Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.

Di Ruang Mawar Kuning Atas

1. PENGKAJIAN
A. Biodata
 Identitas Pasien
Nama : An. W
Umur : 8 Tahun
Pendidikan : SD
Alamat : Bendungan 2/1 Trompo Asri, Jabon, Sidoarjo
Agama : Islam
Diagnosa Medis : TB Paru +Susp Massa Abdomen+gizi buruk+susp B23
Tanggal MRS : 27 Januari 2023
No. Register : 2203377
 Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny. A
Alamat : Bendungan 2/1 Trompo Asri, Jabon, Sidoarjo
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Kawin
B. Keluhan Utama
Keluarga pasien (ibu) mengatakan badan anaknya makin kurus dan makan hanya 2
sendok saja.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluarga ke IGD pada tanggal 27 Januari 2023 pukul 11.30
WIB. Ibu pasien mengatakan anaknya makan hanya 2 sendok dan setiap makan
dimuntahkan, mual muntah selama 1 bulan yang lalu anak tidak bisa BAB selama 2
hari lalu tanggal 25 januari, batuk disertai keringat dingin kurang lebih 1 bulan. BB
turun selama sakit kurang lebih 3kg. Kemudian pasien dipindahkan untuk menjalani
rawat inap di ruang Mawar Kuning Atas tanggal 27 januari 2023 jam 17.00, saat
pengkajian pada tanggal 07 februari 2023 jam 09.00 masih mual muntah, dan baru
bisa BAB pada tanggal 04 februari setelah 10 hari tidak bisa BAB. Sudah mau makan
nasi tim habis 2-3 sendok ditambah minum susu ultramilk 200ml/susu greenfields
125ml habis 1 kotak. Kemudian dari ahli gizi pasien mendapatkan diet TETP 1350
Energi 1350 dan Protein 50 berbentuk makanan biasa yaitu nasi tim, rute oral.
Kemudian perawat melaksanakan terapi yang sudah dianjurkan dokter. Pada tanggal
07 februari 2023 keluhan mual muntah pasien berkurang muntah hanya 2x/hari,
pasien juga mendapat tranfusi PRC 100 cc golongan darah B (+) dikarenakan pada
awal masuk hasil laboratorium terdapat Hb 9,5. Pada tanggal 29 Januari 2023 sampai
30 Januari 2023 terapi yang di dapatkan pasien tetap, kemudian pada tanggal 31
Januari 2023 pasien mendapatkan tambahan terapi yaitu fleet enema untuk mengatasi
konstipasi karena pasien dari awal MRS sampai pada tanggal 04 februari 2023 belum
BAB. Pada tanggal 31 Januari 2023 malam dan 01 Februari 2023 pagi pasien
mendapat tambahan terapi obat injeksi methyprednisolon 62,5 mg / setengah ampul
setiap pemberian, pemberian obat melalui IV. Pada tanggal 01 Februari 2023 siang
methylprednisolon dihentikan dan pada tanggal 02 Februari 2023 sore pasien
mendapat terapi obat tambahan yaitu injeksi amikasin 25 mg (IV). Pada tanggal 03
Februari 2023 pasien mendapatkan terapi fleet enema lagi karena sudah beberapa hari
tidak BAB, pasien juga mendapat terapi obat FDC anak intensif 2 tab (Oral) untuk
pengobatan TB Paru, pasien juga mendapat terapi obat tambahan aminofusin ped 150
cc/24 jam (IV) infus cabang. Pada tanggal 04 Februari 2023 sore pasien mendapat
terapi obat baru Injeksi amikasin 100 mg (IV), Injeksi meropenem 250 mg (IV),
Injeksi furosemid 7,5 mg (IV), pada malam hari pasien mendapat tranfusi PRC yang
ke-2 sebanyak 150 cc dengan golongan B (+). Kemudian pengobatan TB Paru di
hentikan pada tanggal 04 Februari 2023 karena hasil laboratorium SGOT dan SGPT
meningkat, sehingga tim medis ingin memastikan penyebab peningkatan SGOT dan
SGPT. Sampai pada pengkajian tanggal 07 Februari 2023 ibu pasien mengatakan
anaknya mual muintah berkurang juga sudah ada peningkatan nafsu makan makan
habis 2-3 sendok.
D. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Pasien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara, pasien memiliki kakak usia kurang
lebih 15 tahun dan adik usia kurang lebih 5 tahun.
Usia kandungan dari ketiga anaknya 9 bulan. Anak ke-1 dan ke-2 lahir secara
normal di bidan/klinik, dan anak ke-3 lahir secara SC dikarenakan pinggul ibu sempit.
E. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
 Penyakit – penyakit waktu kecil : ibu pasien mengatakan anaknya tidak
pernah memiliki riwayat penyakit
 Pernah dirawat di rumah sakit : ibu pasien mengatakan anaknya tidak
pernah dirawat di rumah sakit
 Penggunaan obat-obatan :
 Tindakan (Misalnya operasi atau tindakan lainnya : ibu pasien
mengatakan anaknya tidak pernah menjalani tindakan medis seperti operasi
 Alergi : ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki alergi makanan atau
obat obatan
 Kecelakaan : ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami
kecelakaan.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah pasien didapatkan positif b23 setelah cek kesehatan di puskesmas setempat
3 minggu yang lalu. Tetapi ayah pasien belum sempat melakukan pengobatan b23
sudah mengalami stroke dan dirawat di rumah sakit.
G. Data Psikososial
 Yang mengasuh anak : ibunya sendiri
 Hubungan anggota keluarga : hubungan anggota keluarga baik
 Hubungan teman sebaya : hubungan teman sebaya baik, pasien memiliki
banyak teman baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal
H. Pola Aktifitas Sehari-hari
 Kebutuhan Dasar
Nutrisi : nafsu makan sebelum MRS menurun karena saat makan pasien mual
dan muntah. Selama MRS nafsu makan pasien juga menurun tetapi setiap hari
ada peningkatan nafsu makan, sampai saat pengkajian nafsu makan pasien
mulai membaik.
Istirahat dan Tidur : sebelum MRS pasien bisa istirahat dan tidur dengan
baik, selama MRS pasien bisa istirahat dan tidur dengan baik.
Kebersihan Diri : sebelum MRS pasien dimandikan orang tuanya 2x/sehari,
selama MRS pasien diseka 2x/sehari oleh ibu.
Eliminasi : sebelum MRS BAK kurang lebih 5-6 kali/sehari, belum BAB
selama 2 hari, selama MRS BAK kurang lebih 5-7 kali/sehari tidak BAB sama
sekali selama MRS kurang lebih 10 hari, baru bisa BAB pada tanggal 04
februari
Pola Aktifitas /Bermain : sebelum MRS pasien beraktifitas seperti anak pada
umumnya dan bermain dengan teman-teman. Selama MRS pasien lebih sering
berbaring dan duduk diatas bed, terkadang jalan-jalan hanya sebentar.
 Keadaan Kesehatan Saat Ini
Diagnosa Medis : TB Paru +Susp Massa Abdomen+gizi buruk+susp B23
Tindakan Operasi : tidak ada tindakan operasi
Status Nutrisi : gizi buruk
Obat – obatan : terapi obat dari rumah sakit
Aktifitas : berbaring dan duduk di atas bed, terkadang jalan-jalan
X-Ray : didapatkan hasil foto Thorax Cord an pulmo tak tampak kelainan
I. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Lemah
 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : 4 5 6
 Tanda – Tanda Vital
Suhu Tubuh : 36°C
Denyut Nadi : 102x/menit
Tekanan Darah : -
Pernafasan : 22x/menit
Berat Badan : 12,5 kg
Tinggi Badan : -
 Pemeriksaan Kepala dan Leher : kepala berbentuk bulat, tidak ada odem,
tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, bentuk leher simetris, tidak ada luka,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
 Pemeriksaan Integumen (Kulit) : kulit bersih, akral hangat, tidak ada luka
pada kulit, crt <2 detik, anemis, terlihat kuning.
 Pemeriksaan Payudara dan Ketiak : payudara simetris, tidak ada luka, tidak
ada nyeri tekan. Ketiak bersih, tidak ada luka dan tidak ada nyeri tekan.
 Pemeriksaan dada / thorak :
Pemeriksaan Thorak : pola nafas normal, irama nafas teratur, suara nafas
vasikuler
Pemeriksaan Jantung : suara jantung normal, irama jantung reguler.
 Pemeriksaan abdomen : abdomen tampak simetris, terdapat benjolan pada
perut sebelah kanan
 Pemeriksaan genetalia dan sekitarnya : Tidak terkaji
 Pemeriksaan musculoskeletal : ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak
ada odem, tidak ada, tidak ada luka, akral hangat, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada perdarahan.
J. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
Adaptasi Sosial : pasien memiliki keluarga dan keluarga mendukung penuh keadaan
pasien saat ini, pasien juga memiliki teman seusia dengan pasien dan bisa beradaptasi
dengan baik.
Bahasa : bahasa yang digunakan sehari-hari bahasa jawa dan bahasa Indonesia
K. Pemeriksaan Penunjang
 Foto thorak : Didapatkan Hasil Cor dan Pulmo tak tampak kelainan
 USG : Di Dapatkan Hasil Suspect Peritonitis oleh karena proses spesifik
 Foto BOF : Di Dapatkan Hasil Tak tampak batu radiopaque di sepanjang
traktus urinarius, dan tak tampak ileus.
 Cek Laboratorium : Di Dapatkan Hasil
Pada Tanggal 3 Februari 2023 : Albumin 2.9, Bilirubin Direk 5.69, SGOT
153, SGPT 118.
Pada Tanggal 6 Februari 2023 : RBC 2.9, HGB 7.4, HCT 21.6, PLT 578,
Natrium 129, Chlorida 93.
Pada Tanggal 8 Februari 2023 : Natrium 135, Kalium 4.2, Chlorida 96.
L. Penatalaksanaan dan Terapi
 Inf. Kaen 3B 1000 cc / 24 jam (IV)
 Inj. Aminosteril 100 cc / 24 jam (IV)
 Inj. Ceftriaxone 500 mg (IV)
 Inj. Meixam 250 mg (IV)
 Inj. Santagesik 125 mg (IV)
 Inj. Methylprednisolon 62,5 mg (IV)
 Inj. Amikasin 25 mg (IV)
 P.O FDC anak intensif 2 tab
 Inf. Aminofusin ped 150 cc / 24 jam (IV)
 Inj. Meropenem 250 mg (IV)
 Inj. Furosemid 7,5 mg (IV)
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Defisit Nutrisi b.d faktor psikologis keengganan untuk makan (D.0019)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


.
1. Defisit Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Nutrisi b.d keperawatan 1x24 jam, Observasi
faktor diharapkan status nutrisi  Identifikasi status
psikologis membaik. nutrisi
keengganan Kriteria Hasil :  Identifikasi alergi dan
untuk makan Status Nutrisi (L.03030) intoleransi makanan
(D.0019)  Porsi makan yang  Monitor asupan
dihabiskan meningkat makanan
 Frekuensi makan Terapeutik
membaik  Sajikan makanan secara
 Nafsu makan membaik menarik dan suhu yang
sesuai
 Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
 Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
 Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetic) jika
perlu
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa Tanggal Jam Implementasi TTD


Defisit Nutrisi b.d 07 17.00  Mengidentifikasi status nutrisi
faktor psikologis Februari Hasil : status nutrisi pasien buruk
keengganan untuk 2023 17.10  Mengidentifikasi alergi dan
makan (D.0019) intoleransi makanan
Hasil : pasien tidak memiliki
riwayat alergi
17.15  Memonitor asupan makanan
Hasil : pasien hanya makan 2-3
sendok
 Menyajikan makanan secara
17.20
menarik dan suhu yang sesuai
Hasil : makanan yang disajikan
menarik
17.25
 Memberikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Hasil : makanan mengandung
tinggi serat
17.30  Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Hasil : makanan mengandung
tinggi kalori dan tinggi protein
17.35  Memberikan suplemen makanan,
jika perlu
Hasil : pasien mendapat vitamin
penambah nafsu makan
17.40
 Menganjurkan posisi duduk, jika
mampu
Hasil : pasien duduk saat makan

17.45  Mengajarkan diet yang


diprogramkan
Hasil : nutrisi pasien sesaui diet
17.50 yang ditentukan
 Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetic) jika
perlu
Hasil : Inf. KAEN 3B 1000 cc/24
17.55 jam (IV), Inj. Meixam 250 mg
(IV), Inj. Santagesik 125 mg (IV)
 Berkolaborasi dengan ahli gizi
k untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Hasil : pasien mendapat diet
TETP 1350, berupa energy 1350
dan protein 50 dalam bentuk
makanan nasi tim
Defisit Nutrisi b.d 08 10.00  Mengidentifikasi status nutrisi
faktor psikologis Februari Hasil : status nutrisi pasien buruk
keengganan untuk 2023 10.05  Memonitor asupan makanan
makan (D.0019) Hasil : pasien hanya makan 2-3
sendok
10.10
 Memberikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Hasil : makanan mengandung
tinggi serat
10.15
 Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Hasil : makanan mengandung
tinggi kalori dan tinggi protein
nasi tim dan susu yang di berikan
10.20 oleh farmasi
 Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Hasil : nutrisi pasien sesuai diet
10.25
yang ditentukan
 Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetic) jika
perlu
Hasil : Inf. KAEN 3B 1000 cc/24
jam (IV), Inj. Meixam 250 mg
10.30 (IV), Inj. Santagesik 125 mg (IV)
 Berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
10.35
Hasil : pasien mendapat diet
TETP 1350, berupa energy 1350
dan protein 50 dalam bentuk
makanan biasa
Defisit Nutrisi b.d 09 16.00  Mengidentifikasi status nutrisi
faktor psikologis Februari Hasil : status nutrisi pasien kurang
keengganan untuk 2023 16.05 optimal BB anak tidak sesuai
makan (D.0019) dengan BB normal anak seusianya
 Memonitor asupan makanan
Hasil : pasien sudah makan
16.10
setengah porsi + susuk dari
farmasi 2 kotak/hari
 Memberikan makanan tinggi
16.15
kalori dan tinggi protein
Hasil : makanan mengandung
tinggi kalori dan tinggi protein
16.20  Memberikan suplemen makanan,
jika perlu
Hasil : pasien mendapat vitamin
penambah nafsu makan
 Menganjurkan posisi duduk, jika
16.25
mampu
Hasil : pasien duduk saat makan
 Mengajarkan diet yang
diprogramkan
16.30 Hasil : nutrisi pasien sesaui diet
yang ditentukan
 Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
16.35
Pereda nyeri, antiemetic) jika
perlu
Hasil : Inf. KAEN 3B 1000 cc/24
16.40
jam (IV), Inj. Meixam 250 mg
(IV), Inj. Santagesik 125 mg (IV)
 Berkolaborasi dengan ahli gizi
16.45 untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
Hasil : pasien mendapat diet
TETP 1350, berupa energy 1350
dan protein 50 dalam bentuk
makanan biasa
16.50

5. EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa Tanggal Jam Evaluasi TTD


Defisit Nutrisi b.d 07 20.00 S : keluarga pasien mengatakan
faktor psikologis Februari pasien masih belum habis porsi
keengganan untuk 2023 makannya
makan (D.0019) O:
k/u lemah
kesadaran Compos mentis
GCS 4-5-6
Nafsu makan menurun
Porsi yang dihabiskan 2-3 sendok
Mual (+) muntah 2x sehari
A : defisit Nutrisi
P : masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
- identifikasi status nutrisi
- monitor asupan makanan
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
- kolaborasi pemberian medikasi

Defisit Nutrisi b.d 08 13.00 S : keluarga pasien mengatakan


faktor psikologis Februari pasien masih belum habis porsi
keengganan untuk 2023 makannya
makan (D.0019) O:
k/u lemah
kesadaran Compos mentis
GCS 4-5-6
Nafsu makan membaik
Porsi yang dihabiskan 4-5 sendok
Mual(+) muntah 1x sehari
A : defisit Nutrisi
P : masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
- identifikasi status nutrisi
- monitor asupan makanan
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
- kolaborasi pemberian medikasi
Defisit Nutrisi b.d 09 20.00 S : keluarga pasien mengatakan
faktor psikologis Februari pasien masih belum habis porsi
keengganan untuk 2023 makannya
makan (D.0019) O:
k/u lemah
kesadaran Compos mentis
GCS 4-5-6
Nafsu mulai membaik makan habis
setengah porsi mual(+) muntah 1x
sehari
A : defisit Nutrisi
P : masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
- identifikasi status nutrisi
- monitor asupan makanan
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
- kolaborasi pemberian medikasi
HASIL LABORATORIUM

Jenis Nilai 27-01- 30-01- 03-02- 06-02- 08-02-


Pemeriksaan Normal 2023 2023 2023 2023 2023
HCT 37-52 % 29.5 30.5 - 21.6 22.2
HGB 12-18 g/dL 9.5 9.8 - 7.4 7.5
PCT 0.150- 0.4 0.4 - 0.5 0.3
0.400 %
PLT 150-450 537 445 - 578 365
10^3/uL
RBC 4.2-6.1 4.2 4.1 - 2.9 2.7
10^6/uL
WBC 4.8-10.8 7.36 6.46 - 7.16 5.17
10^3/uL
Chlorida 98-107 89 94 - 93 96
mmol/L
Kalium 3.6-5 4.3 4.4 - 4.6 4.2
mmol/L
Natrium 137-145 127 133 - 129 135
mmol/L
Albumin 3.97-4.94 3.4 - 2.9 - -
g/dL
Bilirubin <0.3 - - 5.69 - 7.91
Direk mg/dL
SGOT <40 U/L 249 121 153 - 196
SGPT <41 U/L 156 106 118 - 230

Anda mungkin juga menyukai