1. Buat rangkuman dari peraturan nomor lomba Jalan Cepat!
= Sejarah nomor jalan cepat berawal kebiasaan orang Inggris berjalan kaki jarak jauh yang disebut pedestrianism. Olahraga ini kemudian dikenal dengan nama race walking dan semakin populer sejak abad ke 19. Jalan cepat pertama kali dipertandingkan pada tahun 1867 di London. Kemudian jalan cepat mulai dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1912 di Stockholm Swedia. Nomor yang dipertandingkan adalah nomor jalan cepat 10 km. Nomor jalan cepat 20 km mulai di pertandingkan pada Olimpiade 1956 di Melbourne Australia. Setelah sempat ditiadakan, nomor jalan cepat 50 km kembali dipertandingkan pada Olimpiade 1980 di Moskow. Selanjutnya nomor perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km menjadi nomor yang selalu diperlombakan di Olimpiade. Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan terputus dengan tanah. Setiap melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus dan lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
Dalam jalan cepat, nomor-nomor yang diperlombakan adalah sebagai berikut:
- Putra = 20km dan 50 km - Putri = 5km dan 10 km Teknik Jalan Cepat : Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional maupun internasional. Teknik pelaksanaan jalan cepat dapat dirinci sebagai berikut: 1. Start : Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak mempunyai pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-aba "Bersedia" peserta menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks. Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan. 2. Langkah : Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut menjadi lurus. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada saat melayang. 3. Condong Badan : Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan. 4. Ayunan Lengan : Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri. 5. Finish : Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati kira-kira 3-5 meter. Karakteristik Jalan Cepat : - Angkat paha kaki ayun ke depan lutut. - Tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun paha ke depan. - Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut menjadi lurus. - Saat mendaratkan kaki ke tanah terlebih dahulu harus tumit kaki. - Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun. - Posisi badan saat melangkah dengan posisi kepala, punggung, dada, pinggang, hingga tungkai bawah sedikit condong ke depan. - Sikut dilipat 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan. - Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kaki kiri jalan cepat. Tahapan/Fase Jalan Cepat : - Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul. - Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang. - Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal dan paralel di samping badan. - Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat grativasi badan mengambil alih kaki tumpu. Peraturan Jalan Cepat : - Pada waktu melangkah, salah satu kaki harus selalu tetap kontak dengan tanah. - Diskualifikasi (larangan melanjutkan perlombaan), disebabkan oleh: - Gagal / tidak memenuhi definisi jalan cepat pada waktu perlombaan. -Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan berlangsung. -Pada saat lomba jalan cepat yang dilaksanakan di track (lintasan) peserta terkena diskualifikasi harus meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat dilaksanakan di jalan raya peserta yang kena diskualifikasi harus mencopot nomor di dadanya dan segera keluar meninggalkan perlombaan.