Anda di halaman 1dari 7

TP.

PEMBELAJARAN ATLETIK
LEMPAR CAKRAM

Dosen Pengampu: Dr. I Gusti Lanang Agung Parwata, S.Pd, M.Kes.

OLEH:
Nama: Ario Tarigan
NIM: 2016011012
Kelas: 2A PJKR

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS OLAHRAGA KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
1. Pengertian Lempar Cakram
Lempar cakram merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik nomor lempar. Yang
dimana sang atlet harus melemparkan cakram sebanyak maksimal 3 kali dalam setiap
perlombaan, Untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar
cakram dengan beberapa peraturan yang mengikat. Sementara cakram itu sendiri ialah
sebuah benda yang terbuat dari bahan dasar kayu berbentuk piring berbingkai sabuk besi
(Didi Sugandi, 1986 : 51). Sehingga dapat disimpulkan bahwa lempar cakram ini adalah
salah satu dari nomor lomba atletik lempar yang menggunakan sebuah benda kayu
berbentuk piring bersabuk besi. Atau bahan lain yang berbentuk bulat pipih yang
dilemparkan.

2. Sejarah Lempar Cakram


Menurut catatan sejarah, lempar cakram merupakan salah satu dari nomor atletik lempar.
Yang mana dapat kita jumpai dalam sebuah buku karangan Homerus berjudul “Odyssy”
pada zaman purba. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa gerakan dasar dari atletik
adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah diketahui sejak zaman kuno. Tak lain,
manusia pada zaman kuno tersebut melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan juga
lempar. Yang semata-mata hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya di alam
liar. Sebab, dimasa itu hidup mereka sangatlah tergantung dengan efesiensi jasmaninya.
Jika mereka kurang tanggap dalam berjalan, berlari, melompat, atau bahkan melempar.
Maka mereka nantinya akan tewas karena kelaparan atau menjadi mangsa hewan buas.
Atau juga dapat menjadi salah satu korban bencana alam. Jadi dapat disimpulkan bahwa
manusia sejak zaman dahulu sudah menyadari akan manfaat ketahanan dari:
 Berjalan jauh
 Kecepatan lari
 Ketangkasan
 Melempar

Sehingga sebagian orang berpendapat bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang tertua di
dunia. Bangsa Belanda pun menyebut atletik sebagai “Atletik is a moerder der sporten” yang
berarti atletik adalah induk dari seluruh cabang olahraga. Meski gerakan dasar atletik telah
dikenal semenjak adanya manusia di muka bumi. Namun untuk perlombaan atletik sendiri
khususnya lempar cakram baru terjadi pada zaman purba. Kurang lebih 1000 tahun sebelum
masehi. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya bukti di dalampujangga Yunani yang ditulis
Homeros mengenai hal yang berkaitan dengan atletik. Di dalam bukunya juga menceritakan
tentang petualangan Odysseus yang terdampar disebuah kepulauan yang bernama Phaeacia,
dengan rajanya yang bernama Alcinaus. Dalam pulau itu, Odysseus dibawa untuk menghadap
sang raja, sehingga diadakan penyambutan yang meriah. Dalam penyambutan itulah diadakan
serangkaian perlombaan yang diikuti oleh para pemuda Phaeacia. Dengan mempertujukan
kemahirannya pada lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju,serta lempar cakram. Setelah
serangkaian perlombaan rampung, raja Aleinaus meminta Odysseus  agar memberikan
demonstrasi cara lempar cakram yang benar. Pada awalnya Odysseus menolak secara halus
permintaan sang raja. Namun karena sang raja menjelaskan bahwa permintaan beliau bertujuan
agar pemuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna.
Maka permintaan sang raja pun terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang
terbuat dari logam, Odysseus kemudian bangkit meminta ijin kepada sang raja. Lalu kemudian
masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan menggunakan gaya termanis melempar
cakram itu. Cakram melucur dan jatuh jauh berdasarkan jarak yang dicapai atlet-atlet dari
Phaeacia (Sunaryo Basuki, 1979 : 24). Dari kutipan buku tersebut dapat diketaui bahwa bangsa
Yunani purba telah mengenal atletik. Disini terlihat adanya nomor lari, lompat,serta lempar
cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal hingga sekarang.

3. Gaya Lempar Cakram

Gaya yang digunakan pada saat melakukan lempar cakram ditentukan pada awalan yang
akan digunakan. Awalan tersebut ditandai dengan posisi tubuh pelempar saat melakukan
persiapan. Dan dalam posisi awalan tersebut terdapat dua gaya dalam melempar cakram,
diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Lempar Cakram Gaya Samping

Gaya samping adalah dimana gaya dari sang atlet pada waktu persiapan
menghadap ke arah samping / searah dengan tangan yang nantinya akan
digunakan untuk memegang cakram. Pada umumnya, samping yang digunakan
adalah samping kanan, karena sebagian besar, atlet lempar cakram menggunakan
tangan kanan untuk melempar. Dengan menggunakan gaya ini, atlet dapat
mengambil ancang-ancang dengan dua cara. Yaitu membuat ayunan dari arah
samping ke depan beberapa kali. Untuk mengukur sudut kemudian pada ayunan
kesekian ia akan melepaskan cakram sejauh mungkin ke depan.

B. Lempar Cakram Gaya Belakang

Pada dasarnya, gaya cakram belakang ini hampir sama degan yang digunakan oleh gaya
samping. Hanya saja yang membedakan kedua gaya tersebut adalah dalam posisi tubuh saat
memulai awalan. Menggunakan gaya ini tentunya mempunyai keuntungan sendiri. Dimana jarak
untuk menciptakan momentum lempar lebih luas. Sehingga akan secara teoritis akan
memperoleh lemparan yang lebih jauh. Meski demikian, gaya ini lebih sulit dilakukan daripada
gaya sebelumnya. Serta cenderung mempunyai resiko yang lebih besar. Karena pada saat atlet
menghadap ke belakang ia tidak dapat menentukan titik lempar sebaik yang ada pada gaya sisi
samping. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan gaya belakang, yaitu:

1. Sang atlet akan membuat gerakan setengah lingkaran kemudian melepaskan cakramnya,
dan
2. Atlet membuat satu putaran penuh kemudian melepaskan cakramnya.
4. Teknik Dasar Lempar Cakram
a) Teknik Memegang Cakram
Teknik dasar dalam lempar cakram yang pertama di pelajari yaitu teknik
memegang cakram dengan tepat dan benar. Berikut adalah cara untuk
melakukannya:

- Letakkan cakram di telapak tangan kiri agar lebih mudah untuk memegangnya.
Kemudian, pemegangan menggunakan tangan kiri ini berguna untuk pelempar
kanan.
- Letakkan tangan kanan di atas cakram di bagian tengah. Buka keempat jari
dengan sedikit renggang. Hal ini berfungsi sebagai penutup pada bagian pinggir
cakram.
- Lalu letakan ibu jari bebas dimana saja pada cakram.

b) Teknik Awalan Lempar Cakram


Teknik yang selanjutnya adalah teknik dasar lempar cakram yang berupa teknik
awalan. Teknik ini sangat wajib dipelajari untuk semua pelempar cakram dalam
mengawali sebuah lemparan. Dengan awalan yang sempurna maka akan
menghasilkan hasil yang optimak. Lempar cakram diawali dengan posisi badan
yang memutar. Putaran dapat dilakukan dengan 1, 1¼ ataupun 1¾ putaran.
Teknik awalan ini memang sangat berpengaruh kepada hasil dari lemparannya.
Berikut merupakan cara melakukan teknik awalan lempar cakram yang baik dan
benar:
- Posisi badan berdiri kearah samping atas pada lemparan. Lalu, kedua kaki dibuka
selebar bahu. Upayakan kaki serileks mungkin dan tekuk sedikit.
- Fokuskan gerakan pada awalan berjalan dengan baik kemudian diikuti dengan
ayunan cakram kearah samping kanan, belakang dan kiri secara berulang-ulang.
Ulangi gerakan tersebut sebanyak 2 sampai 3 kali.
- Kemudian putar badan.
Perlu kalian ketahui, dalam teknik awalan ini seringkali terjadi kegagalan yang
disebabkan oleh pegangan cakram yang kurang atau tidak kuat. Serta tidak
melakukan ayunan dengan benar ataupun tidak disertai dengan gerakan lanjutan.
- Putaran badan dilakukan secara cepat. Putaran terhadap bagian bawah tubuh
mendahului bagian atas tubuh.

c) Teknik Melempar Cakram


Teknik dasar selanjutnya ialah teknik dalam melempar cakram yang baik dan
benar. Berikut penjelasan lengkapnya:

 Tolakkan pada kaki kanan agar panggul dapat diangkat keatas. Selepas itu dorong kaki
kanan ke arah depan dan atas.
 Badan dicondongkan ke arah kanan dan putar ke arah kiri diikuti dengan putaran gerakan
panggul ke kiri juga.
 Tumpukan badan kepada kaki kiri. Letakan badan kearah lemparan penuh kemudian
lempar cakram kearah depan atas.
 Cakram dilemparkan setinggi dagu dengan sudut sebesar 90 derajat. Lemparan tersebut
dilepaskan dengan putaran searah dengan jarum jam. Lepaskan cakram pada saat berada
dimuka bahu dan dorong menggunakan jari telunjuk.
 Jika cakram telah dilemparkan sebelum mencapai muka bahu maka lemparan akan gagal
serta akan membuat lemparan jarak dekat dan tidak keluar di daerah yang telah
ditentukan. Tetapi jika pelepasan cakram terlambat maka hasil dari lemparannya akan
keluar dari daerah lemparan serta hasilnya tidak memuaskan.
 Cakram dilepaskan dengan posisi badan condong kearah depan. Fokus pandangan kearah
lemparan atau depan.

d) Sikap Akhir Lempar Cakram


Teknik dasar terakhir yang harus kalian pelajari adalah sikap akhir pada saat
melakukan lempar cakram, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Pindahkan kaki kanan ke arah depan dan kaki sedikit ditekuk. Hal tersebut mencegah
agar badan tidak keluar daerah lingkaranyang telah ditetapkan. Arahkan pandangan fokys
menuju jatuhnya cakram serta letakkan kaki kiri di belakang.
 Posisikan badan berdiri seperti semula serta keluar dari lingkaran hingga melewati bagian
belakang. Upayakan tidak keluar lingkaran dengan cara lari maupun melompat.

5. Cakram
Pada umumnya, cakram yang dilempar memiliki garis tengah sepanjang 220 serta berat
dua kg untuk pira. Serta seberat 1 kg untuk wanita. Berikut lebih jelasnya:

 Berat cakram untuk putra 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
 Berat cakram untuk putri 1 kg menggunakan garis tengah 180 – 182 mm.

Cakram ini dapat terbuat dari bahan dasar kayu yang dibentuk menyerupai piring
berbingkai sabuk besi. Namun, adapula cakram yang berbahan dasar karet padat, dan
biasanya cakram seperti ini hanya digunakan pada saat latihan saja.

6. Lapangan Lempar Cakram


Lapangan untuk lempar cakram memiliki bentuk lingkaran, dimana lingkaran tersebut
merupakan tempat para atlet untuk melempar cakram. Jika ditarik dari garis tengah,
ukuran lapangannya memiliki panjang 2 garis keluar ke arah depan dengan membentuk
sudut 40 derajat. Permukaan dari lapangannya pun haruslah datar, serta tidak licin, dan
dapat terbuat dari semen, aspal, atau bahan lainnya yang tidak licin. Lingkaran lemparan
dikelilingi dengan sangkar atau pagar kawat untuk menjamin keselamatan para petugas,
peserta, dan juga penonton. Untuk lebih jelasnya, ukuran dari lapangan lempar cakram
adalah sebagai berikut:
 Garis tengah lapangan berukuran 2,50 m. Lingkaran untuk melempar pada pertandingan
resmi terbuat dari metal ataupun baja.
 Perpanjangan dari garis tengah sepanjang 0,75 m.
 Sudut lempar sebesar 40 derajat .
 Garis batas lempar (lebar garis lima 5 cm).
Daftar Pustaka
https://www.yuksinau.id/lempar-cakram/

Anda mungkin juga menyukai