Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Putu Surya Aditya Pande

No. Absen : 31
Kelas : X IPA 1

Pengertian dan Sejarah Singkat Tolak Peluru


Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi
yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
Untuk senior putra = 7.257 kg
Untuk senior putri = 4 kg
Untuk junior putra = 5 kg
Untuk junior putri = 3 kg

Kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya,
kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama yang
menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu
menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru
meriam.

Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian
dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event olimpiade modern
asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.

Teknik Dasar Tolak Peluru


1. Teknik memegang peluru
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Jari kelingking selain
berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada
waktu peluru ditolakkan
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada
leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya
rileks di samping kiri badan.
3. Teknik menolak peluru
a. Menolak peluru dengan kedua tangan
1. Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam keadaan sejajar, lalu
dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.

2. Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru kedepan.

3. Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan membelakangi arah
lemparan. Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.

4. Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang. Tolakan masih
dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan tolak atau tangan terkuat. Kaki masih
sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan yang sebenarnya.

5. Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan dilakukan dengan
koordinasi bantuan dorong kaki belakang.

b. Menolak peluru dengan satu tangan


1. Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan /rentangkan lengan
kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan peluru dengan sudut parabola beberapa
meter kedepan sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan
untuk membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru dilepaskan.

2. Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan, badan diputar ke
kanan untuk mengambil ancang-ancang

3. Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan bantuan putaran/
pilin tubuh saat melakukan tolakan

Gaya Tolak Peluru


1. Gaya depan, sebelum melakukan awalan sikap pemula posisi badan menghadap kearah
sasaran. tapi gaya tersebut tidak effisien, sekarang sudah jarang sekali di pakai gaya tersebut.
2. Gaya samping, sikap pemula berdiri miring dengan menggunakan tangan kanan. Gaya
tersebut masih umum digunakan, terutama untuk para atlite pemula termasuk untuk anak sekolah
baik SMP, SMA dan sederajat.

3. Gaya belakang, sikap permulaan badan harus membelakangi arah tolakkan. Gaya tersebut
yang hingga kini banyak digunakan para atlet senior dan profesional

4. Gaya putaran lempar cakram, gaya tersebut hampir sama seperti gaya belakang. namun
gerakan kaki tidak mirip gaya belakang, tetapi mirip pada gerakakkan kaki terhadap lempar
cakram. Gaya tersebut agak sulit, hingga saat ini tidak begitu banyak penggunanya.

Cara melakukan gaya samping


Cara melakukan dan teknik tolak peluru gaya samping ialah sebagai berikut :
1. Peluru siap dipegang pada tangan kanan lalu diletakkan dipangkal leher seperti yang
disebutkan diatas yakni cara memegang peluru pada tolak peluru.

2. Sikap permulaan berdiri agak miring, arah tolakkan berada disebelah kiri badan. Lutut kaki
kanan ditekuk, kaki kiri diarahkan menjulur kebelakang lurus namun tetap santai dan lemas lalu
berpijak pada ujung kaki. Lengan kiri diangkat santai hingga setinggi bahu atau lebih. sebagian
besar berat badan tertumpu pada kaki kanan, namun pandangan kedepan dan agak ke bawah.

3. Sebelum meluncurkan kekiri, baiknya kaki kiri di angkat ke depan serta melingkar ke sisi kiri
dan kembali mempijakan ditempat semula. Ayunkan kaki kiri ini untuk mendapat gerakkan
pendahuluan, hanya untuk mendapatkan pendahuluan (seperti kuda-kuda). Maka gerakkan
pendahuluanya untuk mendapatkan keseimbangan. lalu gerakan pendahuluan tersebut cukup
dilakukan 2 sampai 3 kali.

4. Setelah badan seimbang dan cukup kuat, maka pada ayunan kaki yang terakhir, kaki kiri
tersebut tidak harus diletakkan ditanah, namun lebih baik lagi agak ditarik kekanan sehingga
posisi pangkal betis kiri berada dibelakang betis atau kaki kanan, bahkan lebih ke kanan lagi
seperti menyilang. Kaki kiri digoyangkan secara cepat kesisi kiri sambil menolakan kaki kanan.
Tolakan kaki kanan tersebut agak datar dan rendah, bukan meloncat atau melambung. Akhir dari
gerakkan meluncur ke kiri ini, kaki kanan turun terlebih dulu kira-kira seperti pada pusat
lingkaran, bahkan kaki kiri terus dijulurkan jauh kesisi kiri, seperti saat mempijakan ditanah
ujung telapak kaki mendekati sedikit menyentuh bidang pada balok penahan. Saat seperti itu
sikap posisi menolak seperti yang telah disebutkan diatas.

5. Dari posisi menolak ini, perlu segera di tolakkan dengan yang telah diuraikan diatas.

Anda mungkin juga menyukai