Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL KEGIATAN PELATIHAN

KETRAMPILAN DASAR KEPERAWATAN ANAK

A. DASAR PELATIHAN
1. Nomor surat : 800/28/404.6.8/2016

Tanggal : 26 April 2016

Perihal : usulan mengikuti pelatihan ketrampilan dasar keperawatan anak yang


dilaksanakan pada :

Tanggal : 10 Mei – 10 Juni 2016

Tempat : Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya

2. Nomor surat : 893/1716/404.6.8/2016

Tanggal : 09 Mei 2016

Perihal :

Memerintahkan

1. Nama : Ummu Hanik, A.Md.Kep

Pangkat/Gol : Penata Muda (III/a)

NIP : 19770803 200701 2 012

Jabatan : Perawat IPIT

2. Nama : Indah Kustantri, A. Md.Kep

Pangkat/Gol : Pengatur Tk.I (II/d)

NIP : 19850412 200902 2 012

Jabatan : Perawat Mawar Kuning

Untuk mengikuti pelatihan Ketrampilan Dasar Keperawatan Anak, pada tanggal 10 Mei
s/d 10 Juni 2016 di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
B. TUJUAN
1. Untuk meningkatkan kompetensi tenaga keperawatan anak guna
meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal terhadap perawatan anak
2. Sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
berbagai fasilitas yang meliputi teori dan praktek sesuai dengan kompetensi

C. MATERI KEGIATAN

1. ETIKA KEPERAWATAN
Merupakan kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip-prinsip moral dalam
melaksanakan kegiatan profesi keperawatan.
Etika keperawatan mengandung unsur :
- Pengorbanan
- Dedikasi
- Pengabdian
- Hubungan : klien, dokter, teman sejawat, diri sendiri

Asas etik yang bersifat universal :

- Asas keadilan (justice)


- Asas menghormati (autonomy)
- Asas manfaat (beneficienci)
- Asas kejujuran (varacity)

2. PENGANTAR KEPERAWATAN ANAK


a. Definisi anak
Menurut UU perlindungan anak no. 23 tahun 2002 Anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
b. Prinsip perawatan anak
1. Perawat tidak boleh mengabaikan ketrampilam & pengetahuan orang tua anak
2. Perawat tidak boleh mengabaikan kepercayaan anak
3. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan kesehatan mental, spiritual dan
fisiknya sendiri
4. Perawat juga tidak boleh mengabaikan kemampuannya sendiri untuk
mengubah sesuatu menjadi lebih baik

3. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


Proses keperawatan
1. Pengkajian
- Pengumpulan data
Pada anak terutama pengkajian tentang :
a. Tahap pertumbuhan & perkembangan
b. Imunisasi
c. Nutrisi
d. Efek hospitalisasi
- Validasi data dan data fokus
- Identifikasi masalah
2. Diagnosa keperawatan
- Aktual
- Risiko / Risiko tinggi
- Kemungkinan
- Sindrom
- Sejahtera
3. Perencanaan
- Penentuan prioritas diagnosa
- Penentuan tujuan dan hasil
- Menentukan rencana tindakan
4. Pelaksanaan
- Tindakan independen
- Tindakan dependen
- Tindakan interdependen
5. Evaluasi
- Evaluasi proses
- Evaluasi hasil

4. PASIEN SAFETY
Suatu sistem yang mendorong rumah sakit membuat asuhan pasien menjadi lebih
aman
6 Sasaran Keselamatan Pasien
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat high alert
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur & tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
5. KOMUNIKASI THERAPEUTIK
Merupakan komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat pada saat melakukan
intervensi keperawatan sehingga memberikan khasiat terapi bagi proses
penyembuhan pasien.
Komunikasi therapeutik merupakan komunikasi yang terstruktur yang terdiri dari 4
tahap yaitu :
- Fase pra interaksi
- Fase orientasi
- Fase kerja
- Fase terminasi

6. PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL


Definisi : infeksi yang didapat di rumah sakit oleh karena mikroba di rumah sakit
Kriteria :
- Sebelum MRS tanda klinis negatif
- Di RS tidak dalam masa inkubasi
- Tanda klinis positif > 2 x 24 jam
- Bukan sisa infeksi sebelumnya
- Infeksi terbukti sama dengan infeksi perawatan sebelumnya

7. TEKNIK PELAKSANAAN INJEKSI YANG BENAR PADA ANAK


Persiapan dan pemberian obat harus dilakukan dengan akurat oleh perawat dengan
menerapkan 5T 1W dan 7B yaitu :
5T 1W
1. Tepat pasien
2. Tepat obat
3. Tepat dosis
4. Tepat waktu dan frekuensi pemberian
5. Tepat cara/rute pemberian
6. Waspada efek samping obat

7B pada pemberian injeksi

1. Benar pasien
2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar waktu dan frekuensi pemberian
5. Benat cara/rute pemberian
6. Benar dokumentasi
7. Benar informasi
8. PEMBERIAN NEBULIZER / SUCTION PADA ANAK
 Nebulizer adalah suatu alat yang bisa menyemburkan medikasi atau agens pelembab
seperti agens bronkodilator atau mukolitik menjadi partikel mikroskopik dan
mengirimkannya ke dalam paru-paru ketika klien menghirup nafas.
 Tujuan :
- Untuk mengencerkan sekret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui
jalan nafas
- Pemberian obat-obat aerosol
 Kontra indikasi :
- Lebih berhati-hati pada neonatus
- Kelainan faal haemostasis
- TIK meningkat (hidrosefalus)
 Suction adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan atau membersihkan sekret
*9
9. IMUNISASI

10. TEKNIK PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP


Cara penghitungan
1. Buat larutan obat dan tentukan konsentrasi / kadar obat
2. Tentukan berat badan klien
3. Diketahui dosis pemberian sesuai program dokter
4. Pastikan satuan dosis pemberian :
- Mcg / kg / menit
- Mg / kg / menit
- ML / menit
5. Hitung kebutuhan dosis sesuai satuannya
6. Hitung jumlah cc/jam atau tetes/menit
7. Buat daftar macam-macam dosis sesuaikan dengan jumlah pemberian

11. TEKNIK PEMASANGAN NGT DAN PEMANTAUANNYA


 Definisi : melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke lambung
(gaster)
 Tujuan :
a. Memasukkan makanan dan obat-obatan
b. Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada dalam lambung
c. Irigasi (perdarahan / keracunan)
d. Mencegah / mengurangi nausea dan vomiting setelah pembedahan atau
trauma
e. Mengambil spesimen dalam lambung untuk pemeriksaan laboratorium
 Kontra indikasi pemasangan NGT
a. Pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung atau esofagus
b. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
c. Pasien dengan trauma cervical
d. Pasien dengan trauma facialis

12. CARA PENGAMBILAN CAIRAN LAMBUNG


 Definisi : mengambil cairan lambung dengan selang penduga lambung
 Tujuan : mengambil cairan lambung pemeriksaan BTA
 Persiapan pasien
a. Lakukan identifikasi pasien
b. Berikan penjelasan pada keluarga tujuan pengambilan cairan lambung
c. Lakukan inform consent
d. Klien dipuasakan 4-6 jam sebelum pengambilan dalam keadaan berbaring
 Pelaksanaan
a. Klien disiapkan dengan kondisi sudah terpasang NGT
b. Pasang sarung tangan
c. Aspirasi cairan lambung minimal 1 cc dengan memakai spuit 5 cc
d. Bila tidak keluar berikan NaCl 0.9% 5-10 cc ditunggu beberapa menit
e. Setelah sputum masuk di spuit berikan aqua steril sampai 2 cc
f. Beri label identifikasi dan kirim bahan ke laboratorium

13. CARA PENGUKURAN ANTROPOMETRI


 Pertumbuhan
- Bertambahnya ukuran, jumlah sel dan jaringan interseluler
- Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
- Bersifat kuantitatif → dapat di ukur (dalam satuan berat dan panjang)
 Ciri pertumbuhan
- Perubahan ukuran
- Perubahan proporsi
- Hilangnya ciri-ciri lama
- Timbulnya ciri-ciri baru

14. TEKNIK SAMPLING YANG BENAR


Fisiologi khusus pasien pediatric
- Satu kali pengambilan tidak boleh > 10% volume darah total → cardiac arrest !!
- Pengambilan berulang tidak boleh
o > 5% volume darah total / 24 jam
o > 10% volume darah total / bulan
→ anemia !!
o Pengambilan yang dianjurkan ≤ 3% / 24 jam
- Jika pasien sadar diminta melanjutkan tekanan sampai perdarahan berhenti
- Jaga lengan tetap terentang dan lebih baik diangkat
- Lengan jangan ditekuk karena ini akan meningkatkan risiko pembentukan
hematoma

15. CARA PENGELOLAAN OBAT YANG BENAR


 Unit dose dispensing : sistem distribusi obat dan alkes kepada penderita rawat
inap, dimana obat dan alkes dikemas dalam bentuk dosis terbagi untuk
penggunaan selama 24 jam
 Memudahkan bagi pasien (patient care)
 Mencegah / mengurangi drug related problems (DRPs) atau medication errors
 Mendukung kebijakan rumah sakit tentang pelayanan farmasi satu pintu
 Menghemat biaya pengobatan
 Meningkatkan nursing care

16. TRANSFUSI KOMPONEN DARAH PADA ANAK


 Manfaat transfusi
1. Menyediakan penggantian lebih spesifik komponen darah yang diperlukan
penderita
2. Mencegah pemberian komponen lain yang tidak diperlukan
- Meningkatkan keamanan dan efisiensi transfusi darah
- Memberi dampak positif bagi persediaan darah secara rasional
 Transfusi sel darah merah
 Indikasi :
1. Oksigenasi jaringan : bila ada monitoring invasif, bila tidak ada dapat dipakai
laju denyut jantung, pengukuran tekanan darah, frekuensi nafas
2. Preoperatif : bila kadar Hb < 12 g/dl
3. Pada anemia akut penurunan nilai Hb dibawah 13.5 g/dl
4. Kehilangan darah dengan cepat > 30%-40%
5. Neonatus : Ht 30-35 dengan distres nafas

 Cara menghitung kebutuhan transfusi PRC :∆ Hb x 4 x BB


 Transfusi trombosit
 Tujuan
1. Menghentikan perdarahan yang sedang berlangsung karena
trobositopenia
2. Mencegah perdarahan berlebihan pada penderita trombositopenia yang
akan mengalami prosedur invasif
 Dosis pemberian : menggunakan formula 13
Setiap 13 kg BB mendapatkan 3 unit TC
 Transfusi plasma segar beku
 Untuk defisiensi berbagai faktor pembekuan (belum jelas defisiensi
faktornya)
 Dapat diberikan pada keadaan-keadaan :
a. Trauma dengan perdarahan hebat atau shock
b. Penyakit hati berat
c. Imuno defisiensi yang tidak tersedia preparat khusus
d. Pada bayi dengan Enterophaty
 Dosis : 10-20 ml/kg BB

Anda mungkin juga menyukai