Anda di halaman 1dari 8

Kata PengantarAlhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah diberikanrahmat dan inayah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan olahraga yangberjudul tolak peluru.Terima kasih saya
ucapkan kepada Bapak Andrey yang telah membantu kamibaik secara moral maupun materi. Terima
kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami
bisamenyelesaikan tugas ini tepat waktu.Kami menyadari, bahwa laporan olahraga yang kami buat ini
masih jauh darikata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karenaitu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semuapembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masamendatang.Semoga laporan olahraga ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisabermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Daftar isi

Bab IPendahuluan

Latar belakang………………………………………………………………………………………………...1

Rumusan masalah……………………………………………………………….……………….…..2

Tujuan Penulisan……………………………………………………………….……………………….………2

Pembahasan Bab II

Pengertian tolak peluru………………………………………………………………………..............................2

Teknik dasar peluru tolak……………………………………………………………………….……...2

Peralatan tolak peluru………………………………………………………...………………….……..4

Lapangan tolak peluru………………………………………………..………………………………...……5

Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik tolak peluru...................................5

Bab IIIPenutup

Kesimpulan………………………………………………………..……………………………….......…….6

Saran………………………………………………...………………………………………...……..6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari dua ribu tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada
awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama
yang menggambarkan peluru tolak modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu
mengadakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut bola meriam atau peluru meriam.

Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian dari
kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan ajang Olimpiade Modern asli yang
diadakan di Athena, Yunani, tahun 1896.

Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Pada olahraga
atletik tolak peluru dilakukan dengan menolak atau melempar sebuah beban yang disebut peluru.
Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari
besi.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut:

1) Menuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah atletik.

2) Sebagai pengetahuan tentang olahraga tolak peluru.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tolak Peluru

Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Pada olahraga
atletik tolak peluru dilakukan dengan menolak atau melempar sebuah beban yang disebut peluru.
Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari
besi. Secara teknis, gaya peluru tolak yang dikenal dewasa ini, yaitu:

1) Gaya menyamping atau disebut juga gaya ortodoks.


2) Gaya membelakang, lebih dikenal sebagai gaya O'Brean.

2.2 Teknik Tolak Peluru

Adapun gaya yang dipakai dalam meletakkan tolakan, secara umum teknik dasar peluru tolak adalah:

a) Cara Memegang Peluru

Cara memegang peluru dapat dibedakan menjadi tiga jenis pegangan, yaitu:

1) Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan dengan jari-jari tangan merenggang. Jari
kelingking sedikit ditekuk disamping peluru. Ibu jari dalam sikap wajar.

2) Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan, jari-jari merenggang memegang peluru. Jari
kelingking simpan di samping peluru agak ke dalam.

3) Peluru diletakkan di atas telapak tangan, keempat jari meregang serta memegangnya.
Letakkan ibu jari lebih meregang.

b) Cara Meletakkan Peluru

1) Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru di bahu dan menempel di
leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak terbuka ke samping dan tangan satunya rileks di
samping badan kiri.

c) Sikap Awal Tolakan

Setelah peluru diletakkan pada bahu dalam keadaan berdiri tegak, ambillah sikap awal untuk menolak.
Adapun caranya sebagai berikut:

Gaya menyamping (ortodoks)

Berdiri dilingkaran tolak peluru dengan arah tolakan di samping pelontar kiri dengan kaki kanan berada
di ujung awal lingkaran. Kaki dibuka dengan kelebaran melebihi lebar bahu. Tangan kanan memegang
peluru di leher dan lengan kiri diangkat lurus disamping kepala. Dari sikap diatas, kaki kanan segera
dibengkokkan kea rah kanan depan untuk diikat badan ke sisi kanan sehingga siku lengan kanan
bergerak mendekati lutut kaki kanan. Kaki kiri tetap lurus mengarah kea rah lemparan, dan badan serta
kaki kiri membentuk garis lurus menyerang. Lengan kiri diturunkan ke depan dan ditahan sejajar dengan
tanah depan wajah untuk memberikan keseimbangan. Pada saat ini, peluru seolah berada pada titik
terjauh disisi kanan badan.

Gaya membelakang (O'Brian)


Gaya membelakang, seperti dapat diduga dari namanya, dilakukan dengan mengambil sikap
membelakangi arah lemparan atau tolakan. Sikap awal yang harus dilakukan adalah, berdiri
membelakangi arah lemparan dengan kaki kiri dibuka dibelakang badan, kira-kira satu langkah. Lengan
kiri terangkat lurus, tangan kanan yang memegang peluru dibengkokkan memegang peluru dileher. Dari
sikap di atas segera dibengkokkan lurus kaki kanan sedikit dibarengi dengan badan ke depan kaki kiri
diusahakan tetap lurus.

d) Cara Menolakkan Peluru

Ketika sikap awal tolak tercapai, tolakan peluru bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Gaya menyamping

Segera arahkan kaki kanan yang menahan berat badan dan bersamaan dengan itu segera putar badan
hingga menghadap arah lemparan, disusul dengan menolakkan peluru ke depan. Seluruh gerakkan
tersebut melesat merupakan rangkaian gerak yang tak terputus mulai dari pergelangan kaki kanan,
lutut, pinggul, punggung, bahu, tangan, hingga pergelangan tangan yang melecut. Jangkauan tolakan
yang sejauh-jauhnya dan setinggi-tingginya 40 derajat dari tangan yang menolak sebelum peluru dilepas,
dengan menggunakan kaki kiri sebagai pengungkitnya. Oleh karena itu, pada saat menolak, kaki kiri
harus dalam keadaan lurus. Peluru harus dilepas pada titik jauh jangkauan lengan, setelah ditolak
dengan gerakan yang cepat.

2) Gaya membelakang

Ketika kaki kanan bengkok dan badan agak menutup, segera kaki kanan diluruskan dan badan diputar
setengah lingkaran agar menghadap ke arah tolakan dan disusul dengan menolakkan peluru ke depan.
Cara selanjutnya sama seperti pada gaya menyamping.

e) Sikap akhir setelah menolak peluru

Sesudah menolak peluru, membuat gerakan melompat untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan
dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang. Tangan kanan tetap terjulur jauh di depan
dan lengan kiri di samping atau dibelakang badan. Semua gerakan kaki dan tangan dimaksudkan sebagai
upaya memetahkan momentum ke depan dan anggota keseimbangan tubuh agar tidak terdorong ke
depan melewati balok pembatas.

2.3 Peralatan dalam olahraga tolak peluru


Adapun alat-alat yang di gunakan dalam olahraga tolak peluru, yaitu sebagai berikut:

· Pengukur Rol .

· Bendera Kecil .

· Kapur / Tali Rafia .

· Peluru:

a) Untuk putra senior = 7.257 kg .

b) Untuk senior putri = 4 kg .

c) Untuk putra yunior = 5 kg .

d) Untuk putri junior = 3 kg .

2.4 Lapangan dalam olahraga Tolak Peluru

Lapangan peluru tolak berbentuk lingkaran berdiameter 2.135 meter. Lingkaran peluru tolak terbuat
dari besi, baja, atau bahan lain yang cocok dilengkungkan. Tebal besi lingkaran minimal 6 mm dan harus
dicat putih. Di bagian atas lingkaran besi yang menjulur sepanjang 0,75 m pada lingkaran kanan dan kiri
dibuatkan garis sepanjang 5 cm. Garis ini dibuat dari cat atau kayu.

Bagian dalam lingkaran lapangan dibuat dari semen, aspal, atau bahan lain yang padat, namun tidak
licin. Permukaan dalam lingkaran harus datar antara 20 mm sampai 6 mm, lebih rendah dari bibir atas
lingkaran besi. Selain itu, terdapat pula balok penahan yang umumnya terbuat dari kayu. Panjang balok
tersebut adalah 1,21 – 1,23 m dan memiliki ketebalan 9,8-10,2 cm.

2.5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru

Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru:

· Menyentuh balok batas sebelah atas .

· Menyentuh tanah di luar lingkaran .

· Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah .

· Dipangil selama 3 menit belum menolak .

· Peluru di taruh di belakang kepala .

· Peluru jatuh di luar sektor lingkaran .


· Menginjak garis lingkar lapangan .

· Keluar lewat garis depan lingkar .

· Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang .

· Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan .

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Secara teknis,
gaya peluru tolak yang dikenal dewasa ini, yaitu:

1) Gaya menyamping atau disebut juga gaya ortodoks.

2) Gaya membelakang, lebih dikenal sebagai gaya O'Brean.

Berikut alat-alat yang di gunakan dalam olahraga tolak peluru:

· Pengukur Rol .

· Bendera Kecil .

· Kapur / Tali Rafia .

· Peluru:

a) Untuk putra senior = 7,257 k g.

b) Untuk senior putri = 4 kg .

c) Untuk putra yunior = 5 kg .

d) Untuk putri junior = 3 kg

· Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2.135 meter.

Saran
Berikut ini adalah saran untuk melakukan teknik dalam olahraga tolak peluru dengan baik dan benar:

- Bawalah keteguhan kiri merendah .

- Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di
belekang .

- Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks saat bagian bawah bergerak .

- Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda penyangga kanan .

- Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran .

- Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin .

- Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan .

- Tahanlah diubah-kuatnya dengan tahanan kiri .

Anda mungkin juga menyukai