DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
PRODI PENJASKESREK
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Gerakan teknisnya :
1) Lutut kiri, lengan, dan telapak kaki diputar secara aktif dan
serentak searah dengan lemparan.
2) Berat badan dipindahkan di atas kaki kiri yang ditekuk.
3) Bahu pelempar diupayakan ada di belakang badan.
4) Kaki kanan diayun rendah dan lebar melewati lingkaran lempar
c. Phase Memutar (bagian 2)
Tujuannya, untuk mempercepat pelempar dan cakram serta
membangun pra-tegangan di dalam badan.
Gerakan teknisnya :
1) Kaki kiri mendorong ke depan ketika jari – jarinya menunjuk
kearah lemparan.
2) Lakukan lompatan datar dengan pelurusan yang tak penuh dari
3) pendorong.
4) Lengan pelempar ada di atas setinggi pinggang dan di belakang
badan.
5) Kaki kanan mendarat dengan aktif pada telapak kaki, memutar ke
dalam seperti biasa.
6) Lengan kiri ditahan menyilang dada.
7) Kaki kiri melintas melewati lutut kanan dalam perjalanan ke
lingkaran lempar bagian depan.
d. Phase Memutar (penempatan kaki)
Tujuannya, untuk menyediakan dukungan bagi posisi badan yang
benar.
Gerakan teknisnya :
1) Kedua kaki diposisikan lebih lebar dari bahu, lalu lakukan putaran
putaran ke kiri pada telapak kaki (1).
2) Kaki kanan diayunkan keluar menuju ke pusat lingkaran (2).
3) Kemudian kaki kanan ditempatkan pada aki pusat lingkaran, kaki
kiri mendarat segera setelah kaki kanan (3).
4) Posisi power meliputi separo atau setengah dari lingkaran (posisi
tumit jari – jari) (4).
2. Teknik Gerakan Lempar
a. Phase Melepaskan Cakram
Dalam tahap melepas cakram diperoleh tambahan kecepatan dan yang
dipindahkan ke cakram sebelum dilepaskan. Tujuannya, untuk
memlihara momentum dan memulai gerak percepatan akhir cakram.
Bagian 1 : Transisi
Gerakan teknisnya :
1) Kaki kanan ditekuk.
2) Kaki kanan diputar segera ke arah lemparan.
3) Lengan kiri menunjuk ke arah belakang lingkaran-lempar .
4) Cakram ada setinggi kepala.
5) Kaki kiri mendarat segera setelah kaki kanan.
b. Phase Melepaskan Cakram
Tujuannya, untuk memulai gerak percepatan akhir.
Bagian 2 : Posisi Power
Gerakan teknisnya :
1) Berat badan ditumpukan kaki kanan yang bengkok/ditekuk
2) Poros bahu ada di atas kaki kanan.
3) Kaki-kaki ada dalam posisi tumit-jari-jari.
4) Cakram terlihat di belakang badan (dari pandangan samping)
c. Phase Melepaskan Cakram
Tujuannya, untuk memindahkan kecepatan dari pelemparan ke
cakram.
Bagian 3 : percepatan utama
Gerakan teknisnya :
1) Kaki kanan diputar/dipilin kemudian diluruskan secara exsplosif.
2) Pinggang kanan memutar ke arah depan lingkaran lempar.
3) Sisi kiri badan dihalangi oleh pelurusan kaki kiri dan memasang
siku kiri yang ditekuk rapat dengan badan.
4) Berat badan digeser dari kanan ke kiri.
5) Lengan pelempar ditarik setelah kedua kaki membuat kontak
dengan tanah dan pinggang telah berputar.
6) Cakram meninggalkan tangan pada atau sedikit di bawah
ketinggian bahu (bahu adalah paralel)
3. Sikap Akhir
a. Phase Pemulian (recovery)
Dalam tahap pemulihan, si pelempar menahan dan menghindari
perbuatan pelanggaran. Tujuannya untuk menyeimbangkan pelempar
dan mencegah terjadinya kesalahan.
Gerakan teknisnya :
1) Kedua kaki ditukar posisinya dengan cepat setelah cakram
dilempar,
2) Kemudian, kaki tumpu ditekuk,
3) Badan begian atas di condongkan/diturunkan sedikit,
4) Kaki kiri di ayun ke belakang.
2.4 Sarana dan Prasarana
1. Cakram
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal.
Bingkai berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada
beban yang dapt dilepaspindahkan.
2. Ukuran cakram
a. Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter 219 mm –
221 mm serta tebal 44 mm – 46 mm.
b. Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm –
182 mm serta tebal 37 mm – 39 mm.
c. Berat cakram untuk junior putra adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm
– 182 mm serta tebalnya 37 mm – 39 mm.
d. Berat cakram untuk junio putrid adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm
– 170 mm dan tebalnya 25 mm – 35 mm.
3. Lapangan lempar cakram
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, maka kesimpulan yang dapat ditarik yaitu, lempar
cakram adalah salah satu cabang lahraga atletik nomor lempar, lempar cakram
(discus throw) adalah perlombaan melempar objek (cakram) sejauh mungkin
tetapi berdasarkan aturan yang berlaku. Untuk dapat melakukannya, seorang atlet
harus menguasai teknik-teknik yang ada dalam lempar cakram. Teknik tersebut
meliputi cara memegang cakram, sikap awalan, teknik melempar (terdapat
beberapa fase penting yang harus dipahami) dan sikap akhiran. Disamping itu
atlet juga harus menguasai gaya lempar, yang terbagi menjadi dua yaitu, gaya
samping dan belakang. Tidak hanya itu, lempar cakram merupakan olahraga yang
sangat memerlukan koordinasi yang baik dan untuk dapat melempar sejauh
mungkin sangat membutuhkan kekuatan otot, sendi hingga sumbu dan bidang.
Sehingga menghasilkan lemparan yang maksimal dan sesuai harapan. Serta
terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi dan hal-hal yang patut
diperhatikan atau dihindari agar tidak terdiskualifikasi.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca dan penulis dapat memahami dan dicermati
dengan baik materi ini. untuk menambah wawasan serta pengetauan seputaran
materi atletik, khususnya untuk lempar cakram. Mulai dari pengertian, teknik baik
itu teknik memegang dan melempar cakram harus dipahami dengan baik.
Sehingga apa yang disampaikan dapat dipraktekkan dengan baik dan benar.
Olahraga lempar cakram juga harus diperkenalkan kepada anak didik untuk
menghasilkan bibit-bibit atlet berpotensi. Saat ini, pengenalan akan olahraga
lempar cakram kepada peserta didik di sekolah masih minim dikarenakan fasilitas
yang kurang memadai. Untuk itu, pemerintah dan pendidik harus menjalin
kerjasama agar olahraga lempar cakram bisa sepenuhnya diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA