DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
2116011009
2A
PRODI PENJASKESREK
2022
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
K
eterangan Ukuran Lapangan Lontar Martil:
a. Jari-jari lingkaran pada area lempar martil (Throwing Circle) = 106,75
cm.
b. Diameter lingkaran pada area lempar martil (Throwing Circle) = 2,135
m.
c. Panjang garis kanan kiri pada area lingkaran = 75 cm.
d. Panjang area pendaratan (Landing Sector) = 90 m.
e. Lebar area pendaratan (Landing Sector) dari (Throwing Circle) = 0,75
cm.
f. Besar sudut lebar pada area pendaratan = 34,92° dari pusat area
lemparan.
g. Lebar atau ketebalan garis lapangan = 5 cm.
K
eterangan Gambar Lapangan Lontar Martil:
1. Throwing Circle
Throwing Circle adalah sebuah area yang dipakai para atlet untuk
melakukan lemparan martil. Lingkaran untuk lontar martil sedikit lebih
kecil dari lempar cakram karena ukurannya sama dengan area
lingkaran tolak peluru. Permukaan akhir lingkaran beton sedikit lebih
halus untuk lontar palu daripada lempar cakram. Ukuran area lingkaran
ini memiliki diameter 2,135 meter. Bagian luar Throwing Circle juga
diberi garis sepanjang 75 cm pada sisi kanan dan kirinya yang sejajar
dengan titik pusat lingkaran.
2. Landing Sector
Landing Sector merupakan sebuah area pendaratan martil yang telah
dilontarkan. Bentuk landing sector yaitu sebuah busur lingkaran, dan
ukuran area pendaratan ini akan terus melebar sesuai dengan panjang
landing sector yang diukur dari titik pusat Throwing Circle yang
memiliki besar sudut 34,92°. Jadi apabila kedua garis landing sektor
diukur dari panjang 40 meter maka lebar area pendaratan tersebut yaitu
24 meter. Umumnya panjang landing sector pada lapangan lempar
martil yaitu 90 meter.
3. Safety Cage
Sama seperti olahraga lempar cakram, olahraga lempar martil juga
menggunakan fasilitas sebuah kandang pengaman untuk menjamin
keselamatan para penonton dan atlet (biasa disebut sangkar). Sangkar
martil harus direncanakan berbentuk huruf “U”. lebar mulut sangkar 6
m, dan diletakkan 7m di depan dari pusat lingkaran lempar. Tinggi
untuk jarring-jaring panel minimal 7 m. jarring-jaring terbuat dari tali
rajut alami atau dari rajut fiber sintesis.
2.3 Teknik – Teknik Lontar Martil
1. Cara Memegang Martil
Tahap memegang martil merupakan tahap pertama dari serangkaian
gerakan dalam cabang Lontar Martil. Petunjuk pelaksanaan :
1) Martil dipegang dengan dua tangan.
2) Tungkai martil terletak pada sendi jari-jari tangan kiri dan jari-jari
tangan kanan diatasnya.
3) Ibu jari saling silang dengan ibu jari kiri ada di bawah jari kanan atau
paralel, berdekatan satu sama lain.
4) Untuk melindungi tangan, biasanya tangan kiri pelontar menggunakan
sarung tangan.
2. Posisi awal (starting position) dan cara mengangkat martil.
Pelempar berdiri di sisi belakang lingkaran lontar dengan
punggung menghadap ke arah lontaran. Kedua kaki terpisah selebar bahu
sedikit guna menambah kestabilan sewaktu mengayun. Kedua kaki
ditekuk. Kedua tangan memegang martil dengan posisi badan tegak di
depan badan setinggi pinggang atau dengan badan bagian atas
dibengkokkan ke arah kanan.
Cara mengangkat martil yakni Ada dua cara untuk
mengakselerasikan martil lewat ayunan lengan-lengan, yaitu:
a. Martil diletakkan pada sisi tangan kanan pelontar ke belakang baik di
dalam atau di luar lingkaran lontar. Pelontar memulai mengayun
lengannya dengan meluruskan badan bagian atas yang kuat yang mula-
mula dibengkokkan ke kanan.