Di Buat Oleh :
Hasril
VII D
LARI CEPAT
1. Start
2. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke
depan lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan
paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan
lutut menjadi lurus.
3. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah
sedikit condong ke depan.
4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan
bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga
koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan
lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
5. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat.
Biasanya jalan terus sampai melewati garis finish, baru dikendorkan
kecepatannya setelah melewati kira-kira 3-5 meter.
Untuk memperoleh langkah-langkah yang benar, maka pemindahan
badan dan kaki satu ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini
kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa
melakukan teknik jalan cepat yang benar.
Jadi, sikap dan gerakan jalan cepat adalah badan dalam posisi tegak,
pandangan lurus ke depan, siku ditekuk, tangan kepalkan dengan
rileks.
Kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di
Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan
dengan menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama yang
menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman
pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan
melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Karena peluru merupakan sebuah benda atau bisa disebut isinya dari
senjata Api. Tapi, peluru ini beda dengan apa yang dipikirkan. Dan
tidak ada hubunganya sama sekali dengan senjata api. peluru ini kalau
dihubungkan dengan olahraga banyak manfaatnya yaitu bisa
mendatangkan prestasi Dari keempat macam dan gaya ini terbagi dua
gaya yang akan dibahas, ialah gaya samping dan gaya belakang.
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat
menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua
tetapi lebih renggang, kelingking di belakang peluru sehingga dapat
ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran ke samping,
karena tangan pelempar kecil dan berjari jari pendek, peluru
diletakkan pada seluruh lekuk tangan
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada
bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang
peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping
kiri badan.
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru
a) Untuk senior putra = 7.257 kg
b) Untuk senior putri = 4 kg
c) Untuk yunior putra = 5 kg
d) Untuk yunior putri = 3 kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping
1. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan
lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata
dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak
dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak
licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20
mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
2. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari
cat atau kayu.
3. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal
besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
4. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai
dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit
dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
5. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam,
tebal 9,8-10,2 cm.