Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulia Putri

Kelas : XII-IPS 3
No Absen : 07

1. Buat rangkuman dari peraturan nomor lomba Jalan Cepat!


= Sejarah nomor jalan cepat berawal kebiasaan orang Inggris berjalan kaki jarak jauh
yang disebut pedestrianism. Olahraga ini kemudian dikenal dengan nama race walking
dan semakin populer sejak abad ke 19.
Jalan cepat pertama kali dipertandingkan pada tahun 1867 di London. Kemudian jalan
cepat mulai dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1912 di Stockholm Swedia. Nomor
yang dipertandingkan adalah nomor jalan cepat 10 km. Nomor jalan cepat 20 km mulai di
pertandingkan pada Olimpiade 1956 di Melbourne Australia. Setelah sempat ditiadakan,
nomor jalan cepat 50 km kembali dipertandingkan pada Olimpiade 1980 di Moskow.
Selanjutnya nomor perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km menjadi nomor yang selalu
diperlombakan di Olimpiade.
Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan terputus dengan tanah. Setiap
melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan
tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus
dan lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.

Dalam jalan cepat, nomor-nomor yang diperlombakan adalah sebagai berikut:


- Putra = 20km dan 50 km
- Putri  = 5km dan 10 km
Teknik Jalan Cepat : Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan
resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional maupun
internasional. Teknik pelaksanaan jalan cepat dapat dirinci sebagai berikut:
1. Start : Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak
mempunyai pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu
dipelajari atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-aba "Bersedia"
peserta menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping
belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan ke
depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.
2. Langkah : Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan
lutut, terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai
bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut menjadi lurus. Kemudian menapak
pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit,
selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya
selalu ada kaki yang menumpu, jadi tidak ada saat melayang.
3. Condong Badan : Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah
sedikit condong ke depan.
4. Ayunan Lengan : Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan
bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah
lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
5. Finish : Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya
jalan terus sampai melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah
melewati kira-kira 3-5 meter.
Karakteristik Jalan Cepat :
- Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.
- Tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun paha ke depan.
- Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut menjadi lurus.
- Saat mendaratkan kaki ke tanah terlebih dahulu harus tumit kaki.
- Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah ganti
dengan kaki ayun.
- Posisi badan saat melangkah dengan posisi kepala, punggung, dada, pinggang, hingga
tungkai bawah sedikit condong ke depan. 
- Sikut dilipat 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat
paha dan kaki kanan.
- Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan dan
lengan kanan bersamaan dengan kaki kaki kiri jalan cepat.
Tahapan/Fase Jalan Cepat :
- Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki
menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan
tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan
pinggul.
- Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini
dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan.
Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang.
- Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase
dorongan kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal
dan paralel di samping badan.
- Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat
grativasi badan mengambil alih kaki tumpu.
Peraturan Jalan Cepat :
- Pada waktu melangkah, salah satu kaki harus selalu tetap kontak dengan tanah.
- Diskualifikasi (larangan melanjutkan perlombaan), disebabkan oleh:
- Gagal / tidak memenuhi definisi jalan cepat pada waktu perlombaan.
-Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan berlangsung.
-Pada saat lomba jalan cepat yang dilaksanakan di track (lintasan) peserta terkena
diskualifikasi harus meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat dilaksanakan
di jalan raya peserta yang kena diskualifikasi harus mencopot nomor di dadanya dan
segera keluar meninggalkan perlombaan. 

Anda mungkin juga menyukai