Anda di halaman 1dari 30

CATATAN ATLETIK

Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Athlon “ yang


berarti berlomba atau bertanding. Perbedaan lari : ada posisi saat
melayang. Jalan : tidak ada posisi kaki melayang. Induk organisasi
atletik Indonesia adalah PASI ( Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia ). Induk atletik Dunia adalah IAAF ( International
Association of Athletics Federation )
Atletik di bagi menjadi 6 :
1. Jalan : Jalan cepat yang jaraknya 10 km, 20 km untuk putra.
Untuk putri 5 km, 10 km
2. Lari :
a. Lari jarak pendek jaraknya 50 m, 100 m, 200 m, 400 m.
Strat menggunakan start jongkok.

b. Lari jarak sedang jaraknya 800 m, 1000 m, 1500 m, 3000


m. Start menggunakan start melayang.
c. Lari jarak jauh jaraknya 5000 m, 10000 m, 42.195 km
dinamakan lari marathon. Start menggunakan strat berdiri.

d. Lari estafet ( lari sambung ) jaraknya 4 x 100 m, 4 x 200 m,


4 x 400 m. Start untuk pelari pertama menggunakan start
jongkok sedangkan pelari 2, 3 dan 4 menggunakan start
berdiri. Dalam pemberian tongkat ada dua cara yaitu dengan
visual yaitu apabila penerima tongkat menoleh ke belakang
dan telapak tangan keatas, sedang si pemberi tongkat
memberikan tongkat di atas telapak tangan. Non visual apa
bila si penerima tidak menoleh ke belakang dan telapak
tangan terlungkup dan si pemberi tongkat memasukan
tongkat diantara jari telunjuk dan ibu jari.
e. Lari cross coutry ( lari halang rintang ) merupakan salah
satu cabang olahraga atletik lari jarak menengah dengan
medan alam.
f. Lari gawang

Lari gawang adalah salah satu cabang olahraga atletik yang


mengharuskan pesertanya berlari cepat sambil melewati 10
gawang pada setiap lintasan. Nomor lari gawang terdiri atas :
● Nomor 110 m putra, dengan ketinggian gawang 3 kaki
(1,067 m)
● Nomor 400 m putra, dengan ketinggian gawang 0,914 m
● Nomor 100 m putri, dengan ketinggian gawang 0,840 m
● Nomor 400 m putri, dengan ketinggian gawang 0,762 m

Lari gawang adalah salah satu cabang olahraga lari dimana para pelari
harus berlari melewati rintangan. Dalam cabang olahraga lari gawang
ini terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi agar peserta tidak
mendapatkan sanksi atau bahkan didiskualifikasi selama pertandingan
berlangsung. Berikut ini adalah beberapa bentuk pelanggaran dalam
cabang olahraga lari gawang yang perlu diketahui:
1. Melompati gawang lain
Peserta dalam lari gawang telah mempunyai lintasan lari masing-
masing dengan setiap gawang atau rintangan di dalamnya. Jika
seorang pelari gawang justru melompati gawang atau rintangan yang
ada di lintasan lari milik orang lain, maka ia dianggap
didiskualifikasi.
2. Sengaja menjatuhkan gawang
Peserta lari gawang juga akan mendapatkan diskualifikasi dari pihak
panitia jika ia ketahuan dengan sengaja menjatuhkan gawang yang ia
lewati dengan menggunakan tangan atau kaki. Hal ini dianggap
sebuah kecurangan yang merugikan peserta lainnya. Namun panitia
juga harus benar-benar jeli untuk melihat gawang yang sengaja
dijatuhkan atau tidak disengaja.
3. Kesalahan menarik kaki
Pelanggaran selanjutnya yang perlu diperhatikan dan sering terjadi
adalah peserta justru menarik kakinya di luar bidang horizontal di atas
gawang ketika melewatinya. Hal ini terjadi akibat kurang fokusnya
peserta pada gawang atau rintangan yang akan dilewatinya.
4. Tidak menggunakan atribut
Dalam lomba lari gawang, terdapat beberapa aturan yang harus
dipatuhi oleh setiap peserta. Bukan hanya sekedar teknik berlari, tapi
juga atribut yang digunakan. Setiap peserta wajib memakai atribut
lengkap yang telah diberitahukan oleh panitia sebelumnya.
5. Kesalahan start
Dalam lari gawang, peserta dianggap melakukan pelanggaran jika
melakukan kesalahan start hingga 3 kali. Adapun sanksi dari
kesalahan ini adalah dinyatakan gugur oleh panitia. Maka dari itu,
peserta harus benar-benar mengetahui teknik dari lari gawang.
6. Sengaja mengganggu pelari lain
Peserta yang juga ternyata dengan sengaja mengganggu pelari lain
akan didiskualifikasi saat itu juga. Kecurangan dengan membuyarkan
konsentrasi pelari lain merupakan salah satu tindakan yang tidak
sportif dan tidak bisa dibiarkan.
7. Menggunakan obat perangsang
Pelari yang terbukti menggunakan obat perangsang akan langsung
didiskualifikasi. Obat perangsang memang sering digunakan untuk
membuat tubuh menjadi lebih bersemangat ketika berlari, namun hal
semacam ini merupakan penodaan pada sportifitas dalam cabang lari
gawang.
Tiga cara pelari memasuki garis finish:
● Dengan lari secepatnya
● Dengan cara membusungkan badan

● Dengan cara mencondongkan badan

3. Lempar ada dua macam yaitu lempar lembing dan lempar


cakram
a. Lempar lembing.
Ukuran lembing putra adalah : Panjang 2,6-2,7 m berat 800
gram berwarna biru.
Ukuran lembing putri adalah : Panjang 2,2- 2,3 m berat 600
gram berwarna pink.
Cara memegang lembing ada 2 Macam yaitu Gaya Finlandia
dan Amerika.

1. Gaya Finlandia telunjuk dan ibu jari terpisah


2. Gaya Amerika telunjuk dan ibu jari ketemu.
Cara mengukur hasil dalam lempar lembing:
● Pengukuran dilakukan setelah lemparan dilaksanakan
● Setelah tanda bekas jatuhnya lembing ditentukan atau
ditancapkan, lakukan pengukuran dengan cara menarik
pita pengukuran (meteran) dari tempat terdekat jatuhnya
lembing ditarik kegaris lingkaran tengah
● Angka nol pada pita pengukuran diletakkan ditempak
bekas jatuhnya lembing dan hasil lemparan dicatat pd
sisi dlm garis lingkaran tengah lapangan
● Angka yg dihasilkan dari jarak lemparan harus
dibulatkan ke 0,01, misalnya hasil lemparan 20,234 m
maka yg tercatat harus 20,23 m
● Lemparan dinyatakan sah jika seluruh lembing jatuh di
daerah sektor lemparan
● Catat semua hasil lemparan peserta secara keseluruhan
b. Lempar cakram

Ukuran cakram untuk putra adalah 2 kg


Ukuran cakram untuk putri adalah 1 kg.
Gaya ada 2 gaya gaya menyamping/samping dan gaya
membelakangi.

1. Gaya Menyamping

Gaya menyamping pada lempar cakram saat ini sudah jarang


dilakukan oleh pelempar cakram kelas dunia. Adapun cara
melempar cakram (bagi pelempar yang tidak kidal) dengan gaya
menyamping adalah sebagai berikut.

1. Berdiri di belakang dalam lingkaran menyamping ke arah


lemparan. Kaki kiri menuju ke arah lemparan, sedangkan
kaki kanan berada di samping kaki kiri dengan lutut agak
ditekuk. Berat badan berada di kaki kanan. Cakram
dipegang dengan tangan kanan, lengan lurus ke bawah dan
berada di samping kanan badan.
2. Saat cakram diayun ke belakang yang terakhir, kepala
menengok ke kanan dan cakram berada di belakang kanan
di bawah bahu denganl engan lurus. Sambil memindahkan
kaki kanan ke samping kaki kiri, badan berputar ke kiri
sehingga menghadap ke belakang. Tangan kanan tetap
berada di belakang dengan lengan tetap lurus.
3. Saat kaki kanan menginjak tanah, kaki kiri segera
menyusul diluruskan ke depan ke arah lemparan. Saat kaki
kiri mendarat, secepat mungkin cakram dilemparkan dari
belakang melalui samping badan, ke depan atas. Gerakan
dibantu dengan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan
badan ke atas depan.
4. Cakram dilepaskan pada saat lengan lurus di depan badan
serong ke atas, dengan pergelangan tangan diputar ke luar,
dan jari-jari tangan memutar pinggiran cakram ke dalam.
5. Sikap akhir mendarat dengan kaki kanan, kaki kiri ke
belakang, dan lengan kiri ke belakang. Lengan kanan
dengan siku ditekuk berada di depan badan dan badan
membungkuk ke depan untuk menjaga keseimbangan.

2. Gaya Membelakangi
Gaya membelakangi adalah gaya lempar cakram yang dilakukan
dengan memutar badan 1,5 (satu setengah) lingkaran. Adapun
cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1. Berdiri membelakangi sektor lemparan.


2. Pada saat akan berputar, lengan kanan diayun jauh
kebelakang.
3. Pandangan mulai melirik sektor lemparan, sumbu putar
berada pada ujung kaki kiri.
4. Tolakkan kaki kiri dan badan meluncur ke arah lemparan.
5. Kaki kanan diayun memutar ke kiri untuk tumpuan.
6. Kedua kaki saling bertukan posisi untuk berputar dan
menyeimbangkan badan.
7. Pada saat cakram dilemparkan, kaki kanan segera
berpindah ke depan dan kaki kiri di pindah ke belakang.

4. Tolak ada satu yaitu tolak peluru


a. Ukuran peluru Nasional dan Internasional
Untuk Putra adalah 7,257 kg, untuk putri 4 kg
b. Ukuran peluru Yunior
Untuk Putra 5 kg dan Putri 3 kg
Ada 2 macam gaya dalam tolak peluru, yaitu;

1. Gaya O’Brien/ Membelakangi

Gaya ini diperkenalkan oleh Fery O’brien. Gaya ini disebut juga


dengan gaya membelakangi karena awalan melakukan tolak peluru
dengan membelakangi arah tolakan. 

2.Gaya Ortodoks/Menyamping

Awalan melakukan tolak peluru dengan cara menyamping (badan


berdiri tegak dengan tangan kanan memegang peluru pada pundak
kanan dan arah pandangan ke sasaran atau tolakan).
Teknik dasar pada kedua gaya dalam tolak peluru ini meliputi

1. cara memegang
2. ancang-ancang
3. tolakan atau tumpuan
4. gerakan akhir

5. Lompat ada 4 macam


a. Lompat tinggi ada 4 gaya dalam lompat tinggi:
● Gaya Gunting

● Gaya guling sisi

● Gaya stradel atau anjing kencing


● Gaya Flop

b. Lompat jauh.
Panjang bak pasir adalah 9 m lebar 2,75 m. Awalan antara
13-45 m.
Gayanya ada 3 :
● Gaya jongkok

● Gaya jalan di udara


● Gaya melenting

c. Lompat Tinggi galah


d. Lompat Jangkit
Ada 3 gerakan kaki yaitu hop, step, jump ( jingkat, langkah,
lompat)

Teknik Lompat Jangkit


via pinterest.com

Secara umum, olahraga lompat jangkit ini dilakukan melalui fase awalan (berlari),
lompatan pertama (hop), lompatan kedua (step), lompatan ketiga (jump), dan
mendarat.

Tentu fase-fase tersebut harus dilalui dengan teknik-teknik tertentu agar atlet bisa
menghasilkan jarak lompatan terjauh. Berikut ini merupakan uraian teknik lompat
jangkit:

1. Awalan

Pada awalan ini, atlet akan berlari sejauh maksimal 45 meter menuju papan tolakan
untuk melakukan tolakan pertama (hop).

Pada posisi awal ini atlet akan melakukan persiapan, yakni dengan start berdiri.

Sebelumnya ia harus rileks, mengatur nafas, dan fokus pada papan tolakan. Setelah
siap, atlet akan berlari dengan kecepatan sedang menuju ke kecepatan tinggi.

Peralihan dari kecepatan sedang menuju tinggi ini hanya sebentar saja karena
dalam lompat jangkit sang atlet harus berlari sekencang-kencangnya agar dapat
memiliki momentum lompatan yang bagus.

Umumnya, pada awalan ini, para atlet lompat jangkit berlari dengan langkah kaki
yang jauh dan berfungsi sebagai metode untuk mempersiapkan kaki melakukan tiga
kali lompatan dengan jarak sejauh mungkin pada masing-masing lompatan.

2. Hop

Hop atau lompatan pertama ini dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat sebagai
tolakan.

Dalam melakukan tolakan, kaki tersebut tidak boleh melebihi papan tolakan
(sebagaimana peraturan yang berlaku dalam lompat jauh) namun boleh dilakukan
sebelum papan tolakan.

Setelah melakukan tolakan, agar menghasilkan jarak lompat yang jauh, umumnya
para atlet akan mengayunkan kaki saat melayang di udara dan mendarat dengan
kaki yang sama pada saat tolakan untuk melakukan tolakan kedua (step).

3. Step

Kaki yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pada fase ini merupakan kaki
yang sama seperti yang dilakukan pada saat tolakan pertama.
Oleh karena itulah kaki terkuat yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pertama
dan kedua ini.

Setelah lompatan kedua ini dilakukan, pada saat melayang segera kaki satunya
diayunkan kedepan dan bersiap untuk mendarat sekaligus melakukan tolakan.

4. Jump

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kaki yang dipergunakan untuk


melakukan tolakan terakhir ini adalah salah satu kaki yang tak dipergunakan untuk
melakukan tolakan pertama dan kedua.

Begitu kaki ini mendarat, maka selanjutnya kaki ini akan langsung melakukan
tolakan ke arah depan dengan membungkukkan badan agar condong ke depan.

Alasan kenapa badan dibungkukkan adalah agar tubuh tidak terlalu banyak
bergesekan dengan udara yang akan mengurangi jarak lompatan, yang kedua tubuh
ini berfungsi untuk beriap mendarat.

Jika tubuh membungkuk, kemungkinan tubuh akan jatuh kebelakang saat mendarat
bisa diminimalisir karena titik pendaratan yang diukur adalah bagian organ tubuh
yang jatuh paling dekat dengan bibir bak pasir bagian depan.

5. Mendarat

Pendaratan harus dilakukan dengan menggunakan kedua kaki untuk menghindari


cidera.

Bilamana atlet mendarat dengan menggunakan satu kaki hal tersebut masih
diperbolehkan. Namun demikian pendaratan dengan satu kaki sangat dihindari
karena sangat mungkin akan mengakibatkan cidera serius.

Usahakan saat mendarat tubuh tidak jatuh ke belakang. Meski demikian, banyak
juga atlet profesional mendarat dengan kedua kaki sekaligus terjatuh kebelakang
karena saking besarnya energi yang dipergunakan untuk melompat sehingga
menghasilkan jarak yang jauh dan membuat tubuh sulit untuk tidak jatuh ke
belakang.

Peraturan Lompat Jangkit


via iaaf.org

Ada beberapa peraturan dalam lompat jangkit yang telah ditetapkan oleh IAAF
(International Amateur Athletic Federation) sebagai berikut ini:

1. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan melakukan tolakan pertama dengan


melebihi batas papan tolakan, namun masih diperbolehkan melakukan
tolakan sebelum menginjak papan tolakan.
2. Tolakan kedua harus menggunakan kaki yang sama dengan tolakan pertama.
3. Tolakan ketiga harus menggunakan kaki yang berbeda dengan tolakan
pertama dan kedua.
4. Setelah melakukan tolakan ketiga, pada saat melayang, atlet lompat jangkit
tidak diperkenankan melakukan gerakan salto.
5. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan mendarat di luar area pendaratan.
Menyentuh tepi bak pasir juga dianggap sebagai diskualifikasi.
6. Bak pasir dihitung dari tepi depan mulai dari 13 meter dan seterusnya
sehingga jika atlet mampu melewati bak pasir sejauh 5 meter, artinya ia telah
melompat sejauh 18 meter yang dihitung dari lompatan pertama dari papan
tolakan.
6. Lontar ada satu yaitu lontar martil

Ukuran martil putra 7,26 kg dan putri 4 kg.

Anda mungkin juga menyukai