Candra Irawan
XI.IPS.I
Pengertian
• Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau
mendorong suatu bola besi bulat (peluru) dengan berat tertentu
yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu
tangan untuk mencapai jarak terjauh.
• Olahraga ini di tujukan kepada prajurit perang agar tangguh dan kuat juga
guna meningkatkan kecepatan mengisi ulang meriam yang pada masanya
menjadi sejata perang.
• Ini termasuk teknik dasar, sebab Anda harus kuasai sebelum mulai mengangkat
besi peluru dan melemparkannya. Sebelum meletakkan peluru di leher, putuskan
terlebih dahulu teknik memegang peluru yang mana yang paling Anda sukai, dan
nyaman serta mampu menghasilkan tenaga terbesar.
• Tangan kanan adalah tangan yang dianjurkan untuk melakukan hal tersebut.
Kemudian tempelkan peluru pada leher samping kanan, jempol menempel di
atas tulang yang ada di bahu alias tulang selangka. Posisi siku lurus horisontal
dengan bahu. Kepala ditelengkan ke arah peluru agar kedudukan peluru lebih
mantab.
Cara Meluncurkan Tolak Peluru
• Posisi atau sikap badan yang paling baik saat akan melempar peluru
adalah berdiri tegak dan relaks, posisi menghadap ke samping lapangan.
Kaki membuka agar memudahkan menolak, kaki kanan sedikit ditekuk,
berat badan menumpu di kaki kanan. Tangan kanan yang memegang
peluru bersiap, badan berputar ke depan lapangan, kaki kanan menolak
dan melonjak agar tenaga mendorong seluruhnya berada di tangan
kanan yang memegang peluru. Lalu lontarkan peluru dengan sudut
tolakan 40 derajat.
• Posisi kaki usai peluru dilontarkan adalah mendarat kembali ke tanah
dengan sedikit menekuk. Posisi badan ke depan, pandangan melihat
arah jatuhnya peluru.
Peraturan Dalam Tolak Peluru
• Atlet harus berada di dalam wilayah lingkaran lemparan yang telah ditentukan
• Menggunakan satu tangan saat mendorong peluru dari pundak
• Atlet boleh memegang bagian dalam wilayah lemparan lingkaran besi
• Pengukuran dimulai dari lokasi tempat peluru pertama kali jatuh, hingga ke tengah lingkaran.
• Jika atlet dipanggil hingga 3 menit dan belum juga melakukan tolakan peluru, maka diskualifikasi.
• Bila terjadi lemparan dan peluru jatuh di luar wilayah yang ditentukan, diskualifikasi
• Atlet gagal sampai 3 kali
• Menginjak garis batas larangan
• Atlet menginjak batas atas dan tanah di luarnya saat menolak
• Meletakkan peluru tidak seperti pada aturan, misalnya di belakang kepala, atau di depan perut
• Peralatan yang dibutuhkan
Gaya Dalam Tolak Peluru
• Gaya yang berlaku untuk tolak peluru ada 2, yaitu gaya Obrient dan gaya
Ortodox. Gaya Ortodox telah dijabarkan di atas, yaitu arah tubuh saat akan
menolak peluru menyamping dari arah tolakan. Sedangkan gaya Obrient,
atlet membelakangi arah lemparan saat sedang berancang-ancang menolak
peluru.
• Memilih gaya yang paling sesuai dengan kemampuan atlet adalah hal yang
penting dilakukan, sebab pemilihan gaya ini juga berpengaruh terhadap
jauhnya lontaran peluru. Bila dengan gaya Obrient lebih menghasilkan
lemparan yang jauh, maka gaya membelakang ini yang sebaiknya Anda
dipilih.
Sekian, Terima Kasih Untuk Perhatiannya
Kurang-Lebihnya Mohon di Maafkan
• Wassalamu’alaikum...wr, wb.