Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat
peluru:
Jari-jari renggang
Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek,
dapat menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara
kedua tetapi lebih renggang, kelingking di belakang peluru sehingga
dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran ke
samping, karena tangan pelempar kecil dan berjari jari pendek,
peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru
pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang
memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya
rileks di samping kiri badan.
1.Peluru siap untuk dipegang dan ditaruh tepat pada pangkal leher
menggunakan tangan kanan.
2.Sikap pemula berdiri membelakangi pada arahh tolakkan.
Menegakkan kaki kanan, kaki kiri persis terjulur lurus dan santai ke
belakang memijak di ujung kaki. Berat badan sebagian besar
tertumpu pada kaki kanan. Pandangan melihat kebawah dan
kedepan sekitar 5-10 meter. Dengan posisi tersebut pada seluruh
bagian badan santai dan konsentrasi untuk mengatur pernapasa
3.Pada Waktu yang sama, badan di arahkan agak miring kedepan
lalu kaki kiri diangkat santai ke menghadap atas mendekati dengan
datar tanah, Sisi lengan kiri turun agak lurus dan lemas menghadap
ke depan lalu bawah. Selanjutnya lutut kanan dan kiri ditekuk,
hingga paha kanan hampir menyentuh bagian dada. Dengan posisi
tersebut, lutut kiri untuk segera meluruskan, digerakan dan
diayunkan secara cepat ke belakang dan dibarengi tolakkan kaki
kanan lutut samping dengan lurus.
4. Tolakkan kaki kanan kebelakang tersebut harus rendah dan
sebisa mungkin cepat bahkan agar gerakkan meluncur gerakkan ini
lancar dan tidak lambung. Selama peluncuran ke belakang, baiknya
badan
tidak lambung. Selama peluncuran ke belakang, baiknya badan
untuk terus direndahkan dan miring ke depan serta tetap
membelakangi arah pada tolakkan.
5.Akhir pada luncuran ke belakang tersebut berawal dengan
mendaratkan kaki kanan terlebih dulu kurang lebih pada pusat
lingkaran, lalu dilanjutkan dengan kaki kiri memijak disebelah kiri
dan garis tengah, pada bagian ujung kaki agak sedikit bersentuhan
dengan bidang pada balok penahan. Ketika kaki ini berpijak, maka
terjadi sikap untuk siap posisi menolak.