Anda di halaman 1dari 6

MATERI TOLAK PELURU

PJOK

NAMA: AIDIL IBNU AHMAD


KELAS: XI DKV 1
Sejarah Cabang Olahraga Tolak Peluru
Olahraga shot put kali pertama kali dimainkan pada masa masyarakat Yunani Kuno. Pada saat itu,
masyarakat Yunani Kuno memanfaatkan batu sebagai salah satu alat untuk berolahraga, yakni dengan
cara melemparkannya. Dalam perkembangannya atau lebih tepatnya pada abad pertengahan, sekelompok
tentara perang memiliki kebiasaan untuk melemparkan bola meriam. Kebiasaan itu yang pada akhirnya
disebut sebagai cikal bakal kelahiran olahraga tolak peluru sampai populer sekarang ini.
Tolak peluru mulai dimainkan dengan bentuk yang modern pada sekitar abad ke-19. Pada saat
itu, Highlands Games Skotlandia menyelenggarakan lomba lempar batu atau logam berat. Para peserta
akan saling melemparkan bola untuk mendapatkan jarak terjauh. Selanjutnya, pemenang akan ditentukan
berdasarkan seberapa jauh jarak lemparan dengan posisi asli pelempar atau di belakang garis.

Gaya Tolak Peluru


1. Gaya Ortodoks

Gaya melempar dalam cabang olahraga shot put yang biasa digunakan untuk seorang pemula adalah gaya
ortodoks. Hal ini dikarenakan gaya ortodoks tidak terlalu membutuhkan banyak gerakan. Sebagai gaya
yang paling sederhana dan paling mudah, gaya ortodoks sangat cocok untuk seseorang yang ingin belajar
atau berkenalan dengan olahraga tolak peluru.
2. Gaya O’brien

Pada saat menggunakan gaya O’brien, seorang atlet atau pelempar harus memiliki posisi membelakangi
area pendaratan. Kemudian, atlet tersebut akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat
terlebih dahulu sebelum melakukan tolakan terhadap bola logam. Hal ini menjadikan pada saat persiapan,
pelempar akan menghadap ke belakang sebelum kemudian berbalik ke depan.
3. Gaya Spin

seorang atlet harus melakukan putaran hingga 360 derajat dalam kecepatan tinggi terlebih dahulu sebelum
melempar bola logam ke depan. Maka dari itu, gerakan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan
momentum sehingga dapat membuahkan jarak tolakan terjauh.

Cara Melakukan Olahraga Tolak Peluru


 Posisi tubuh berdiri tegak menyamping ke arah tolakan
 Kedua kaki dibuka dengan kaki kiri lurus ke depan dan kaki kanan ditekuk agak ke depan
hingga serong ke samping kanan
 Posisikan berat badan di bagian kaki kanan dan bentuk badan supaya lebih condong ke
samping kanan
 Tangan kanan memegang dan menyangga peluru pada bahu atau pundak
 Siku pada tangan kiri dengan ditekuk taruh di depan hingga membentuk posisi sedikit
serong ke atas dan melemas
 Tangan kiri sendiri memiliki fungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan
 Pandangan pelempar dapat diarahkan ke area tolakan sebelum melakukan lemparan
 Dorong tangan kiri ke depan kekuatan penuh sehingga memunculkan tolakan pada peluru
yang dipegang
 Pada saat melakukan tolakkan peluru, kaki kanan yang berposisi di belakang dapat
diangkat untuk memperbesar kekuatan tolakan
Teknik Dasar dalam Olahraga Tolak Peluru
1. Bola logam dapat ditempatkan pada bagian pangkal jari, bukan
telapak tangan. Lebarkan jari-jari tangan sedikit, selanjutnya
gunakan ibu jari untuk menahan bola logam agar tidak terjatuh.
2. Berikutnya, posisikan bola logam antara kepala dan bahu, tepat
pada bagian bawah rahang.
3. Sembari menahan bola logam, pelempar dapat memastikan untuk
menjaga kondisi siku lengan tetap tinggi dan tampak lurus dengan
bahu.
4. Posisikan tubuh menyamping dengan posisi bahu tangan yang
bebas dari bola logam mengarah ke area pendaratan.
5. Buka kedua kaki membentuk kuda-kuda lurus dan tekuk kaki yang
berada jauh dari area pendaratan, hal itu akan secara otomatis
membuat tubuh condong ke belakang.
6. Putar pinggul sehingga berhadapan dengan arah yang berlawan dari
area pendaratan.
7. Pada saat bersiap melakukan tolakan, pelempar dapat mendorong
dengan kaki belakang dan putar pinggul sehingga tubuh menghadap
ke area pendaratan.
8. Buka agak lebar lengan yang memegang bola logam menghadap ke
depan dengan sudut 45 derajat sembari berusaha melakukan
dorongan bola logam dengan sekuat tenaga.
9. Pada saat melakukan tolakan atau lemparan, tambahkan juga
dengan dorongan pergelangan tangan mirip seperti gerakan
menembak bola basket.
Peralatan Olahraga Tolak Peluru

1. Bola logam
IAAF telah memutuskan bahwa berat bola logam yang digunakan dalam cabang olahraga tolak
peluru yakni 7,26 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri. Bahan atau material yang harus digunakan
pada bola logam biasanya terdiri dari unsur besi padat atau kuningan.

2. Bentuk lapangan

Untuk ukuran lapangan yang digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru harus berbentuk
lingkaran, dengan diameter 2,135 meter pada lapangan beton dan sektor pendaratan yang
ditandai busur pada lapangan rumput dengan sudut 34,92 derajat. Selain itu, lingkaran yang
terdapat dalam lapangan tolak peluru memiliki papan penghenti setinggi 10 cm pada bagian
depan sebelum memasuki sektor pendaratan.
Peraturan Tolak Peluru
1. Seorang atlet atau pelempar harus bersiap setelah namanya diumumkan. Para atlet hanya
diberikan waktu 60 detik untuk memulai gerakan.
2. Agar memenuhi tujuan keamanan, atlet harus memakai taping pada jari tangan tetapi
tidak diperbolehkan mengenakan sarung tangan.
3. Bola logam dapat diletakan di dekat leher sepanjang gerakan. Apabila bola logam
terlepas dan tidak menempel dekat leher selama melakukan gerakan, maka hasil tolakan
dapat dianggap tidak sah.
4. Gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan satu tangan dan tembakan harus berada
di atas ketinggian bahu.
5. Seorang atlet bisa memakai seluruh lingkaran, tetapi bagian kaki tidak diperbolehkan
melakukan gerakan keluar lingkaran atau menapak pada papan penghenti di daerah depan
lingkaran.
6. Tolakan dianggap sah apabila bola logam mendarat pada sektor pendaratan dengan sudut
34,92 derajat. Wasit atau juri akan melakukan penghitungan titik pendaratan pertama
bola logam.
7. Seorang atlet tidak bolehkan meninggalkan lingkaran sebelum bola logam atau lemparan
mendarat di sektor pendaratan, serta hanya boleh meninggalkan lingkaran dari belakang.

Anda mungkin juga menyukai