PEMBELAJARAN ATLETIK
LEMPAR CAKRAM
OLEH:
Nama: Ario Tarigan
NIM: 2016011012
Kelas: 2A PJKR
Sehingga sebagian orang berpendapat bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang tertua di
dunia. Bangsa Belanda pun menyebut atletik sebagai “Atletik is a moerder der sporten” yang
berarti atletik adalah induk dari seluruh cabang olahraga. Meski gerakan dasar atletik telah
dikenal semenjak adanya manusia di muka bumi. Namun untuk perlombaan atletik sendiri
khususnya lempar cakram baru terjadi pada zaman purba. Kurang lebih 1000 tahun sebelum
masehi. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya bukti di dalampujangga Yunani yang ditulis
Homeros mengenai hal yang berkaitan dengan atletik. Di dalam bukunya juga menceritakan
tentang petualangan Odysseus yang terdampar disebuah kepulauan yang bernama Phaeacia,
dengan rajanya yang bernama Alcinaus. Dalam pulau itu, Odysseus dibawa untuk menghadap
sang raja, sehingga diadakan penyambutan yang meriah. Dalam penyambutan itulah diadakan
serangkaian perlombaan yang diikuti oleh para pemuda Phaeacia. Dengan mempertujukan
kemahirannya pada lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju,serta lempar cakram. Setelah
serangkaian perlombaan rampung, raja Aleinaus meminta Odysseus agar memberikan
demonstrasi cara lempar cakram yang benar. Pada awalnya Odysseus menolak secara halus
permintaan sang raja. Namun karena sang raja menjelaskan bahwa permintaan beliau bertujuan
agar pemuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna.
Maka permintaan sang raja pun terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang
terbuat dari logam, Odysseus kemudian bangkit meminta ijin kepada sang raja. Lalu kemudian
masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan menggunakan gaya termanis melempar
cakram itu. Cakram melucur dan jatuh jauh berdasarkan jarak yang dicapai atlet-atlet dari
Phaeacia (Sunaryo Basuki, 1979 : 24). Dari kutipan buku tersebut dapat diketaui bahwa bangsa
Yunani purba telah mengenal atletik. Disini terlihat adanya nomor lari, lompat,serta lempar
cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal hingga sekarang.
Gaya yang digunakan pada saat melakukan lempar cakram ditentukan pada awalan yang
akan digunakan. Awalan tersebut ditandai dengan posisi tubuh pelempar saat melakukan
persiapan. Dan dalam posisi awalan tersebut terdapat dua gaya dalam melempar cakram,
diantaranya adalah sebagai berikut:
Gaya samping adalah dimana gaya dari sang atlet pada waktu persiapan
menghadap ke arah samping / searah dengan tangan yang nantinya akan
digunakan untuk memegang cakram. Pada umumnya, samping yang digunakan
adalah samping kanan, karena sebagian besar, atlet lempar cakram menggunakan
tangan kanan untuk melempar. Dengan menggunakan gaya ini, atlet dapat
mengambil ancang-ancang dengan dua cara. Yaitu membuat ayunan dari arah
samping ke depan beberapa kali. Untuk mengukur sudut kemudian pada ayunan
kesekian ia akan melepaskan cakram sejauh mungkin ke depan.
Pada dasarnya, gaya cakram belakang ini hampir sama degan yang digunakan oleh gaya
samping. Hanya saja yang membedakan kedua gaya tersebut adalah dalam posisi tubuh saat
memulai awalan. Menggunakan gaya ini tentunya mempunyai keuntungan sendiri. Dimana jarak
untuk menciptakan momentum lempar lebih luas. Sehingga akan secara teoritis akan
memperoleh lemparan yang lebih jauh. Meski demikian, gaya ini lebih sulit dilakukan daripada
gaya sebelumnya. Serta cenderung mempunyai resiko yang lebih besar. Karena pada saat atlet
menghadap ke belakang ia tidak dapat menentukan titik lempar sebaik yang ada pada gaya sisi
samping. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan gaya belakang, yaitu:
1. Sang atlet akan membuat gerakan setengah lingkaran kemudian melepaskan cakramnya,
dan
2. Atlet membuat satu putaran penuh kemudian melepaskan cakramnya.
4. Teknik Dasar Lempar Cakram
a) Teknik Memegang Cakram
Teknik dasar dalam lempar cakram yang pertama di pelajari yaitu teknik
memegang cakram dengan tepat dan benar. Berikut adalah cara untuk
melakukannya:
- Letakkan cakram di telapak tangan kiri agar lebih mudah untuk memegangnya.
Kemudian, pemegangan menggunakan tangan kiri ini berguna untuk pelempar
kanan.
- Letakkan tangan kanan di atas cakram di bagian tengah. Buka keempat jari
dengan sedikit renggang. Hal ini berfungsi sebagai penutup pada bagian pinggir
cakram.
- Lalu letakan ibu jari bebas dimana saja pada cakram.
Tolakkan pada kaki kanan agar panggul dapat diangkat keatas. Selepas itu dorong kaki
kanan ke arah depan dan atas.
Badan dicondongkan ke arah kanan dan putar ke arah kiri diikuti dengan putaran gerakan
panggul ke kiri juga.
Tumpukan badan kepada kaki kiri. Letakan badan kearah lemparan penuh kemudian
lempar cakram kearah depan atas.
Cakram dilemparkan setinggi dagu dengan sudut sebesar 90 derajat. Lemparan tersebut
dilepaskan dengan putaran searah dengan jarum jam. Lepaskan cakram pada saat berada
dimuka bahu dan dorong menggunakan jari telunjuk.
Jika cakram telah dilemparkan sebelum mencapai muka bahu maka lemparan akan gagal
serta akan membuat lemparan jarak dekat dan tidak keluar di daerah yang telah
ditentukan. Tetapi jika pelepasan cakram terlambat maka hasil dari lemparannya akan
keluar dari daerah lemparan serta hasilnya tidak memuaskan.
Cakram dilepaskan dengan posisi badan condong kearah depan. Fokus pandangan kearah
lemparan atau depan.
Pindahkan kaki kanan ke arah depan dan kaki sedikit ditekuk. Hal tersebut mencegah
agar badan tidak keluar daerah lingkaranyang telah ditetapkan. Arahkan pandangan fokys
menuju jatuhnya cakram serta letakkan kaki kiri di belakang.
Posisikan badan berdiri seperti semula serta keluar dari lingkaran hingga melewati bagian
belakang. Upayakan tidak keluar lingkaran dengan cara lari maupun melompat.
5. Cakram
Pada umumnya, cakram yang dilempar memiliki garis tengah sepanjang 220 serta berat
dua kg untuk pira. Serta seberat 1 kg untuk wanita. Berikut lebih jelasnya:
Berat cakram untuk putra 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
Berat cakram untuk putri 1 kg menggunakan garis tengah 180 – 182 mm.
Cakram ini dapat terbuat dari bahan dasar kayu yang dibentuk menyerupai piring
berbingkai sabuk besi. Namun, adapula cakram yang berbahan dasar karet padat, dan
biasanya cakram seperti ini hanya digunakan pada saat latihan saja.