MAKALAH TENTANG
LOMPAT MARTIL
OLEH
MELKIOR SALNO
22320153
KUPANG 2023
9
KATA PENGANTAR
Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” begitu juga
dengan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dari penyusunan
maupun penulisan.Oleh karena itu penyusun menerima kritikan dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Terimakasih.
Melkior Salno
10
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
bola palu ke sektor sasaran dan titik rendah di belakang lingkaran. Dan
akhirnya atlet pelontar melepaskan bola dari bagian depan lingkaran.
2.2 Sejarah Lontar Martil
Dengan akar yang berasal dari abad ke 15, versi kontemporer lontar
martil adalah salah satu kompetisi tertua dalam olimpiade yang pertama.
Termasuk pada pertandingan tahun 1900 di Paris, Perancis (Olimpiade kedua
modern).Sejarah lontar martil berawal sejak akhir 1960-an. Dan merupakan
warisan sebelum masuk ke ajang olimpiade yang telah didominasi oleh
pengaruh Eropa dan Eropa Timur.Sejarah Lontar Martil kemudian
berkembang, dari awalnya merupakan pertandingan informal kemudian
menjadi bagian dari permainan Highland Skotlandia di akhir abad-18. Dimana
versi asli dari permainan tersebut masih dipertahankan sampai sekarang.Lontar
martil untuk pria telah berjalan sejak tahun 1900-an. Akan tetapi Asosiasi
Federasi Atletik Internasional tidak memperlihatkan tanda-tanda
diakomodirnya lontar martil untuk wanita sampai tahun 1995.Pertandingan
lontar martil wanita, baru dimasukkan dalam olimpiade pada pertandingan
musim panas tahun 2000 di Syney, Australia.
Pada umumnya, teknik dasar Lontar Martil meliputu 3 masalah, yaitu : Cara
memegan martil, putaran awalan dan melontarkannya
Teknik dasar lontar martil berupa cara memegang martil pada olahraga lontar
martil ini berbeda dengan jenis lempar yang lain. Jika dalam nomor lempar
lembing, peluru, maupun cakram, media yang dilempar dipegang oleh satu
tangan saja, maka lontar martil harus dipegang dengan kedua tangan pada
tempat pegangan yang terdapat di pangkal tungkai/tali martil.
14
Apabila pihak pelontar berputar kekiri pada saat melakukan awala, maka
cara memegangnya ; tangan kiri memegang terlebih dahulu dengan
merapatkan dan melipat keempat jari sehingga pegangan tali itu melintag pada
pangkal jari.
3. Tenaga angkatan ini didapat dengan cara meluruskan kaki kiri sekuat
tenaga, juga punggung, lengan dibiarkan pasif.
4. Tarikan yang kuat oleh lengan kiri melengkapi pelepasan martil ini
melalui bahu kiri.
5. Kedua kaki harus terpantang kokoh diatas tanah pada saat martil
dilepaskan.
Peraturan Lontar Martil juga mengatur mengenai aturan yang harus dipatuhi
oleh atlet lontar martil, diantarnya cara melontar.Martil dilontar dari lingkaran
16
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik posisi awal dan ayunan, yaitu
sebagai berikut:
Posisi awalan dimulai dengan cara memegang martil pada bagian handle atau
pegangannya dengan tangan kiri, kemudian ditutup dengan tangan kanan
dengan posisi kedua ibu jari menyilang.
Penempatan kepala martil yakni diperbolehkan ditempatkan di atas tanah,
tepatnya di sebelah kanan atau di belakang pelempar, kemudian pelempar
dapat mengayunkan martil tersebut sebagai ayunan permulaan.
Titik terendah dari ayunan permulaan ialah hanya saat martil melewati bagian
kanan dan kaki kanan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik putaran dan transisi, yaitu
sebagai berikut:
Ketika martil berada pada posisi titik terendah, yang mulai dilakukan
pelempar pivot di atas tumit tungkai kiri dan ujung telapak kaki kanan.
Putaran dapat dilakukan di atas tumit dan kaki kiri hingga menghadap ke arah
depan dari lingkaran, kemudian dapat melakukan putaran kembali di atas
telapak kaki bagian depan hingga kembali ke arah semula.
Tubuh pada bagian bawah akan membawa tubuh bagian atas untuk melakukan
gerakan ke depan, dengan posisi tangan kiri yakni menutup dada, dan ketika
tungkai masih terus bergerak, maka martil pun akan terus bergerak secara
terus-menerus.
Kaki kanan meninggalkan tanah saat kaki kiri selesai dengan gerakan
tumitnya, berat badan dapat dipindahkan ke tungkai kiri dan seterusnya.
18
3. Fase Akhir
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam teknik fase akhir, yaitu sebagai
berikut:
4. Lemparan
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lemparan martil,
yaitu:
Ukuran Martil
Martil sendiri terdiri dari kepala logam, kawat, dan juga gagangnya. Kepalanya yakni
terbuat dari besi padat atau logam lain yang tidak lebih lembut daripada kuningan.
Logam campuran yang di izinkan. Kawat yang terbuat dari baja, memiliki diameter
dengan tidak lebih dari 3 mm dan tidak dapat meregang saat melakukan lemparan.
Pegangannya harus kaku dan juga tanpa sendi engsel apapun. Pegangan memiliki
ukuran maksimal 110 mm. Untuk perlombaan internasional terbuka, tembakan pria
memiliki bobot 7,260 kg serta harus memiliki diameter antara 110 mm dan 130 mm.
Sedangkan, untuk wanita memiliki bobot dengan berat 4.000 kg dengan diameter
antara 95 mm dan 110 mm.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/K4612161_bab1.pdf
https://www.scribd.com/document/358938428/makalah-lontar-marti
https://www.scribd.com/document/358938428/makalah-lontar-martil