Anda di halaman 1dari 4

MATA PELAJARAN : P J O K

KELAS/SEMESTER : VIII / GENAP


MATERI : ATLETIK (TOLAK PELURU)
SMP NEGERI 38 MALUKU TENGAH

TOLAK PELURU

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang cara memainkannya adalah dengan
melemparkan bola besi dengan jarak sejauh mungkin ke titik pendaratan dengan menggunakan aturan
tertentu. Cabang olahraga tolak peluru hanya mengandalkan gerakan menolak dan juga mendorong
bola besi sejauh-jauhnya dengan hanya mengandalkan kekuatan salah satu tangan saja.

Teknik menolak peluru dilakukan dengan menarik siku menyerong ke bagian belakang secara bersamaan
dengan memutar tubuh ke arah tolakan Kemudian dorong pinggul ke depan dan angkat bahu dengan
pandangan menuju ke arah tolakan

Teknik dasar tolak peluru

Adapun teknik-teknik dasar dalam cabang olahraga tolak peluru, yakni sebagai berikut:

1. Teknik memegang peluru

 Peluru di pegang dengan jari-jari tangan dan telapak pada telapak tangan bagian atas
 Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang
dekat dengan jari-jari tangan.
 Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk)
dipergunakan untuk menahan dan memegang / menahan peluru bagian belakang.
 Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang / menahan peluru bagian samping,
yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
 Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan
menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
 Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan selurh
badan dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan
dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Teknik yang kedua adalah teknik meletakkan peluru pada bahu. Cara melakukan teknik ini
adalah dengan memegang peluru dan meletakkan pada bahu. Pastikan peluru menempel pada
leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan letakkan tangan
satunya rileks disamping kiri badan.
3. Teknik menolak peluru dilakukan dengan menarik siku menyerong ke bagian belakang secara
bersamaan dengan memutar tubuh ke arah tolakan. Kemudian dorong pinggul ke depan dan
angkat bahu dengan pandangan menuju ke arah tolakan . ketika posisi badan telah menghadap
arah tolakan, dorong peluru sekuat mungkin ke depan hingga peluru tiba di titik pendaratan.

Cara melakukan olahraga Tolak Peluru


1. Sikap awal
Posisikan badan dalam sikap awal yang sempurna. Kemudian, secara perlahan putar posisi
badan menghadap ke arah depan, tepat pada arah tolakan.
2. Melakukan tolakan
Setelah posisi badan sudah sesuai, selanjutnya adalah dengan melakukan tolakan
secepatnya. Gunakan seluruh tenaga untuk mendorong peluru ke arah depan.
3. Posisi badan setelah tolakan
Setelah peluru lepas dari tangan, turunkan kaki kanan yang digunakan untuk menolak dan
luruskan kaki kiri untuk menyeimbangkan posisi badan. Kemudian, condongkan badan ke
arah depan.
4. Sikap Akhir
Setelah peluru jatuh ke titik daratan, segera keluar dari lingkungan melalui arah belakang,
bukan ke samping. pastikan juga tidak keluar dari lingkaran dengan mengarah ke depan
karena hal ini bisa membuat tolakan dianggap tidak sah.
1. Gaya tolak peluru
a. Tolak peluru gaya samping /ortodoks

Tolak peluru gaya menyamping adalah tolak peluru yang dilakukan dengan badan
meyamping dan arah tolakan disebelah kiri badan. Pada gaya ini, peluru dipegang dengan
menggunakan jari tangan terbuka dan jari kelingking sedikit menekuk. Letakan peluru di
pangkal leher dan siku. Kemudian angkat hingga setinggi bahu membentuk sudut 90
derajat.
Setelah itu ayunkan badan ke sampinng dengan berat badan bertumpu pada kaki kanan.
Setelah badan seimbang dan cukup kuat, ayunkan kaki dan dorong peluru sekeras mungkin
bersamaan dengan kaki kanan yang melangkah ke depan dan badan condong ke depan.

b. Toka peluru gaya belakang / O’brien

1. sikap awalan atlet berdiri membelakangi pada arah tolakkan.


2. peluru dipegang dan ditempatkan di bahu dengan sudut siku 90 derajat.
3. Kaki kanan di depan membentuk kuda-kuda dan kaki kiri terjulur lurus ke belakang.
4. secara bersamaan kedua kaki mundur dan dengan segera memutar badan ke depan,
tetapi masih tetap mempertahankan peluru di bahu.
5. Setelah posisi badan menghadap ke depan, selanjutnya adalah dengan mendorong
peluru ke depan sekuat mungkin bersamaan dengan menukar kaki kanan ke depan
saat peluru lepas untuk menghindari kaki menyentuh batas sector tolakan.

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai