PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan
masalah,sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah perkembangan olahraga lempar cakram?
2. Apa pengertian dari olahraga lempar cakram?
3. Tehnik-tehnik apa saja yang digunakan dalam olahraga lempar cakram?
4. Bagaimana bentuk dan ukuran lapangan dalam olahraga lempar cakram?
1
5. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan dalam olahraga lempar
cakram?
6. Bagaimana peraturan dalam olahraga lempar cakram?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu,
Odysseus bangkit minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang
mengambil cakram yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram
itu, cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia.
Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik, disini
terlihat adanya nomor lari, lompat, dan lempar cakram yang merupakan nomor atletik
yang kita kenal sampai sekarang ini.
Olahraga lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang
utama dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomorlempar cakram
tidak diperlombakan. Olahraga ini telah ada sejak olimpiadekuno. Dalam perlombaan
lempar cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin
dengan mengikuti peraturan yang berlaku.Dalam perlombaan atletik resmi, diberi
kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Kemudian dari sejumlah atlet babak awal,
akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan diberi kesempatan tiga kali lagi. Lempar
cakram diperlombakan bagi laki-laki maupun perempuan.
Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yangdapat
menimbulkan bahaya dalam perlombaan atletik tingkat professional, para
atlet mampu melemparkan cakram dengan sangat jauh, tentu saja hal ini
dapat menimbulkan akibat yang fatal jika cakram mengenai seseorang. Untuk itu,
diperlukan semacam pagar khusus di sekeliling lapangan lempar cakram. Pagar
berupa jaring tersebut dipasang dengan tinggi 4 m. dari segi bentuk
danukuran, sebenarnya lapangan lempar cakram sama persis dengan lapangan lempar
martil.
Permainan dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni lempar cakram
sangat menarik dan menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa
jauh ia mampu melempar cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi
4
dengan teman yang lain, apalagi mereka selalu ingin membuktikan siapa yang
mampu melempar terjauh.
Untuk dapat mendapatkan hasil lemparan yang jauh dengan teknikyang benar, maka
diperlukan latihan dasar dalam olahraga lempar cakram. Adapun teknik dasar yang
perlu dipelajari oleh seorang atlit, serta mahasiswa pada umumnya adalah sebagai
berikut:
1. Cara awalan yang baik dan benar.
2. Cara melemparkan cakram.
3. Cara mengukur hasil lemparan lempar cakram.
4. Peraturan keselamatan dalam melakukan lempar cakram.
5
c. Cara Melakukan Awalan Lemparan
Dengan cara melakukan awalan lempar pertama-tama dimulai dengan
posisi pelempar yang berdiri di belakang lingkaran dengan posisi punggung
menghadap ke arah sektor lemparan. Pelempar harus membuat beberapa kali
ayunan cakram dengan lengan lempar untuk membuat pertimbangan dan
mengatur keseimbangan. Badan dan lengan yang berlawanan dengan lengan
lempar bergerak mengikuti gerakan lengan lempar.
Untuk tahap selanjutnya posisi badan masih berputar dan sedikit condong
ke belakang. Sampai saat ini kedua tungkai masih ditekuk dengan baik, tetapi
ketika kaki kiri membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hampir diluruskan
penuh. Sementara lutut kaki dan pinggul meneruskan gerakan berputar ke arah
lemparan dengan tepat, tariklah bagian atas badan mengikuti perputaran ini.
Pada keadaan seperti ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan
kanan mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah busur
yang lebar dan bergerak sedikit ke arah atas.
6
E. Peraturan Dalam Lempar Cakram
1. Lempar cakram harus dim
2. ulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak
garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar
sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran
bagian dalam.
3. Pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan
tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya.
4. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya
cakram yang terdekat ketepi dalam balok.
5. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar
sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk
mengikuti babak berikutnya (final).
6. Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6
kali langsung final.
7. Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang
sesuai.
8. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat
dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya
bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi
lingkaran. Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m,
tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih.
9. Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi
sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian penjelasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa dengan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini
khususnya dalam olahraga lempar cakram, maka peserta didik mendapatkan
mempraktikan tehnik -tehnik dasar dalam melakukan lempar cakram, mengetahui
sejarah lempar cakram, mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam
olahraga lempar cakram, mengetahui pengetian olahraga lempar cakram, bentuk dan
ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, dan siswa atau
mahasiswa dapat mengetahui peraturan yang harus ditaati dalam olahraga lempar
cakram.