PENDAHULUAN
Teknik lari sprint lari 100m dapat dirinci menjadi tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Pengenalan peluru
1. Cara memegang
Awalan
Gerakan
Tolakan
Sikap badan saat menolak
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri Beberapa hal yang harus dihindari
Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan Melakukan lompatan
ketika meluncur dengan kaki kanan Mengangkat badan tinggi ketika melakukan
luncuran Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan Mendarat
dengan kaki kanan menghadap ke belakang Menggerakkan tungkai kiri terlalu
banyak ke samping Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan
menghadap ke samping atau ke depan
D. Peralatan
- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
Konstruksi :
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang
cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari
emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi.
Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang
0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam
sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi
dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-
10,2 cm.
3. Lutut
Sebaliknya, otot lutut harus dikencangkan. Jika semua teknik bagus,
seperti tampak pada gambar, maka kondisi lutut seperti ini akan terjadi
hampir secara alami.
4. Langkah
Kaki melangkah pendek-pendek, cepat, dengan ayunan langkah lebih di
belakang tubuh daripada di depan badan. Jangan mengambil langkah lebar.
Selain itu, kaki depan dijaga agar mendarat hampir di bawah tubuh.
5. Kaki
Tumit kaki depan harus menyentuh tanah terlebih dahulu. Tumit kaki
depan tersebut harus tetap menyentuh Iintasan sampai jari kaki belakang
terangkat untuk dilangkahkan ke depan.
6. Tangan
Tangan dijaga agar tetap mengepal longgar. Pergelangan tangan
jangan lemas dan jari-jari tangan jangan kaku. Tangan diayunkan ke
belakang dengan ketinggian rata-rata pinggang. Saat diayunkan ke depan,
tangan tidak boleh lebih dari 5 inci jauhnya dari dada. Punggung belakang
Punggung dijaga agar tetap tegak. Jangan berjalan dengan punggung
terayun-ayun secara berlebihan.
7. Lengan
Ketika berjalan siku ditekuk dengan sudut 850. Lengan dibiarkan
bergerak bebas dekat dengan tubuh. Siku dijaga agar tidak menusuk pinggir
perut atau pinggang. Ayunan kepalan tangan diatur hingga sampai pantat di
belakang dan tidak lebih tinggi daripada tulang dada di depan.
8. Bahu
Bahu diusahakan tetap santai, khususnya otot antara leher dan tulang
sendi lengan. Pundak bergerak seiring ayunan lengan. Jangan mencoba untuk
menggerakkannya sendiri.