Anda di halaman 1dari 4

BIOMEKANIKA OLAHRAGA

TUGAS ANALISIS GERAKAN PADA LONTAR MARTIL

NAMA

: TIO ANDRIANTO WIBOWO

NPM

: 10.04.1.0370

SEMESTER

: 7

KELAS

: VII B Pokjar KARANGSEMBUNG

UNIVERSITAS MAJALENGKA
2013

Analisis Gerak pada Lontar Martil


1. Analisis Pegangan Tangan
Salah satu tangan memegang pegangan martil. Jika pelempar tangan kanan, maka pegangan
martil dipegang oleh tangan kiri. Dan jika pelempar tangan kiri, maka pegangan martil
dipegang oleh tangan kanan.
Pegangan diletakkan di bagian tengah dari jari jari tangan.
Tangan kanan menutup tangan kiri
Pegangan ditutup dengan menyilangkan ibu jari atau memegangnya secara parallel.
Pegangan kuat namun rileks, hal ini dimaksudkan agar tangan mampu memantapkan posisi
pegangan martil sehingga hasil lemparan akan lebih maksimal
2. Analisis Tahap Ayunan
1) Ayunan pendahuluan dimulai dari suatu posisi dibelakang lingkaran dengan punggung
menghadap ke lingkaran untuk melontar.
2) Kaki hendaknya dibuka secukupnya dengan kepala martil terletak ditengah dibelakang
sebelah kanan.
3) Gerakan melingkar dimulai dengan memutar tubuh menghadap ke kiri dan pada saat itu
juga mengangkat lengan dan punggung.
4) Kedua lengan mengayun martil selebar mungkin, lengan harus tetap lurus sampai satu
titik tinggi diatas bahu kiri.
5) Setelah mencapai titik tertinggi tadi, siku ditekukan dan punggung diputar ke belakang
begitu gerakan kebawah martil dimulai.
6) Selama gerakan mengayun, titik tertinggi martil dibiarkan terletak di kiri belakang dan
titik terendah didepan kanan.
7) Berat badan dipindahkan dari satu kaki ke kaki lain, mendahului perpindahan arah martil.
3. Analisis Gerakan Putaran
a. Putaran awal dengan posisi tubuh yang benar pada awal putaran merupakan langkah awal
untuk mendapatkan kecepatan lontaran yang maksimal. Gerakannya meliputi lengan,
batang tubuh, dan kaki. Gerakan martil berbentuk elips sempurna. Saat kedua tangan,
dengan lengan lurus, bergerak dari kanan ke kiri terjadi juga perpindahan berat. Alur
martil adalah digerakkan ke kiri dan kemudian ke atas. Siku menekuk saat martil
mendekati posisi 75. Ibu jari mengarah ke dahi, di luar bahu kanan. Di titik ini martil
diambil clan diarahkan. Gerakan ini berlanjut hingga dua sampai tiga putaran awal.
Martil harus selalu dalam kedaan bergerak cepat.

b. Putaran awal berakhir saat badan terulur 90 ketika kedua kaki menempel di tanah.
Gerakan ini menjadi tanda untuk memulai gerakan pertama. Pelontar mengarahkan
pandangan ke arah martil sepanjang waktu ini. Pergelangan kaki kiri dikendorkan dan
tumit menempel di tanah. Kaki kanan sejajar dengan kaki kiri dan pusat tekanan berada
di kaki kanan.
c. Posisi martil pada 90 setinggi bahu, dengan lengan lurus dengan tanah dan lutut
menekuk kira-kira 15. Martil, tangan, kepala, lutut kiri dan kaki kiri berada dalam satu
arah. Posisi ini dinamakan fase dukungan ganda dan awal dari fase dukungan tunggal.
Martil bergerak cepat di posisi 90 naik ke atas.
Pelontar memiliki dua tujuan saat menggunakan fase dukungan tunggal (single-support
phase), yaitu:
1. mengurangi kecepatan,
2. menjaga jarak.
Kesuksesan saat melontar martil ditentukan dari gerakan tubuh pelontar yang tepat saat
melontar martil di jalurnya.
Saat tahapan dukungan tunggal, kecepatan putaran panggul harus melebihi
kecepatan putaran bahu dan martil. Untuk melakukannya, kaki kanan dimajukan ke arah
jalur lontaran. Kaki kiri menyentuh tanah dan beri tekanan pada bagian samping kaki
hingga mencapai pusat kaki. Gerakan melengkung ini terns dilakukan hingga sampai
pada posisi melontar. Kaki kanan tidak pernah melebihi bidang kiri. Di sinilah fase kedua
dimulai dan martil, tangan, lutut kanan, serta kaki kanan melakukan putaran.
Dari arah pandang 90, pastikan bahwa kaki kanan berada tepat di belakang
kaki kiri. Ini adalah posisi ideal, dinamakan under-turning (putaran ke dalam). Posisi
kaki juga bisa sejajar. Posisi yang paling buruk adalah ketika kaki kanan berada di depan
kaki kiri. Posisi ini dinamakan overturning (putaran keluar/ terbalik). Patokan hitungan
putaran adalah gerakan kaki kanan. Titik tertinggi dari martil adalah posisi 180. jumlah
putaran bisa tiga atau empat kali. Saat melakukan putaran keempat, awali dengan putaran
jari kaki. Dalam setiap putaran, sudut lontaran akan meningkat saat jumlah jarak tiap-tiap
putaran menurun. Gerakan terakhir tidak berbeda dengan putaran-putaran sebelumnya,
hanya lutut membentuk posisi 90.
Anda mungkin bertanya, apa keunggulan melakukan putaran empat kali
dibandingkan dengan putaran sebanyak tiga kali? Jawabannya adalah putaran jari kaki
yang benar untuk menurunkan kecepatan putaran pelontar martil lebih mudah untuk
dilaksanakan. Pendapat sebaliknya adalah saat pelontar menggunakan tiga putaran,
langkah awalnya harus cepat serta teknik dan ritmenya harus benar. Banyak pelatih yang
mengatakan bahwa putaran keempat dapat meningkatkan kecepatan.

4. Analisis Tahapan Melontar


1. Tahap melontar dimulai ketika martil mencapai titik tertinggi dalam putaran martil.
2. Ketika martil melampaui titik terendah, tubuh harus mulai berhenti berputar dan mulai
mengangkat ke atas.
3. Tenaga angkatan ini didapat dengan cara meluruskan kaki kiri sekuat tenaga, juga
punggung, lengan dibiarkan pasif.
4. Tarikan yang kuat oleh lengan kiri melengkapi pelepasan martil ini melalui bahu kiri.
5. Kedua kaki harus terpantang kokoh diatas tanah pada saat martil dilepaskan.

Anda mungkin juga menyukai