KELOMPOK :
1. Abdi Syakirin
2. Myta Septia
3. Aulia Mirza
4. Yudiak Harefa
Kelas X.4
SMAN 1 SIAK HULU
A. Pengertian Olahraga Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan suatu cabang olahraga yang melakukan suatu tolakan dengan
menggunakan tenaga semaksimal mungkin untuk mendapatkan jarak tolakan yang jauh. Dengan
mengandalkan gerakan tolakan atau dorongan terhadap bola logam dengan bobot tertentu. Selain
itu, gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan kekuatan dari salah satu tangan saja.
Tolak peluru atau shot put bisa dikatakan sebagai salah satu olahraga yang bertujuan untuk
melemparkan bola logam sejauh mungkin. Hanya saja, olahraga tolak peluru tidak benar-benar
melakukan gerakan melempar. Maka dari itu, tolak peluru sangat berbeda dengan cabang
olahraga atletik lempar lainnya.
Tolak peluru atau shot put bisa dikatakan sebagai salah satu olahraga yang bertujuan untuk
melemparkan bola logam sejauh mungkin. Hanya saja, olahraga tolak peluru tidak benar-benar
melakukan gerakan melempar. Maka dari itu, tolak peluru sangat berbeda dengan cabang
olahraga atletik lempar lainnya.
Olahraga shot put kali pertama kali dimainkan pada masa masyarakat Yunani Kuno. Pada saat
itu, masyarakat Yunani Kuno memanfaatkan batu sebagai salah satu alat untuk berolahraga,
yakni dengan cara melemparkannya. Dalam perkembangannya atau lebih tepatnya pada abad
pertengahan, sekelompok tentara perang memiliki kebiasaan untuk melemparkan bola meriam.
Kebiasaan itu yang pada akhirnya disebut sebagai cikal bakal kelahiran olahraga tolak peluru
sampai populer sekarang ini.
Tolak peluru mulai dimainkan dengan bentuk yang modern pada sekitar abad ke-19. Pada saat
itu, Highlands Games Skotlandia menyelenggarakan lomba lempar batu atau logam berat. Para
peserta akan saling melemparkan bola untuk mendapatkan jarak terjauh. Selanjutnya, pemenang
akan ditentukan berdasarkan seberapa jauh jarak lemparan dengan posisi asli pelempar atau di
belakang garis.
Tolak peluru menjadi semakin populer setelah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga
pada perhelatan olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade modern. Dalam kompetisi tersebut,
cabang olahraga shot put sudah menggunakan bola dengan berat atau massa yang sudah
ditentukan dan termasuk cabang atletik.
Bahan yang digunakan untuk bola shot put sendiri menggunakan material besi atau kuningan.
Cabang olahraga tolak peluru mulai dipertandingkan untuk putra pada tahun 1896. Sementara
itu, shot put untuk putri baru dipertandingkan pada tahun 1948.
Dalam sebuah perlombaan resmi, cabang olahraga tolak peluru dikenal dua macam gaya yang
paling banyak digunakan oleh para peserta, yakni gaya O’brien dan gaya spin. Namun, ada satu
jenis gaya yang sangat cocok bagi para pemula, yaitu gaya ortodoks. Gaya ortodoks biasanya
digunakan pada pelatihan atau tujuan pendidikan seperti di sekolah.
Berikut adalah tiga gaya dalam olahraga shot put yang perlu kita ketahui, antara lain yaitu:
1. Gaya Ortodoks
Gaya melempar dalam cabang olahraga shot put yang biasa digunakan untuk seorang
pemula adalah gaya ortodoks. Hal ini dikarenakan gaya ortodoks tidak terlalu
membutuhkan banyak gerakan. Sebagai gaya yang paling sederhana dan paling mudah,
gaya ortodoks sangat cocok untuk seseorang yang ingin belajar atau berkenalan dengan
olahraga tolak peluru.
Oleh sebab itu, tak heran apabila para atlet profesional jarang menggunakan gaya
ortodoks. Pelempar dapat melakukan tolakan peluru dengan cara memosisikan tubuh
menyamping dari area pendaratan. Selanjutnya, pelempar dapat meletakkan bola logam
antara kepala dan bahu untuk kemudian dilakukan tolakan.
2. Gaya O’Brien
Apabila gaya ortodoks biasa digunakan pemula, maka gaya O’brien merupakan gaya
melempar shot put yang paling sering digunakan atlet profesional. Gaya O’brien sendiri
digunakan pertama kali oleh seorang atlet yang berasal dari negara Amerika Serikat
bernama Parry O’brien. Gaya ini sendiri biasa dikenal juga dengan gaya glide atau
meluncur, tetapi sekarang lebih populer sebagai gaya O’brien. Dalam cabang
olahraga shot put, gaya O’Brien dilakukan dengan cara membelakangi arah tolakan
Pada saat menggunakan gaya O’brien, seorang atlet atau pelempar harus memiliki posisi
membelakangi area pendaratan. Kemudian, atlet tersebut akan melakukan gerakan
setengah putaran atau 180 derajat terlebih dahulu sebelum melakukan tolakan terhadap
bola logam. Hal ini menjadikan pada saat persiapan, pelempar akan menghadap ke
belakang sebelum kemudian berbalik ke depan.
Beberapa cara yang bias dilakukan dalam berolahraga tolak peluru dengan gaya O’Brien :
1) Posisi tubuh berdiri membelakangi arah tolakan dengan badan membungkuk dan
bertumpu pada kaki kanan sekaligus lutut ditekuk. Sementara itu, kaki kiri diangkat lurus
menuju arah tolakan.
2) Peluru atau bola diletakkan di bagian antara leher, dekat dengan dagu.
3) Peluru dipegang pada bagian pangkal jari, bukan telapak tangan. Kemudian, posisikan
ibu jari di bawah peluru.
4) Selanjutnya, siku mengarah keluar sehingga membentuk sudut 45 derajat.
5) Pada saat meluncur, kaki kiri dapat diluruskan sembari memutarkan pinggul.
6) Kaki kanan diangkat pendek ke depan dengan kaki kiri diayun ke belakang untuk tetap
menjaga keseimbangan.
3. Gaya Spin
gaya yang juga sering digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru adalah gaya spin
atau gaya berputar. Gaya ini kali pertama diperkenalkan oleh Aleksandr Baryshnikov,
seorang atlet shot put yang berasal dari Rusia.
Teknik ini sering digunakan atlet profesional pada saat berlomba resmi olahraga shot put.
Perlu diketahui, gaya spin membutuhkan keterampilan tinggi. Hal ini dikarenakan
seorang atlet harus melakukan putaran hingga 360 derajat dalam kecepatan tinggi terlebih
dahulu sebelum melempar bola logam ke depan. Maka dari itu, gerakan ini memiliki
tujuan untuk menghasilkan momentum sehingga dapat membuahkan jarak tolakan
terjauh.
D. Cara melakukan Olahraga Tolak Peluru
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan tolakan peluru:
Prinsip dasar dalam olahraga tolak peluru pada dasarnya merupakan gerakan awal yang harus
dipahami oleh pemula. Setelah menguasai prinsip tersebut, para pelempar dapat mencoba gaya
lempar seperti profesional, yakni gaya O’brien atau gaya spin. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghasilkan lebih banyak momentum dan mencapai jarak maksimal saat melakukan tolakan.