Anda di halaman 1dari 29

Nama kelompok 1

XII MIPA 1

1. I KETUT AGUS SAPUTRA (02)


2. I GEDE HARIS STIAWAN (14)
3. KADEK NOVIANA (17)

SMA N 2 BUSUNGBIU
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia
karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun
senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan
konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium).
Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas
elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif). Para ahli zaman dahulu yakin bahwa
unsur-unsur gas mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun
1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu
XePtF6. Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi
dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian.
Sifat-Sifat
Gas Mulia

Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar karena
bertambahnya kulit yang terisielektron.
Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom
terhadap elektron terluar semakinlemah.
Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati
nol.
Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa
atom.
Titik lebur unsur-unsur Gas Mulia mengikuti sifat titik didih.
Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon

Nomor Atom 2 10 18 32 54 86
ElektronValensi 2 8 8 8 8 8
Jari-Jari Atom() 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Massa Atom(gr/mol) 4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
Massa Jenis(kg/m3) 0,1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73
Titik Didih(0C) - 268,8 - 245,8 - 185,7 - 153 - 108 - 62
Titik Lebur(0C) - 272,2 - 248,4 - 189,1 - 157 -112 -71
Bilangan Oksidasi 0 0 0 0 ;2 0 ; 2 ; 4 ;6 0 ;4
Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi Peleburan (kJ/mol) @ 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
Entalpi Penguapan (kJ/mol) 0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
Afinitas Elektron (kJ/mol) 21 29 35 39 41 41
Energi Ionisasi(kJ/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040
Helium merupakan unsur ke dua terbanyak dan teringan dari segala jenis
unsur kimia yang ada. Dimana mencakup 24 persen massa keunsuran total
alam semesta dan 12 kali jumlah massa keseluruhan unsur berat lainnya.
Unsur kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun,
serta berada pada posisi terendah dari semua unsur ini berwujud sebuah gas.
Namun bisa berubah pada kondisi yang sangat ekstrim.
Gas ini kurang larut dalam air dibandingkan gas lainnya.
Nama Helium berasal dari nama dewa matahari Yunani, Helios.
Pada tahun 1868, astronom Matematika dan Fisika yang berasal dari
Perancis, Pierre Jules Casar Jansen berhasil mendeteksi pertama kalinya
bahwa helium sebagai tanda garis spektral kuning yang berasal dari
cahaya gerhana matahari.
Pada tahun 1903, kandungan helium terbesar ditemukan pada ladang gas
alam di Amerika yang sampai saat ini masih menjadi ladang gas helium
terbesar di dunia.
Helium merupakan unsur kurang reaktif dan hampir tidak membentuk senyawa
kimia dengan
unsur lain.
Kepadatan dan viskositas uap helium sangat rendah, sedangkan
konduktivitas termik dan kandungan kalorinya sangat tinggi.
Helium bisa dicairkan namun harus dilakukan dalam suhu amat rendah
dan tekanan tinggi.
Helium terbentuk di bumi oleh peluruhan radioaktif alami unsur yang
lebih berat. Sebagian besar helium ini bermigrasi ke permukaan dan
memasuki atmosfer.
Namun demikian, berat molekul yang rendah memungkinkan helium
untuk terlepas ke ruang angkasa pada tingkat yang sama dengan laju
pembentukannya.
Penggunaan/Manfaat Helium

Helium memiliki berbagai sifat unik seperti titik didih rendah, kepadatan
rendah, kelarutan yang rendah, konduktivitas termal tinggi, dan tidak
reaktif.

1. Heliumdigunakan sebagai gas


pengisi pada airships dan balon udara,
karena gas ini lebih ringan dari pada udara.
Lalu mengapa tidak digunakan gas
hydrogen yang 7% lebih ringan dari helium?
Alasannya adalah karena gas hydrogen lebih
mudah terbakar dibandingkan dengan
helium
2.
digunakan
agar
Helium juga
untuksebagai
hydrogen-oksigen menjagabahan bakar roket
tetap berwujud cair. Hal ini karena helium memiliki
titik didih yang sangatrendah.

3. Sebagai fluida pendingin (yang hanya


dapat terjadi pada tekanan tinggi dan suhu
sangat rendah)di reaktor nuklir, dan sebagai gas
pembawa dalam analisis kromatografigas.
4. Sebagai campuran oksigen dalam tabung penyelam karena dalam tekanan tinggi
helium tidak larut dalam darah. Bila menggunakan udara biasa yang mengandung
Nitrogen maka saat menyelam tekanan menjadi tinggi dan Nitrogen menjadi larut dalam
darah. Saat penyelam kembali ke permukaan tekanan menjadi lebih rendah menyebabkan
kelarutan Nitrogen dalam darah berkurang dan keluar dari dalam darah. Hal ini
menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan berbahaya.
Helium digunakan sebagai gas vektor dalam kromatografi. Helium juga
digunakan untuk mendeteksi kebocoran. Karena difusinya yang sangat cepat,
helium sangat ideal untuk mendeteksi kebocoranmikro.
Campuran Helium-Argon digunakan sebagai gas pelindung untuk
pengelasan baja ringan yangtebal.
Karena konduktifitas termalnya yang sangat tinggi, helium digunakan
sebagai pendingin untuk:
1. pendinginan batang uranium pada reaktornuklir
2. pendinginan cetakan di pabrikkaset
3. gas atmosfir untuk dapur heattreatment
Efek Kesehatan
Helium
1. Helium dapat diserap ke dalam tubuh jika terhirup.
2. Saat terhirup, gas ini akan menyebabkan suara menjadi tinggi,
pusing, sakit kepala, dan perasaantercekik.
3. Kontak helium cair pada kulit bisa memicu radang dingin
(frostbite) dan dalam kasus parah membutuhkan amputasi
anggota tubuh.
4. Bila terhirup terus menerus, pendengaranpada telinga secara
perlahan kualitasnya akan berubah menjadi frekuensi yang
menurun.
Neon adalah gas mulia teringan kedua setelah helium.
Gas ini berwarna oranye kemerahan saat dimasukkan dalamtabung vakum dan dalam
lampu neon.
Kapasitas pendingin neon 40 kali lebih besar dari helium cair dan 3 kali hidrogen cair (per
unit volume).
Neon merupakan refrigeran lebihmurah daripada heliumdi sebagian besar aplikasi.
Meskipun pada umumnya tidak reaktif (inert), gas ini dapat membentuk senyawa eksotis
dengan fluor dilaboratorium.
Belumdiketahui secara pasti apakah terdapat senyawa neon di alam akibat sifatnya yang
tidak reaktif.
Meskipun neon adalah unsur paling melimpah keempat di alam semesta, atmosfer bumi
hanya mengandung 0,0018%neon.
Penggunaan
Neon
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon.
Neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indikator tegangan tinggi, zat
pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
Neon cair merupakan zat pendingin pada refrigenerator untuk temperatur rendah.
Neon juga dapat digunakanuntuk memberi tanda pada pesawat terbang karena sinarnya
dapat menembuskabut.
Efek
Kesehatan
Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon
Neon
yang terlepas dalam ruangan tertutup bisa
memicu sesak napas.
Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu
amat rendah bisa menyebabkan radang
dingin (frostbite).
Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan
memicu pusing, mual, muntah, kehilangan
kesadaran, dan kematian.
Dalam ruangan yang tertutup, neon yang
terlepas bisa mengurangi konsentrasi
oksigen di udara.
Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75%
bisa berakibat fatal (kematian).

Dampak LingkunganNeon

Neon adalah gas atmosfer langka dan dengan demikian tidak beracun serta bersifat inert.
Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa
kimia dengan unsurlain.
Faktasingkat krypton

Nomor atom: 36
Massa atom: 83,80g/mol
Densitas: 3,73 10-3 g/cm3 pada 20C
Titik lebur: -157C
Titik didih: -153C
Radius Vanderwaals: 0,197nm
Isotop: 15
Energi ionisasi pertama: 1351kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 2350,4kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 3565kJ/mol
Ditemukan oleh: Sir Ramsay pada tahun 1898
Kegunaan krypton

untuk lampu di mercusuar dan isotop Kr-85 untuk mengontrol ketebalan


kertas.
digunakan untuk mengisi bola lampu listrik yang menggunakan
campuran kripton dan argon.
Kripton juga digunakan dalam lampu proyeksi fotografi, dalam lampu
energi tinggi seperti yang digunakan di bandara dan di strobo-lamp
karena memiliki respon yang sangat cepat pada arus listrik.
Kripton juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran dalam wadah
tertutup, untuk merangsang fosfor dalam sumber cahaya tanpa
memerlukan energi dari luar, dan dalam kedokteran untuk mendeteksi
bukaan jantung abnormal.
Reak
si
Krypton adalah sebuah gas mulia yang tanpa warna, bau, dan
rasa. Krypton terjadi di atmosfer dan dipisahkan oleh
pengelompokkan cairan udara.
krypton terdapat di udara sebagai molekulmonoatomik
dengan kadar 1,1 x10-4%
Walaupun jejak krypton ditemukan dalamberbagai mineral,
sumber krypton yang paling utama adalah atmosfer bumi.
Krypton juga dapat diperoleh dari pembelahanuranium.
Cara
memperole
Kripton (Kr) dapat direaksikan dengan Flour (F2) dan menghasilkan Kripton
difluorida (KrF2) dengan rumus molekul:
Kr(s) + F2 (s) KrF2 (s)
h
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2 pada suhu -196
0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X. Dari kira-kira selusin
senyawaan kripton yang dikenal, semuanya merupakan garam kompleks
yang diturunkan dari KrF2. Salah satu contoh pembentukan garam adalah:
KrF2 + SbF5 KrF+ + SbF - 6
Lalu, pada tahun yang sama, KrF4 dilaporkan oleh Grosse, tetapi kemudian
ditemukan kekeliruan. Ada juga senyawa yang belum diverifikasi, yaitu
barium garam dari asam karboksilat Kripton. Ion poliatomik ArKr + dan
KrH+ telah diteliti dan terbukti untuk KrXe atau KrXe+. Senyawa Kripton
berikatan dengan atom-atom selain fluor juga telah ditemukan. Reaksi KrF2
dengan B(OTeF5)3 menghasilkan senyawa yang tidak stabil, Kr(OTeF5)2, yang
berisi ikatan Kripton-oksigen. Ikatan Kripton-nitrogen ditemukan pada
kation [HCNKrF]+, dihasilkan oleh reaksi KrF2 dengan [HCNH] +
[AsF] dengan suhu dibawah 50C. HKrCN dan HKrCCH (Kripton hidrida-
sianida dan hydrokryptoacetylene) dilaporkan stabil hingga 40 K.
Arg
Sifat Atom
on
1. Struktur kristal : kubus pusat muka
2. Bilangan oksidasi : 0 ke-2 : 3952.3 kJ/mol ke-3: 3931 kJ/mol
3. Energi ionisasi : ke-1: 1520,6 kJ/mol
4. jari-jari atom :71pm
Sifat Kimia : sifat kimia unsur Argon sangat stabil dialam, sehingga selalu dalam
5. jari-jari kovalen :97 pm
keadaan gas monoatomik. Bilangan Oksidasi dari unsur Ar adalah 0
6. Sifat
jari-jari
fisik : van der waals : 188pm
1) Melting point: 83.8 [or -189.3 C (-308.7 F)] K
2) Boiling point: 87.3 [or -185.8 C (-302.4 F)] K
3) Liquid range: 3.5 K
4) Critical temperature: 150.8 [or -122.2 C (-188 F)] K Superconduction
temperature: no data K
5) Thermal conductivity: 0.01772 W m-1 K-1
Xenon
Sifat kimia Xenon(Xe)
-Tidak berwarna
-Radius kovalensi : 1.31
- Tidak berbau
-Struktur Kristal : fcc
-Tidak berasa
-Massa jenis : 5,9 g/cm3
-Pada keadaan standar gasmulia
-Elektronegativitas : 2.6
tidak dapat terbakar.
-Konfigurasi electron
:[Kr]4d10
Sifat Fisika
5s2p6Xenon(Xe)
-Formasi entalpi : 2,3
-Simbol : Xe
kj/mol
-Radius atom : 1.24
-Titik lebur : 161,39 K
-Volume atom : 42,9cm3/mol
-Bilangan oksidasi :
0,2,4,6
-Massa atom : 131,29
-Entalpi
-Titik didihpenguapan
: 165.1K :
12,64 kj/mol
Kegunaanya
Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung electron, lampu stoboskopik(lampu neon
yang berkedip dngan frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang
digunakan untuk mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren.
Xenon digunakan dalam medan energy nuklir dalam bejana gelembung udara, probe,
dan penerapan lainnya dimana dibutuhkan bobot atom tinggi.
Bahayanya
Xenon Radioaktivitas (Xe-133) yang terdeteksi di Gangwon kemungkinan besar
sebagian bahan zat radiasi yang bocor dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Fukushima di Jepang. Jumlah kebocoran semakin meningkat dan semakin meluas.
Lebih khusus lagi, Xe-133 tidak terdapat dalam situasi alam. Angin barat tertiup sejak
terjadinya gempa bumi, namun para pakar percaya bahwa zat radioaktifitas yang
kebocoran dari PLTN di Fukushima telah melayang mengelilingi bumi.
Rad
Sifat Kimia : Pada suhu
on 7. Titikleleh ( C) : -71
8.
0

Bilangan oksidasi : 0,4


dan tekanan ruang, radon 9. Keelekronegatifan : 2,1
tidak berwarna tetapi 10. Entalpi peleburan (kJ/mol) :2,89
apabila didinginkan hingga
membeku, radon akan
11. Entalpi penguapan (kJ/mol):
berwarna kuning, 16,4
sedangkan radon cair 12. Afinitas elektron (kJ/mol) : 41
berwarna merah jingga.
13. Energi ionisasi (kJ/mol) : 1040
Sifat fisika :

1. Nomor atom : 86
2. Elektron valensi : 8
3. Jari-jari atom() : 1,45
4. Massa atom (gram/mol)
Kegunaanya :
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan
terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber
Radium dan disimpan dalam tabung kecil yang disebut benih atau
jarum. Radon sudah jarang digunakan lagi namun, mengingat rumah
sakit sekarang bisa mendapatkan benih dari supplier yang
menghasilkan benih dengan tingkat peluruhan yang dikehendaki.
biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan selama beberapa
tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari segi logistik. Radon yang
bersifat radioaktif digunakan dalam terapikanker.
Bahayanya :
Radon adalah gas karsinogen. Radon adalah bahan beradioaktif dan harus ditangai
secara hati-hati. Adalah sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini karena Radon
menghasilkan partikel alpha.
Radon juga menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat, dan akibatnya, cenderung
membentuk debu halus yang mudah memasuki jalur udara dan melekat permanen
dalam jaringan paru-paru, menghasilkan paparan lokal yang parah. Ruang di mana
radium, aktinium, atau thorium disimpan perlu diangin-anginkan dengan baik agar
tidak terakumulasi dalam udara. Akumulai radon berpontensi mengancam kesehatan
dalam tambang uranium dan timah hitam. Pengumpulan radon dalam rumah juga
merupakan suatu penemuan yang cukup baru dan kebanyakan penyakit kanker paru-
paru dikaitkan dengan pengumpulan radon setiap tahun. Radon dalam rumah
dianggarkan menyebabkan kematian akibat kanker paru-paru sekitar 21,000 orang
setiap tahun di U.S. Radon adalah penyebab utama kanker paru-paru di U.S. hari ini.
Persenyawaan Gas Mulia

Pada umumnya syarat yang diperlukan dalampembentukan


senyawa gas muliaialah:
Atom gas mulia yang mudah mengion ( dan karenanya,
berat ) dan
Memerlukan golongan dengan elektronegativitas tinggi (
misalnya F atau O) untuk mengikat atom gas mulia.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa
unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang
ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat
persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur
lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan itu didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 (O2)+(PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki
harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini
mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170
kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet
mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan
senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:

Xe + PtF6 Xe+(PtF6)-

Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah


anggapan bahwa gas mulia tidakdapat bereaksi.
Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan
mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya
langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4,
dan XeF6.
krypton
menghasilkan
senyawa KrF . Radon 2
dapat bereaksi langsung
dengan F2dan menghasilkan
RnF2. Hanya saja senyawa KrF2
dan RnF2 bersifat tidak stabil.
Senyawa gas mulia He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum
dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang
sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai