Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Tolak Peluru Beserta Gaya dan Jenisnya

Tolak peluru merupakan diantara dari banyak cabang olahraga atletik. Bola besi yang berat harus
dilemparkan oleh atlet tolak peluru dengan sejauh mungkin. Peluru yang berbentuk bola besi ini
adalah alat utama dalam bidang olahraga ini, yakni sebuah besi bulat berbentuk bola.

Peluru besi berbentuk bola tersebut dilemparkan dengan cara di tolakkan ke arah tujuan. Dalam
melakukan tolakanya dapat menggunakan gaya menyamping atau membelakangi sektor
lemparan.

Beberapa ukuran dan berat peluru disesuaikan dengan penggunaan dan kelasnya,
diantaranya ialah :

Senior Putra : 7,257 kg


Senior Putri : 4 kg
Junior Putra : 5 kg
Junior Putri : 3 Kg

Ukuran Lapangan Tolak Peluru

annoornisa.blogspot.com

Lingkaran Tolak Peluru berkonstruksi terbuat dari besi, baja atau bahan lainya yang sejenis
untuk di lengkungkan. Pada bagian atasnya harus rata dengan muka tanah luarnya. Bagian
lingkaran dalam tolak terbuat dari semen, aspal dan bahan lainya yang sejenis berbentuk padat
namun tidak licin.

Ukuran permukaan dalam lingkaran tolak harus data antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah
dari bibir atas lingkaran besi. Lebar garisnya 5 cm terbuat diatas lingkaran besi menjulur panjang
0.75 m pada sisi-sisinya lingkaran garis ini terbuat dari cat atau kayu. Bagian diameter dalam
lingkaran tolak adalah 2.135 m.

Ukuran tebal besi lingkaran minimum 6 mm berwarna putih. Balok penahan terbuat dari kayu
atau bahan yang mendekati agar bisa sesuai lengkungan busur maka tepi dalam menghimpit pada
lingkaran dalam tolak, sehingga lebih kokoh, ukuran lebar balok 11,2-30 cm, ukuran panjangnya
1,21-1,23 m di dalam, dan tebalnya 9,8-10,2 cm
Cara Memegang Peluru

walpaperhd99.blogspot.com

Untuk mencapai hasil yang maksimal dan tidak jatuh dalam menolak peluru, maka perlu
diperhatikan tata cara memegang peluru yang baik dan benar. Berikut cara memegang peluru,
diantaranya adalah :

Pada telapak tangan di letakan peluru lalu di pegang menggunakan jari-jari tangan.
Diatas jari telunjuk, tengah, dan manis peluru diletakan, sedangkan disamping di tahan
oleh ibu jari serta kelingking untuk menahan peluru.
Ibu jari sebagai penahan yang mana peluru di letakan diatas jari-jari.

Cara Meletakan Peluru

Peluru telah dipegang dengan baik sesuai cara diatas, maka selanjutnya peluru ditempelkan di
leher pada bawah rahang dan didukung dengan tangan. Peluru bagian atas ditempelkan pada
dagu dan siku pada 90 derajat.

Cara Menolak Peluru

ikusnul.blogspot.com

1. Persiapan
Berdiri santai sambil mengangkang selebar bahu, dengan posisi menyamping pada tolakan.
Tangan kanan menggengam peluru lalu diletakan pada leher bagian bawah rahang dan menempel
pada bahu. Bagian siku tangan kiri dibengkokan pada dada dengan pandangan ke arah tolakan.
2. Gerakan
Gerakanlah kaki yang terdekat dengan sektor lemparan untuk ayunan persiapan menolak. Ketika
kaki mengayun ke depan, putarlah pinggang mengarah ke sektor lemparan, maka pinggul
membantu untuk mendorong terhadap arah depat atas, dan tubuh akan condong ke depan dengan
pandangan tetap fokus ke arah tolakan.

3. Akhir
Gerakan kaki kanan ke depan untuk menggantik kaki kiri sebagai tumpuan. Luruskan kaki kiri
ke belakang dengan santai, lalu lutut kaki kanan agak sedikit menekuk dan pastinya dengan
pandangan yang tetap tertuju ke arah tolakan.

Gaya dan Jenis Tolakan

Terdapat beberapa gerakan dan jenis gaya tolak peluru, diantaranya ialah :

Macam dan Gaya dalam Tolak Peluru

1. Gaya depan, sebelum melakukan awalan sikap pemula posisi badan menghadap kearah
sasaran. tapi gaya tersebut tidak effisien, sekarang sudah jarang sekali di pakai gaya
tersebut.
2. Gaya samping, sikap pemula berdiri miring dengan menggunakan tangan kanan. Gaya
tersebut masih umum digunakan, terutama untuk para atlite pemula termasuk untuk anak
sekolah baik SMP, SMA dan sederajat.
3. Gaya belakang, sikap permulaan badan harus membelakangi arah tolakkan. Gaya tersebut
yang hingga kini banyak digunakan para atlet senior dan profesional
4. Gaya putaran lempar cakram, gaya tersebut hampir sama seperti gaya belakang. namun
gerakan kaki tidak mirip gaya belakang, tetapi mirip pada gerakakkan kaki terhadap
lempar cakram. Gaya tersebut agak sulit, hingga saat ini tidak begitu banyak
penggunanya.

Dari keempat macam dan gaya ini terbagi dua gaya yang akan dibahas, ialah gaya samping dan
gaya belakang.

Tolak Peluru Gaya Samping / Ortodoks

Cara melakukan dan teknik tolak peluru gaya samping ialah sebagai berikut :

1. Peluru siap dipegang pada tangan kanan lalu diletakkan dipangkal leher seperti yang
disebutkan diatas yakni cara memegang peluru pada tolak peluru.
2. Sikap permulaan berdiri agak miring, arah tolakkan berada disebelah kiri badan. Lutut
kaki kanan ditekuk, kaki kiri diarahkan menjulur kebelakang lurus namun tetap santai
dan lemas lalu berpijak pada ujung kaki. Lengan kiri diangkat santai hingga setinggi bahu
atau lebih. sebagian besar berat badan tertumpu pada kaki kanan, namun pandangan
kedepan dan agak ke bawah.
3. Sebelum meluncurkan kekiri, baiknya kaki kiri di angkat ke depan serta melingkar ke sisi
kiri dan kembali mempijakan ditempat semula. Ayunkan kaki kiri ini untuk mendapat
gerakkan pendahuluan, hanya untuk mendapatkan pendahuluan (seperti kuda-kuda).
Maka gerakkan pendahuluanya untuk mendapatkan keseimbangan. lalu gerakan
pendahuluan tersebut cukup dilakukan 2 sampai 3 kali.
4. Setelah badan seimbang dan cukup kuat, maka pada ayunan kaki yang terakhir, kaki kiri
tersebut tidak harus diletakkan ditanah, namun lebih baik lagi agak ditarik kekanan
sehingga posisi pangkal betis kiri berada dibelakang betis atau kaki kanan, bahkan lebih
ke kanan lagi seperti menyilang. Kaki kiri digoyangkan secara cepat kesisi kiri sambil
menolakan kaki kanan. Tolakan kaki kanan tersebut agak datar dan rendah, bukan
meloncat atau melambung. Akhir dari gerakkan meluncur ke kiri ini, kaki kanan turun
terlebih dulu kira-kira seperti pada pusat lingkaran, bahkan kaki kiri terus dijulurkan jauh
kesisi kiri, seperti saat mempijakan ditanah ujung telapak kaki mendekati sedikit
menyentuh bidang pada balok penahan. Saat seperti itu sikap posisi menolak seperti yang
telah disebutkan diatas.
5. Dari posisi menolak ini, perlu segera di tolakkan dengan yang telah diuraikan diatas.

Teknik Tolak peluru OBrein / Gaya Belakang

volimaniak.com

1. Peluru siap untuk dipegang dan ditaruh tepat pada pangkal leher menggunakan tangan
kanan.
2. Sikap pemula berdiri membelakangi pada arahh tolakkan. Menegakkan kaki kanan, kaki
kiri persis terjulur lurus dan santai ke belakang memijak di ujung kaki. Berat badan
sebagian besar tertumpu pada kaki kanan. Pandangan melihat kebawah dan kedepan
sekitar 5-10 meter. Dengan posisi tersebut pada seluruh bagian badan santai dan
konsentrasi untuk mengatur pernapasan.
3. Pada Waktu yang sama, badan di arahkan agak miring kedepan lalu kaki kiri diangkat
santai ke menghadap atas mendekati dengan datar tanah, Sisi lengan kiri turun agak lurus
dan lemas menghadap ke depan lalu bawah. Selanjutnya lutut kanan dan kiri ditekuk,
hingga paha kanan hampir menyentuh bagian dada. Dengan posisi tersebut, lutut kiri
untuk segera meluruskan, digerakan dan diayunkan secara cepat ke belakang dan
dibarengi tolakkan kaki kanan lutut samping dengan lurus. Tolakkan kaki kanan
kebelakang tersebut harus rendah dan sebisa mungkin cepat bahkan agar gerakkan
meluncur gerakkan ini lancar dan tidak lambung. Selama peluncuran ke belakang,
baiknya badan untuk terus direndahkan dan miring ke depan serta tetap membelakangi
arah pada tolakkan.
4. Akhir pada luncuran ke belakang tersebut berawal dengan mendaratkan kaki kanan
terlebih dulu kurang lebih pada pusat lingkaran, lalu dilanjutkan dengan kaki kiri
memijak disebelah kiri dan garis tengah, pada bagian ujung kaki agak sedikit bersentuhan
dengan bidang pada balok penahan. Ketika kaki ini berpijak, maka terjadi sikap untuk
siap posisi menolak.
5. Dengan sikap dan posisi menolak tersebut, peluru bisa langsung ditolakkan dengan cara
yang telah disebutkan diatas.

Berikut Beberapa yang Menjadi Kegagalan Dalam Tolak Peluru Pada


Umumnya :

1. Mengenai batas pada balok bagian atas


2. Mengenai lingkaran di luar tanah
3. Keluar atau masuk lingkaran dari muka garis tengah
4. Ketika dipanggil selama kurang lebih 3 menit sebelum menolak
5. Menaruh peluru dibelakang kepala
6. Peluru terjatuh di luar sektor lingkaran
7. Menginjak garis lingkaran lapangan
8. Keluar lewat depan garis lingkaran
9. Keluar lingkaran tidak berjalan dengan tenang
10. Gagal melempar peluru sebanyak 3 kali lemparan.

Anda mungkin juga menyukai