Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian inegral dari pendidikan
secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalara, stabilitasemosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang dirancang secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Pendidikan merupakan suatu proses manusia yang berlangsung seumur
hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah yang memiliki
peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempetan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
yang terpilih dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk
membina prtumbuhan fisik dan pengembangan fsikis yang lebih baik, sekaligus dapat membentuk
hidup sehat sepanjang hayat. Tanpa pendidikan jasmani maka semua kegiatan belajar tidak akan
berjalan dengan baik, karena dengan pendidikan jasmani semua orang akan mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Melalui pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan merupak media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,
penghayatan nilai-nilai sikap dan mental, serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Dalam dunia pendidikan olahraga ada beberapa jenis olahraga, salah satunya adalah
olahraga lempar cakram. Olahraga lempar cakram ini merupakan suatu cabang olahraga yang
untuk mengkur kekutan tangan dalam melakukan lemparan.

1. 2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dalam makalah ini kami
dapat merumuskan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana sejarah perkembangan olahraga Lempar Cakram?
2. Apa itu olahraga Lempar Cakram?
3. Bagaimana teknik permainan dalam olahraga Lempar Cakram?
4. Bagaimana bentuk dan ukuran lapangan dalam olahraga Lempar Cakram?
5. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan dalam olahraga LemparCakram?
6. Bagaimana peraturan dalam olahraga Lempar Cakram?

1. 3 TUJUAN PENULISAN
latar belakang dan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini
mengenai Olahraga Lempar Cakram, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga Lempar Cakram.
2. Untuk mengetahui pengetian dari olahraga Lempar Cakram.
3. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam olahraga LemparCakram.
4. Untuk mengetahui bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam
olahraga Lempar Cakram.
5. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga Lempar Cakram.
6. Untuk mengetahui peraturan dalam olahraga Lempar Cakram.

1. 4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu memberikan pengalaman langsung kepada
penyusun untuk mengetahui lebih dalam materi tentang olahraga Lempar Cakram dan bermanfaat
untuk menambah pengalaman bagi siswa dalam menyusun makalah ini.
Manfaat bagi siswa ataupun pembaca adalah sebagai sumber materi atau materi tambahan
mengenai mata pelajaran Pendidikan Olahraga Jasmani dan Kesehatan, khususnya materi tentang
olahraga Lempar Cakram.
Bagi guru, makalah ini akan bermanfaat sebagai materi tambahan untuk membelajarkan
materi khususnya tentang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan tentang olahraga Lempar
Cakram kepada siswa.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM


Berdasarkan cacatan sejarah bahwa Lempar Cakram adalah salah satu nomor atletik, hal
ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul Odyssy pada zaman purba.
Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah
jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah.
Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal.
Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat tergantung dari
efisiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat lari,
kurang tangkas melompat atau melempar akan mati karena kelaparan atau menjadi mangsa
binatang buas bahkan mungkin menjadi korban bencana alam.
Jadi sejak zaman prasejarah, manusia telah menyadari akan manfaat ketahanan berjalan
jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan melempar. Sehingga ada sementara orang yang
menganggap atletik adalah cabang olahraga yang tertua.
Bangsa Belanda menyebutnya Atletik is a moerder der sporten yang artinya atletik
adalah induk dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah dikenal sejak
adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk Lempar Cakram yang pernah dilakukan
dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Hal ini
dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang ditulis oleh Homeros.
Dalam buku ini juga Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada suatu
ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang kemudian ternyata bernama Phaeacia,
rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka diadakan
penyambutan yang meriah. Dalam acara itu diadakan serangkaian perlombaan. Pemuda-pemuda
Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya dalam lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju,
dan Lempar Cakram.
Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus minta agar Odysseus menberikan
demotrasi Lempar Cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan halus, tetapi baginda
mendesaknya dengan alasan agar pumuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar
cakram yang sempurna, maka permintaan raja terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian
perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus bangkit minta ijin kepada baginda, kemudian
masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram
itu, cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia.
Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik, disini
terlihat adanya nomor lari, lompat, dan Lempar Cakram yang merupakan nomor atletik yang kita
kenal sampai sekarang ini.

2.2 PENGERTIAN OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM


Olahraga Lempar Cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama
dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomor Lempar Cakram tidak
diperlombakan. Olahraga ini telah ada sejak olimpiadekuno. Dalam perlombaan Lempar
Cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan mengikuti
peraturan yang berlaku.Dalam perlombaan atletik resmi, diberi kesempatan melempar sebanyak
tiga kali. Kemudian dari sejumlah atlet babak awal, akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan
diberi kesempatan tiga kali lagi. Lempar Cakram diperlombakan bagi laki-laki
maupun perempuan.
Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yang dapat menimbulkan
bahaya dalam perlombaan atletik tingkat professional, para atlet mampu melemparkan cakram
dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang fatal jika cakram mengenai
seseorang. Untuk itu, diperlukan semacam pagar khusus di sekeliling lapangan lempar cakram.
Pagar berupa jaring tersebut dipasang dengan tinggi 4 m. dari segi bentuk danukuran, sebenarnya
lapangan Lempar Cakram sama persis dengan lapangan lempar martil.
Permainan dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni Lempar Cakram sangat
menarik dan menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa jauh ia mampu
melempar cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi dengan teman yang lain,
apalagi mereka selalu ingin membuktikan siapa yang mampu melempar terjauh.

2.3 TEKNIK YANG DIGUNAKAN DALAM OLAGRAGA LEMPAR CAKRAM


Dalam olahraga Lempar Cakram ada beberapa teknik-teknik yang harus harus
diperhatikan, yaitu:
a. Cara Memegang Cakram
Gambar 2.1 Cara Memegang Cakram
Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi
pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari
agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram)
sedangkan ibu jari bebas.

Adapun beberapa gaya yang dipergunakan dalam olahraga Lempar Cakram, yaitu:
1. Gaya Menyamping
Gambar 2.2 Gaya Menyamping
Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping kearah sasaran, sesaat akan memulai
berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian
depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan
merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan
kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke
belakang.
2. Gaya Membelakangi
Gambar 2.3 Gaya Membelakangi
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan
diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki
kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan
secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan
cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari
tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun kebelakang.

3. Cara Melakukan Awalan Lemparan


Dengan cara melakukan awalan lempar pertama-tama dimulai dengan posisi pelempar yang
berdiri di belakang lingkaran dengan posisi punggung menghadap ke arah sektor lemparan.
Pelempar harus membuat beberapa kali ayunan cakram dengan lengan lempar untuk membuat
pertimbangan dan mengatur keseimbangan. Badan dan lengan yang berlawanan dengan lengan
lempar bergerak mengikuti gerakan lengan lempar.
Gambar 2.4 Cara Melakukan Awalan Lemparan
Untuk tahap selanjutnya posisi badan masih berputar dan sedikit condong ke belakang.
Sampai saat ini kedua tungkai masih ditekuk dengan baik, tetapi ketika kaki kiri membuat kontak
dengan lantai tungkai kiri hampir diluruskan penuh. Sementara lutut kaki dan pinggul meneruskan
gerakan berputar ke arah lemparan dengan tepat, tariklah bagian atas badan mengikuti perputaran
ini. Pada keadaan seperti ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan kanan mulai
mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah busur yang lebar dan bergerak sedikit
ke arah atas.
Adapun cara untuk mengukur hasil lemparan pada lomba atau kejuaraan Lempar Cakram,
yaitu, Sebelum melakukan pengukuran terhadap hasil lemparan lempar cakram ada beberapa
bagian penting yang harus dipahami oleh anak-anak yakni, si pelempar tidak boleh keluar dari
tempat dimana ia diberikan kesempatan untuk melempar. Kedua, hasil lemparan tidak keluar dari
garis tepi kanan dan tepi kiri atau garis pembatas pinggir dari lapangan lempar cakram.
Apabila sudah melakukan dengan cara melempar yang benar, tidak keluar dari tempat
lemparan dan tidak keluar dari area melempar pengukuran dapat dilakukan dari tempat dimana
cakram jatuh pertama kali di tanah kemudian ditarik ke garis terdepan bagian pinggir dari lapangan
lempar cakram maka akan diperoleh berapa meter hasil lemparan tersebut. Setiap diberi
kesempatan sampai tiga kali untuk melakukan lemparan cakram, lemparan terjauh dapat diukur
artinya itulah lemparan terbaik yang dapat dilakukan oleh anak-anak.

2.4 SARANA DAN PRASARANA DALAM OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM


Adapun sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam olahraga Lempar Cakram,
yaitu:
a. Alat (Cakram)
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai
berbentuk lingkaran penuh seperti piringan dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang
dapat dilepaspindahkan.
b. Ukuran Cakram
Ukuran cakram ada beberapa macam, yaitu:
1. Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter 219 mm-221mm dan tebal 44
mm hingga 46 mm.
2. Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37
mm hingga 39 mm.
3. Berat cakram untuk junior pura adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37
mm - 39 mm.
4. Berat cakram untuk junior putri adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm - 170 mm dan tebal 25
mm hingga 35 mm.
c. Ukuran Lapangan Pada Olahraga Lempar Cakram
Ukuran lapangn pada olahraga Lempar Cakram, yaitu:
1. Diameter lingkaran untuk melempar adalah 2,50 meter.
2. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dan
lain-lain. Ligkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar (pagar kawat) untuk menjamin
keselamatan petugas, peserta, dan penonton.
3. Bentuk huruf seperti huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sector lemparan
dibatasi garis yang membentuk sudut 40 di pusat lingkaran.
Gambar 2.5 Lapangan Lempar Cakram

Dalam perlombaan Lempar Cakram perlu dipimpin oleh wasit atau juri yang tegas, jujur,
adil, jeli, dan penuh wibawa. Penguasaan peraturan perlombaan, pertandingan, dan pengalaman
memimpin harus terus ditingkatkan agar menunjang lancarnya perlombaan lempar cakram. Jumlah
wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram adalah 5 orang, yaitu juri 1, juri 2, juri 3, juri 4,
dan juri 5. Setiap juri tersebut memiliki tugas dan wewenang yang berbeda, antara lain:
a. Juri 1
Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada saat
pelempar berputar, seperti di belakang lingkaran lempar.
b. Juri
Mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran, seperti pada saat cakram sedang
dilepaskan dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara (megaphone) untuk
memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa suatu
lemparan tersebut sah atau tidak.
c. Juri 3
Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah ditempatkannya bendera
sebagai pertanda tempat jatuhnya cakram.
d. Juri 4 dan Juri 5
Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya cakram pertama (terdekat). Bagi
peserta yang kidal, tentu posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan keadaan.

2.5 PERATURAN DALAM OLAHRAGA LEMPAR


Adapun peraturan-peraturan yang berlaku dalam olahraga Lempar Cakram, yaitu:
1. Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa
menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri
mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.
2. Pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh
menyentuh bagian atasnya.
3. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat
ketepi dalam balok.
4. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali,
kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
5. Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
6. Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.
7. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat dari semen, aspal
atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah
14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran. Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran
lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih.
8. Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada
kedua sisi lingkaran.

2.6 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM OLAHRAGA LEMPAR


CAKRAM
Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan olahraga Lempar
Cakram, yaitu:
1. Dapatkan putaran dengan posisi kaki yang baik.
2. Bergerak jauh ke depan tetapi masih tetap berada di dalam lingkaran lempar.
3. Dapatkan pilinan antara tubuh bagian bawah dan bagian atas.
4. Keseimbangan yang baik selama bergerak di dalam lingkaran.
5. Mendaratlah di dalam unjung telapak kaki kanan dan putarlah dengan aktif di atas kaki ini.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi prestasi Lempar Cakram, yaitu:
a. Faktor internal atau dari dalam atlet
1. Kesehatan fisik dan mental yang baik
Kita sebagai manusia terbentuk dari unsur jasmani dan rohani, keduanya memegang
peranan penting dan tidak dapat dipisah satu dengan yang lainnya karena saling mempengaruhi.
Apabila fisik terganggu oleh suatu penyakit maka faktor fsikispun ikut terganggu. Oleh karena itu
kesehatan fisik harus selalu dijaga agar tetap dalam keadaan sehat.
b. Faktor-faktor eksternal (dari luar atlet)
1. Lingkungan keluarga
Keluarga dapat dinyatakan sebagai suatu kelompok atau unit terkecil dari masyarakat
yang didalamnya terdapat hubungan erat antara anggota-anggotanya. Orang tua dalam suatu
keluarga mendidik anaknya secara kodrati dengan memberi dorongan.
2. Latihan
Latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk
mencapai mutu, prestasi maksimal dengan diberi beban latihan fisik dan mental yang teratur,
terarah, meningkat dan berulang-ulang.
Latihan kekuatan
Pelempar yang ingin berhasil harus mengembangkan kekuatan otot-ototnya dengan latihan
beban atau weight training.
Latihan kecepatan
Seorang pelempar tidak hanya harus kuat, tetapi juga mampu bergerak dengan cepat. Bagi
pelempar, kecepatan akan memberikan kekuatan eksplosif yang sangat berguna untuk meningkat
prestasi lempar. Latihan kecepatan bagi para pelempar dapat berupa : lari 30 meter, loncat tegap,
jingkat 3 kali dan pul-up.
Latihan daya tahan
Seorang pelempar juga harus mempunyai daya tahan. Ini dapat dicapai dengan latihan gross
country serta lari interval.
Latihan kelincahan dan keterampilan
Seorang pelempar harus juga memiliki kelincahan dan keterampilan. Ini dapat dicapai
dengan latihan : senam lantai dan senam ketangkasan, loncat tali (rope skiping).
2.7 UKURAN LAPANGAN LEMPAR CAKRAM LENGKAP BESERTA GAMBARNYA

Gambar Lapangan Lempar Cakram. [Langkah Bugar]


Lapangan lempar cakram berbentuk lingkaran (tempat atlet untuk melempar). Dari titik tengah
lingkaran ditarik dua garis keluar ke arah depan membentuk sudut 40 derajat. Permukaan lantai
tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dan lain-lain.
Lingkaran lemparan dikelilingi oleh sangkar/pagar kawat untuk menjamin keselamatan petugas,
peserta, dan penonton.

2.8 REKOR LEMPAR CAKRAM


Atlet Polandia Anita Wlodarcryk berhasil melempar cakram sejauh 80,85 Meter sekaligus
menjadi pelempar terjauh di final Kejuaraan Dunia Atletik di Stadion Bird;s Nest, Kamis
(27/8/2015).
Atlet berusia 30 tahun itu menjadi satu-satunya atlet putri yang mampu melempar cakram sejauh
lebih 80 meter yang dilakukan dua kali dan sekaligus memenangi medali emas setelah lemparan
keempatnya sejauh 80,85 meter.
Satu-satunya rekor lemparan yang lebih baik dari lemparannya adalah 81,08 meter yang juga
dibuatnya di Kejuaraan Dunia Atletik 2009. Sementara atlet tuan rumah Tiongkok Zhang
Wenxiu harus puas dengan perak dengan lemparan 76,33, disusul atlet Prancis Alexandra
Tavernier yang merebut perunggu dengan 74,02 meter.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari beberapa uraian penjelasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa dengan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini khususnya dalam
olahraga lempar cakram, maka peserta didik mendapatkan mempraktikan tehnik -tehnik dasar
dalam melakukan lempar cakram, mengetahui sejarah lempar cakram, mengetahui sarana dan
prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, mengetahui pengetian olahraga lempar
cakram, bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, dan
siswa atau mahasiswa dapat mengetahui peraturan yang harus ditaati dalam olahraga lempar
cakram.

3.2 SARAN
Dari penyusunan makalah ini, ada beberapa saran yang disampaikan kepada penyusun
selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat
dalam makalh ini. Selain itu, juga diharapkan kepada siswa yang berikutnya dapat menyusun
makalah dengan topik bahasan yang sama diharapkan dapat mengembangkan materi yang lebih
luas dari materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kepada para pembaca diharapkan dapat menambah wawasan tentang cabang-cabang
atletik, khususnya tentang Lempar Cakram.
Kepada para guru diharapkan memahami materi yang disajikan dalam makalah ini dengan
baik, sehingga menjadi referensi tambahan dalam pembelajaran tentang Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan, tertama mengenai cabang-cabang atletik, khususnya tentang Lempar
Cakram.
DAFTAR PUSTAKA

http://artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-lempar-cakram-peraturan-
dan.html
http://www.sarjanaku.com/2011/09/lempar-cakram-sejarah-teknik-peraturan.html
http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2012/11/makalah-olahraga-lempar-cakram.html

http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2013/08/lempar-cakram-atletik-makalah-olahraga.html

Anda mungkin juga menyukai