Anda di halaman 1dari 4

Nama : Haryo Seto Widyantoko

Nim : 19091265
Kelas : A/semester 2

Tugas Atletik

Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu bola
besi bulat (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan
dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak terjauh.

Teknik memegang peluru


Teknik dasar

Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya adalah:

Ada 3 teknik memegang peluru:

• Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru,
sedangkan ibu jari dalam sikap sewajarnya.

Untuk orang yang memiliki jari yang kuat dan panjang.

• Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.

Biasa dipakai oleh para juara.

• Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari
kelingking berada di belakang peluru.

Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Tidak cocok untuk
anak anak di bawah 9 tahun.

Teknik meletakkan peluru pada bahu


Peluru dipegang dengan salah satu tangan di atas, letakkan peluru pada bahu dan
menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke
samping dan tangan satunya rileks di samping badan.

Teknik menolak peluru


Peluru dipegang dengan sikap baik, tidak membahayakan dipegang dua tangan.
Lalu dipindahkan ke tangan yang terkuat. Peluru dipegang dengan tangan terkuat
dan diletakkan di bahu dengan benar. Berdiri dengan sikap berdiri agak
membungkuk ke belakang, kemudian tubuh diputar dan tangan mendorong dan
melepas peluru ke arah lapangan.
Mengatur posisi kaki, salah satu kaki ditempatkan di muka batas belakang lingkaran,
kaki lainnya diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan.
Bersamaan dengan ayunan kaki depan, kaki belakang menolak ke arah lemparan
dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki terkuat mendarat, badan dalam
keadaan makin condong ke samping tangan pelempar. Bahu sisi tangan pelempar
lebih rendah dari bahu lainnya. Lengan lainnya membantu mempelihara
keseimbangan pada sikap semula.

Cara menolakkan peluru


Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan
menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan pada peluru harus lurus satu garis.
Sudut lemparan kurang dari 45o.

Sikap akhir setelah menolak peluru


Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke
depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang
demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

Ketentuan diskualifikasi
• Menyentuh balok batas sebelah atas
• Menyentuh tanah di luar lingkaran
• Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
• Dipanggil selama 3 menit belum menolak
• Peluru berada di belakang kepala
• Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
• Menginjak garis lingkar lapangan
• Keluar lewat depan garis lingkar
• Keluar lingkaran sebelum peluru menyentuh lantai
• Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
• Menggunakan dopping

Hal yang disarankan


• Bawalah tungkai kiri merendah
• Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di
belakang
• Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
• Hasilkan rangkaian pada tungkai kiri
• Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
• Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
• Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
• Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Hal yang harus dihindari


• Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permainan
• Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
• Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
• Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
• Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
• Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
• Terlalu akhir membuka badan
• Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

Peralatan
• Rol Meter
• Bendera Kecil
• Kapur / Tali Rafia
• Peluru
o Untuk senior putra = 7.257 kg

o Untuk senior putri = 4 kg


o Untuk junior putra = 5 kg
o Untuk junior putri = 3 kg

Lapangan tolak peluru


• Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang
dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian
dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak
licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi.
• Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada
kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
• Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak
minimum 6 mm dan harus di cat putih.
• Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak,
sehingga lebih kokoh.
• Lebar balok 11,2–30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Anda mungkin juga menyukai