4. Gerak Akhir
Ketika peluru sudah ditolakkan alias sudah lepas, tubuh seharusnya ada pada kondisi
condong ke arah depan. Namun jangan sampai tubuh tidak seimbang dan kemudian jatuh di
luar lapangan tolak peluru. Untuk mencegah agar tubuh tak kemudian jatuh seperti itu, kaki
kanan dapat segera digerakkan ke arah depan.
Cara melakukan dan teknik tolak peluru gaya samping ialah sebagai berikut :
1. Peluru siap dipegang pada tangan kanan lalu diletakkan dipangkal leher seperti yang
disebutkan diatas yakni cara memegang peluru pada tolak peluru.
2. Sikap permulaan berdiri agak miring, arah tolakkan berada disebelah kiri badan. Lutut kaki
kanan ditekuk, kaki kiri diarahkan menjulur kebelakang lurus namun tetap santai dan
lemas lalu berpijak pada ujung kaki. Lengan kiri diangkat santai hingga setinggi bahu atau
lebih. sebagian besar berat badan tertumpu pada kaki kanan, namun pandangan kedepan
dan agak ke bawah.
3. Sebelum meluncurkan kekiri, baiknya kaki kiri di angkat ke depan serta melingkar ke sisi
kiri dan kembali mempijakan ditempat semula. Ayunkan kaki kiri ini untuk mendapat
gerakkan pendahuluan, hanya untuk mendapatkan pendahuluan (seperti kuda-kuda). Maka
gerakkan pendahuluanya untuk mendapatkan keseimbangan. lalu gerakan pendahuluan
tersebut cukup dilakukan 2 sampai 3 kali.
4. Setelah badan seimbang dan cukup kuat, maka pada ayunan kaki yang terakhir, kaki kiri
tersebut tidak harus diletakkan ditanah, namun lebih baik lagi agak ditarik kekanan
sehingga posisi pangkal betis kiri berada dibelakang betis atau kaki kanan, bahkan lebih
ke kanan lagi seperti menyilang. Kaki kiri digoyangkan secara cepat kesisi kiri sambil
menolakan kaki kanan. Tolakan kaki kanan tersebut agak datar dan rendah, bukan
meloncat atau melambung. Akhir dari gerakkan meluncur ke kiri ini, kaki kanan turun
terlebih dulu kira-kira seperti pada pusat lingkaran, bahkan kaki kiri terus dijulurkan jauh
kesisi kiri, seperti saat mempijakan ditanah ujung telapak kaki mendekati sedikit
menyentuh bidang pada balok penahan. Saat seperti itu sikap posisi menolak seperti yang
telah disebutkan diatas.
5. Dari posisi menolak ini, perlu segera di tolakkan dengan yang telah diuraikan diatas.
Teknik Tolak peluru O’Brein / Gaya Belakang
Gaya atau teknik ini ditemukan oleh Parry O'Brien. Teknik ini dilakukan dengan posisi
pelempar yang membelakangi garis atau lingkaran. Berikut adalah tahapan gerak dalam
melakukan tolak peluru gaya O'Brien:
1. Pegang peluru atau bola dengan pangkal jari dan bukan di telapak tangan. Posisi bu jari
berada di bawah peluru.
2. Letakkan peluru di leher tepatnya di dekat dagu Posisi siku mengarah keluar dengan
posisi lengan membentuk sudut 45 derajat.
3. Berdiri dengan posisi membelakangi lingkaran atau target lemparan.
4. Kaki kanan berada di bagian tepi belakang lingkaran sedangkan kaki kiri direntangkan
ke depan.
5. Berat badan bertumpu pada kaki kanan sambil menekuk kedua lutut. Posisikan kaki kiri
berada sejajar tepat dengan tumit kaki kanan.
6. Lutut kanan harus ditekuk kira-kira 75 derajat sambil merentangkan kaki kiri ke dekat
lingkaran serta dorong tubuh dengan kaki kanan seperti gerakan meluncur.
7. Luruskan kaki kiri saat akan memutar pinggul.
8. Lempar peluru sejauh mungkin dan balikkan pergelangan tangan.
Kesalahan/Kegagalan Dalam Tolak Peluru :
1. Mengenai batas pada balok bagian atas
2. Mengenai lingkaran di luar tanah
3. Keluar atau masuk lingkaran dari muka garis tengah
4. Ketika dipanggil selama kurang lebih 3 menit sebelum menolak
5. Menaruh peluru dibelakang kepala
6. Peluru terjatuh di luar sektor lingkaran
7. Menginjak garis lingkaran lapangan
8. Keluar lewat depan garis lingkaran
9. Keluar lingkaran tidak berjalan dengan tenang
10. Gagal melempar peluru sebanyak 3 kali lemparan
1. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang
dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian
dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak
licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi.
2. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada
kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
3. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus di cat putih.
4. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak,
sehingga lebih kokoh.