Anda di halaman 1dari 6

ATLETIK

MUHAMMAD ZIDAN ALRAFI


XI MIPA 3
LEMPAR CAKRAM

.Peraturan
1.      Atlet yang akan melakukan lemparan harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan
lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran.
2.      Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi
berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.
3.      Pelempar tidak boleh menyentuh bagian atasujung sektor lemparan.
4.      Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang
terdekat ketepi dalam balok.
5.      Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali,
kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
6.      Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung
final.
3.  Perlengkapan Lempar Cakram  

  a.       Alat : Cakram terbuat dari kayu yang dibingkai oleh logam sebagai penguat sisi cakram.
   b.      Ukuran Cakram

Putra             : 2 Kg                     : 219 - 221 mm (Diameter garis tengah)


Putri              : 1 Kg                     : 180 - 182 mm (Diameter garis tengah)

     c.       Sektor (Lapangan)

·         Lapangan untuk melempar berdiameter 2, 50 meter, dalam perlombaan yang resmi terbuat dari
metal atau baja.
·         Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-
lain.
·         Lingkaran lapangan dikelilingi oleh pagar kawat atau sangkar untuk menjamin keselamatan petugas
,peserta, dan penonton.
·         diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sektor lapangan dibatasi oleh garis yang berbentuk sudut 40˚ di
pusat lingkaran.

2.       Cara memegang cakram

1.      caranya dengan meletakkan tepi cakram pada lekuk pertama jari-jarinya.
2.      Cara memegang cakram untuk orang yang memliki tangan lebar adalah jari telunjuk dan jari
tengah berhimpit, jari-jari lainya agak renggang.
3.      Cara memegang yang jari-jarinya pendek sama dengan cara yang pertama, hanya letak tepi
cakram agak lebih ke ujung jari-jari.

3.       Teknik Lempar Cakram Menyamping Tanpa Awalan

         Ambil posisi dan berdiri menyamping arah lemparan. Kaki dibuka selebar bahu, sedikit ditekuk dan
rilek. Berat badan terbagi pada kaki.
·         Pusatkan perhatian dan persiapan untuk melakukan lemparan kemudian cakram diayun-ayunkan ke
samping kanan belakang lalu ke kiri. Gerakan ini di ulang-ulang sebanyak dua tiga kali.
4.       Lempar Cakram Dengan Awalan

Awalan dalam lempar cakram dilakukan dalam bentuk gerakan berputar. Banyaknya perputaran
tersebut dibedakan menjadi 1¼, 1½, dan 1¾ putaran. Awalan ini harus dlakukan dengan baik,
sehingga dapat menghasilkan lemparan yang maksimal.
`Cara melakukan awalan lempar cakram adalah sebagai berikut :
·         Mengambil posisi yang baik, berdiri menyamping arah lemparan. Kaki di renggangkan selebar badan,
sedikit ditekuk dan kendor. Berat badan bertumpu pada kedua kaki.
·         Pusatkan perhatian untuk melakukan awalan, cakram diayun-ayunkan ke samping kanan belakang
lalu ke kiri. Gerakan ini di ulang-ulang 2 – 3 kali dilanjutkan dengan awalan berputar.
·         Cara melakukanya adalah sebagai berkut :

·         Lengan yang memegang cakram diayunkan ke samping kanan belakang diikuti oleh gerakan memilin
badan kekanan, lengan kiri juga mengikuti gerakan ke kanan, sedikit ditekuk ke muka dada, kaki
kanan sedikit ditekuk dan berat badan sebagian besar berada pada kaki kanan, kaki kiri mengikuti
gerakan dengan tumit agak diangkat.
·         Kemudian, cakram diayunkan ke samping kiri diikuti oleh badan ke kiri juga, berat badan dipindahkan
ke kaki kiri, kaki kanan kendor dan tumit sedikit diangkat.
·         Selanjutnya, gerakan ayunan cakram ke samping kanan belakang diulangi lagi seperti latihan di atas

     5.  Ayunan Lengan Saat Melempar


  Cara melakukanya sebagai berikut :

 Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah di atas kaki kanan
didorong ke depan atas, selanjutnya badan yang semula condong ke belakang dan terpilin ke
kakan diputar ke kiri diikuti dengan gerakan panggul yang memutar ke kiri pula.
 Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Setelah badan menghadap lemparan
penuh (siap lempar) dengan waktu yang tepat cakram di lemparkan ke arah depan atas.
 lepaskan cakram setinggi dagu dengan sudut lemparan kira-kira 90˚. Cakram terlepas dari
pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam, putaran cakram terjadi karena
tekanan dari jari telunjuk. Cakram terlepas pada saat cakram berada sedikit dimuka bahu.
 Catatan : Cakram yang terlepas sebelum melewati bahu menyrebabkan lemparan gagal,
kecuali lemparanya tidak akan jauh, juga tidak masuk daerah lemparan. Sebaliknya, kalau
lepasnya agak terlambat, sudah sampai dimuka badan, hasilnya juga tidak maksimal bahkan
dapat akan keluar dari sektor lemparan.

6.       Gerakan Akhir Setelah Melempar (Lepas Cakram)

Setelah cakram terlepas, kaki kanan segera dipindahkan ke depan dengan sedikit ditekuk untuk
menahan agar badan agar tidak terdorong keluar lingkaran. Kaki kiri dipindahkan ke belakang dan
pandangan mata mengikuti jatuhnya cakram.

a.       Hal-hal yang harus dihindari dalam lempar caram


1.      Jatuh ke belakang pada awalan putaran
2.      Berputar di tempat (seperti gangsing)
3.      Membungkukkan badan ke depan (dipatahkan pada pinggang)
4.      Melompat tinggi di udara
5.      Terlalu tegang di kaki
6.      Mebawa berat badan pada kaki depan dan membiarkan jatuh
 Sebaliknya  hal-hal yang harus diutamakan dalam lempar cakran
1.      Berputar dengan baik
2.      Mendorong cakram melewati lingkaran
3.      Mendapatkan putaran yang besar antara badan bagian atas dan bawah
4.      Mencapai jarak yang cukup pada saat melayang melintasi lingkaran
5.      Mendarat dengan kaki kanan di titik pusatkan dan kaki kiri ke kiri dari garis lemparan
Gaya dalam Lempar Cakram
•    Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan
kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung)
selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan
kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan
melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.

•    Gaya belakang


Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan diayun jauh
ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai
sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya
diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula
diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki
kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.
Juri Lempar Cakram
Jumlah wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram adalah 5 orang
a) Juri 1
Memanggil peserta dan mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada saat pelempar
berputar, seperti di belakang lingkaran lempar.
b) Juri 2
Mengawasi gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran, seperti pada saat cakram sedang dilepaskan
dari tangan pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara (megaphone) untuk
memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa suatu
lemparan tersebut sah atau tidak.
c) Juri 3
Menempatkan alat pengukur atau ujung pita meteran pada saat setelah ditempatkannya bendera
sebagai pertanda tempat jatuhnya cakram.
d) Juri 4 dan Juri 5
Bertugas untuk melihat dan mengamati tempat jatuhnya cakram pertama (terdekat). Bagi peserta
yang kidal, tentu posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan keadaan.

4.    Faktor-fakor yang mempengaruhi prestasi dalam lempar cakram


a.    Faktor internal atau dari dalam atlet
1.    Kesehatan fisik dan mental yang baik
Kita sebagai manusia terbentuk dari unsur jasmani dan rohani, keduanya memegang peranan
penting dan tidak dapat dipisah satu dengan yang lainnya karena saling mempengaruhi. Apabila fisik
terganggu oleh suatu penyakit maka faktor fsikispun ikut terganggu. Oleh karena itu kesehatan fisik
harus selalu dijaga agar tetap dalam keadaan sehat.
Dengan demikian faktor psikis, pemeliharaan dapat dilakukan dengan jalan pemeliharaan suasana
lingkungan sehat sehingga pikiran tetap jernih, serta perasaaan tenteram dan sebagainya,
menentukan karena segala kegiatan dalm mencapai prestasi memerlukan pembiayaan yang cukup
besar.
b.    Faktor-faktor eksternal (dari dalam atlet)
1.    Lingkungan keluarga
Keluarga dapat dinyatakan sebagai suatu kelompok atau unit terkecil dari masyarakat yang
didalamnya terdapat hubungan erat antara anggota-anggotanya. Orang tua dalam suatu keluarga
mendidik anaknya secara kodrati dengan memberi dorongan.
2.    Latihan
Dalam buku karangan Rusli Nursalam, 1990 : 19 dijelaskan bahwa latihan adalah suatu proses
mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mencapai mutu, prestasi maksimal dengan
diberi beban latihan fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang
Berikut ini akan saya uraikan berbagai bentuk latihan dalam lempar cakram
1.    Latihan kekuatan.
Latihan kekuatan yang dapat diterapkan dalam lempar cakram dominan mengarah kepada kekuatan
otot lengan,baik latihan berbeban maupun tanpa beban.
2.    Latihan Daya Ledak
Dalam hal ini jenis latihan power yaitu mengarah pada lemparan ,seperti latihan menggunakan
beban karet atau bisa juga menggunakan
3.    Latihan daya tahan
Seorang pelempar juga harus mempunyai daya tahan. Ini dapat dicapai dengan latihan gross country
serta lari interval.

Anda mungkin juga menyukai