Anda di halaman 1dari 38

Lempar Cakram | Sejarah, Pengertian,Teknik, Peraturan Bermain, Lapangan

A. Sejarah Lempar Cakram

Berdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar cakram adalah salah satu nomor
atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul Odyssy
pada zaman purba.
Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik
adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman
prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal.
Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat tergantung
dari efiiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang
cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan mati karena kelaparan atau
menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin menjadi korban bencana alam.
Jadi sejak zaman prasejarah, ,manusia telah menyadari akan manfaat ketahanan
berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan melempar. Sehingga ada
sementara orang yang menganggap atletik adalah cabang olahraga yang tertua.
Bangsa Belanda menyebutnya Atletik is a moerder der sporten yang artinya
atletik adalah induk dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah
dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang
pernah dilakukan dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun
sebelum masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang ditulis oleh
Homeros.
Dalam buku ini juga Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada
suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang kemudian ternyata bernama
Phaeacia, rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka
diadakan penyambutan yang meriah. Dalam acara itu diadakan serangkaian
perlombaan.pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya dalam lomba
lari cepat, gulat, lompat, tinju, dan lempar cakram.
Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus minta agar Odysseus menberikan
demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan halus, tetapi baginda
mendesaknya dengan alasan agar pumuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara
melempar cakram yang sempurna, maka permintaan raja terpaksa dipenuhi. Tanpa
melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus bangkit minta ijin
kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan
dengan gaya termanis melempar cakram itu,cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang
dicapai atlet-atlet dari Phaeacia (Sunaryo Basuki, 1979 : 24).
Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik,
disini terlihat adanya nomor lari, lompat, dan lempar cakram yang merupakan nomor
atletik yang kita kenal sampai sekarang ini.

B. Sejarah Lempar Cakram di Indonesia

Berbicara masalah lempar cakram di Indonesia, kita tidaik bisa pisahkan dengan
sejarah atletik. Karena lempar cakram adalah nomor atau bagian dari atletik. Jadi di
Indonesia atletik termasuk lempar cakram dikenal lewat bangsa Belanda yang setengah
abad lamanya menjajah Negeri Indonesia. Namun demikian atletik termasuk lempar
cakram ini tidak dikenal secara luas.
Kemudian pada zaman pendudukan Jepang mulai awal tahun 1942-1945 kegiatan
keolahragawan mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dipagi hari semua pelajar
dan pegawai diwajibkan melakukan senam. Selain itu diberikan pelajaran beladiri dan
atletik termasuk lempar cakram. Tetapi semua aktivitas jasmani yang dilakukan oleh
seluruh bangsa Indonesia itu hanya untuk kepentingan orang-orang Jepang sendiri, dalam
usaha memenangkan perang (Drs. Aip Syrifuddin, 1998 : 3).
Kemudian setelah Indonesia merdeka perkembangan olahraga termasuk lempar
cakram semakin meluas bahkan setiap orang diberikan kesempatan untuk melakukan
latihan-latihan atletik termasuk lempar cakram (Drs. Sunaryo Basuki, 1979 : 37).
Dari penjelasan sejarah atletik diatas, maka dalam bab ini penulis akan
menguraikan hal-hal sebagai berikut :

1. Panjang lengan
2. Lempar cakram
3. Pengaruh panjang lengan terhadap prestasi lempar cakram
1). Panjang Lengan

Panjang lengan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
olahraga khususnya lempar cakram, karena panjang lengan akan memungkinkan dalam
pencapaian prestasi yang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan
bahwa bentuk tubuh atau postur tubuh merupakan salah satu faktor penentu dalam
pencapaian prestasi yang maksimal (Soeharno H. P. 1985 : 8).
Disamping panjang lengan, dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
kekuatan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa kekuatan lengan adalah
kemampuan kelompok otot-otot lengan untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam
menjalankan aktivitas (Drs. Soeharno H. P. 1985 : 224),
Standar yang digunakan untuk mengukur panjang lengan menggunakan meteran
baja (Antropometer) yang diukur melalui pangkal persendian bahu yang paling atas sampai
ujung jari tengah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa lengan adalah
anggota gerak bagian atas mulai dari gelang bahu sampai ujung jari (Soedarminta, 1994 :
108).
Berdasarkan pendapat diatas, maka hasil pengukuran dapat dibaca sesuai dengan
apa yang tertera pada alat ukur. Siswa yang memiliki panjang lengan diatas rata-rata maka
dianggap sebagai siswa berlengan panjang, sedangkan siswa yang memiliki panjang lengan
dibawah rata-rata diangggap sebagai siswa yang berlengan pendek.
Untuk cabang olahraga atletik khususnya nomor lempar cakram, apabila ada
seseoarang yang memiliki lengan panjang kecenderungan akan berpengaruh pada jauhnya
lemparan jika didukung oleh kekuatan otot yang baik bila dibandingkan seseorang yang
memiliki lengan pendek.

2). Lempar Cakram


Ada beberapa hal mengenai lempar cakram yang akan diuraikan sebagai berikut :

1. Pengetian lempar cakram


2. Tehnik-tehnik lempar cakram
3. Peraturan dalam lempar cakram
(1) Pengertian lempar cakram

Untuk memahmi pengertian lempar cakram, terlebih dahulu kita memahami


pemgertian lempar cakram. Lempar adalah olahraga dengan melempar (lembing, peluru,
martil, cakram).(W. J. S. Poerwadarminta, 1976 : 584).
Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai sabuk
besi (Didi Sugandi, 1986 : 51).
Jadi lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dalam atletik yang
menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain
yang bundar pipih yang dilemparkan.

(2) Tehnik-tehnik lempar cakram

1. Cara memegang cakram


Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri
(bagi pelempar yang tidak kidal) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas
tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari
yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.
2. Ada dua gaya dalam lempar cakram
Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran, sesaat akan
memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri
(telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di
belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang pandangan
ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan
berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.
Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar
lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai
berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan
meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk
berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayum ke kiri untuk
berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera
diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.

(3) Peraturan dalam lempar cakram

Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran
lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran
lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian
dalam.pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi
tidak boleh menyentuh bagian atasnya. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang
ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok. Bila peserta lebih
dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan
ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final). Bila peserta
lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.
Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya. Bagian dalam terbuat dari semen,
aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar
lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran.
Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran
lempar 6 mm dan harus dicat putih. Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas
lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.

(4) Faktor-fakor yang mempengaruhi prestasi dalam lempar cakram


a. Faktor internal atau dari dalam atlet
1. Kesehatan fisik dan mental yang baik
Kita sebagai manusia terbentuk dari unsur jasmani dan rohani, keduanya memegang peranan
penting dan tidak dapat dipisah satu dengan yang lainnya karena saling mempengaruhi. Apabila
fisik terganggu oleh suatu penyakit maka faktor fsikispun ikut terganggu. Oleh karena itu
kesehatan fisik harus selalu dijaga agar tetap dalam keadaan sehat.
Dengan demikian faktor psikis, pemeliharaan dapat dilakukan dengan jalan pemeliharaan
suasana lingkungan sehat sehingga pikiran tetap jernih, serta perasaaan tenteram dan sebagainya,
menentukan karena segala kegiatan dalm mencapai prestasi memerlukan pembiayaan yang
cukup besar.
b. Faktor-faktor eksternal (dari dalam atlet)
1. Lingkungan keluarga
Keluarga dapat dinyatakan sebagai suatu kelompok atau unit terkecil dari masyarakat yang
didalamnya terdapat hubungan erat antara anggota-anggotanya. Orang tua dalam suatu keluarga
mendidik anaknya secara kodrati dengan memberi dorongan.
2. Latihan
Latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mencapai
mutu, prestasi maksimal dengan diberi beban latihan fisik dan mental yang teratur, terarah,
meningkat dan berulang-ulang (Rusli Nursalam, 1990 : 19).
Petunjuk latihan
Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan kebutuhan latihan bagi para pelempar, jika terdapat
perbedaan hanya terdapat pada latihan tehnis yang dilakukan (Sugito, 1994 : 232).
Secara garis besar disamping kebutuhan latihan untuk meningkatkan kebutuhan tehnik nomor
lempar yang dipilih para pelempar membutuhkan latihan-latihan sebagai berikut :
1. Latihan kekuatan
Pelempar yang ingin berhasil harus mengembangkan kekuatan otot-ototnya dengan latihan beban
atau weight training. Prinsip-prinsip weight training adalah kesedian untuk mengulang-ulang apa
yang dipelajari. Gerakan dilang berkali-kali sehingga pada akhirnya gerakan-gerakan itu dapat
dilaksanakan tanpa memikir, segala sesuatu sudah berlangsung secara otomatis, cepat dan
efesien. Latihan harus cukup berat sehingga dapat merangsang adaptasi-adaptasi dalam badan.
Latihan yang ringan tidak akan menimbulkan kemajuan dalam kemampuan begitu pula
sebaliknya. Latihan-latihan harus ditingkatkan, latihan harus teratur. Pada akhirnya kemampuan
berprestasi ini dibatasi oleh bakat yang tersimpan didalam anak (Bambang Wijanarko, 1994 :
113).
Dalam memilih macam latihan hendaknya disesuaikan dengan nomor lempar yang diikuti, pada
masa persiapan tahap kedua dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu, dan pada masa perlombaan
masih dapat dilakukan sekali seminggu.
2. Latihan kecepatan
Seorang pelempar tidak hanya harus kuat, tetapi juga mampu bergerak dengan cepat. Bagi
pelempar, kecepatan akan memberikan kekuatan eksplosif yang sangat berguna untuk meningkat
prestasi lempar. Latihan kecepatan bagi para pelempar dapat berupa : lari 30 meter, loncat tegap,
jingkat 3 kali dan pul-up.
3. Latihan daya tahan
Seorang pelempar juga harus mempunyai daya tahan. Ini dapat dicapai dengan latihan gross
country serta lari interval.
4. Latihan kelincahan dan keterampilan
Seorang pelempar harus juga memiliki kelincahan dan keterampilan. Ini dapat dicapai dengan
latihan : senam lantai dan senam ketangkasan, loncat tali (rope skiping).

3). Pengaruh panjang lengan terhadap prestasi lempar cakram

Pengaruh lengan terhadap prestasi lempar pada umumnya sangat besar, ditinjau dari fungsi
lengan sebagai penahan, pemegang dan sebagai alat lemparan terakhir dengan gaya lenting.
Fungsi lengan dalam lemparan ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan otot lengan adalah
kekuatan otot-otot atau kelompok otot untuk mengatasi suatu beban dalam menjalankan suatu
aktivitas (Abdul Hamid Syeeh Nur, 1993 : 135).
Makin tinggi dan besar pelempar cakram, makin baik adanya. Pelempar dengan lengan panjang
akan lebih menguntungkan daripada berlengan pendek. Sebab lengan yang panjang mempunyai
jangkauan ayunan yang lebih jauh (Winarno surachman, 1992 : 20). Menunjukkan bahwa bukti
akan kebenaran pendapat diatas. Oleh karena itu para Pembina olahraga khususnya pelempar
cakram perlu kiranya memperhatikan postur atau bentuk tubuh merupakan salah satu faktor
penentu dalam pencapaian preastasi yang maksimal (Soeharno HP, 1985
Seorang yang mempunyai tubuh yang lebih tinggi dan besar sudah jelas mempunyai jangkauan
yang lebih jauh daripada yang mempunyai bentuk tubuh pendek yang pada gilirannya tidak akan
mampu melempar yang lebih jauh.

Gambar Lapangan Lempar Cakram


Share this:
MATERI LEMPAR CAKRAM
1. Peralatan dan lapangan lempar cakram
a. alat
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal.Bingkai berbentuk
lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan.
b. Ukuran cakram
- Berat cakram untuk putra: 2 kg dengan garis tengah 219-221 mm
- Berat cakram untuk putrid:1 kg dengan garis tengahn180-182 mm
c. lapangan lempar cakram
- Diameter lingkaran untuk pelempar 2,50 meter
- Sektor lemparan membentuk sudut 45 di pusat lingkaran

2. Teknik dasar Lempar Cakram


a. cara memegang cakram
Cara memegang cakram bergantung dari lebarnya tangn dan panjangnya jari-jari.Cara
memegang cakram adalah sbb:
1) Bagi yang tangannya cukup lebar,cara memegang cakram adalah dengan meletakkan tepi
cakram pada lekuk pertama dari jari-jarinya.
2) Cara memegang cakram bagi orang tangan lebar adalah jari telunjuk dan jari tengah
berhimpit,jari-jari lainnya agak renggang.
3) Cara memegang cakram bagi yang jari-jarinya pendek,adalah posisi jari-jari sama dengan cara
yang pertama,hanya letak tepi cakram agak lebih ke ujung jari-jari.
b. Latihan awalan lempar cakram
Awalan dalam lempar cakram dilakukan dalam bentuk gerakan berputar.Banyaknya putaran
tersebut dibedakan menjadi 1,1,dan 1 putaran.awalan ini harus dilakukan dengan
baik,sehingga dapat menghasilkan lemparan yang maksimum.
Cara melakukan awalan lempar cakran adalah sebagai berikut.
1. Ambil posisi dan berdiri menyamping arah lemparan.kaki dibuka selebar bahu,sedikit ditekuk
dan rileks.
2. Pusatkan perhatian pada persiapan untuk melakukan awalan agar mantap,kemudian cakram
diayun-ayunkan ke samping kanan belakang lalu ke kiri.Gerakan ini diulang-ulang sebanyak
dua-tiga kali yang dilanjutkan dengan awalan berputar.
c. latihan ayunan lengan saat melempar
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
1. kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah di atas kaki kanan
didorong ke depan-atas.
2. Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. lepaskan cakram setinggi dagu dengan sudut lemparan kira-kira 30.Cakram terlepas dari
pegangan dengan berputar menurut putran jarum jam.
4. lepasnya cakram diikuti dengan badan condong ke depan.pandangan mengikuti jalannya
cakram.

d. Gerakan akhir setelah melempar/lepasnya cakram


Setelah cakram terlepas kaki kanan harus segera dipindahkan ke muka dengan sedikit ditekuk
untuk menahan adar badan yang condong ke depan tidak terlanjur terdorong keluar
lingkaran.kaki kiri dipindahkan ke belakang dan pandangan mata mengikuti jatuhnya cakram.
3. Hal-hal penting dalam lempar cakram
a) hal-hal yang harus dihindarkan dalam lempar cakram
1. jatuh kebelakang pada awal putaran
2. berputar ditempat(seperti gasing)
3. membungkukkan badan ke depan(dipatahkan pada pinggang)
4. melompat tinggi ke udara
5. kaki terlalu tegang
6. penempatan kaki yang salah dengan sudut lemparan
7. membawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan jatuh
8. membungkukkan badan ke depan atau terlalu ke kiri saat melepaskan cakram
b. hal hal yang harus diperhatikan dalam lempar cakram
1. berputar dengan baik
2. dorong cakram melewati lingkaran
3. dapatkan putaran yang besar antara badan bagian atas dan bawah
4. capai jarak yang cukup pada saat melayang melintasi lingkaran
5. mendaratlah pada jari-jari kaki kanan dan putar secara aktif di atas(jari-jari tersebut)
6. mendaratlah dengan kaki kanan di titik pusat lingkaran dan kaki kiri sedikit ke kiri dari garis
lemparan
Bulutangkis : Sejarah, Pengertian, Tehnik Permainan dan Peraturannya Permainan olahraga
bulutangkis sangat populer seperti permainan sepak bola. Namun, berbeda dengan permainan
sepak bola, permainan ini memiliki gerak dominan antara lengan dan kaki. Gerakan tersebut
telah menjadikan teknik-teknik tertentu untuk dapat memainkan kok dan raket. Simak Juga
Gambar dan Ukuran Lapangan Bulutangkis.

Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan
cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan
kok sebagai objek pukul. Lapangan permainan berbentuk persegi empat dan dibatasi oleh net
untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan.

Tujuan utama permainan ini ialah mengumpulkan angka hingga mencapai angka 21. pemain
yang dapat mengumpulkan poin hingga 21 terlebih dahulu maka dialah pemenangnya. Untuk
memenangi permainan, setiap pemain harus memiliki beberapa keterampilan dasar permainan
bulutangkis. Berikut beberapa teknik permainan bulutangkis yang harus dikuasai oleh setiap
pemain bulutangkis.

bulutangkis

Peraturan permainan Bulutangkis


Peraturan permainan yang berlaku dalam permainan bulutangkis harus sesuai dengan peraturan
IBF. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi perlengkapan dan peralatan yang digunakan saja,
tetapi partai yang berkepentingan pun harus mengikutinya. Misalnya, produsen peralatan.

Pemain. Pemain dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi beberapa partai. Partai-partai
tersebut, yaitu partai tunggal dan ganda. Partai tersebut berlaku untuk putra dan putri. Namun,
pada partai ganda terdapat ganda campuran.

Pegangan raket (grip)

Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap pemain
bulutangkis ialah pegangan raket. Cara dan teknik pegangan raket yang benar merupakan modal
penting untuk dapat bermain bulutangkis. Pegangan raket yang benar merupakan dasar untuk
mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis. Teknik
pegangan raket dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi dua, yaitu pegangan forehand
dan pegangan backhand.

Pegangan forehand. Cara melakukannya pegangan forehand sebagai berikut.1) Pegang raket
dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti jabat
tangan. Bentuk V tangan diletakkan pada bagian gagang raket.2) Tiga jari, yaitu jari tengah,
jari manis, dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.3)
Letakkan ibu jari di antara tiga jari dan telunjuk.

Pegangan backhand. Untuk backhand grip, geser V tangan ke arah dalam. Letaknya di
samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

Footwork
Footworkadalah gerakan kaki yang berfungsi sebagai penyangga tubuh untuk menempatkan
badan dalam posisi yang memungkinkan untuk melakukan gerakan pukulan yang efektif. Untuk
dapat memukul dengan posisi baik, seorang pemain harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan
gerak kaki tidak dapat dicapai jika gerakan kaki tidak teratur.

Hitting position

Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa
persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu,
posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan baik dalam upaya menghasilkan pukulan
berkualitas. Hal yang perlu diperhatikan dalam hitting position,yaitu:

Overhead untuk pegangan tangan kanan

Cara melakukan overheaduntuk pegangan tangan kanan sebagai berikut.

Posisi badan menyamping arah net.

Kaki kanan berada di belakang kaki kiri.

Saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.

Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.

Untuk pukulan underhand net


Cara melakukan pukulan underhand netsebagai berikut.

Salah satu kaki di depan.

Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun.

Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul.

Sedangkan, saat bola dipukul posisi kaki kiri harus tetap berada di belakang dan hanya
bergeser ke depan sedikit.

Servis

Servis merupakan pukulan pertama untuk mengawali permainan bulutangkis. Selain itu, servis
juga dilakukan setelah bola mati. Apabila terjadi kesalahan dalam servis maka akan
menguntungkan lawan di antaranya poin untuk lawan bila servis menyangkut atau gerakan servis
salah. servis yang tanggung untuk ganda sehingga menyebabkan lawan dapat merusak
pertahanan kita dengan pengembalian dari servis yang susah dicapai oleh kita. Oleh karena itu,
teknik ini harus mendapat perhatian utama sebelum memberikan teknik yang lain dalam
permainan bulutangkis.Dalam permainan bulutangkis, terdapat tiga jenis servis, yaitu servis
pendek, servis tinggi, dan flickatau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan
ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehanddan backhand. Masing-masing jenis ini
bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.

Servis forehand
Servis forehandpendek. Servis pendek bertujuan untuk memaksa lawan supaya tidak dapat
melakukan serangan, sehingga lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. Cara
melakukannya adalah sebagai berikut.a) Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif
pendek.b) Saat perkenaan kepala (daun) raket dan kok, posisi siku dalam keadaan bengkok,
untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat
badan Anda.

Servis forehand tinggi. Servis forehandtinggi biasanya digunakan dalam permainan tunggal.
Cara melakukannya sebagai berikut.a) Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh
agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.b)
Saat memukul kok, kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua kaki senantiasa kontak dengan
lantai.c) Perhatikan gerakan ayunan raket. Lakukan dengan sempurna serta diikuti gerak
peralihan titik berat badan dari kaki belakang ke kaki depan yang harus berlangsung kontinu dan
harmonis.d) Konsentrasi sebelum memukul kok.

Servis backhand

Servis ini biasanya digunakan dalam permainan ganda. Cara melakukannya sebagai
berikut.1) Salah satu kaki di depan, ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. 2)
Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan. Sikap badan tetap rileks dan
konsentrasi.3) Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan
peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. 4)
Arahkan bola dengan tepat.

Underhand(pukulan dari bawah)

Untuk dapat melakukan teknik pukulan dari bawah. Anda harus terampil berlari dengan langkah
lebar, kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok. Sikap menjangkau
ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga
lutut kanan dalam keadaan tertekuk. Fungsi pukulan dasar ini, antara lain sebagai berikut.

Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.

Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan,
harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang
lapangan lawan.

Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.

Cara melakukan pukulan underhandsebagai berikut.

Pegangan raket forehanduntuk underhand forehand, dan pegangan backhanduntuk underhand


backhand.

Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.

Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola
dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.

Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar.

Posisi akhir raket sesuai arah bola.

Overhead clear/lob
Pukulan overhead clear atau pukulan lob harus benar-benar dikuasai, karena pukulan ini sama
dengan beberapa pukulan lainnya. Pukulan lob merupakan pukulan jauh dengan hasil pukulan
melambung. Terdapat dua jenis pukulan lob, antara lain:

deep lob/clear, bolanya tinggi ke belakang;

attacking lob/clear, bolanya tidak terlalu tinggi.

Cara melakukan pukulan lob sebagai berikut.

Gunakan pegangan forehand, pegang raket di samping bahu.

Badan menyamping ke arah net.

Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi
perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.

Posisi badan harus selalu berada di belakang bola saat memukul.

Bola dipukul seperti gerakan melempar.

Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus.

Posisi akhir raket mengikuti arah bola, lalu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.

Lecutkan pergelangan (raket) saat perkenaan dengan bola.

Smash
Pukulan smash merupakan pukulan yang keras dan tajam. Tujuan dari pukulan ini adalah untuk
memetikan lawan secepat-cepatnya. Dalam praktik permainan, pukulan smashdapat dilakukan
dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (king smash). Teknik pukulan smashtersebut secara
bertahap harus dikuasai oleh setiap pemain dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk
meningkatkan kualitas permainan. Cara melakukan smashsebagai berikut.

Perhatikan pegangan raket.

Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok.

Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk
menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat
memukul kok.

Lakukan gerak l anjutan dengan mengayun raket yang sempurna ke depan badan.

Dropshot

Pukulan dropshot adalah pukulan yang meluncurkan kok ke daerah lawan sedekat mungkin
dengan net. Dropshotyang baik yaitu apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati
garis ganda. Karakteristik pukulan potong ini ialah kok senantiasa jatuh dekat jaring di daerah
lapangan lawan. Oleh karena itu, pukulan ini harus memakai perasaan supaya jatuhnya kok
setipis dan sedekat mungkin dengan garis serang lapangan lawan. Pukulan jenis ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan, dan
proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul. Cara melakukannya sebagai
berikut.

Pergunakan pegangan forehand.


Pegang raket dan posisinya di samping bahu.

Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada di belakang
kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke
kaki kiri.

Posisi badan harus selalu berada di belakang bola.

Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan
halus.

Posisi akhir raket mengikuti arah bola.

Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.

Netting

Netting merupakan pukulan pendek yang dilakukan di depan net dan diarahkan ke depan net di
daerah lapang lawan. Karakteristik pukulan netting ialah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat
mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Beberapa faktor yang memengaruhi
pukulan ini, antara lain koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket, dan kok
saat perkenaan, serta daya.

Cara melakukannya sebagai berikut.

Pegangan raket forehanduntuk forehandnet dan backhanduntuk backhandsamping net.

Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.

Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi
mungkin.
Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukullah bola pada
bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap
atau sejajar dengan langit-langit.

Drive

Drive adalah pukulan cepat dan mendatar. Drivebiasanya digunakan dalam permainan ganda.
Tujuannya, untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat
bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini memerlukan kekuatan otot bahu. Selain
kekuatan bahu, gunakan lecutan pergelangan pada saat bola dipukul.

Praktik bermain bulutangkis

Setelah Anda mempelajari peraturan permainan dan teknik dasar bermain bulutangkis, maka
langkah berikutnya adalah mempraktikkannya. Dalam melakukan permainan bulutangkis, tidak
mesti peraturannya harus sesuai standar. Akan tetapi, Anda dapat
memodifikasinya sesuai dengan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. [pi]
Sejarah Terciptanya Olahraga Bulu Tangkis di Dunia

Bulu Tangkis atau badminton adalah suatu permainan olahraga menggunakan raket yang
dimainkan dua orang (pertandingan tunggal) atau dua pasangan (pertandingan ganda) yang
saling berlawanan. Olahraga ini mirip seperti bermain tenis yaitu bertujuan memukul bola (kok
atau shuttlecock) melewati jaring net agar jatuh di area permainan lawan yang sudah ditentukan
dan berusaha untuk mencegah pemain lawan melakukan hal yang sama.

Saat kejuaraan bulu tangkis basanya ada 5 nomor pertandingan.

1. Tunggal putra adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 2 orang putra
yang saling berlawanan.
2. Tunggal putri adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 2 orang putri yang
saling berlawanan.
3. Ganda putra adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 4 orang putra yang saling
berlawanan.
4. Ganda putri adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 4 orang putri yang saling
berlawanan.
5. Ganda campuran adalah permainan bulu tangkis yang dimainkan oleh 2 orang putra dan 2
orang putri yang saling berlawanan.

Olahraga yang dimainkan menggunakan raket dan kok berkembang sekitar 200 tahun lalu di
Mesir kuno. Nenek moyangnya merupakan sebuah permainan Tionghoa dengan nama Jianzi
yang dimainkan menggunakan bola namun tidak menggunakan raket. Tujuan dari permainannya
adalah untuk mempertahankan bola supaya tidak terjatuh dan menyentuh tanah selama mungkin
menggunakan kaki.

Pada zaman pertengahan di inggris permainan ini dilakukan oleh anak-anak yang dikenal dengan
sebutan battledores atau shuttlecocks. Saat bermain battledores raket yang digunakan terbuat dari
dayung atau tongkat. Pada tahun 1854 olahraga ini cukup dikenal di jalan-jalan London, saat
majalah Punch mempublikasikan kartun untuk olahraga ini. Kemudian warga Inggris membawa
permainan ini sampai ke negeri Jepang, Tiongkok dan Siam.

Olahraga bulu tangkis ditemukan oleh petugas tentara Britania di Pune India pada abad ke 19
ketika mereka menambah peralatan jaring atau net dan dimainkan secara berlawanan. Oleh
karena itu kota Pune sebelumnya populer dengan nama Poona, saat masa itu permainan ini
mempunyai sebutan lain yaitu Poona. Pada tahun 1850 an para tentara membawa permainan
kembali ke negara Inggris.

Pada tahun 1877 adalah pertama kalinya rancangan peraturan ditulis oleh klub badminton Bath.
Pada tahun 1893 dibentuk asosiasi bulu tangkis di inggris. Kejuaraan All England adalah
kejuaraan internasional pertama kali yang diadakan pada tahun 1899.

Organisasi olahraga Internasional federasi bulutangkis (IBF) dibentuk pada tahun 1934. Negara
yang berpartisipasi didalamnya adalah Skotlandia, Inggris, Irlandia, Denmark, Wales, Selandia
Baru, Kanada, Belanda dan Perancis sebagai pelopornya kemudian pada tahun 1936 India
bergabung sebagai afiliat. Saat pertemuan Extraordinary General Meeting di Madrid pada
september 2006, ada yang mengusulkan perubahan nama induk organisasi dari internasional
Badminton Federation mejadi BWF (Badminton World Federation), kemudian usulan itu
diterima oleh seluruh delgasi yang hadir pada saat itu ada 206.
RENANG

RENANG

Federasi Renang
Induk organisasi
Internasional (FINA)

Data lengkap
Kategori Akuatik

Dipertandingkan di
sejak 1896
Olimpiade

A. Pengertian Renang

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang
yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada.
Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan
tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke
babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air,
peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang
Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi
cabang olahraga renang di Indonesia.

B. Sejarah Renang

Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837, hanya terdapat 6 kolam
renang di kota itu. Popularitas renang terus membaik, dan pada tahun 1869 beberapa asosiasi
mulai muncul. Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan Olimpyade dan
tercantum sebagai olahraga modern di Athena pada tahun 1896.
Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan kota yang mengawali
kegiatan olahraga renang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang
Cihampelas pada tahun 1904. di samping itu, sebelum kemerdekaan telah ada beberapa kolam
renang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.
Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga ini ditandai dengan
dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain Bandungsche Zwembond atau
Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. ketika itu terdapat 7 perkumpulan yang
bernaung di bawah Perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di
Bandung.
Menyusul berdirinya West Java Zwembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di Jawa Timur
berdiri Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua peloncat indah Belanda
mencetak prestasi pada tahun1934. Hamaman dan Van de Gron, masing-masing sebagai juara
pertama dan kedua nomor papan 3 meter dan menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya
Olimpyade Timur Jauh) berlangsung di Manila pada tahun 1934 kedua peloncat tersebut menjadi
utusan Hindia Belanda.

C. Macam-Macam Gaya Renang


Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan
gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-
kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas,
perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung,
dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu,
Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya
bebas. Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya
krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya
bebas.

Gaya bebas

Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah
tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua
belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan
digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu
mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan
gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju
lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas
dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat
melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang,
baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Gaya dada

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil
dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya
kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari
gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar
sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru
gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut
berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-
kaki.[2].
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga
nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada adalah
perenang yang paling lambat.

Gaya punggung

Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke
permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun
perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi
tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju
pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah
mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.[2]
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-
kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan start dari
dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang
besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak
kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang
diperlombakan setelah gaya bebas

Gaya kupu-kupu

Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba.
Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara
dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.[2].
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari
renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama
untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang. Kecepatan
renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Perenang
tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan
dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan
yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
D. Manfaat Berenang
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang
juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang
minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau
mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang
kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya
secara benar dan rutin.
Manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala,
leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak
kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus melawan
massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki, dapat
memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat
dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih
dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan
bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang
dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori
tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang
yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak.
Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
Sebelum berenang, ag tubuh tidak kaget, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk
mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung
secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan
detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti
mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15 menit.
Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama
30 detik beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah
beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua
otot terlatih.
Satu-satunya kekurangan dari jenis olahraga ini adalah ternyata kurang menguntungkan bagi
kesehatan tulang. Ketiadaan gaya gravitasi bumi saat berenang justru berpengaruh buruk pada
massa tulang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menyelinginya dengan olahraga lain, seperti
joging, berjalan kaki, atau bersepeda.
E. Fasilitas dan Peralatan
1. Kolam Renang
1. Panjang kolam renag 50 meter dan lebarnya 21 meter.
2. Dinding harus vertical dan sejajar.
3. Banyaknya lintasan adalah 8 dan masing-masing lintasan lebarnya 2,5 meter.
4. Kedalaman air minimum 1,80 meter untuk perlombaan. Suhu air berkisar antara (23-25)o
Celsius.
5. Tempat Start tidak boleh licin dan kemiringannya tidak boleh lebih darih 10 derajat.
6. Garis-garis tanda lintasan dapat di buat di dasar kolam untuk memberi petunjuk pada perenang.

2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan
lintasan terakhir.Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang
dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya
sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena
gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk
lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di
kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8
lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3,
6, 2, 7, 1, dan 8.

3. Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu
otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang
mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur
waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

4. Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor
pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x
0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10.
F. Peraturan
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start
di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke
dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki
bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya
punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start
(bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi
start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.
Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga
tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
G. Nomor Perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-
nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)


Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
Gaya punggung: 100 m, 200 m
Gaya dada: 100 m, 200 m.
Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
Marathon 10 km.

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m


Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
Gaya bebas estafet: 4100 m, 4200 m
Gaya ganti estafet: 4100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian
untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas.
Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan
pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-
masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan
perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
H. Pakaian
Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui
dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang.
Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau
mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.
Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi
kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput,
kaki katak, sirip, dan sebagainya.
Pengertian, Teknik Dasar, dan Peraturan Permainan Sepak Bola

Salam Olaraga,
Selamat berjumpa lagi di Blog Guru Penjasorkes setelah kita libur semester ganjil, semoga kita
semua dalam keadaan sehat wal'afiat. Baik di semester genap ini kita akan mempelajari tentang
Permainan Bola Besar lebih spesifik kita akan belajar Pengertian, Teknik Dasar, dan Peraturan
Permainan Sepak Bola.

Pengertian Permaianan Sepak Bola:


Sepak Bola berasal dari dua kata yaitu "Sepak": dan "Bola". Sepak atau meyepak dapat di artikan
menendang (menggunakan kaki) sedangkan "bola" yaitu alat permainan yang berbentuk bulat
berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam permainan sepak bola, sebuah bola disepak/tendang
oleh para pemain kian kemari. Jadi secara singkat pengertian Sepak bola adalah suatu permainan
yang dilakukan dengan cara menendang bola kian kemari yang dilakukan oleh pemaian, dengan
sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.
Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik Dasar permainan
Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan gerak dasar yang harus dikuasai
oleh seorang pemain sepak bola. Jika seseorang ingin melakukan permainan sepak bola, ia harus
tahu dan mampu melakukan teknik dasar atau gerak dasar permainan tersebut. Apa sajakah
teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai?

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola:

Teknik menendang bola;


Yaitu teknik menyentuh atau mendorong bola menggunakan kaki. Teknik ini merupakan faktor
yang dominan dalam permainan sepak bola. Teknik menendang bola dapat di bagi menjadi
beberapa bagian:

1. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam.


2. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar.
3. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung

Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki
yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk
menendang bola dengan posis pergelangan kaki diputar ke arah luar.
Selanjutnya tendang bola dengan sentuhan kaki bagian dalam, untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut:

Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki
yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk
menendang bola dengan posisi pergelangan kaki diputar ke arah dalam.
Selanjutnya tentang bola dengan sentuhan kaki bagian luar, untuk lebih jelas perhatikan
gambar berikut:

Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung adalah sebagai berikut:

Sikap badan dibelakang bola dan agak condong ke depan, salah satu kaki didepan sebagai
kaki tumpu dan menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit ditekuk.
Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap bola, lalu
ayunka ke depan sehingga mengenai bola tepat pada punggung kaki, sedangkan
perkenaan terhadap bola berada ditengah-tengah.
Selanjutnya gerakan kaki mengikuti arah lepasnya bola, untuk lebih jelas perhatikan
gambar berikut:

Teknik Menghentikan Bola


Yaitu sikap dan gerakan untuk menahan atau menghentikan bola yang datang ke arah kita.
Teknik menghentikan bola ada beberapa macam yaitu:

1. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam.


2. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian luar.
3. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian punggung
4. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian telapak/sol sepatu
5. Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian paha
6. Teknik menghentikan bola menggunakan dada dan perut.
7. Teknik menghentikan bola menggunakan kepala..

Pelaksanaan Teknik menghentikan bola menggunakan kaki pada dasarnya hampir sama dengan
teknik menendang bola, perbedaannya pada teknik menghentikan/menahan bola dengan kaki,
bola kita songsong/stop/tahan, sedang pada teknik menendang bola kita dorong/tendang. Untuk
lebih jelas perhatikan gambar teknik menghentikan bola menggunakan bermacam cara di bawah
ini:

Teknik Menggiring Bola


Menggiring bola yaitu, mendorong bola atau menentang bola ke depan secara pelan dengan
variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di tanah dan tetap dalam penguasaan
pemain.
Teknik menggiring bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki
bagian punggung baik menggunakan kaki kanan, kaki kiri, atau kaki kanan dan kiri secara
bergantian.

Teknik Menyundul Bola


Menyundul bola adalah gerakan mendorong bola menggunakan kepala khususnya bagian dahi,
gerakan ini dilakukan jika bola berada di udara atau melayang. Berikut ini contoh gambar
pemaian sedang melakukan menyundul bola.

Peraturan Permainan Sepak Bola


Permainan sepak bola dimainkan oleh dua regu dengan tiap regu berjumlah 11 orang, terdiri dari
10 pemaian penyerang dan seorang penjaga gawang. Permainan ini dilakukan dalam 2X45
menit, dan dipimpin oleh seorang wasit dibantu 2 orang hakim garis. Tujuan Permainan Sepak
Bola adalah memasukan bola ke gawang lawan. Regu atau tim yang terbanyak memasukan gol
ke dalam gawang lawan maka dinyatakan sebagai pemenang.

Anda mungkin juga menyukai