DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan merupakan kunci keberhasilan dalam bidang jasa. Kunci
kesuksesan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yaitu meraih tujuan
dengan mempertahankan dan meningkatkan pasien. Pasien dapat bertahan bila
kebutuhannya terpuaskan dan pasien dapat bertambah bila strategi
pemasarannya tepat.
Rumah sakit sebagai sebuah institusi pelayanan kesehatan dituntut
untuk selalu menjaga kepercayaan pasien dengan meningkatkan kualitas
pelayanannya. Sebuah rumah sakit dinyatakan berhasil, jika tidak hanya pada
kelengkapan fasilitas yang diunggulkan, melainkan juga sikap dan layanan
sumber daya manusia merupakan elemen yang berpengaruh signifikan terhadap
pelayanan yang dihasilkan dan dipersepsikan pasien. Pasien mengharapkan
pelayanan yang siap, cepat, tanggap dan nyaman terhadap keluhan penyakit
pasien.
Dalam memenuhi kebutuhan pasien tersebut, pelayanan prima menjadi
utama dalam pelayanan di rumah sakit. Pelayanan prima di rumah sakit akan
tercapai jika setiap seluruh SDM rumah sakit mempunyai ketrampilan khusus,
di antaranya sikap sopan santun serta ramah tamah karyawan yang
berhubungan langsung dengan pasien, berpenampilan menarik, menuasai
pekerjaan, berkomunikasi secara efektif dan menganggapi keluhan pasien
dengan profesional, pelayanan yang cepat dan tepat, serta responsif dengan
pasien. Selain berkaitan dengan SDM, kepuasan pasien juga ditentukan oleh
sarana dan prasarana yang mewadahi dan waktu pelayanan yang tepat waktu.
Produk yang akan memuaskan pasien antara lain produk yang memiliki gizi
yang sesuai dengan penyakitnya, rasa yang enak, tekstur yang baik dan
menarik, tampilan yang merangsang napsu makan, serta alat dan bahan yang
digunakan dalam penyelenggaraan makanan sudah baik.
Rumah sakit Dr. Moewardi beralamatkan di Jl. Kolonel Sutarto 132 -
Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta dengan status
kepemilikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. RSUD Dr. Moewardi
memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 836 (SK Realokasi TT 2018)
merupakan tipe rumah sakit kelas A dan memiliki jumlah SDM sebanyak 2147
pekerja. RSUD Dr. Moewardi menjadi rumah sakit rujukan sehingga sudah
banyak dikunjungi oleh pasien dari berbagai daerah.
Dalam instalasi gizi ditetapkan indikator mutu yang telah diukur setiap
bulannya. Salah satu capaian indikator mutu instalasi gizi yaitu kepuasan pasien
rawat inap terhadap pelayanan gizi. Target yang ditetapkan yaitu 75%
sedangkan capaiannya pada bulan September 2019 sebesar 82,73%. Dari hasil
tersebut dapat dilihat bahwa tingkat capaian lebih besar dari target yang
ditetapkan, ini artinya pelayanan gizi yang diberikan selama bulan September
sudah memuaskan.
Didalam menilai produk atau jasa, pasien akan berusaha untuk
membandingkan harapan dan pengalaman mereka terhadap jasa maupun
barang yang telah diterima. Penilaian pasien terhadap kualitas tersebut
dipengaruhi baik oleh proses pelayanan, proses produksi maupun hasil dari
pelayanan atau jasa dan produk barang yang diterima oleh pasien pada
pelayanan dan kualitas produk makanan.
Dengan adanya pokok pikiran yang telah dipaparkan di atas, maka
penulis ingin mengetahui sejauh mana kepuasan pasien terhadap pelayanan dan
kualitas produk makanan pada pasien dengan diet makanan biasa berupa
nasi/tim/bubur di RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2019.
B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah kepuasan
pasien rawat inap terhadap pelayanan dan kualitas produk makanan di RSUD
Dr. Moewardi, tujuannya sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Kriteria inklusi sampel penelitian:
a. Sampel adalah pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi yang
beralamat di Jl. Kolonel Sutarto 132 - Kelurahan Jebres,
Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
b. Sampel adalah pasien rawat inap kelas II dan III.
c. Sampel dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi
sampel.
d. Pasien dirawat ≥ 3 hari dengan diet makanan biasa berupa
nasi/tim/bubur
0,49
𝑛= = 49
0,01
Keterangan :
Z2 : derajat kepercayaan
1. Editing
Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengecekan
data dan kelengkapan pengisian data formulir, yang diperlukan yaitu
nama pasien, jenis kelamin, nomor rekam medis, kelas perawatan, dan
jenis diet pasien serta kelengkapan jawaban sampel pada item yang ada.
2. Skoring
Langkah ini dilakukan dengan pengubahan jawaban instrumen
menjadi angka-angka yang merupakan nilai kuantitatif dari suatu
jawaban terhadap item dalam instrumen (Djaali & Muljono,2004).
Skoring sisa makanan dilakukan dengan pendekatan cut off
point. Cut off point diperoleh dari rata-rata sisa makanan semua sampel.
Rata-rata sisa makanan didapat dari perhitungan jumlah seluruh jawaban
sampel per item dibagi dengan banyaknya sampel yang diuji.
F. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil ukur Skala
Pelayanan gizi rumah Jika <rata-
sakit adalah kegiatan
rata→ tidak
memenuhi kebutuhan
Formulir
gizi masyarakat baik puas
kepuasan
rawat inap maupun rawat
Pelayanan gizi pasien >rata-rata → Ordinal
jalan untuk peningkatan
terhadap
kesehatan dalam rangka puas
pelayanan gizi
upaya preventif,
promotif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Jika <rata-
Jika <rata-
Responsiveness
(tanggapan) yaitu Formulir rata→ tidak
kemauan untuk kepuasan puas
Responsiveness membantu pelanggan pasien Ordinal
dan memberikan jasa terhadap >rata-rata →
dengan cepat atau pelayanan gizi puas
ketanggapan.
Jika <rata-