.Peraturan
1. Atlet yang akan melakukan lemparan harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan
lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran.
2. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi
berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.
3. Pelempar tidak boleh menyentuh bagian atasujung sektor lemparan.
4. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang
terdekat ketepi dalam balok.
5. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali,
kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
6. Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung
final.
3. Perlengkapan Lempar Cakram
a. Alat : Cakram terbuat dari kayu yang dibingkai oleh logam sebagai penguat sisi cakram.
b. Ukuran Cakram
· Lapangan untuk melempar berdiameter 2, 50 meter, dalam perlombaan yang resmi terbuat dari
metal atau baja.
· Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-
lain.
· Lingkaran lapangan dikelilingi oleh pagar kawat atau sangkar untuk menjamin keselamatan petugas
,peserta, dan penonton.
· diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sektor lapangan dibatasi oleh garis yang berbentuk sudut 40˚ di
pusat lingkaran.
1. caranya dengan meletakkan tepi cakram pada lekuk pertama jari-jarinya.
2. Cara memegang cakram untuk orang yang memliki tangan lebar adalah jari telunjuk dan jari
tengah berhimpit, jari-jari lainya agak renggang.
3. Cara memegang yang jari-jarinya pendek sama dengan cara yang pertama, hanya letak tepi
cakram agak lebih ke ujung jari-jari.
Ambil posisi dan berdiri menyamping arah lemparan. Kaki dibuka selebar bahu, sedikit ditekuk dan
rilek. Berat badan terbagi pada kaki.
· Pusatkan perhatian dan persiapan untuk melakukan lemparan kemudian cakram diayun-ayunkan ke
samping kanan belakang lalu ke kiri. Gerakan ini di ulang-ulang sebanyak dua tiga kali.
4. Lempar Cakram Dengan Awalan
Awalan dalam lempar cakram dilakukan dalam bentuk gerakan berputar. Banyaknya perputaran
tersebut dibedakan menjadi 1¼, 1½, dan 1¾ putaran. Awalan ini harus dlakukan dengan baik,
sehingga dapat menghasilkan lemparan yang maksimal.
`Cara melakukan awalan lempar cakram adalah sebagai berikut :
· Mengambil posisi yang baik, berdiri menyamping arah lemparan. Kaki di renggangkan selebar badan,
sedikit ditekuk dan kendor. Berat badan bertumpu pada kedua kaki.
· Pusatkan perhatian untuk melakukan awalan, cakram diayun-ayunkan ke samping kanan belakang
lalu ke kiri. Gerakan ini di ulang-ulang 2 – 3 kali dilanjutkan dengan awalan berputar.
· Cara melakukanya adalah sebagai berkut :
· Lengan yang memegang cakram diayunkan ke samping kanan belakang diikuti oleh gerakan memilin
badan kekanan, lengan kiri juga mengikuti gerakan ke kanan, sedikit ditekuk ke muka dada, kaki
kanan sedikit ditekuk dan berat badan sebagian besar berada pada kaki kanan, kaki kiri mengikuti
gerakan dengan tumit agak diangkat.
· Kemudian, cakram diayunkan ke samping kiri diikuti oleh badan ke kiri juga, berat badan dipindahkan
ke kaki kiri, kaki kanan kendor dan tumit sedikit diangkat.
· Selanjutnya, gerakan ayunan cakram ke samping kanan belakang diulangi lagi seperti latihan di atas
Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah di atas kaki kanan
didorong ke depan atas, selanjutnya badan yang semula condong ke belakang dan terpilin ke
kakan diputar ke kiri diikuti dengan gerakan panggul yang memutar ke kiri pula.
Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Setelah badan menghadap lemparan
penuh (siap lempar) dengan waktu yang tepat cakram di lemparkan ke arah depan atas.
lepaskan cakram setinggi dagu dengan sudut lemparan kira-kira 90˚. Cakram terlepas dari
pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam, putaran cakram terjadi karena
tekanan dari jari telunjuk. Cakram terlepas pada saat cakram berada sedikit dimuka bahu.
Catatan : Cakram yang terlepas sebelum melewati bahu menyrebabkan lemparan gagal,
kecuali lemparanya tidak akan jauh, juga tidak masuk daerah lemparan. Sebaliknya, kalau
lepasnya agak terlambat, sudah sampai dimuka badan, hasilnya juga tidak maksimal bahkan
dapat akan keluar dari sektor lemparan.
Setelah cakram terlepas, kaki kanan segera dipindahkan ke depan dengan sedikit ditekuk untuk
menahan agar badan agar tidak terdorong keluar lingkaran. Kaki kiri dipindahkan ke belakang dan
pandangan mata mengikuti jatuhnya cakram.