Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan
harmonis, yaitu jalan, lari, lompat, dan lempar. Perlombaan dalam atletik memerlukan taktik dan
strategi dalam memenangkan pertandingan. Taktik dan strategi dalam perlombaan atletik terdiri
atas dua, yaitu taktik dan strategi individu dan kelompok/tim. Strategi adalah siasat yang
dilakukan sebelum, saat dan sesudah perlombaan dilaksanakan, sedangkan taktik ialah siasat
yang dikerjakan pada saat perlombaan. Pemain yang baik dalam melakukan taktik perlombaan
akan membawa pada kemenangan, sedangkan taktik dan strategi yang kurang baik dalam
perlombaan akan berakibat pada kekalahan.
1. Menganalisis Taktik dan Strategi Perlombaan Jalan Cepat
Dalam jalan cepat adalah dapat mengatasi jarak tertentu dengan waktu sesedikit mungkin dengan
berjalan atau tidak melanggar dalam aturan perlombaan. Taktik dan strategi yang dipakai adalah
taktik dan strategi individu. Pada perlombaan jalan cepat diperlukan taktik dan strategi yang baik
agar dapat memenangkan pertandingan. Maka diperlukan analisis yang tepat. Diantaranya saat
start, langkah, kecondongan badan, lintasan lurus, lintasan tikungan, jarak, ayunan tangan dan
finish.
Jalan cepat adalah bergerak maju dengan langkah kaki yang satu kaki selalu berhubungan atau
kontak dengan tanah dan kaki. Dalam jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang
atau membuat lompatan. Menurut aturannya, kaki pejalan harus tetap di atas tanah dan
sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak tanah.
Ada beberapa strategi dalam perlombaan jalan cepat yang harus Anda pahami dengan baik.
a. Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Setelah mendengar aba-aba
“bersedia” dari petugas starter, maka segera maju dengan menempatkan salah-satu kaki di
belakang garis start dengan lutut sedikit ditekuk, sedangkan kaki yang lain berada lurus di
belakang dan santai (tidak kaku)
b. Prinsip dasar jalan cepat, yaitu jalan dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke
depan, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan
tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit
terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu
menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti
menjadi kaki ayun. Kecondongan badan sedikit ke depan dengan ayunan lengan. Siku dilipat
lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama
dengan langkah kaki.
c. Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati garis
finish, baru dikendorkan kecepatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk
memperoleh langkah- langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka
pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada gerak
panggul.
d. Cara melakukan jalan cepat pada tikungan adalah sebagai berikut. Badan dan kepala
diusahakan tetap vertikal, lengan bengkok pada siku dengan sudut ±90º. Kaki belakang
setelah melakukan dorongan dengan sempurna, bergerak maju ke depan, bengkok dan
ujung jari kaki dekat dengan tanah. Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai
mencapai penarikan dan dorongan. Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan
cepat dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang sama.
e. Teknik yang dapat digunakan dalam melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah
sebagai berikut. Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak kaki mengikuti
sebuah garis lurus. Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga tidak terjadi
pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan.
f. Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan menancapkan
tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh kaki yang lain, kemudian
perhatikan kedua kaki.