Anda di halaman 1dari 25

ADZRA AFIFAH

NUGERAHENI
X MIPA
1
LARI JARAK
PENDEK
01 PENGERTIA
N
Lari Jarak Pendek 02 SEJARA
H
. Lari Jarak Pendek

.
03 TEKNIK
Lari Jarak Pendek

. KESALAHA
04 PERATURAN
Lari Jarak Pendek

05
N
KESALAHA .
.
N
Lari Jarak Pendek 05 NOMOR
LARI

.
Lari Jarak Pendek
01.
PENGERTIAN
Lari Jarak Pendek
lari jarak pendek atau sprint adalah jenis olahraga yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan dan kecepatan penuh
sepanjang garis lintasan dari start hingga finish. Pemenang lomba ini ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling
singkat.
Untuk bisa menang, atlet lari jarak pendek (sprinter) harus memiliki reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, teknik
berlari yang efisien, ketepatan sewaktu melakukan start dan mempertahankan kecepatan dari awal hingga mencapai
garis akhir.
Dalam pertandingan resmi lari jarak pendek dibagi menjadi beberapa kategori lomba, diantaranya adalah; Lari jarak
pendek 100 meter (short sprint), lari jarak pendek 200 meter (medium sprint) dan lari jarak pendek 400 meter (long
sprint).
 Pengertian Lari Jarak Pendek Menurut Para Ahli
• Menurut Muhajir (2007) Lari jarak pendek atau sprint adalah perlombaan lari yang seluruh pelarinya
menggunakan kecepatan sangat penuh dengan menempuh jarak 100 m, 200 m, atau 400 m.
• Menurut Syarifudin dan Muhadi (1992) Lari jarak pendek adalah cara berlari di mana atlet harus menempuh
seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Atlet harus melakukan lari secepat-cepatnya dengan
mengerahkan segenap kekuatan dari start sampai finish.
• Menurut Adisasmita (1992) Lari jarak pendek atau sprint adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan
kecepatan penuh atau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh.
02.
SEJARAH
Lari Jarak Pendek
Sejarah lari pendek tidak dapat dipisahkan dari sejarah olimpiade pertama di dunia. Olahraga lari sudah dikenal
sejak zaman dahulu dan menjadi satu-satunya cabang olahraga yang diperlombakan pada Olimpiade Kuno yang
diadakan di Yunani pada tahun 776 SM.
Konon, olahraga lari pada olimpiade tersebut dipertandingkan sebagai penghormatan kepada seorang prajurit
Yunani yang berlari sejauh 40 km dengan membawa pesan kemenangan perang. Sesampainya di Athena dan
mengabarkan kemenangan Yunani atas Persia, prajurit tersebut meninggal.
Pada penyelenggaraan olimpiade selanjutnya, barulah beberapa cabang olahraga lain dipertandingkan, seperti
memanah, bela diri, lempar tombak. Sementara itu, cabang olahraga lari pendek baru mulai diperlombakan
untuk pertama kalinya di ajang Olimpiade Modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani.
Sejak itu, olahraga lari jarak pendek atau sprint menjadi cabang olahraga tetap yang dipertandingkan setiap kali
olimpiade diadakan. Selain itu, banyak juga event lain yang memperlombakan lari jarak pendek.
Olahraga ini telah menjadi salah satu cabang atletik yang sangat terkenal di dunia, termasuk di Indonesia, yang
memiliki atlet lari jarak pendek atau sprinter berbakat yang menorehkan prestasi dan mengharumkan nama
Indonesia di tingkat internasional.
Anda mungkin pernah mendengar nama Purnomo, Mardi lestari atau juga Suryo agung wibowo yang berhasil
membuat catatan waktu 10,20 detik pada Sea Games 2009 dan menjadi sprinter tercepat se-Asia Tenggara.
10 tahun kemudian, sprinter muda, Lalu Muhammad Zohri, berhasil memecahkan rekor tersebut dengan catatan
waktu 10,15 detik. Sementara itu, di tingkat dunia, ada Usain Bolt yang memiliki rekor waktu 9,58 detik untuk
jarak 100 meter.
03.
TEKNIK
Lari Jarak Pendek
Pengetahuan dasar
Sebelum melangkah ke teknik berlari cepat, seorang pelari harus mengetahui
pengetahun dasar berlari cepat atau lari jarak pendek. Menurut Bompa (1999),
hal-hal dasar yang harus diketahui pelari jarak pendek adalah sebagai berikut:

• Tubuh sedikit condong ke depan saat berlari, kedua lengan


sedikit fleksi 90 derajat dan diayunkan searah dengan gerakan
saat berlari. 
• Otot-otot bagian depan dan kedua lengan tetap dalam keadaan
rilek.
• Tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus, dan
pengangkatan pada depan diusahakan sampai posisi sejajar
dengan tanah.
• Pinggang tetap dalam posisi ketinggian yang sama selama
berlari.
• Ketika mencapai finish, badan dicondongkan dengan serentak
ke depan untuk mengantarkan bagian dada menyentuh pita.
1. TEKNIK START

Start adalah persiapan awal seorang pelari cepat sebelum


melakukan gerakan berlari. Menurut Purnomo (2007:23),
start dalam lari jarak pendek bertujuan untuk
mengoptimalkan lari cepat. Dalam lari jarak pendek,
terdapat tiga macam teknik start, yaitu
Macam macam Teknik strat
Start pendek (Bunch start)
Untuk melakukan start pendek, kaki kiri diletakkan di Start menengah (Medium start)
depan dan lutut kanan di sebelah kaki kiri dengan jarak
Pada start menengah, kaki kiri diletakkan di depan, lutut kaki
sekitar satu kepalan tangan. Kedua tangan diletakkan di
kanan di sebelah kanan tumit kaki kiri dengan jarak satu kepalan
belakang garis start dengan empat jari dirapatkan dan
tangan. Posisi kedua tangan sama seperti start pendek, yaitu
ibu jari terpisah
diletakkan di belakang garis start dengan empat jari dirapatkan dan
ibu jari terpisah.

Star Panjang (long start)


Persis seperti dua start lainnya, pada start panjang, kaki kiri diletakkan di depan, tetapi lutut kaki kanan
diletakkan di belakang kaki kiri dengan jarak satu kepalan tangan. Adapun posisi kedua tangan tidak
berbeda, yaitu diletakkan di belakang garis start dengan empat jari dirapatkan dan ibu jari terpisah.
Setelah menentukan posisi start, seorang pelari juga harus mengambil posisi atau melakukan gerakan
sesuai aba-aba dari starter sebagai berikut.
Aba-Aba
Aba-Aba “Bersedia!”
Saat starter sudah memberikan aba-aba ini, pelari harus Aba-Aba “Siap!”
menempatkan kedua kakinya menyentuh balok depan
dan belakang, meletakkan lutut kaki belakang di tanah Pada aba-aba “siap", posisi badan pelari adalah lutut ditekan ke
dengan jarak selebar bahu. Jari-jari tangan membentuk belakang, kaki depan membentuk sudut siku-siku, dan kaki
huruf V terbalik, kepala sejajar punggung, dan mata belakang membentuk sudut 120–140 derajat. Pinggang diangkat
menatap lurus ke bawah. sehingga posisinya sedikit lebih tinggi dari bahu, tubuh condong
ke depan, dan bahu agak lebih maju dari kedua tangan.

Aba-Aba “Ya!”
Sesaat selepas starter meneriakkan aba-aba ini, pelari segera meluruskan dan mengangkat badan tepat
ketika kedua kaki menolak atau menekan balok start dengan kuat. Kedua tangan diangkat dari tanah secara
bersamaan, lalu diayunkan secara bergantian.
Kaki belakang mendorong lebih kuat, lakukan dorongan kaki depan sedikit demi sedikit, tetapi kemudian,
kaki belakang diayunkan ke depan dengan cepat. Pada saat akhir dorongan, badan dicondongkan ke depan,
lutut dan pinggang diluruskan secara penuh.
2. Gerakan Berlari

Menurut Purnomo (2007:33), gerakan berlari pada


lari jarak pendek terdiri dari dua tahap dengan
penjelasan sebagai berikut.
Fase Topang
Fase ini bertujuan untuk meminimalkan
hambatan ketika kaki menyentuh tanah dan
memaksimalkan dorongan ke depan. Fase Fase Layang
ini terdiri dari topang depan dan topang
dorong dan dilakukan dengan cara:
Tujuan fase layang adalah untuk
• ketika mendarat di tanah, gunakan
memaksimalkan dorongan ke depan dan
telapak kaki;
mempersiapkan penempatan kaki yang
• pada kaki topang, lutut bengkok
efektif ketika menyentuh tanah. Fase layang
seminimal mungkin pada saat
dilakukan dengan cara:
amortasi;
• lutut kaki ayun digerakkan ke depan dan ke
• kaki ayun dipercepat dan pinggang,
atas;
sendi lutut, serta mta kaki dari kaki
• lutut kaki topang bengkok dalam fase
topang harus diluruskan kuat-kuat saat
pemulihan, ayunan lengan aktif, tetapi
akan bertolak; dan
rileks; dan
• paha kaki ayun naik dengan cepat
• kaki topang bergerak ke belakang.
sampai posisi horizontal.
3. Gerakan Finish
Seorang pelari dianggap sudah menyelesaikan perlombaan jika sudah
mencapai garis finish, yaitu ketika bagian-bagian tubuhnya sudah
berada dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish sesuai
aturan dan garis yang sudah ditentukan. Yang dimaksud bagian
tubuh adalah kepala, leher, lengan, dan kaki.
Berikut ini teknik saat Anda sudah mendekati garis finish dan setelah
melewati garis finish.
1. Mendekati Garis Finish
• Ketika garis finish sudah mulai terlihat jelas, percepat gerakan lari sambil tetap fokus.
• Pusatkan pikiran Anda hanya untuk mencapai garis finish, fokuskan pandangan ke
depan, dan jangan pernah menengok ke kiri dan kanan.
• Jangan sekali-kali melompat karena hal itu akan memperlambat kecepatan berlari Anda.
• Saat garis finish tinggal 10 meter lagi, jaga gerakan agar tetap stabil.

Melewati Garis Finish


Menurut Muhtar (2011:14), terdapat tiga gerakan yang perlu dilakukan seorang pelari pada
saat melewati garis finish. Berikut ini ketiga gerakan yang dimaksud dan cara
melakukannya.
Menjatuhkan Dada Kedepan
Caranya adalah dengan terus berlari dan
ketika sudah mendekati garis finish, dada Menjatuhkan salah satu bahu ke
dicondongkan ke depan, sedangkan kedua daepan
tangan diayunkan ke bawah belakang atau Teknik ini dilakukan dengan cara memutar dada denga
biasa disebut “the lunge". ayunan tangan ke arah depan atas sehingga sebelah bah
maju ke depan atau disebut juga “the shruge".

Berlari Secepat Mungkin


Untuk teknik ketiga ini, tidak ada gerakan khusus yang perlu dilakukan menjelang garis
finish. Yang perlu Anda lakukan adalah berusaha berlari secepat mungkin melebihi lawan.
Dari ke-3 teknik tersebut, teknik yang paling sering dilakukan para atlet lari jarak pendek
adalah mencondongkan dada ke depan, terutama jika ada beberapa pelari yang melewati
garis finish secara bersamaan. Pelari yang anggota tubuhnya lebih dahulu menyentuh pita
dinobatkan sebagai pemenang.
04.
Peaturan
Lari Jarak Pendek
Seperti halnya jenis olahraga lain, lari jarak pendek pun memiliki beberapa peraturan yang wajib diikuti
para atlet. Peraturan di tingkat internasional diatur oleh IAAF (International Amateur Athletic
Federation), sedangkan di tingkat nasional oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

1.Peraturan Perlombaan
Peraturan yang berlaku dalam sebuah perlombaan lari jarak pendek terdiri dari enam poin berikut ini.
1. Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkkan dengan garis selebar 5 cm yang membentuk siku-siku dengan batas
tepi dalam lintasan. Jarak lomba diukur dari tepi garis start ke tepi garis finish yang terdekat dengan garis start.
2. Aba-aba yang digunakan adalah “bersedia", “siap", dan “ya" atau bunyi tembakan pistol.
3. Seluruh peserta lomba mulai berlari pada saat terdengar aba-aba “ya" atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara.
4. Peserta yang membuat kesalahan pada saat melakukan start diberi peringatan maksimal sebanyak tiga kali.
5. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan dalam empat babak, yaitu babak pertama, kedua, semifinal, dan
final.
6. Babak pertama diadakan jika jumlah peserta lomba cukup banyak. Pemenang I dan II pada tiap heat berhak maju ke babak
berikutnya.
Peraturan Diskualifikasi
Seorang peserta lomba lari jarak pendek dapat dikenai
sanksi diskualifikasi jika melakukan hal-hal yang
dianggap tidak sah, yaitu
• melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali;
• mengganggu pelari lain;
• keluar dari lintasan; dan
• terbukti menggunakan obat perangsang (dopping)
Sarana
Dan
Prasarana
Selain peraturan untuk peserta, sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan lomba
lari jarak pendek juga wajib mengikuti peraturan di bawah ini.
• Lintasan: lomba lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang dilengkapi
lintasan berjumlah delapan buah dengan lebar setiap lintasan 1,22 meter.
• Peralatan: alat yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah sepatu
lari (spikes), balok start (start block), tiang finish, stopwatch, dan
bendera start dan pistol aba-aba.
05.
Nomor Lari
Lari Jarak Pendek
Nomor lari jarak pendek dibedakan berdasarkan jarak atau panjang lintasan yang harus ditempuh oleh pelari. Sa
ini, perlombaan sprint dibagi dalam tiga kategori, yaitu

Nomor lari dengan panjang lintasan


100 200 400
M M M

Selain berdasarkan panjang lintasannya, ketiga nomor lari jarak pendek di atas juga memiliki perbedaan
mendasar dalam hal teknik dan manajemen energi atlet pada saat berlari. Untuk panjang lintasan 100 meter,
atlet lari pada umumnya akan mengeluarkan energi semaksimal mungkin dari awal hingga akhir.
Sementara itu, pada nomor lari dengan panjang lintasan lebih besar, atlet akan memaksimalkan tenaga dan
kecepatan berlarinya pada saat sudah hampir sampai garis finish, misalnya sekitar 50 meter menjelang
garis finish.
Di antara ketiganya, nomor lari jarak 100 meter adalah yang paling sering diperlombakan dan biasanya
diadakan di tepi lintasan lapangan outdoor. Nomor ini dianggap sebagai nomor paling bergengsi dan para
pemenang lomba lari jarak 100 meter mendapat gelar sebagai manusia tercepat di dunia.
05.
Kesalahan
Lari Jarak Pendek
Selain mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan, pada saat
melakukan lari jarak pendek, Anda juga perlu menghindari
kesalahan-kesalahan yang dapat mengakibatkan kecepatan lari
menjadi tidak maksimal. Beberapa kesalahan yang sering dilakukan
pada saat lomba lari jarak pendek adalah:
• Tubuh tidak condong ke depan dengan tolakan kaki sekuat tenaga;
• Tidak menggerakkan kaki dengan cepat; dan
• Melakukan pendaratan menggunakan tumit, bukan telapak kaki,
dengan posisi lutut dibengkokkan
SEKIAN
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai