Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang
Indonesia suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan peluang
yang sangat bagus untuk dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam potong sempat
mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak pengusaha ayam potong yang
gulung tikar karena daging ayam menjadi tersangka utama sehingga menyebabkan orang takut
mengkonsumsi daging ayam lagi. Sekarang isu flu burung sudah perlahan menghilang,
inilah prospek cerah untuk beternak ayam potong yang mulai menguat kembali.

Permintaan masyarakat akan protein hewani semakin meningkat sejalan dengan tingkat
kemajuan zaman karena masyarakat telah sadar akan pentingnya protein hewani bagi tubuh
terutama bagi anak-anak yang sedang tumbuh. Dan diharapkan dengan tercukupinya protein,
pertumbuhan anak tidak terhambat dan menjadi generasi muda yang berkualitas.
Komonditas ternak ayam pedaging semakin berkembang seiring dengan kemajuan zaman yang
semakin modern. Dalam kondisi negara yang tidak menentu seperti sekarang ini banyak para
pengusaha besar yang mundur, tetapi tidak demikian dengan dengan peternak menengah masih
bisa bertahan dan cenderung menjadi peluang untuk terus melanjutkan usahanya.

Selain itu mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak
sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi
lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin
banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat
merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai
calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang
serta pandai memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya
pada satu jenis pekerjaan saja.

.
Visi Misi dan Tujuan
1.Visi
Menjadi perusahaan ternak ayam pedaging yang berkualitas dan higienis
Menjadi perusahaan ternak ayam pedaging yang mampu memotivasi masyarakat yang ada di
sekitar kita yang tidak memiliki pekerjaan
2. Misi
Dapat memproduksi ayam pedaging yang berkualitas
Dapat memproduksi ayam pedaging yang sehat bersih dan higienis
Mampu memuaskan hati pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik dan mampu
memberikan kualitas ayam yang baik
3.Tujuan
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat
Untuk menambah penghasilan
Untuk menciptakan lapangan perkerjaan bagi orang-orang yang belum memiliki perkerjaan
Menambah wawasan atau pengalaman dibidang bisnis ayam pedaging
Menciptakan sesuatu yang baru yang dapat dikembangkan didaerah tersebut
DESKRIPSI USAHA

Usaha ayam pedaging merupakan usaha yang sederhana yang mampu ditekuni dikalangan
masyarakat. Usaha inipun tidak begitu banyak menghabiskan modal jadi usaha ini dapat dilakukan
oleh masyarakat yang memiliki modal menengah kebawah . usaha ini diharapkan atau mampu
memberikan keuntungan yang maksimal . harga ayam pedaging inipun cukup murah dibandingkan
dengan daging lainnya
Usaha yang bergerak dibidang peternak ayam pedaging dan merupakan usaha yang sederhana dan
mudah ditekuni. Usaha ini juga sangat menguntungkan mengingat kebutuhan pasar daging ayam
yang sangat tinggi. Harga aymam pun cukup terjangkau dibandingkan dengan harga daging sapi.
Usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Usaha ini bergerak dibidang
budidaya ayam pedaging. Peternak ayam pedaging ini dimulai dari pemeliharaan DOC (day old
chicle) sampai hingganya bisa dipanen dengan perawatan yang intensif. Unuk tempat atau kandang
beserta perlengkapan lainnya seperti tempat pakan dan minum sudah tersedia. Pemilik modal atau
usaha hanya perlu menyediakan biaya sewa kandang dan perlengkapan tersebut, sementara untuk
DOC dibeli dai peternak lain yang bisa menyediakan bibit.
Alamat : Dusun Kembang Rijasa, Desa Sepang
4. Analisis Strategi

Analisis strategi (swot) adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau
di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu
rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka
panjang. Atau definisi analisis strategi yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan
juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa
ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi. Analisis strategi dapat
dibagi ,enjadi 4 bagian antara lain sebagai berikut :

1. Kekuatan (Strength)

Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi
atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan
atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para
pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka
keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

a. Jenis ayam yang lebih mudah dipelihara dibandingkan dengan ayam yang lainnya.

b. Hasil yang didapat cukup menguntungkan.

c. Biaya pemeliharaan dan makanan cukup murah.

d. Bibt ayam yang murah.

e. Sistem agrobisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak hanya berada
pada tingkat budi daya, tetapi juga adanya industri hulu sebagai penyedia sarana produksi.

f. Sistem pemasaran tidak menjadi permasalahan karena telah terbentuk jalur-jalur distribusi
sampai ke berbagai lapisan dank e plosok wilayah.
g. Adanya dukungan sumber daya lahan yang luas dan jumlah tenaga kerja tersedia.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi
atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah
perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu
perusahaan atau organisasi.

a. Adanya risiko dan kondisi ketidakpastian yang relatif tinggi baik dari aspek teknis maupun
finansial, karena produksi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan sementara keuntungan
sangat sensitif terhadap eperubahan harga.

b. Adanya permintaan konsumen yang fluktuatif dari hari ke hari karena ayam pedaging termasuk
bahan makanan yang subtitutif.

c. Peternak yang kotor bisa menyebabkan penyakit.

d. Ayam yang mati dapat berpengaruh pada ayam lainnya.

e. Usaha ini memerlukan lahan yang cukup luas.

f. Harus lebih maksimal dalam kebersiahnnya.

3. Kesempatan Peluang (Opportunity)

Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau
perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah
untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun
organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

a. Usaha ini cukup menguntungkan karena banyak peminatnya.

b. Adanya lahan yang luas dapat digunakan untuk peternakan.

c. Banyaknya persaingan antar peternakan sehingga menjadikan usaha ini banyak diminati.

d. Dukungan pemerintah terhadap usaha peternakan ayam pedaging.

e. Kondisi ekonomi makro Indonesia yang mulai membaik.


f. Terdapat kecendrungan selera masyarakan yang semakin menyukai daging ayam.

g. Meskipun awalnya permintaan masyarakat terhadap daging ayam cukup sedikit, tetapi pada saat
tertentu atau semakin hari semakin meningkat.

H. Terdapat kecendrungan permintaan daging ayam akan selalu ada setiap saat karena potensi
pasur daging ayam cukup besar dalam peranannya bahan makanaan

4. Ancaman (Threats)

Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu
perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak
segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan
baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

a. Banyaknya persaingan dibidang usaha.

b. Sedikitnya ketersediaan pakan ternak.

c. Pada umumumnya, kualitas produk yang dihasilkan belum mencapai standar Internasional.

d. Usaha sumber gizi untuk memenuhi pasar lokal yang ada pun belum mampu karena harus
bersaing dari pengusaha-pengusaha ternak lainnya.

5. Analisis Usaha Budi Daya

Dasar perhitungan biaya yang dkeluarkan dan pendapatan yng diperoleh dalam analisis ini antara
lain sebagai berikut :

1. Jenis ayam yang diperlukan adalah jenis ayam ras pedaging (broiler).

2. Sistem pemeliharaan yang dteraapkan dengan cara intensif.

3. Luas tanah yang digunakan yaitu 100m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 Ha/tahun senilai
Rp.30.000.000,00.

4. Kandang yang terbuat dari kerangka bamboo, lantai tanah, dan dinding yang dibuat dari bilah-
bilah bambu dengan alas dinding setinggi 30cm,terbuat dari batu bata yang diplester, dan atap
menggunnakan genting.
5. Ukuran kandang yaitu dengan tinggi bagian tepinya 1,5M lebar kandang 3M dan lebar bagian
tepi kandang 1M,

6. Lokas pternakan dekat dengan sumber air dan listrik.

7. Menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.

8. Penerangan dengan lampu listrik.

9. Litter/alas kandang menggunakan sekam padi.

10. Umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari.

11. Jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam yang berumur 0-4 minggu dan BR-
2 untuk ayam yang berumur 4-6 minggu.

12. Tingkat kematian ayam diasumsikan 6%

13. Lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu atau 42 hari.

14. Berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75kg berat hidup pada saat panen.

15. Harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp.25.000,00, walaupun kisaran harga
sampai mencapai Rp.30.000,00 di tingkat peternak/petani.

16. Ayam dijualan pada umur 6 minggu atau 42 hari.

17. Nilai pupuk kandang yaituRp. 400.000,00

18. Nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai
penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.

19. Penghitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai pedoman dasar karena
nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
Rincian Biaya Produksi dan Modal Usaha
A. Biaya Sarana Produksi

1. Sewa tanah 100m2 1selama 2 bulan Rp100.000,00

2. Kandang ukuran 10 X 5

a. Bambu 90 batang x Rp12.500,00 Rp1.125.000,00

b. Genteng 1.300 buah x Rp900,00 Rp1.170.000,00

c. Semen 2 sak x Rp70.000,00 Rp140.000,00

d. Batu bata 500 buah x Rp550,00 Rp275.000,00

e. Pasir truk Rp750.000,00

f. Tali 14 meter x Rp5.000,00 Rp70.000,00

g. Paku reng 3kg x Rp20.000,00 Rp60.000,00

h. Paku usuk 4kg x Rp18.000,00 Rp72.000,00

i. Kapur 2 sak x Rp60.000,00 Rp120.000,00

j. Tenaga kerja Rp1.000.000,00

3.Peralatan

a. Tempat pakan 14 buah x Rp5.000,00 Rp70.000,00

b. Tempat minum 16 buah x Rp3.880,00 Rp62.080,00

c. Sekop 1 buah Rp50.000,00

d. Ember 2 buah x Rp10.000,00 Rp20.000,00

e.Tong bak air 1 buah Rp80.000,00

f. Tabung gas 1 buah Rp350.000,00

g. Termometer 1 buah Rp45.000,00

h. Ciduk 2 buah x Rp4.000,00 Rp8.000,00


i. Regulator 1 buah Rp100.000,00

j. Brooder (gasolec) 1 buah Rp120.000,00

k. Tali gantung tempat pakan 60m x Rp 1.000,00 Rp60.000,00 +

Jumlah biaya prasarana produksi = Rp5.847.080,00

B. Biaya Sarana Produksi

1. Bibit DOC 500 ekor x Rp2.900,00 Rp1.450.000,00

2. Pakan dan obat-obatan

a.BR-1 15 sak (0-4 minggu) x Rp36.000,00 Rp540.000,00

b.BR-2 17 sak (4-6 minggu) x Rp34.000,00 Rp578.000,00

c. Obat-obatan RP100.000,00 per ekor Rp150.000,00

3.Tenaga kerja pemeliharaan 1 bulan RP750.000,00

4.Lain-lain

a. Sekam padi alas kandang Truk Rp150.000,00

b. Karung gni bekas 19 kantong x Rp500,00 Rp9.500,00

c. Pemakain listrik selama 0-3 minggu Rp25.000,00

d. Pemakaian gas Rp30.000,00 +

Jumlah biaya sarana produksi = Rp3.702.500,00

c. Biaya Produksi

a. Sewa tanah 100m2 selama 1 bulan Rp100.000,00

b. Nilai susut prasarana produksi per bulan

1.Kandang = Rp4.782.000,00 : 72 x 2 Rp132.833,00

2. Peralatan=Rp965.080 : 30 x 2 Rp64.388,00
c. Bibit DOC 500 ekor Rp1.450.000,00

d. Pakan dan obat-obatan Rp1.268.000,00

e. Tenaga kerja Rp750.0000,00

f. Lain-lain Rp104.400,00 +

Jumlah biaya produksi = Rp3.869.571,00

d.Pendapatan

1.Total produksi :500 x 49% x 1,75 kg xRp.25.000 = Rp.20.562.500,00

2.Nilai pupuk kandang =Rp.200.000 ,00

3.Jumlah pendapatan =Rp.20.762.500,00

4.Keuntungan (pendaatan seluruh biaya) =Rp.8.355.019,00

e.Pramenter kelayakan usaha

1.BEP dihitung dari perbandingan total biaya dengan harga jual

BEP = 13.419.151,00 : 25.000 =536.766,00

2.BEP harga di hitung dari perbandinngan total biaya dengan total produksi.

BEP =13.419.151,00 =Rp.26.838.302,00

Rp500.000,00
Gambaran Agrobisnis

Prospek agrobisni peternakan untuk ternak ayam boiler cuku[ baik dimana dimana pemintaan
pasar selalu meningkat,sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi
hewani.Produksi ternak ayam boier saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa
diandalakan. Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik karena didukung oleh
karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar
muslim, harga relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh karena sudah merupakan barang
publik. Komoditas ini merupakan pendorong utama penyediaan protein hewani nasional, sehingga
prospek yang sudah bagus ini harus dimanfaatkan untuk memberdayakan peternak di perdesaan
melalui pemanfaatan sumberdaya secara lebih optimal.
Industri perunggasan di Indonesia berkembang sesuai dengan kemajuan perunggasan
global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi usaha yang optimal, sehingga
mampu bersaing dengan produk-produk unggas dari luar negeri. Pembangunan industri
perunggasan menghadapi tantangan global yang mencakup kesiapan dayasaing produk
perunggasan, utamanya bila dikaitkan dengan lemahnya kinerja penyediaan bahan baku pakan,
yang merupakan 60-70 persen dari biaya produksi karena sebagian besar masih sangat tergantung
dari impor. Upaya meningkatkan dayasaing produk perunggasan harus dilakukan secara simultan
dengan mewujudkan harmonisasi kebijakan yang bersifat lintas departemen. Hal ini dilakukan
dengan tetap memperhatikan faktor internal seperti menerapkan efisiensi usaha, meningkatkan
kualitas produk, menjamin kontinuitas suplai dan sesuai dengan permintaan pasar.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Semoga dengan proposal pembuatan ayam pedaging ini bisa bermanfaat buat orang lain dan
khususnya buat saya sendiri, demikian proposal ini saya buat jika ada kesalahan saya mohon maaf
sekian dan terima kasih.
B.Saran
Dengan proposal ini saya berharap agar Bapak/Ibu dapat memberikan dana atau bantuan kepada
saya agar saya dapat menjalankan usaha ini yang nantinya jika usaha ini sudah maju maka akan
tercipta lapangan pekerjaan yang diberikan kepada orang-orang yang belum memiliki pekerjaan
selain itu usaha ini dapat memenuhi kebutuhan orang banyak.Alamat: Dusun Kembang Rijasa
Desa Sepang.

Anda mungkin juga menyukai