Anda di halaman 1dari 5

TOLAK PELURU

Pengertian tolak peluru Tolak peluru adalah gerakan menolak atau mendorong peluru
besi menggunakan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Peluru yang
digunakan dalam olahraga tolak peluru terbuat dari logam besi berbentuk bola.

Berat peluru untuk kelas senior adalah 7,257 kilogram (putra) dan 4 kilogram (putri). Sementara
itu, berat peluru untuk kelas junior adalah 5 kilogram (putra) dan 3 kilogram (putri)

A. Sejarah Tolak Peluru

Tolak peluru (the shot put) sudah dikenal sejak dua ribu tahun yang lalu, yaitu sejak masa
Kerajaan Yunani kuno, akan tetapi dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Menurut
Homer, pada zaman dahulu, tolak peluru dikenal dengan nama lempar beban (weight
throwing).

Namun sayangnya tidak ditemukan catatan sejarah yang menjelaskan bentuk dan bahan yang
digunakan sebagai peluru pada waktu itu. Jelasnya, tolak peluru menjadi salah satu bentuk
latihan perang yang dilakukan para prajurit dari Troya yang kemudian dipertandingkan sesama
prajurit.

Salah satu jejak yang bisa ditemukan dalam olah raga lempar beban tersebut adalah kompetisi
yang diadakan di Skotlandia pada abad ke 1.

Pada abad ke 16 di Inggris, Raja Henry ke VIII menyelenggarakan pertandingan yang serupa,
lempar beban serta lempar palu.

Kompetisi pertama yang bentuknya mendekati tolak peluru masa kini ini ialah kompetisi pada
era pertengahan yang mana kompetisi yang diselenggarakan oleh kalangan militer ini diikuti oleh
para prajurit yang melemparkan bola besi sejauh mungkin dari titik tolak. Kompetisi tolak peluru
yang pertama kali terdokumentasikan ini ialah kompetisi di Skotlandia ialah sebagai salah satu
bagian dari The British Amateur Championships pada tahun 1866.
Dan sejak saat itulah olahraga tersebut mulai disukai khususnya pada negara-negara Eropa serta
menjadi salah satu nomor atletik yang dipertandingkan dalam olimpiade modern pertama di
Yunani pada tahun 1896.

B. Teknik Tolak Peluru

1. Teknik Memegang Peluru

Ada tiga cara dalam melakukan teknik memegang tolak peluru yaitu :

A.Peluru diletakkan pada telapak tangan dan di pegang oleh jari-jari tangan

B.Peluru diletakkan diatas jari telunjuk, jari tengah dan jari manis, sedangkan ibu jari dan jari
kelingking menahan peluru di samping

C.Peluru diletakkan di atas jari-jari, sedangkan ibu jari sebagai penahan

C. Jenis-jenis gaya tolak peluru

Ada beberapa jenis gaya dalam olahraga tolak peluru, sebagai berikut:

A. Gaya O'brien Gaya ini dipopulerkan seorang atlet Amerika yang bernama Parry O'brien.
Ketika melakukan permulaan gaya ini, posisi seorang atlet akan membelakangi area
pendaratan. Selanjutnya, atlet akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat
sebelum melontarkan bolalogam.
B. Gaya ortodoks Gaya ortodoks kurang populer bagi kalangan atlet, karena memang teknik
ini lebih bertujuan untuk memperkenalkan olahraga tolak peluru pada pemula. Teknik ini
mudah untuk pemula lakukan karena tidak melibatkan banyak gerakan. Posisikan tubuh
menyamping dari area pendaratan, letakkan bola logam antara kepala dan bahu,
kemudian lakukan tolakan.

D. Teknik Meletakan Peluru di Bahu

 Tempelkan peluru di bahu samping kanan. Ibu jari menempel di atas bahu atau tulang
selangka. Posisi siku lurus dan sejajar dengan bahu lalu miringkan kepala ke arah peluru
agar posisi peluru lebih stabil.

1. Teknik Melakukan Tolakan


Setelah kamu memahami teknik memegang dan meletakan peluru, teknik lanjutannya melakukan
tolakan yang dilakukan dengna pelaksanaan : badan condong membungkuk ke arah belakang dan
segera melemparkan bola besi itu setelah siap dalam langkah ke depan beberapa haluan. Pada
sudut lemparan tersebut pun tidak melebihi 45 derajat.

Lapangan Tolak Peluru

lapangan tolak peluru mirip dengan lapangan cabang olahraga lempar cakram. Hanya saja
perbedaannya terletak pada papan batas tolakan yang terdapat pada lingkaran tolak peluru.
Berikut ketentuan pada lapangan tolak peluru :

 Lapangan tolak peluru terdiri dari dua bagian, yaitu : lingkaran tolakan dan sektor
pendaratan.
 Lingkaran tolakan memiliki diameter 2,235 m dan dikelilingi ring besi dengan ketebalan
66 mm dan tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Bagian depan lingkaran tolakan
dipasangi balok atas tolakan dengan panjang 1,22 m, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 cm.
 Sektor pendaratan berupa tanah yang ditandai garis batas (sector line) sekaligus garis
ukur standar yang terletak di tengah sektor pendaratan. Panjang sektor pendaratan
minimal 25 meter dengan sudut 40 derajat.
PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

IAAF : International Amateur Athletic Federation

Anda mungkin juga menyukai