Anda di halaman 1dari 20

BATASAN MATERI PSAS BIOLOGI KLAS XII

1. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


 Pertumbuhan
- proses bertambahnya ukuran (seperti volume. massa dan tinggi) pada makhluk hidup.
- bersifat irreversible (tidak dapat balik).
- Contoh : bertambahnya tinggi batang dan jumlah daun.
- Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pertumbuhan pada
tumbuhan tidak terbatas, sedangkan pada hewan dan manusia bersifat terbatas
 Perkembangan
- proses perubahan bentuk menuju kedewasaan pada makhluk hidup.
- ditandai dengan mulai berfungsinya alat-alat perkembangbiakan.
- Perkembangan pada makhluk hidup, ditandai dengan adanya proses kedewasaan.
- Perkembangan bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan (proses
perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati)
- tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang maupun berat

2. Menyimpulkan hasil percobaan pertumbuhan berdasarkan grafik

Cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan kecambah. Kecambah yang tumbuh di tempat yang
gelap pertumbuhan lebih panjang dari pada kecambah ditempat terang. Hal ini disebabkan karena
terhambatnya kerja hormon auksin yang rusak terkena cahaya sehingga pertumbuhan kecambah
ditempat terang manjai tidak optimal.

3. Ciri dan gambar perkecambahan epigeal dan hypogeal


A. Perkecambahan Epigeal

- terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah.


- pemanjangan bagian hipokotil (ruas batang di bawah kotiledon).
- Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan tanah.
- terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae, contohnya pada kacang hijau dan kacang
kedelai

B. Perkecambahan Hipogeal

- tertinggalnya kotiledon di dalam tanah.


- bagian yang mengalami pemanjangan adalah ruas batang di atas kotiledon (epikotil)
- bakal daun atau plumula menembus tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah
- terjadi pada biji tumbuhan Monocotyledoneae, contoh : jagung dan padi, serta beberapa
jenis tumbuhan Dicotyledoneae, contohnya kacang kapri

4. Menentukan macam-macam variable dan contoh pada percobaan


pertumbuhan

Variabel adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu percobaan dan memiliki nilai yang
dapat diubah. Ada tiga macam variabel sebagai berikut.

 Variabel bebas, variabel yang memengaruhi variabel terikat dengan sengaja dibuat berbeda.
Misal : tingkat keasaman
 Variabel terikat, variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Misal : parameter
perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangan
 Variabel control, variabel yang dibuat sama untuk semua perlakuan. Misal : faktor-faktor
lingkungan (intensitas cahaya & intensitas
penyi
rama
n)

5. Membedakan hasil percobaan di tempat terang dan gelap


- tempat gelap : 1) tumbuh lebih cepat, 2) keadaan pucat, kurus, dan daunnya tidak
berkembang (etiolasi).
- tempat terang : 1) pertumbuhan yang lebih lambat, 2) keadaannya sehat, memiliki daun
yang berkembang dengan baik, dan berwarna hijau
6. Menyimpulkan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan
berdasarkan data
- Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
Setiap spesies atau varietas mempunyai suhu minimum, rentang suhu optimum dan
suhu maksimum. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan
berkisar antara 10°-38° C.
- Berdasarkan hasil percobaan di atas, terlihat bahwa tinggi kecambah
mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan suhu. kecambah mencapai tinggi maksimalnya pada
suhu 30˚ C. Pada suhu 35˚ C tinggi kecambah mengalami penurunan, hingga pada suhu 45˚ C,
tinggi kecambah tidak bertambah. Sehingga, kesimpulannya adalah suhu optimum untuk
pertumbuhan kecambah ialah 30˚ C. Kecambah memiliki toleransi yang rendah terhadap suhu,
ketika suhunya berada di atas atau di bawah suhu optimum, maka pertumbuhan kecambah tidak
berjalan secara optimal.space

7. Macam hormon pada tanaman dan fungsinya (auksin,etilen,kalin,dll )

- Auksin diproduksi di bagian koleoptil (titik tumbuh), ujung batang, ujung akar serta jaringan lain
yang bersifat meristematis.

- Auksin memiliki beberapa peran, seperti : 1) merangsang aktivitas cambium, 2) merangsang


pembentukan akar lateral/serabut akar, pemanjangan ujung tunas tanaman, dominansi apical, dan 3)
mencegah rontoknya bunga, daun dan buah; 4) merangsang pembentukan bunga dan buah, serta 5)
memacu pembentangan dan pembelahan sel, 6) membantu pertumbuhan buah tanpa biji
(partenokapi)

- Giberelin bekerja secara sinergis dengan auksin saat terjadi perkecambahan. Giberelin diproduksi di
semua bagian tumbuhan.

- Giberelin mempunyai fungsi sebagai berikut : (1) Memacu aktivitas cambium, (2) Memperbesar
ukuran buah, (3) Merangsang pertumbuhan tunas, (4) Mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi, (5)
Merangsang pertumbuhan daun dan batang, (6) Menghasilkan buah tanpa biji ( partenokarpi), (7)
Mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya, (8) Merangsang pembentukan enzim amilase
yang berperan mengubah makanan (cadangan berupa amilum menjadi glukosa.

- Sitokinin adalah hormon pertumbuhan yang dapat berinteraksi dengan auksin untuk memacu
pembelahan sel (sitokinesis). Sitokinin diproduksi pada jaringan yang aktif membelah, misalnya akar.
Fungsi sitokinin bagi tumbuhan sebagai berikut : (1) Menghambat proses penuaan, (2) Membantu
perkecambahan biji, (3) Merangsang pembelahan sel (sitokinesis), (4) Merangsang pertumbuhan
daun dan pucuk, (5) Menghambat efek dominansi apikal oleh auksin, (6) Merangsang pertumbuhan
memanjang pada akar
- Etilen, merupakan satu-satunya hormon yang berbentuk gas. Gas etilen
diproduksi pada jaringan buah yang sudah tua, di ruas batang dan jaringan daun
tua. Beberapa peranan hormon etilen, yaitu 1) merangsang absisi (pengguguran
daun), 2) menghambat pembelahan sel dan 3) menunda perbungaan, 4)
mempercepat pemasakan buah.

- Asam absisat diproduksi di daun, batang dan buah yang masih muda. Beberapa
fungsi asam absisat, yaitu 1) merangsang pembusukan buah; 2) menghambat
pertumbuhan, 3) mempercepat gugurnya daun, 4) merangsang penutupan
stomata (mulut daun) sehingga mengurangi penguapan.

- Kalin, Merangsang pertumbuhan organ tumbuhan (organogenesis) merupakan


fungsi dari hormon kalin. Berdasarkan jenis organ tumbuhan yang dibentuk,
hormon kalin dibedakan menjadi empat macam, yatu 1) antokalin
(memengaruhi pembentukan bunga); 2) filokalin (memengaruhi pembentukan
daun); 3) kaulakin (memengaruhi pembentukan batang) dan 4) rizokalin (memengaruhi
pembentukan akar).

8. Hal-hal / pernyataan yang berhubungan dengan katabolisme

Reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks (organik) menjadi senyawa yang lebih
sederhana (anorganik) merupakan pengertian dari katabolisme. Di dalam tubuh, katabolisme
karbohidrat berlangsung melalui proses respirasi sel. Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.
A. Katabolisme Lemak  Katabolisme lemak dibantu oleh enzim lipase. Katabolisme lemak dimulai
dengan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak diubah menjadi asetil Ko-A.
Asetil Ko-A kemudian memasuki siklus Krebs. Gliserol akan diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL).
PGAL selanjutnya memasuki reaksi glikolisis.

B. Katabolisme Protein  Katabolisme protein dimulai dengan pemecahan protein yang dibantu
oleh enzim protease dan peptidase menjadi asam amino. Selanjutnya, asam amino mengalami reaksi
deaminasi yang menghasilkan gugus amin (NH3) dan asam keto. Pada mamalia dan beberapa hewan
lainnya, NH, diubah menjadi urea dan dibuang melalui urine. Adapun asam keto memasuki
reaksi glikolisis

9. Sifat-sifat enzim

Enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

a. Dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada suhu tinggi enzim akan mengalami
denaturasi, sedangkan pada suhu rendah kerja enzim akan terhambat.

b. Bekerja secara spesifik, artinya hanya dapat bekerja pada satu substrat
tertentu. Contohnya enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi
glukosa.

c. Bekerja secara bolak-balik (reversible), artinya enzim dapat mengatalis


penguraian suatu senyawa menjadi senyawa lain maupun mengatalis
penyusunan senyawa-senyawa tersebut menjadi senyawa semula.

d. Diperlukan dalam jumlah sedikit.

e. Dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.


f. Berupa koloid.

g. Dapat digunakan berulang kali.

10. Menganalisis tahapan respirasi aerob berdasarkan skema/ bagan


10. Perbedaan respirasi aerob dan anaerob
 Respirasi Aerob: 1) Memerlukan oksigen, 2) Proses yang terjadi dalam matriks mitokondria
3) Untuk memecah senyawa organik ke an-organik menghasilkan energi dalam jumlah besar
yaitu 36 ATP.
 Respirasi Anaerob : 1)Tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam prosesnya, 2)Berlangsung
dalam sitoplasma, 3) Tujuan untuk mengurangi senyawa organik Menghasilkan energi tapi
dalam jumlah sedikit yaitu 2 ATP.
11. Respirasi anaerob yang terjadi pada manusia misalnya penyebab kelelahan otot
 Saat berolahraga berat ketika oksigen kurang menyebabkan penumpukan asam laktat yang
menyebabkan kelelahan otot. Elastisitas otot berkurang sehingga menyebabkan kram
 Oksigen yang tidak mencukupi mendorong otot menuju respirasi anaerobik.

12. Perbedaan reaksi terang dan reaksi gelap


13. Menganalisis bagan siklus calvin dan tahapannya

Siklus Calvin merupakan reaksi pembentukan glukosa melalui reaksi kimia yang mengubah CO 2 dan
beberapa komponen menjadi gliseraldehida 3-fosfat. Proses siklus tidak membutuhkan cahaya
sehingga disebut juga dengan reaksi gelap, tempat terjadinya siklus ini, yakni di stomata.
Siklus calvin tidak terjadi begitu saja. Ia terdiri dari beberapa tahapan, yakni fiksasi karbon, reduksi,
dan regenerasi.

1. Fiksasi Karbon
Tahapan pertama adalah fiksasi karbon. Pada tahap ini akan terjadi penangkapan CO2 dari
udara bebas. Kemudian, akan terjadi penyatuan CO2 dengan ribulose bifosfat oleh enzim
rubisco.
Hasil pengikatan berupa tiga molekul dengan enam karbon yang tidak stabil. Karbon-karbon
tersebut akan segera pecah menjadi 2 atau 3 fosfogliserat atau PGA.

2. Reduksi
Dalam tahapan reduksi, setiap molekul 3-fosfogliserat akan menerima satu gugus fosfat
tambahan, yakni dari ATP menjadi 1,3-bifosfogliserat. Sekaligus, sepasang elektron
disumbangkan dari NADPH mereduksi 1,3-bifosfogliserat yang juga kehilangan sebuah
gugus fosfat karena berubah menjasi G3P.

Yp;Lebih detail, elektron dari NADPH akan mereduksi sebuah gugus karboksi 1,3-
bifosfogliserat menjadi sebuah gugus aldehida G3P. untuk setiap tiga CO 2 yang memasuki
siklus akan membentuk enam molekul G3P. Namun, hanya satu yang akan terhitung sebagai
perolehan netto karbohidrat.

Siklus akan diawali dengan karbohidrat 15 karbon yang berbentuk 3 molekul RuBP
berkarbon-lima. Juga terkandung karbohidrat senilai 18 karbon dengan bentuk 6 molekul
G3P. kemudian, satu molekul akan keluar siklus untuk dimanfaatkan oleh sel tumbuhan.
Namun, terdapat lima molekul lain di siklus ulang untuk mendapatkan 3 molekul RuBP.

3. Regenerasi
Pada tahap ketiga, regenerasi terjadi penerimaan CO2 atau RuBP yang terjadi dalam
serangkaian reaksi kompleks, yang mana rangka karbon lima molekul G3P akan disusun
ulang oleh langkah terakhir siklus calvin menjadi 3 molekul RuBP. Syarat dari dilakukannya
siklus tersebut, harus menggunakan 3 molekul ATP kembali. Melalui 3 molekul CO2 akan
dihasilkan 1 molekul gliseraldehida 3-fosfat. Dalam sintesis netto, 1 molekul G3P yang
berlangsung dalam siklus calvin maka akan menggunakan 9 molekul ATP serta 6 molekul
NADPH. Untuk G3P yang keluar dari siklus calvin akan menjadi materi awal bagi jalur
metabolik yang akan menyintesis senyawa organik lain. Apabila reaksi terang dan reaksi
gelap (siklus calvin) berlangsung terpisah maka tidak dapat menghasilkan gula dari CO 2.
Setelah fase ketiga selesai maka RuBP telah siap menerima CO2 lagi.

14. Dihadapkan reaksi kimia tentang proses kemosintesis, dan dapat menunjukkan
bakteri yang berperan

Kemositesis merupakan salah satu proses pembentukan (anabolisme) untuk menghasilkan molekul
organik berenergi dengan menggunakan energi dari reaksi kimia. Beberapa bakteri diketahui
memiliki kemampuan ini, diantaranya Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, Thiobacillus,
Beggiatoa, Thiothrix dan Cladothrix. Sebagai contoh, pengubahan amonium menjadi nitrat terjadi
melalui dua tahapan dan melibatkan dua jenis bakteri yang berbeda. Tahap pertama yaitu oksidasi
amonium menjadi nitrit yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas atau Nitrosococcus.
Reaksinya yaitu:
15. Macam-macam kromosom dengan gambarnya
16. Menuliskan formulasi kromosom pada manusia
 Jumlah macam kromosom disebut ploidi atau set, perangkat atau genom. Dalam sel tubuh
setiap kromosom terdapat berpasangan, berarti terdiri dua set sehingga disebut diploid (2n).
 Setiap sel manusia mempunyai 46 kromosom terdiri dari 44 autosom dan 2 gonosom
- pria 22 AA + XY / 44A+ XY
- wanita 22 AA + XX / 44 A+ XX.
 Jumlah kromoson pada sel telur yaitu 22 A+ X dan jumlah kromosom pada sel sperma yaitu
22 A+X atau 22 A+Y

17. Menghitung jumlah nukleotida berdasarkan gambar DNA

- Basa-basa nitrogen mengadakan persenyawaan kimia dengan gula deoksiribosa = nukleosida.


Nukleosida berperan sebagai prekursor elementer untuk sintesis DNA.

- Nukleosida bergabung dengan gugus fosfat = nukleotida

- Gabungan nukleotida-nukleotida dalam suatu rantai membentuk DNA. Jadi, molekul DNA
merupakan polimer panjang dari nukleotida yang dinamakan polinukleotida.

18. Menunjukan nama-nama basa nitrogen berdasarkan gambar DNA


 Purin = adenin (A) dan
guanin (G),
 Pirimidin = sitosin (C) dan timin (T).
 Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T)
 Guanin (G) selalu berpasangan dengan sitosin (C).

Adenin dan timin membentuk dua ikatan hidrogen (A = D. sedangkan sitosin dan guanin
membentuk tiga ikatan hidrogen (C = G)

19. Replikasi DNA (konservatif,semikonservatif, dan dispersive)

 Konservatif : Semua pita DNA double helix berfungsi sebagai cetakan. Proses tersebut
menghasilkan sebuah pita DNA double helix baru. 2.
 Semikonservatif : Model replikasi ini menjelaskan, setelah pita terurai menjadi pita tunggal,
setiap pita berfungsi sebagai cetakan. Setiap pita tunggal membentuk pita pasangannya
sehingga terbentuk dua pita double helix.
 Dispersif : Berdasarkan cara replikasi dispersif ini, pita spiral (double helix) terputus-putus,
kemudian potongan DNA tersebut membentuk dua pita baru. Potongan DNA lama akan
bersambungan dengan DNA baru pada kedua pita double helix baru tersebut.

20. Perbedaan DNA dan RNA dalam table


21. Mengurutkan tahapan dalam sintesis protein
 Transkripsi : penyalinan kode kode genetik dalam DNA,
menjadi Mrna, terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan
membukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA
polimerase: Untuk lebih jelasnya, tahap transkripsi dibagi
menjadi tiga tahapan, yaitu:

a. Tahap inisiasi : Inisiasi diawali dengan melekatnya enzim RNA


polimerase pada pita DNA pada titik awal Aderah pada pita ini
dinamakan dengan promoter, yakni tempat dimulainya sintesis
pasangan DNA oleh mRNA Pita DNA yang ditranskripsi disebut dengan
pita sense, sedangkan pita DNA yang tidak ditranskripsi disebut pita
antisense

b. Tahap elongasi (pemanjangan) : Pada tahap elongasi, enzim RNA polimerase akan terus
membentuk mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus mengalami pemanjangan.
c. Tahap terminasi : Pada tahap terminasi, pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat
pemberhentian (terminal site) DNA, transkripsi akan terhenti. Selanjutnya, mRNA akan dibebaskan
dan RNA polimerase terlepas dari DNA DNA akan kembali seperti bentuknya semula Hasil dari
transkripsi, yaitu rantai mRNA akan keluar dari DNA menuju ribosom di sitoplasma

 Translasi : Translasi terjadi dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Tahap translasi
merupakan tahap penerjemahan kode genetik (kodon) mRNA oleh tRNA ke dalam urutan
asam amino. Translasi terjadi dalam tiga tahap seperti berikut:

a. Tahap inisiasi : Pada tahap inisiasi, mRNA akan menempel pada subunit kecil ribosom. Subunit
kecil ini akan mengenali kode awal genetik AUG (kodon start) dan mRNA Selanjutnya, subunit besar
ribosom akan bergabung dengan subunit kecil membentuk kompleks ribosom Proses penerjemahan
dibantu oleh tRNA yang membawa pasangan kodon dari mRNA. Pasangan basa tRNA di ribosom ini
dinamakan sebagai antikodon, tRNA mengandung gugus asam amino yang sesuai dengan antikodon
yang berada di ujung struktur rantai tunggal RNA.

b. Tahap elongasi : Tahap elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya
setelah kodon start. Proses elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai
polipeptida. berjalan ngescan

c. Tahap terminasi : Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan
kodon stop (UAA, UAG, atau UGA), Dengan demikian, rantai polipeptida
yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk
protein fungsional.
22. Gambar siklus hidup Sel (dan apa yang terjadi pada Fase S,G1 dan G2 )
 Interfase disebut sebagai fase istirahat karena tidak melakukan pembelahan. Meskipun
demikian, interfase merupakan tahap terpenting karena sel melakukan tahap persiapan
untuk mitosis. Interfase merupakan fase terpanjang dari siklus sel.
 Interfase terdiri dari tiga fase, yaitu fase gap-1 (G1), sintesis (S) dan gap-2 (G2).
 Pada fase G1, sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang bersifat 2n (diploid). Sementara
organel-organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks
golgi dan organel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.
 Pada fase sintesis (S) ditandai dengan Gambar siklus sel adanya replikasi (penggandaan)
DNA.
 Pada fase G2, replikasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan
secara mitosis, Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan
terbungkus membran inti.

23. Ciri-ciri tahapan pada mitosis (profase,metaphase,anafase,telophase)

a. Profase : Tahap profase ditandai dengan mulai menghilangnya membran inti sel dan benang
kromatin mulai mengalami penebalan dan pemendekan membentuk kromosom. Kromosom
menduplikasi diri menjadi sepasang kromatid. Pada sel hewan, sentriol membelah dan bergerak ke
arah kutub. Di sekitar sentriol terbentuk benang-benang spindel.

b. Metafase : Tahap metafase merupakan tahap pembelahan sel pada waktu pasangan kromatid
berada di bidang ekuator. Kromatid belum terpisah dan masih terikat pada sentromer. Pada tahap
ini, kromosom tampak jelas.

c. Anafase : Tahap anafase ditandai dengan memendeknya benang-benang spindel, kromatid


menuju kutub yang berlawanan serta membran sel melekuk pada akhir tahap anafase.

d. Telofase :Tahap telofase ditandai dengan mulai terbentuknya membran inti, kromatid menipis
dan mulai terbentuk anak inti, serta sitpolasma menebal dan terjadi sitokinesis.

Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma diikuti pembentukan sekat sel baru, sehingga
terbentuk dua sel anakan. Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur
pembelahan melalui pelekukan permukaan sel di sekitar bekas bidang ekuator. Di sepanjang alur
melingkar, terdapat mikrofilamen yang terdiri dari protein aktin dan miosin. Protein tersebut
berperan dalam kontraksi otot atau pergerakan sel yang lain. Kontraksi ini semakin ke dalam sehingga
menjepit sel dan membagi isi sel menjadi 2 bagian yang sama.
Berbeda dengan sel hewan, sel
24. Gambar hasil pembelahan pada Meiosis dan nama tahapannya

25. Perbedaan pembelahan Mitosis dan Meiosis

26. Pembelahan sel pada microsporogenesis dengan gambarnya

27. Gambar bakal buah, buluh serbuk sari dan terjadinya pembuahan ganda
 Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji tertutup
dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan cadangan
makanan.
 Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma dan ovum
yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam tumbuhan tingkat
tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
 Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) sedangkan
pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
- Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan
makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali
proses pembuahan yaitu:
- Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.
- Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma (cadangan makanan).

28. Skema spermatogenesis dengan nama yang dihasilkan pada pembelahan meiosis
29. Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis

30. Alasan Mendel memilih kacang ercis dalam percobaannya

dapat melakukan penyerbukan sendiri, mudah dilakukan penyerbukan silang, mempunyai daur
hidup(usia) yang relatif pendek/singkat, dan menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak, mudah
didapat, mudah dipelihara, memiliki pasangan sifat mencolok, berkembang biak dengan cepat

31. Menentukan ratio fenotip keturunan nya pada persilangan monohybrid (


Dominansi penuh / Dominansi tidak penuh )

Berdasar pada hukum mendel I :

- Dominansi penuh = 3 : 1
- Dominansi tidak penuh/heterozigot/intermediet = 1 : 2 : 1
32. Menghitung jumlah keturunan pada persilangan dihybrid (2 sifat beda)

Hukum mendel II (Asortasi) = 9 : 3 : 3 : 1

(bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau)

33.
ernyataan yang berhubungan dengan Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II

Hukum Mendel I :

- Terjadi segregasi/pemisahan alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi
haploid saat pembentukan gamet
- Terjadi pada persilangan monohybrid/satu sifat beda
- Persilangannya 3 : 1 (dominansi penuh), 1:2:1 (dominansi Sebagian)

Hukum Mendel II :

- Setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain


- Disebut dengan hukum asortasi/pengelompokan gen secara bebas
- Diamati pada persilangan dihybrid/2 sifat beda
- Perbandingan 9:3:3:1
34. Menentukan genotip kedua induk pada persilangan monohybrid
- Perbandingan 3:1/ 1:2:2:1

35. Menghitung perbandingan fenotip pada penyimpangan semu hukum Mendel


dengan konsep Atavisme

Atavisme = 9 : 3 : 3 : 1

- 9 R_P_ = walnut
- 3 R_pp = rose
- 3 rr_P_ = pea
- 1 rrpp = single
36. Menghitung perbandingan fenotip pada penyimpangan semu hukum Mendel
dengan konsep Epistasis dan hypostasis

Epistasi : gen yang menutupi aktivitas gen lain tidak sealel

Hipostasi : Gen yang tertutupi

 Epistasis Dominan  Epistasis ini umumnya terjadi apabila ada


satu gen dominan yang bersifat epistasis.
 Perbandingan = 12 : 3 : 1

 Epistasis Resesif  suatu gen resesif yang bersifat epistasis


terhadap gen dominan lain yang bukan alelnya (pasangannya).
Gen resesif tersebut pun harus dalam keadaan homozigot.

 Perbandingan = 9:3:4
 Epistasis Dominan dan Resesif (inhibiting gen)  merupakan penyimpangan semu Hukum
Mendel yang terjadi karena adanya dua gen dominan yang jika berpasangan malah akan
menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut.
 Perbandingan = 13:3.

37. Menghitung persentasi keturunan F1 pada persilangan dihybrid

Hukum mendel II : 100% MIRIP DOMINAN

Perbandingan 9:3:3:1

1. Cari perbandingan dulu

2. Buat x/y lalu dikali dengan 100%

38. Menentukan urutan basa nitrogen pada rantai antisense, berdasarkan urutan
asam amino yang disajikan
39. Menganalisa gambar tanaman yang terkena cahaya dikaitkan dengan hormon
tanaman

Pada saat tanaman dalam keadaan banyak cahaya, hormon auksin mengalami
kerusakan sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Cahaya
mengakibatkan auksin menjadi rusak dan terdispersisi ke sisi gelap.

Anda mungkin juga menyukai