jarak pendek
Beberapa hal mendasar yang harus dipahami oleh pelari jarak pendek
(sprinter), adalah sebagai berikut:
1. Mencondongkan tubuh sedikit ke depan saat berlari, sudut kedua lengan
sedikit fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan diayunkan searah.
2. Kondisi rilek pada Otot-otot bagian depan dan kedua lengan.
3. Kaki tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus, dan pengangkatan
pada depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah.
4. Posisi ketinggian pinggang diusahakan sama selama berlari.
5. Badan dicondongkan dengan serentak ke depan ketika mencapai finish,
sehingga dada bisa menggapai pita.
6. Setelah kita memahami urain Bompa (1999) tentang teknik dasar lari jarak
pendek di atas, ada baiknya kita juga mempelajari beberapa teknik berikutnya
agar memaksimalkan hasil dalam berlari jarak pendek.
Ada tiga macam teknik start dalam lari cepat atau lari jarak pendek, yaitu
sebagai berikut:
Start Pendek (Bunch Start). Kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan
diletakkan sejajar di sebelah kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal.
Jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di
belakang garis start.
Start Menengah (Medium Start). Kaki kiri tetap berada di depan, lutut
kaki kanan diletakkan di sebelah kanan, sejajar dengan tumit kaki kiri,
beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan ibu jari
terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.
Start Panjang (Long Start). Seperti dua teknik di atas, Kaki kiri
diletakkan di depan lutut kaki kanan yang berada di belakang kaki kiri,
beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan ibu jari
terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.
Terdapat tiga urutan atau langkah-langkah teknik start lari jarak pendek:
a. Aba-aba bersedia
Ketika starter telah memberikan aba-aba bersedia, maka pelari akan bersiap
menempatkan kedua kakinya menyentuh blok yang sudah dipersiapkan
depan dan belakang, lutut kaki belakang diletakkan di tanah, sejajar dengan
kaki kiri, terpisah selebar bahu. Jari-jari tangan membentuk huruf V terbalik
dan berada di belakang garis start kemudian posisi kepala dalam keadaan
datar dengan punggung, sedangkan mata harus tetap menatap lurus ke
bawah.
b. Aba-aba siap
Setelah aba-aba siap di bunyikan, posisi badan sudah mulai berubah, tubuh
mulai sedikit condong ke depan, angkat pinggang sedikit lebih tinggi dari
bahu, karena posisi condong bahu bahu agak maju ke depan dari dua tangan.
Kemudian lutut ditekan ke belakang, lutut kaki depan ada dalam posisi
membentuk sudut siku-siku 90 derajat, sedangkan kaki belakang pelari
membentuk 120-140 derajat.
c. Aba-aba Yaak
Setelah seorang starter memberikan aba-aba “yaak”, maka saat inilah seorang
pelari mulai mengerahkan seluruh tenaganya. Posisi badan diluruskan dan
diangkat kemudian kaki menjadi tumpuan keras pada start blok untuk
menghentak tenaga dorong.
Kedua tangan diangkat dari tanah kemudian mengayun seirama dengan gerak
lari. Kaki belakang mulai mendorong lebih kuat, kaki depan mendorong
sedikit demi sedikit, namun dengan segera kaki belakang diayunkan ke depan
dengan cepat sedangkan kondisi badan condong ke depan, posisi lutut dan
pinggang diluruskan penuh, seperti membentuk sudut 45 derajat terhadap
tanah pada saat akhir dorongan.
a. Fase Topang
fase topang pada lari jarak pendek
Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah
dan memaksimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari topang
depan dan topang dorong. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:
- Mendarat pada telapak kaki.
- Lutut kaki topang bengkok harus minimal pada saat amortisasi.
kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang
harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak.
- Paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.
b. Fase layang
Fase layang tujuan fase ini intinya untuk memaksimalkan dorongan ke depan
dan kemudian mempersiapkan penempatan kaki yang efektif saat menyentuh
tanah. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:
Muhtar (2011:14) menjelaskan, terdapat tiga teknik pada saat melewati garis
finish pada lari jarak pendek atau sprinter, yaitu:
Disajikan Tehnik tehnik dalam lari jarak pendek, siswa dapat menunjukan
tehnik memasuki garis finish
LOMPAT JAUH Diilustrasikan seorang atlit melakukan tehnik lompat jauh Siswa mampu
menjelaskan gaya yang digunakan dalam lompat jauh
Gaya jongkok
merupakan teknik tertua serta terbilang mudah U/ diterapkan dalam arena
perlombaan. Untuk melakukan gaya ini, pelompat cukup menekuk lutut
menuju ke atas saat sudah berhasil melompat dari titik tolak. Kemudian
usahakan untuk menempatkan tumit sebagai bagian pertama yang
menyentuh tanah ketika mendarat. Fungsi utama dari gaya jongkok dalam
lompat jauh adalah untuk meraih kecepatan maksimum ketika hendak
melompat.
1. Gaya jongkok.
Lompat jauh gaya jongkok dilakukan dengan posisi badan sedikit condong
kedepan. Kedua tangan diayunkan kedepan atas, dan kedua kaki sedikit
ditekuk hingga menyerupai orang jongkok.
2. Gaya menggantung.
Lompat jauh gaya menggantung dilakukan dengan posisi badan tegap, kedua
tangan diayunkan ke atas belakang, dan kedua kaki diayunkan kebelakang dan
sedikit ditekuk.
Lompat jauh gaya berjalan di udara dilakukan dengan posisi badan tegap,
kedua tangan diayunkan kedepan secara bergantian daln, kedua kaki
diayunkan kedepan dan belakang secar bergantian seperti orang berjalan.
LEMPAR LEMBING Disajikan gambar orang memegang lembing Siswa mampu menunjukan
gaya daam memegang lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara
Amerika dan cara Finlandia. Namun ada juga cara memegang lembing yang
lain, yaitu cara menjepit
a) Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk
melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan
yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut melingkar di badan lembing
dengan longgar.
b) Cara Finlandia
Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari,
sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke
arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan
longgar.
Ada beberapa ketentuan yang harus dipahami oleh atlet lempar lembing,
yang apabila dilakukan maka atlet tersebut dikenai diskualifikasi, yaitu
sebagai berikut:
KEBUGARAN JASMANI
DAYA TAHAN Disajikan berbagai aktifitas gerak Siswa mampu menunjukan aktifitas gerak
yang termasuk latihan daya tahan Cardio -paru dan peredaran darah
Latihan isometrik adalah jenis latihan kekuatan otot (strength training) yang
dilakukan tanpa adanya pergerakan sendi di sekitarnya dan hanya
menegangkan otot-otot tertentu.
Cara melakukannya (isometrik) jadi semacam kita mempertahankan di posisi
tertentu. Nantinya, otot akan berkontraksi tanpa perlu melakukan gerakan
dinamis atau pergerakan sendi sekitar otot tersebut.
Contohnya gerakan plank, glute bridge, squad isometric, dan wall sit,
KOMPOSISI TUBUH Disajikan hasil pengukuran tinggi dan berat badan seorang siswa ,Siswa
dapat Menghitung dan mengkatagorian IMT
Diilustrasikan ukuran tubuh dua orang siswa, Siswa mampu menyimpulkan
katagori IMT kedua siswa tersebut
KECEPATAN
a. Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter
b. Lari naik bukit (up hill)
c. Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat makin lama makin
cepat)
d. Lari menuruni bukit (down hil)
e. Lari menaiki tangga Gedung
KELINCAHAN
a. Lari bolak-balik (shuttle run)
b. Lari belok-belok (zig-zag)
c. Latihan jongkok-berdiri (squat thrust)
KESEIMBANGAN
a Latihan keseimbangan mengangkat salah satu kaki dari sikap kayang
b. Berdiri dengan satu kaki jinjit
c. Latihan keseimbangan mengangkat salah satu kaki dari sikap kayang
d. Sikap berdiri kemudian jongkok
e. Berdiri dengan satu kaki dan kaki yang lain disilangkan dilutut
f. Sikap berdiri dilanjutkan berjalan
KOORDINASI
a. Berdiri dengan menghadap dinding/tembok yang rata
b. Tangan kanan memegang bola kasti
c. Memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian
menangkapnya lagi dengan tangan kiri
d. Memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kiri kemudian
merangkapnya lagi dengan tangan kanan
e. Menghitung jumlah tangkapan bola dan berhenti setelah ada aba-at
berhenti, yaitu ketika stopwatch menunjukkan waktu selama 1 menit.
DAYA LEDAK
a. Vertical jump (meloncat ke atas)
b. Front jump (meloncat ke depan) dengan dua kaki
C. Side jump (meloncat ke samping)
d. Squat jump dengan kaki kanan dan kiri secara bergantian posisi di depan
atau di belakang
e. Lompat jongkok
f. Angkat beban
Siswa dapat mengkatagorikan hasil tes dan pengukuran pull up 60 detik
1. Fartlek
2. Jogging
3. Circuit training
4. Interval training
5. Latian memaksa tubuh u/ bekerja >6 menit
6. Lari cepat 50 m
7. Pull up 60 s
Disajikan beberapa Gerakan penguluran, siswa dapat menunjukan Gerakan
penguluran dinamis
Gerakan kaki
Seperti pada renang gaya bebas, gerakan kaki pada renang gaya
punggung juga sama, yaitu mengayun ke atas dan ke bawah
secara bergantian.
Berikut gerakannya:
1) Posisikan tubuh mengapung telentang di permukaan air.
2) Tendangkan kaki secara bergantian dari bawah ke arah
permukaan air. Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha dengan
pergelangan kaki lemas, gerakan menendang ke atas lebih kuat
daripada gerakan kaki ke bawah. Lakukan secara terus menerus