunakan untuk menciptakan gaya dorong pada saat seluruh bagian
tubuh menuju kearah depan. Yang dipusatkan pada lengan si pembawa lembing.
Saking kuatnya pada saat melempar lembing, daya dorong yang diciptakan oleh
tubuh akan melompat. Dan jatuh kedepan seusai lembing dilemparkan.
Gaya seperti ini secara teori biasanya akan menghasilkan lemparan ke arah tengah
lapangan atau kurang lebih lurus dengan posisi si pelempar.
Silangan kaki yang dihasilkan merupakan hasil dari putaran badan sejak hendak
melempar sampai mulai melempar.
Sebab, badan berputar dari arah kanan ke kiri. Demikian juga dengan posisi kaki
pelempar sehingga nampak seperti menyilang.
Gaya ini biasanya berdampingan dengan gaya memegang lembing Amerika yang
lebih cenderung mengarahkan ujung tombak ke bagian atas dengan sudut 45
derajat.
Awalan yang digunakan ialah lari biasa dengan kecepatan yang sedang menuju
kecepatan tinggi.
Silangan dari kaki dan badan yang bersamaan dengan lengan yang melempar akan
menghasilkan daya lempar yang kuat.
Dengan arah yang cenderung lebih menyamping atau tidak terlalu ketengah.
Berbeda halnya dengan gaya hop step. Pada gaya cross step ini tubuh sang atlet
tidak akan jatuh ke depan seusai melemparkan lembing.
Jikapun tubuh jatuh, maka tubuh tersebut akan jatuh ke sisi samping mengikuti
arah putaran tubuh dan silangan kaki.
Seperti yang telah yuksinau.id jelaskan diatas, cara memegang lembing dibagi
menjadi tiga.
Yaitu gaya Amerika, Finlandia, dan gaya penjepit atau tang. Setelah itu, barulah
pemain lempar lembing melakukan awalan.
3. Cara Melempar
Sebelum melakukan lemparan, maka posisi pada lembing ditarik ke sisi samping
kanan belakang.
Upayakan seluruh tubuh pada waktu melempar tidak kaku justru tubuh akan
mengalir mengikuti efek dari lemparan.
Sehingga seluruh tubuh akan turut melepaskan energi lemparan dan bukan
sebaliknya yang justru akan menjadi penghambat lemparan.
Berikut ini adalah salah satu contoh teknik dalam lempar lembing dengan
menggunakan gaya hop step dan juga pegangan Finlandia:
1. Awalan
Dengan tangan kanan memegang pada lembing dalam posisi horizontal di atas
pundak sehingga siku lengan pembawa lembing tertekuk.
Bernafas dengan rileks dan dalam. Kepala tegak lurus dengan pandangan mata ke
arah depan.
Setelah siap untuk melakukan pelemparan serta telah terdengar aba-aba wasit.
Maka kaki mulai berlari dengan sedikit berjingkat untuk menegaskan gaya yang
digunakan.
2. Melempar
Dan menghadap ke atas dengan sudut 45 derajat, tatapan mata fokus terhadap titik
lempar terjauh.
Eenergi difokuskan untuk melempar dan langkah ke tiga sebelum melempar kaki
kanan berjingkat.
Serta diikuti dengan badan sedikit terangkat, kaki kiri menjadi tumpuan jatuh.
Lalu kaki kanan sedikit menekuk kebawah serta langsung melakukan tolakan ke
depan sembari melemparkan lembing.
3. Pasca Melempar
Seringkali tolakan yang besar serta lemparan yang kuat ke arah depan membuat
seluruh tubuh juga seolah akan merasakan lemparan ke depan.
Sehingga tidak jarang lemparan semacam ini akan membuat atlet terjatuh ke
depan.
Hal tersebut dikarenakan menahan tubuh untuk mengarah ke depan justru akan
menghambat lemparan.
Oleh sebab itu, posisi kepala tidak boleh sedikitpun menunduk meski peserta telah
melempar lembing.
Sebab bila kepala menunduk dan tubuh jatuh kedepan, dikhawatirkan akan
membuat wajah cidera karena terbentur oleh tanah.
Kalaupun tubuh jatuh, usahakan jatuh dengan tumpuan dada serta kedua tangan
menumpu pada waktu yang bersamaan.
Atletik Lempar Lembing
Lempar lembing termasuk ke dalam salah satu cabang atletik sejak tahun 1908.
Dan sekaligus telah terdaftar dalam IAAF (International Amateur Athletic
Federation).
Pertandingan lembing ini tidak pernah absen dalam olimpiade sejak pertama kali
dipertandingakn dalam ajang olimpiade modern.
Adapaun salah satu atlet terbaik lempar lembing yang hingga kini rekornya belum
dapat dikalahkan oleh siapapun.
Atlet itu bernama Jan Železný yang dapat melempar lembing hingga sejauh 98,48
meter pada tahun 1996.
Ia mampun memenangkan medali emas dalam olimpiade ditahun 1992, 1996, dan
2000.
Dan kemudian pada tahun 2006, Jan Železný pensiun. Serta telah menjadi
inspirasi bagi banyak atlet lempar lembing hingga sekarang.
Tak hanya itu, Johannes Vetter yang menjadi atlet nomor dua juga tak kalah hebat
dengan melemparkan lembing sejauh 94,44 meter pada tahun 2017.
Sementara itu, Thomas Rohler juga merupakan seorang atlet ketiga yang dapat
melemparkan lembing hingga sejauh 93,90 meter.
Ketiga nama atlet terebut telah menjadi legenda dalam dunia lempar lembing.
Faktor Penentu Prestasi Dalam Lempar Lembing
Untuk menjadi seorang atlet yang berprestasi pastinya akan membutuhkan waktu
yang lama dalam berlatih.
Dan tentunya rutin agar selalu luwes dan tetap mahir dalam cabang yang digeluti
begitupun lepar lembing.
Meski demikian, faktor penentu prestasi dari atlet lembing itu sendiri juga
ditentukan oleh hal lainnya, seperti:
1. Cuaca Dingin
Lembing yang terlempar pada jarak ketinggian tertentu dan pada akhirnya akan
bergesekan dengan angin.
Maka dari itu, cuaca dan angin menjadi faktor penting yang berpengaruh dalam
skor lempar lembing.
Dukungan, sorak sorai dari penonton juga merupakan energi yang secara tidak
langsung akan terserap oleh para atlet yang sedang bertanding. Dan bahkan akan
mempengaruhi semangat sang atlet.
Semakin besar dari energi yang disalurkan oleh suporter. Maka akan semakin
besar pula semangat dan energi atlet untuk tampil di gelanggang pertandingan.
Stamina, kesehatan fisik dan juga psikis adalah salah satu faktor penting yang
dapat menentukan performa dalam pertandingan.
Ada baiknya jika selama musim pertandingan berlangsung, sang atlet harus
menjaga kesehatan tubuh, pikiran dan juga perasaannya supaya dapat tampil
dengan baik.
Teknik
melatih gerakan kaki gaya ini sangat penting di lakukan
setiap anggota pemain olahraga renang karena dengan
gerakan kaki yang benar akan dapat menambah kecepatan
saat berenang.
Hakikat kebugaran jasmani adalah hal yang berhak diperlukan oleh tubuh untuk
mendapatkan kebugaran jasmani. Misalnya ketika kita mengantuk maka mata
berhak untuk istirahat sejenak.
1. Kekuatan (Streght)
2. Daya tahan (Endurance)
3. Daya Otot (Muscular Power)
4. Kecepatan (Speed)
5. Daya lentur (Flexibility)
6. Kelincahan (Agility),
7. Koordinasi (Coordination)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Ketepatan (Accuracy)
10. Reaksi (Reaction)
Nah berikut ini pengertian dari setiap unsur kebugaran jasmani dan bentuk
latihannya:
1. Kekuatan (Strength)
lari 2,4 km
lari 12 menit
lari multistage
lari naik turun bukit
Daya otot disebut juga daya ledak otot (explosive power) adalah kemampuan
seseorang dalam menggunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam
waktu se singkat-singkatnya.
4. Kecepatan (Speed)
Daya lentur melihat pada efektivitas tubuh manusia dalam menyesuaikan diri
dengan gerakan atau aktivitas yang mengandalkan kelenturan tubuh.
Contoh latihan yang dapat melatih daya lentur adalah senam, yoga, dan renang.
6. Kelincahan (Agility)
Olahraga yang membutuhkan kelincahan diantaranya yaitu sepak bola dan bulu
tangkis. Bentuk latihan kebugaran jasmani nya dengan lari zig-zag dan naik-turun
anak tangga.
7. Koordinasi (Coordination)
Bentuk latihan nya yaitu dengan cara memantulkan bola pada tembok dengan
tangan kanan dan menangkapnya kembali menggunakan tangan kiri.
Membutuhkan kemampuan gerak insting yang kuat dan juga konsentrasi yang
tinggi.
8. Keseimbangan (Balance)
9. Ketepatan (Accuracy)
Seperti permainan olahraga bowling, memanah. Salah satu latihan untuk melatih
ketepatan yaitu melempar bola pada keranjang atau sasaran tertentu.
Bentuk latihan kebugaran jasmani untuk melatih ketepatan reaksi adalah lempar
tangkap bola.
Sehingga kesimpulan ringkas yang bisa kita peroleh dari penjelasan diatas bahwa
semakin baik gaya hidup seseorang maka semakin baik pula tingkat kebugaran
jasmaninya. Dimana kebugaran jasmani menunjang interaksi di lingkungan
sekitar.