Tahun 1980 pada saat olimpiade yang diselenggarakan di Moskow, olahraga jalan
cepat sejauh 50 km dimasukan kembali dalam nomor perlombaan.
Saat ini jalan cepat sudah banyak dikenal dan diperlombakan di seluruh dunia. Pada
olimpiade modern perlombaan jalan cepat sejauh 20 km dan 50 km telah lama ini sudah
menjadi nomor yang selalu ada dalam perlombaan jalan cepat di berbagai negara.
Di Indonesia sejarah jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan
nasional atletik adalah pada tahun 1978 yakni untuk wanita: 5 km dan 10 km, sedangkan
untuk pria: 10 km dan 20 km.
● Panjang lintasan outdoor 400 meter dan dengan jumlah jalur 6 sampai 10 buah
● Panjang lintasan indoor 200 meter dengan bentuk oval ataupun bulat telur dengan
jumlah jalur 4 sampai 8 buah dengan lebar jalur 1,22 meter dan diberi garis 5 cm.
Sedangkan start yang digunakan olahraga jalan cepat adalah start berdiri, karena start
pada jalan cepat ini kurang berpengaruh pada hasil, maka tidak ada teknik khusus yang harus
dipelajari maupun dilatih.
a. Teknik Start
Teknik start dalam jalan cepat merupakan salah satu bagian yang penting. Teknik start yang
dilakukan dengan baik dan benar akan mengakibatkan kita tidak tertinggal oleh pelari
lainnya. Adapun cara teknik start yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
● Posisi badan harus berdiri beberapa meter pada posisi di belakang garis start.
● Setelah terdengar aba-aba “BERSEDIA” dari petugas start, maka lakukanlah gerakan
maju dan tempatkan salah satu kaki di belakang garis start dengan lutut yang sedikit
ditekuk, sedangkan kaki yang satunya berada di belakang dengan lurus dan rileks.
● Badan sedikit condong kedepan dengan memiliki tumpuan badan berada di kaki
bagian depan, dengan kedua lengan bergantung lemas dan menempel pada samping
badan.
● Pandangan mata lurus kedepan.
● Pada saat mendengar aba-aba “YA” atau bunyi pistol dari panitia, segera langkahkan
kaki kedepan, dan selanjutnya jalan terus secepat-cepatnya sampai melewati garis
Finish yang sudah ditentukan.
b. Teknik Berjalan
Ketika berjalan satu kaki harus selalu menyentuh tanah dan tetap mengikuti peraturan yang
telah ditentukan oleh juri. Apabila pejalan melanggar peraturan maka petugas pengawas akan
segera memperingatkan. Adapun beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam teknik berjalan
cepat, yaitu:
● Ketika melangkah, kaki yang satunya harus selalu kontak dengan tanah dan kaki
harus selalu lurus sebelum kaki yang satunya melangkah dan mendarat di tanah.
● Bersamaan dengan menganggat paha tangan diayunkan ke depan seperti orang
berjalan pada umumnya akan tetapi tangan diayunkan ke atas seperti posisi ketika
berlari.
● Pada saat kaki mendarat dan kontak dengan tanah, dengan segera paha tungkai kaki
yang berada di belakang diangkat ke depan, bersamaan dengan itu tungkai bawah kaki
kiri dan tangan kanan diayunkan ke depan diikuti dengan badan dicondongkan
kedepan, dengan pandangan tetap lurus ke depan.
● Sewaktu melakukan mendaratkan kaki yang melangkah, dapat diawali dengan kaki
bagian tumit dan kemudian disusul oleh ujung kaki dengan posisi lutut tetap lurus.
● Gerakan lengan dan bahu tidak terlalu tinggi saat dilakukan teknik ini.
● Diupayakan posisi pinggul tetap rendah dan berada dibawah. Gerakan ini dimaksud
dengan tujuan agar tetap konsisten dan hindari gerakan ke arah samping yang
berlebihan.