Anda di halaman 1dari 19

Tolak Peluru

Disusun oleh :
Ihda Rosyida Indradewi
13
XII MIPA 1
SEJARAH
• Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan
menggunakan bola batu pada 2000 tahun lalu di
Kepulauan Britania.
• Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad
ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian dari
kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru
merupakan event olimpiade modern asli yang
diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
SEJARAH
• Meskipun cabang olahraga ini termasuk event
atau nomor lempar, akan tetapi istilah yang
digunakan bukan “lempar peluru” tapi “tolak
peluru”. Hal ini sesuai dengan peraturan tentang
cara melepaskan peluru, ialah dengan cara
mendorong atau menolak dan bukan melempar.
Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah the short
put.
PENGERTIAN
• Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga
atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh
mungkin. Peluru ini merupakan peralatan utama
dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola
dan terbuat dari besi.
TEKNIK DASAR
1. Teknik Memegang Peluru
• Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping
peluru,sehingga dapat membantu untuk
menahan supaya peluru tidak mudah tergeser
dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini
penolak harus memiliki jari jari yang kuat dan
panjang.
TEKNIK
• Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di
samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan
jangan sampai peluru mudah bergeser,juga
membantu menekan pada waktu peluru
ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh
atlit.
TEKNIK
• Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari
jarinya pendek,caranya yaitu jari jari seperti
pada cara kedua tetapi lebih renggang,
kelingking di belakang peluru sehingga dapat
ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan
geseran ke samping, karena tangan pelempar
kecil dan berjari jari pendek, peluru diletakkan
pada seluruh lekuk tangan.
A. Jari jari
renggang
B. Jari jari agak
rapat
C. Jari jari agak
renggang
Peluru dipegang
dengan salah

TEKNIK MELETAKKAN PELURU DI


satu cara di atas,
letakkan peluru
pada bahu dan
menempel pada
leher bagian
samping. Siku

BAHU
yang memegang
peluru agak
dibuka ke
samping dan
tangan satunya
rileks di
samping kiri
badan.
TEKNIK DASAR
a. Pengenalan Peluru
∙ Peluru dipegang dengan satu tangan dan
dipindahkan ke tangan yang lain.
∙ Peluru dipegang dengan tangan kanan dan
diletakkan dibahu.
∙ Peluru dipegang oleh tangan dengan sikap berdiri
agak membungkuk, kemudian kedua tangan yang
memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan
peluru digelindingkan ke depan.
TEKNIK DASAR
b. Sikap Awal Akan Menolak Peluru
• Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di
muka batas belakang lingkaran, kaki kiri
diletakkan disamping kiri selebar badan segaris
dengan arah lemparan. Bersamaan dengan
ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah
lemparan dan mendarat ditengah lingkaran.
Sewaktu kaki kanan mendarat, badan dalam
keadaan makin condong ke samping kanan.
Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan
kii masih pada sikap semula.
TEKNIK DASAR
c. Cara Menolakkan Peluru
• Dari sikap menolakkan peluru ini, tanpa berhenti
harus diikuti dengan gerakan menolak peluru.
Jalannya dorongan atau tolakan pada peluru harus
lurus satu garis, sudut lemparan kurang dari 40°.

d. Sikap Akhir Setelah Menolak Peluru


• Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan
untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan
dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditarik ke
belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk
memelihara keseimbangan.
GAYA
Gaya ortodox (menyamping)
• Berdiri tegak menyamping kearah tolakan,
kedua kaki dibuka lebar (kangkang), kaki kiri
lurus ke depan, kaki kanan dibengkokkan ke
depan, sedikit serong ke samping kanan, berat
badan berada pada kaki kanan, dan badan agak
condong ke samping kanan. Tangan kanan
memegang peluru pada bahu (pundak), tangan
kiri dibengkokkan, berada di depan sedikit agak
serong ke atas lemas. Tangan kiri berfungsi
untuk membantu dan menjaga keseimbangan.
Pandangan diarahkan ke arah sasaran (tolakan).
GAYA
Cara membelakangi lawan (O’Brien)
• Bila menggunakan gaya O’Brien, sikap badan
membelakangi arah tolakan mulai dari sikap
permulaan sampai dengan bergerak ke depan
untuk menolakkan peluru.Gaya tolak peluru
denagn membelakangi itu disebut juga gaya
O’Brien, karena orang yang pertama kali
mempergunakan dan sekaligus
memperkenalkan gaya tersebut bernama Parry
O’Brien. Gaya tersebut dipergunakan pada saat
penyelenggaraan Olimpiade Helsinky pada
tahun 1952.
HAL YANG HARUS DIHINDARI HAL YG HARUS DIUTAMAKAN

• Tidak memiliki keseimbanagn • Bawalah tungkai kiri merendah


dalam sikap permulaan • Dapatkan keseimbangan gerak dari
kedia tungkai, dengan tungkai kiri
• Melakukan lompatan ketika memimpin di belekang
meluncur dengan kaki kanan • Menjaga agar bagian atas badan
• Mengangkat badan tinggi ketika tetap rileks ketika bagian bawah
melakukan luncuran bergerak
• Tidak cukup jauh menarik kaki • Hasilkan rangkaian gerak yang cepat
kanan di bawah badan dan jauh peda tungkai kanan
• Putar kaki kanan ke arah dalam
• Mendarat dengan kaki kanan sewaktu melakukan luncuran
menghadap ke belakang • Pertahankan pinggul kiri dan bahu
• Menggerakkan tungkai kiri terlalu menghadap ke belakang selama
banyak ke samping mungkin
• Terlalu awal membuka badan • Bawalah tangan kiri dalam sebuah
posisi mendekati badan
• Mendarat dengan badan • Tahanlah sekuat-kuatnya dengan
menghadap ke samping atau ke tungkai kiri
depan
DISKUALIFIKASI
• Menyentuh balok batas sebelah atas
• Menyentuh tanah di luar lingkaran
• Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
• Dipangil selama 3 menit belum menolak Peluru
di taruh di belakang kepala
• Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
• Menginjak garis lingkar lapangan
• Keluar lewat depan garis lingkar
• Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
• Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
SARANA PRASARANA
• Rol Meter
• Bendera Kecil
• Kapur / Tali Rafia
• Peluru
• Untuk senior putra = 7.257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
• Lapangan diameter 2,135 m

Anda mungkin juga menyukai