Gaya ini sendiri biasa dikenal juga dengan gaya glide atau meluncur, tetapi sekarang lebih populer sebagai gaya
O’brien. Dalam cabang olahraga shot put, gaya O’Brien dilakukan dengan cara membelakangi arah tolakan
Pada saat menggunakan gaya O’brien, seorang atlet atau pelempar harus memiliki posisi membelakangi area
pendaratan. Kemudian, atlet tersebut akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat terlebih dahulu
sebelum melakukan tolakan terhadap bola logam. Hal ini menjadikan pada saat persiapan, pelempar akan menghadap
ke belakang sebelum kemudian berbalik ke depan.
C. Gaya spin
Gaya ini kali pertama diperkenalkan oleh Aleksandr Baryshnikov, seorang atlet shot put yang berasal dari
Rusia.
Meskipun tidak sepopuler gaya O’brien, tetapi teknik ini juga sering digunakan atlet profesional pada saat
berlomba resmi olahraga shot put. Perlu diketahui, gaya spin membutuhkan keterampilan tinggi.
Hal ini dikarenakan seorang atlet harus melakukan putaran hingga 360 derajat dalam kecepatan tinggi
terlebih dahulu sebelum melempar bola logam ke depan. Maka dari itu, gerakan ini memiliki tujuan untuk
menghasilkan momentum sehingga dapat membuahkan jarak tolakan terjauh.
3. TEKNIK DASAR TOLAK PELURU
1. Bola logam dapat ditempatkan pada bagian pangkal jari, bukan telapak tangan. Lebarkan jari-jari
tangan sedikit, selanjutnya gunakan ibu jari untuk menahan bola logam agar tidak terjatuh.
2. Berikutnya, posisikan bola logam antara kepala dan bahu, tepat pada bagian bawah rahang.
3. Sembari menahan bola logam, pelempar dapat memastikan untuk menjaga kondisi siku lengan tetap
tinggi dan tampak lurus dengan bahu.
4. Posisikan tubuh menyamping dengan posisi bahu tangan yang bebas dari bola logam mengarah ke area
pendaratan.
5. Buka kedua kaki membentuk kuda-kuda lurus dan tekuk kaki yang berada jauh dari area pendaratan,
hal itu akan secara otomatis membuat tubuh condong ke belakang.
6. Putar pinggul sehingga berhadapan dengan arah yang berlawan dari area pendaratan.
7. Pada saat bersiap melakukan tolakan, pelempar dapat mendorong dengan kaki belakang dan putar
pinggul sehingga tubuh menghadap ke area pendaratan.
8. Buka agak lebar lengan yang memegang bola logam menghadap ke depan dengan sudut 45 derajat
sembari berusaha melakukan dorongan bola logam dengan sekuat tenaga.
9. Pada saat melakukan tolakan atau lemparan, tambahkan juga dengan dorongan pergelangan tangan
mirip seperti gerakan menembak bola basket.
4. PERALATAN TOLAK PELURU
1. Bola logam
IAAF telah memutuskan bahwa berat bola logam yang digunakan dalam cabang olahraga tolak
peluru yakni 7,26 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri. Bahan atau material yang harus digunakan
pada bola logam biasanya terdiri dari unsur besi padat atau kuningan. Namun, tidak menutup
kemungkinan juga beberapa jenis logam lain yang tidak lebih lembut dari kuningan bisa digunakan.
2. Bentuk lapangan
Untuk ukuran lapangan yang digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru harus berbentuk
lingkaran, dengan diameter 2,135 meter pada lapangan beton dan sektor pendaratan yang ditandai
busur pada lapangan rumput dengan sudut 34,92 derajat. Selain itu, lingkaran yang terdapat dalam
lapangan tolak peluru memiliki papan penghenti setinggi 10 cm pada bagian depan sebelum
memasuki sektor pendaratan.