Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. K DENGAN DIARE


DI RUANG ASTER RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh :
Makhrufi M.A.S. Ardianto, S.Kep. NIM 222311101109
Getha Maharani Rubiansyah, S.Kep. NIM 222311101117
Lisa Citra Wildani, S.Kep. NIM 222311101120
Achmad Sholehuddin S.Kep. NIM 222311101121
Nabila Alfionita, S.Kep. NIM 222311101126
Reni Hesti Kurniasari, S,Kep. NIM 222311101155
Puspaning Pramudita Hariono, S.Kep. NIM 222311101160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2023
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Aster
Tgl/jam MRS : 3 Mei 2023/12.50 WIB
Dx.Medis : Diare Cair Akut + Dehidrasi Ringan Sedang
+ Prolonged fever
No. Register : 361xxx
Tgl/Jam Pengkajian : 4 Mei 2023/07.00 WIB

A. IDENTITAS KLIEN

1. Nama
Nama panggilan : An.K
Umur/Tgl Lahir : 6 bulan/22-10-2022
JenisKelamin :Laki-Laki
2. Identitas orang tua

Nama Ayah : Tn. A Nama Ibu : Ny. S


Umur : 22 tahun Umur : 21 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Madura Suku : Madura
Bahasa : Indonesia Bahasa : Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT
Penghasilan : Tidak pasti Penghasilan :-
Alamat : Patrang, Jember Alamat : Patrang, Jember

B. KELUHAN UTAMA
Demam dan diare

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


±2 minggu SMRS, ibu pasien mengatakan anaknya mengalami demam dan
batuk, hanya diberikan plester penurun panas. 2 hari SMRS, ibu pasien
mengatakan anaknya BAB cair ampas lebih dari 5 kali dalam sehari, pasien
kemudian diberikan obat Zinc syrup sebanyak 1 sendok (5 ml) dalam sehari.
Karena tidak kunjung sembuh, pasien kemudian dibawa ke Bidan Posyandu
dekat rumah. Bidan menyarankan untuk langsung menuju ke Puskesmas
Banjarsengon. Setelah sampai di Puskesmas Banjarsengon, pasien langsung
dirujuk ke RSD dr. Soebandi. An. K datang ke RSD dr. Soebandi pada
tanggal 3 Mei 2023 pukul 12.50 WIB. Pasien dikatakan BAB cair ampas
sebanyak 5 kali sehari dan tidak berlendir sejak 2 hari SMRS. Pasien juga
mengeluhkan demam dan batuk ± 2 minggu SMRS. Mual dan muntah
disangkal. Hasil pemeriksaan keadaan umum lemah, GCS E4V5M6 compos
mentis, pasien menangis kuat. HR 164 x/menit, RR 40 x/menit, T: 37°C,
SPO2: 99%. S1 dan S2 tunggal, turgor kembali cepat, CRT < 1 detik, akral
hangat. Pasien dipindahkan ke Ruang Aster dan telah dilakukan pengkajian
pada tanggal 4 Mei 2023 pukul 07.00 WIB dengan keluarga mengatakan
pasien masih diare, lemah, GCS compos mentis, memangis kuat, nadi 148
x/menit, RR 52 x/menit, Spo2 99 %, suhu 38,1 C. Pasien mendapatkan terapi
infus asering, injeksi sanmol 90 ml, injeksi cefotaxim 3x150 mg, p/o lbio
1x1, zinc 1x5 mg, nebul ventolin + 2 cc Nacl tiap 8 jam.
Upaya yang telah dilakukan
Pada saat perawatan di rumah, ibu pasien memberikan plester penurun
demam untuk meredakan panas dan obat Zinc syrup yang didapat dari adik
dari ibu usia 1 tahun yang juga menderita penyakit diare 3 hari yang lalu.
Terapi yang diberikan
Pada saat di IGD pasien mendapatkan rehidrasi RL 200 cc dan dilanjutkan
terapi Infus D5 ¼ NS 600 cc per 24 jam serta pemberian injeksi paracetamol
100 mg. Instruksi lanjutan infus pasien diganti Asering 600 cc/24 jam.
Pasien mendapatkan injeksi sanmol 90 mg, injeksi cefotaxim 3 x 150 mg, L-
Bio 1 x 1 sach, Zinc 1 x 5 ml, dan terapi inhalasi Ventolin 1 resp + Nacl tiap
8 jam.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUU
1. Penyakit yang pernah di derita
Keluarga mengatakan bahwa pasien belum pernah menderita penyakit
hingga dibawa ke rumah sakit sebelumnya. Ibu pasien mengatakan
anaknya pernah mengalami demam, namun biasanya sembuh dalam 2-3
hari setelah perawatan di rumah.
2. Riwayat operasi
Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat operasi
3. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak terdapat riwayat alergi pada pasien
4. Riwayat imunisasi
Keluarga pasien mengatakan imunisasi anaknya lengkap seperti HB0,
polio 1,2,3, BCG, DTP 1,2,3, HIB,PCV, Rotavirus, influenza,
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien adalah anak pertama
(G1P0A0). Ibu pasien biasanya rutin memeriksakan kehamilan di
posyandu atau puskesmas, Ibu pasien mengatakan bahwa selama hamil
tidak pernah mengonsumsi vitamin atau tablet tambah darah yang
diberikan pada saat posyandu rutin dikarenakan merasakan mual saat
pertama kali minum tablet tersebut. Makan dan minum ibu baik.
2. Intra Natal
Ibu pasien mengatakan pasien lahir spontan secara normal dengan
penolong bidan di RS Citra Husada atas dasar rujukan akibat ibu
mengalami anemia dengan kadar Hemoglobin 8 g/dL. Pasien lahir
dengan jenis kelamin laki-laki pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 tanpa
kelainan bawaan.
3. Post Natal (0-7 hari)
Pasien lahir dengan berat badan 2.900 gram, dan panjang badan 46 cm.
Tidak ada kelainan. Pasien langsung diberikan ASI sejak lahir.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga pasien mengatakan pasien tinggal 1 rumah dengan keluarga dari
pihak ibu. Adik dari ibu pasien memiliki riwayat sakit diare 3 hari sebelum
pasien diare.

GENOGRAM

Keterangan:
: Laki-laki : Px

: Meninggal
: Perempuan : Menikah

: Tinggal Serumah : Anak kandung

G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


Perkembangan
1. Adaptasi Sosial
Ibu mengatakan ketika di rumah, An K bisanya bermain dengan omnya
yang masih berusia 1 tahun (adik bungsu dari ibu), dan termasuk anak
yang ceria dan aktif.
2. Motorik Kasar
Ibu mengatakan anaknya aktif bermain, pasien dapat tengkurap,
berguling, membolak-balikkan badan, dan sedang belajar untuk
menegakkan kepala saat duduk.
3. Motorik Halus
Ibu mengatakan pasien dapat memegang dan meraih mainan atau benda-
benda disekitar, serta telah dapat memindahkan benda atau mainan di
tangan
4. Bahasa
Ibu mengatakan klien mampu merespon dengan baik ketika diajak
berbicara.
H. KEADAAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA
PENYAKIT
Ibu mengatakan pasien baisanya bermain di dekat rumahnya seperti halaman
rumahnya atau halaman tetangga rumahnya. Keluarga mengatakan bahwa
ayah dan kakek pasien seorang perokok aktif
I. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan
Ibu pasien mengatakan jika pasien sakit akan dirawat sendiri terlebih
dahulu, namun jika kondisi pasien tidak segera membaik akan
diperiksakan ke bidan atau rumah sakit terdekat.
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Antropometri
BB : 6 kg
PB : 66 cm
Umur : 6 bulan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2
tahun 2000 tentang Antropometri Anak
1. Berat Badan menurut Umur (BB/U) anak usia 0-60 bulan
Nilai BB/U =
= = - 1,69 SD (Gizi baik)
2. Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U) atau (TB/U)
anak usia 0-60 bulan
Nilai PB/U =
= = - 0,76 SD (Panjang badan normal)

3. Berat Badan per Panjang Badan (BB/PB) anak usia 0-60 bulan
Nilai BB/PB =
= = - 0,3 ( Normal)
4. IMT menurut Umur anak usia 0-60 bulan
Nilai IMT/U =
= = - 0,95 (Nilai IMT Normal)

Biomedical Sign
Komponen Hasil Nilai Interpretasi
Pemeriksaan Normal
Hemoglobin 9,1 11,5-13,5 Rendah
Lekosit 14,4 6,0-17,5 Normal
Hematokrit 26,6 33,0-39,0 Rendah
Trombosit 503 150-450 Tinggi
Kalium 3,45 3,5-5,0 Rendah

Clinical Sign
Komponen Hasil Pemeriksaan
Keadaaan umum Cukup
Rambut Hitam tipis dan tidak rontok
Konjungtiva Anemis
Sklera Putih
Mukosa bibir Lembab

Diet Pattern
Jenisintake Kondisi Sebelumsakit Saatsakit
Makanan Selera makan Ibu mengatakan Ibu mengatakan
pasien makan bubur pasien makan
SUN dan selalu bubur SUN dan
habis selalu habis

Frekuensi 3 kali/hari1porsi 3 kali/hari 1


Penuh porsi
Cairan Jenis ASI + PASI ASI + PASI susu
Bebelac formula khusus
BBLC

Frekuensi Sering 4 x 60 cc

Infus - Asering 600 cc/24


jam

3. Pola eliminasi
BAK BAB
Frekuensi Terdapat urine dalam pampers 3 kali
Jumlah Pampers terdapat urine banyak Pampers terdapat feses banyak
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Bau Bau khas urine Bau khas feses
Karakter Jernih Cair
Alatbantu Pampers Pampers
Kemandirian Dibantu keluarga Dibantu keluarga

4. Kabutuhan Cairan anak


Keb. Cairan : 100 cc/kg/bb/hari
: 100 x 6 kg = 600 cc/hari
5. Balance Cairan
Intake
- Infus :
Asering 600 cc/24 jam
- Minum :
Asi/pasi SGM : 4 x 60 = 240 cc
- Obat :
Cefotaxime 3 x 150 mg = 9 cc
Parasetamol 3 x 100 mg = 30 cc
- Wm : 8 cc/BB/hari
: 8 x 6 = 48 cc/hari
- Total Intake : 927 cc/hari
Ouput
- BAB + BAK : 325 cc /24 jam
- Muntah : -
- IWL : 50 cc/bb/hari
: 50 x 6 = 300 cc/hari
- IWL kenaikan suhu = 12% x 300 = 36 cc
- IWL : 300 + 36 = 336 cc/hari
Ket : Setiap kenaikan suhu 1oC diatas 38 oC maka IWL
ditambah 12%
- Total Output : 325 + 336 = 661 cc/hari
Balance Cairan : Intake – Output = 927 – 661 = 266 cc/hari
6. Pola Aktivitas/bermain
Aktivitas harian(Activity Daily Living)
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan/minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan :
0 : Tergantung total
1 : Dibantu petugas, dengan alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Tidak dibantu orang lain, menggunakan alat
4 : Mandiri
Status Oksigenasi
Sianosis : Tidak ada
Cappilary Refill Time : 1 detik
Oksimetri : 99%
Lain-lain : Tidak terpasang terapi oksigen
Fungsi Kardiovaskuler
Nadi : 148 x/menit
Bunyi jantung : S1 dan S2 reguler
Bunyi tambahan : tidak ada bunyi tambahan
Kebersihan diri
Ibu mengatakan selalu menjaga kebersihan anaknya ketika di rumah
sakit, ibu mengatakan anaknya diseka setiap pagi dan sore hari
7. Pola Istirahat
Istirahat dan tidur Sebelum sakit Saat dirumah sakit
Durasi 8-10 jam 10-11 jam
Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
Keadaan bangun tidur Segar Tampak lemah
Lain-lain - -

8. Pola kognitif dan persepsi sensori


Klien mampu merespon dengan baik dan memperhatikan ketika diajak
berbicara
9. Pola konsep diri
Keluarga mengatakan klien termasuk anak yang aktif bermain, saat ini
keluarga berharap klien segera sembuh dan cepat pulang ke rumah
10. Pola hubungan-peran
Pasien adalah anak pertama. Hubungan pasien dan kedua orangtua dan
seluruh keluarga sangat baik. Ibu klien dan keluarga selalu menjaga dan
menemani klien saat dirawat di rumah sakit.
11. Pola seksualitas
Klien berjenis kelamin laki-laki berusia 6 bulan
12. Pola mekanisme koping
Ibu klien mengatakan klien aktif bermain. Jika pasien lapar atau
mengalami sesuatu yang tidak nyaman pasien akan menangis
13. Personaldan nilaikeyakinan
Keluarga An. K beragama Islam

J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Kesehatan Umum
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis E4V5M6
Tanda-tanda Vital
Suhu : 38,1 °C
Nadi : 148 x/menit
RR : 52 x/menit
Berat Badan : 6 kg
Panjang Badan : 66 cm
2. Kepala
I : Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam, persebaran rambut
merata, tidak ada lesi pada kulit kepala, bentuk kepala simetris, tidak ada
benjolan pada kepala
P : Tidak ada nyeri tekan
3. Mata
I : Kedua mata simetris, pupil isokor, anemis, tampak cowong
P : Tidak ada nyeri tekan
4. Telinga
I : Kedua daun telinga simetris, tidak ada kotoran, tidak ada benjolan
P : Tidak ada nyeri tekan
5. Hidung
I : Bentuk simetris, hidung terlihat bersih, tidak ada benjolan
P : Tidak ada nyeri tekan
6. Mulut
I :Mukosa bibir kering, mulut tampak bersih, tidak ada sianosis
7. Leher
I : Tidak ada pembesaran tiroid, tidak terdapat luka dan benjolan
P : Tidak ada nyeri tekan
8. Thoraks/dada
Paru
I : Bentuk dan pergerakan dada normal, pengembangan dada simetris,
tidak ada jejas, RR 52 x/menit tidak terdapat bekas luka/lecet
P : Tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris,
P : Terdengar sonor pada kedua lapang paru
A : Vesikuler, tidak ada suara tambahan pada kedua lapang paru
Jantung
I : Dada simetris, tidak ada lesi dan luka, tidak terlihat ictus cordis
P : Tidak terdapat organomegaly
P : Pekak
A : Bunyi S1 dan S2 tunggal
Payudara dan ketiak
I : Aerola 1-2 mm, Puting seperti titik, tidak ada tonjolan, tidak ada lesi,
dan luka
P : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
9. Abdomen
I : Tidak ada lesi dan kemerahan,
A : Bising usus (+) 30x/menit
P : Timpani pada seluruh regio abdomen
P : Tidak ada pembesaran abdomen, tidak terdapat nyeri tekan
10. Ekstremitas
Atas
I : Terpasang infus di tangan kiri, jumlah jari lengkap, tidak ada luka
P : Akral hangat, CRT 1 detik, tidak ada benjolan
Bawah
I : Tidak ada deformitas, tidak ada pembengkakan, jumlah jari lengkap,
rentang gerak sendi terbatas
P : Akral hangat, CRT 1 detik
11. Kulit dan Kuku
I : Tidak ada sianosis, kuku dan kulit bersih, warna kulit merata, tampak
kering
P : Akral hangat, turgor kulit normal
12. Genetalia dan Anus
I : Pasien berjenis kelamin laki-laki, tidak terpasang alat bantu elminasai,
BAK dan BAB melalui pampers, anus tampak kemerahan
13. Pemeriksaan Neurologis
Pasien kesadaran composmentis, down syndrome (-)

K. PENGKAJIAN RISIKO JATUH


Pengkajian Faktor Risiko Score Hasil
Pengkajian
Usia < 3 tahun 4 4
3-7 tahun 3
1-13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2 2
Perempuan 1
Diagnosa Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis 3
respiratorik, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, pusing, dsb)
Gangguan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lain 1 1
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan 3 3
dirinya
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor lingkungan Riwayat jatuh/bayi diletakkan di 4
tempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat 3 3
bantu/bayi diletakkan dalam tempat
tidur bayi/perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur 2
Area di luar rumah sakit 1
Respon terhadap: Dalam 24 jam 3
1. Pembedahan Dalam 48 jam 2
/sedasi >48 jam atau tidak menjalani 1 1
/anestesi pembedahan/sedasi/anestesi
2. Penggunaan Penggunaan multiple: sedative, obat 3
medika hypnosis, barbiturate, fenotiazim,
mentosa antidepresan, pencahar,
diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak 1 1
ada medikasi
Total skor 15

Ket :

1. Skor 7-11 : risiko rendah untuk jatuh

2. Skor > 12 : risiko tinggi untuk jatuh

L. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan Laboratorium (3/5/2023)


Komponen Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Hematologi Lengkap
Hemoglobin 9,1 11,5-13,5 g/dl Rendah
Lekosit 14,4 6,0-17,5 x 10^3/uL Normal
Hitung Jenis
Eosinofil 1 0-3% Normal
Basofil 0 0-1% Normal
Stab 0
Segmen 24
Limfosit 69 45-76% Normal
Monosit 6 3-6% Normal
Hematokrit 26,6 33,0-39,0% Rendah
Trombosit 503 150-450 x 10^3/uL Tinggi
Pemeriksaan Gula Darah
Glukosa Darah 92 < 200 mg/dL Normal
sewaktu
Pemeriksaan
Elektrolit
Natrium 136,2 135-155 mmol/L Normal
Kalium 3,45 3,5-5,0 mmol/L Rendah
Klorida 108,3 90-110 mmol/L Normal
2. Pemeriksaan Feses (4/5/23)
Nilai Normal Hasil (Tanggal/Jam)
Jenis
Pemeriksaan Nilai Satuan
(Feses)
Makros
WarnaFeses Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Konsistensi Lembek Cair
Darah Negatif Negatif
Lendir Negatif Positif
Mikros
Eritrosit Feses 0-2 0-2
Lekosit Feses 0-2 2-5
Amoeba Negatif Negatif
Telur Cacing Negatif Negatif
Sisa Makanan Positif Positif
Bakteri Positif Positif
Lain-lain Negatif Negatif

M. TERAPI
Tanggal 3/5/2023:
1. Rehidrasi RL 200 cc (IGD)
2. Infus Asering (25tpm) 600 cc/24 jam
3. Injeksi Cefotaxime 3 x 150 mg
4. Injeksi Parasetamol 3 x 100 mg
5. L-Bio 1x1 sachet
6. Zinx 1 x 5 ml
7. Nebul Ventolin 1 resp tiap 8 jam
Tanggal 4/5/2023:
1. Infus Asering (25tpm) 600 cc/24 jam
2. Injeksi Cefotaxime 3 x 150 mg
3. Injeksi Parasetamol 3 x 100 mg
4. L-Bio 1x1 sachet
5. Zinx 1 x 5 ml
6. Nebul Ventolin 1 resp tiap 8 jam

ANALISA DATA
Tanggal NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
04/05/202 1. DS: Infeksi bakteri Diare(D.0020)
3 - Keluarga mengatakan klien /virus
BAB An. K encer dan disertai
ampas Saluran Cerna
DO:
- Bising usus meningkat ( ± 32 Absorbsi terganggu
x/mnt)
- Perut kembung Volume usus meningkat

Peningkatan Frekuensi
BAB

Diare
04/05/202 2 DS : Bakteri, virus, jamur, Hipertermia
3 Ibu pasien mengatakan sejak 2 protozoa (D.0130)
minggu yang lalu anaknya
mengalami demam yang naik turun. Masuk ke dalam alveoli
DO :
1. Suhu 38,1 °C Aktifitasselimun
2. Akral hangat
3. Nadi: 148 x/mnt Vasodilatasiotot
vascular paru

Penyebaraninfeksi ke
jaringansekitar

Respon inflamasi
Hipertermia
04/05/202 3 DS : Micobacterium Resiko
3 1. Keluarga klien mengatakan Hipovolemia
bahwa An. K terkadang muntah Gangguan pada (D.0034)
dan demam sejak 3 hari yang SaluranPencernaan
lalu (usus)
2. Keluarga klien mengatakan
bahwa An. K hampir setiap hari Eksresi enzim mucinase
BAB lebih dari lima kali dalam merusak lapisan lender
sehari dengan konsistensi cair pada usus
DO :
1. Keadaan umum pasien Peningkatan sekresi
tampaklemah cairan usus
2. Konjungtiva pucat
3. Perut kembung Absorbsi terganggu
4. Tedapat bercak putih pada lidah
5. Turgor kulit menurun Volume usus meningkat
6. CRT < 1 detik
7. Mata tampak cowong Peningkatan proses
BAB

Resiko Hipovolemia
04/05/202 Faktor Risiko : Bakteri, virus, jamur,
3 Ketidakuatan pertahanan tubuh protozoa Risiko Infeksi
sekunder : penurunan hemoglobin (D.0142)
Sistem Imun Tubuh
DS : - Yang Belum Matang
DO :
1. Hb : 9,1 g/dL Penurunan Daya Tahan
2. Trombosit : 503 ^3/uL Tubuh
3. Leukosit:14,4 10^3/uL
4. Pasien terpasang infus Tindakan Invasive
5. Pasien diare
6. Pasien BAB melalui via Port de entry masuknya
pampers kuman

Risiko Infeksi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal No.DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
Muncul
04/05/2023 1 Diare (D.0020) b.d Gangguan Absorbs Ŝ
Saluran Cerna d.d Bising usus meningkat,
Perut kembung, Defekasi lebih dari lima
kali dalam sehari
04/05/2023 2 Hipertermia (D.0130) b.d febris d.d suhu Ŝ
meningkat, nadi meningkat, akral hangat
04/05/2023 3 Resiko Hipovolemia (D.0034)b.d Ŝ
kehilangan cairan berlebih d.d keadaan
lemah, mual, konjungtiva pucat, perut
kembung, bercak putih pada lidah, turgor
kulit menurun, CRT < 1 detik dan mata
tampak cowong
04/05/2023 4 Risiko Infeksi (D.0142) b.d prosedur Ŝ
invasif d.d terpasang infus, dan
menggunakan pampers
Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan (SDKI) Tujuan dan Kriteria
Intervensi Keperawatan (SDKI)
Hasil (SLKI)
1 Diare(D.0020)b.dGangguan Absorbs Saluran Cerna d.d Tujuan: Manajemen Diare (I.030101)
Bising usus meningkat, Perut kembung, Defekasi lebih
Setelah dilakukan Observasi
dari tiga kali (5x/hari)
intervensi keperawatan
1. Identifikasi penyebab diare
selama 3 x 24 jam
diharapkan eliminasi fekal 2. Identifikasi riwayat
membaik, dengan kriteria pemberian makanan
hasil:
3. Monitor warna, volume,
1. Konsistensi feses frekuensi, dan konsistensi
tidak padat dan tinja
tidak lunak
4. Monitor jumlah
2. Frekuensi defekasi pengeluaran diare
< 3x/hari
Terpaeutik
3. Peristaltik usus 5 – 5. Ambil sampel FL untuk
30x/menit pemeriksaan feses lengkap
dan elektrolit
4. Warna BAB
kuning cerah Edukasi
sedikit kehijauan
6. Anjurkan pemberian ASI

7. Anjurkan pemberian susu


bebas laktosa

8. Kolaborasi pemberian L-
Bio 1 x 1sachet

9. Kolaborasi pemberian Zinx


1 x 5ml

2 Hipertermia(D.0130)b.d febrisd.dsuhumeningkat, Tujuan: Manajemen Hipertermia (I.15506)


nadimeningkat, akral hangat(D.0130)
Setelah dilakukan Observasi
intervensi keperawatan
1. Monitor suhu tubuh
selama 3 x 24 jam
diharapkan termoregulasi 2. Monitor hasil pemeriksaan
membaik, dengan kriteria laboratorium elektrolit yaitu
hasil: natrium, kalium, klorida
agar berada di nilai normal
1. Kulit merah
menurun 3. Monitor keluaran urine

2. Suhu tubuh 4. Monitor komplikasi akbiat


membaik berada hipertemia
pada rentah suhu
Edukasi
36.5oC – 37. 5oC
5. Anjurkan melonggarkan
3. HR berada pada
pakaian
rentan 120 –
160x/menit 6. Anjurkan kompres dingin

Kolaborasi

7. Kolaborasi pemberian
paracetamol 3 x 100mg

3 Resiko Hipovolemia (D.0034)b.d kehilangan cairan Tujuan: Manajemen Hipovolemia


berlebih d.d keadaan lemah, mual, konjungtiva pucat,
Setelah dilakukan
perut kembung, dan bercak putih pada lidah intervensi keperawatan (I.03116)
selama 3 x 24 jam
Observasi
diharapkan keseimbangan
cairan meningkat, dengan 1. Periksa tanda dan gejala
kriteria hasil: hipovolemia (mata cowong,
bibir kering, turgor kulit
1. Asupan cairan
menurun)
sesuai dengan
kebutuhan tubuh 2. Monitor intake dan output
cairan
2. Membran mukosa
membaik Terapeutik

3. Dehidrasi 3. Pemberian kebutuhan


menurun cairan 600cc/ 24jam

4. Turgor kulit 4. Minum 4x 60 cc


membaik
5. Anjurkan permberian
nutrisi MPASI
Kolaborasi

6. Kolaborasikan pemberian
ciaran asering 600cc/ 24jam
dengan rute IV

4. Risiko Infeksi d.d ketidakadekuatan pertabahan tubuh Tujuan : Penvegahan Infeksi (I.14539)
sekunder : penurunan hemoglobin Setelah dilakukan asuhan Observasi :
keperawatan 3 x24 jam 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
diharapkan Tingkat lokal dan sistemik
risiko infeksi (L.14137) 2. Observasi suhu tubuh
menurun dengan kriteria 3. Monitor hasil pemeriksaan
hasil: laboratorium
1. Kestabilan suhu tubuh Terapiutik
pada rentang normal 4. Melakukan hand hygine 5
(36,5-37,5 C) moment
2. Kebersihan tangan 5. Ganti popok anak jika basah
terjaga 6. Mencuci bersih tempat susu
3. Kebersihan pada anak
7. Menjaga kebersihan lingkungan
terjaga
4. Pasien tidak bayi
menggunakan alat Kolaborasi
invasive seperti IV line 8. Kolaborasikan pemberian
antibiotic cefotaxime 3x150
mg
Implementasi Keperawatan

Tanggal No.dx Jam Tindakan TTD

04 Mei 4 07.00 1. Mencuci tangan 6 langkah Kelompok A3


2023 menggunakan air mengalir
dan sabun

2. Mengidentifikasi penyebab
1 07.00 diare

Respon: ibu mengatakan


anaknya sering main bersama
tetangga dnan bermain
dengan saudaranya yang
menagalamo diare
KELOMPOK
3. mengidentifikasi riwayat A3
1 07.10
pemberian makanan

respon : ibu mengatakan


tindak ada riwayat pemberian
makanan yang menyebabkan
BAB

4. Mengidentifiakasi gejala
KELOMPOK
1 07.12 invaginasi (mis. Tangisan
A3
keras, kepucatan pada bayi)

Respon : tidak ada gejala


invaginasi
1 07.15
5. Memonitor warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi
tinja

Respon: ibu mengatakan jika


pagi ini BAB 2 kali,
berwarna kuning dan cair
1,4 07.17
6. Memonitor jumlah
pengeluaran output

Respon : mengganti dan


menimbang pampers BAK
BAB 64 cc
4
7. Monitor tanda dan gejala
infeksi

Respon : tidak ada lecet dan


kemerahan pada anus

8. Memonitor suhu tubuh


2,4 07.20
Respon: Suhu 38.1 derajat
celcius
1
9. Memonitor elektrolit

Respon : natrium 136


mmol/l, kalium 3.43 mmol/l,
klorida 108.34 mmol/l

10. Memonitor komplikasi akibat


2 07.25
hipertemia

Respon : tidak ada kompilasi


hipertermi

11. Mengambil sampel darah


1 08.40 untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit

Respon: bayi menangis

12. Kolaborasi pemberian


2 08.55
antipiretik paracetamol
100mg

3 09.10 13. Kolaborasi pemberian


cefotaxim 150 mg IV

Respon :Pasien menangis

09.15 14. Melonggarkan pakaian


2
pasien

15. Melakukan kompres hangat


09.18
2,4
Respon: Suhu tubuh 37,3
derajat celcius

3 09.20 16. Memeriksa tanda dan gejala


hipovolemia

Respon: tidak ada tanda dan


gejala hypovolemia
pemeriksaan : N : 143 x/mnt,
nadi teraba, turgor kulit
cukup, mukosa bibir
lembab,CRT <1 dtk

1,2,3 09.30 17. Memonitor intake dan output


cairan

Respon : Intake yang masuk


adalah asi, pasi 60 cc, dan c
airan infus 600 cc.hari. Untu
k output adalah BAB dan B
AK 320 cc/hari
18. Memberikan asupan oral
Respon : An. K nampak
1,2,4 11.30
meminum asi dan memakan
bubur bayi yang diberikan
19. Berkolaborasi pemberian
1,3 13.00
cairan asering 600 cc IV

Respon : An. K diberikan


cairan infus berupa asering
25 tpm (600cc/24jam)
20. Kolaborasi pemberian L-bio
2 13.05 saset
Respon : dicampurkan dalam
60 cc susu
21. Monitor suhu tubuh

Respon : suhu tubuh 38,3


derajat celcius

22. Kolaborasi pemberian zink


syrup 5 ml

Respon: bayi mampu minum

23. Kolaborasi pemberian


paracetamol 100 cc IV (10cc)
dan cefotaxime 150 mg IV
(5cc)

24. Melakukan kompres hangat


(EBN) untuk menurunkan
demam

Respon : ibu mengompres


anak menggunakan handuk
dan air dingin

25. Memonitor suhu tubuh

Suhu tubuh 37,5 derajat


celcius

2,4 26. Memonitor pengeluaran,


frekuensi, konsisitensi tinja

Respon: ibu mengatakan hari


ini BAB 3 kali, cair bewarna
kuning, ampas

27. Memonitor output

1 15.00 Respon: total timbang


pampers 230 cc dan
mengganti pampers
1,4 15.10
28. Monitor tanda-tanda vital

Respon: suhu 37,2, nadi


140x/menit, RR 40x/menit,
tidak terpasang oksigen
2 15.30
29. Kolaborasi injeksi IV
paracetamol 100mg (10cc)

30. Kolaborasi pemberian


cefotaxi, 150mg
2 18.00 Respom : bayi menangis

5 MEI 4 07.00 1. Mencuci tangan 6 langkah KELOMPOK


2023 menggunakan sabun dan air A3
mengalir
1 07.05
2. Memonitor warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi
tinja

Respon: ibu mengatakan jika


pagi ini BAB 1 kali,
berwarna kuning dan cair.
Timbang pamper 58 cc

3. Memonitor jumlah
1 07.20
pengeluaran diare

Respon : BAB 1 kali,


timbang pamper 58 cc

2,4 07.35 4. Memonitor suhu tubuh

Suhu 37.5 derajat celcius


derajat celcius

5. Memonitor elektrolit
1,3 07.40
Respon : natrium 136
mmol/l, kalium 3.43 mmol/l,

6. Memonitor komplikasi akbiat


2 hipertemia

Respon : tidak ada kompilasi


hipertermi
7. Mengambil sampel fases
untuk dilihat
1 07.50
Respon: fases diwadah posy,
hasil negatih amoeba, cacing
tanah dll

2 08.15 8. Memonitor suhu tubuh

Respon: Suhu tubuh 37,7


derajat celcius

9. Kolaborasi pemberian
2 08.25
antipiretik paracetamol
100mg IV

2 08.30 10. Kolaborasi pemberian


cefotaxim 150 mg

Respon :Pasien menangis

11. Melonggarkan pakaian


2 08.40
pasien
2 08.50
12. Melakukan kompres hangat
(ebn)

Respon : Suhu tubuh 36.3


derajat celcius

13. Kolaborasi pemberian L-bio


1 13.00
satu saschet

Respon : bayi minum susu 60


cc dicampur L-bio

14. Kolaborasi pemberian zink


1 14.00 syrup 5 cml

Respon : bayi mampu


mengkomsumsi zoink syrup

15. Monitor tanda-tanda vital


1,2, 3, 14.20
4 Respon: suhu 36,2, nadi
137x/menit, RR 48x/menit,
tidak terpasang oksigen

15.30 16. Memonitor pengeluaran,


1 frekuensi, konsisitensi tinja

Respon : Ibu mengetakan hari


ini BAB 1 kali cair, warna
kuning, berampas, ditimbang
62 cc

17. Berkolaborasi pemberian


15.40
cairan IV
1,3 Respon : An. K diberikan
cairan infus berupa a sering
600 cc/hari
18. berkolaborasi pemberian
15.45 paracetamol 100mg (10cc) IV
2
19. berkolaborasi pemberian
cefotaxi, 150mg IV

Respom : bayi menangis

20. Melakukan kompres hangat


17.00
menurunkan demam (EBN)
2
dengan suhu 37,8 derajat
celcius
Respon: ibu mengkompres
dengan handuk dan air dingin

21. Memonitor intake dan output


17.15
cairan
1,3
Respon : Intake yang masuk
adalah asi 4x 60cc , dan cair
an infus. Untuk output adalah
BAB dan BAK ganti pemper
s sebanyak 2x total timbang
210 cc
18.00
22. Memberikan asupan oral
1,3
Respon : An. K nampak
meminum asi, suus formula
dan memakan bubur sun bayi
19.00
23. Memonitor tanda-tanda vital
1,2,4
Respon : RR 38x.menit, nadi
144x/menit, suhu 36,4 derajat
post compres dingin, akral
hangat
19.10 24. Memonitor pengeluaran
1 BAB
Respon: ibu mengatakan an
K hari ini BAB 1 kali namun
masih cair berwarna kuning
dan berampas

6 Mei 4 07.00 1. Mencuci tangan 6 langkah Kelompok A3


2023 menggunakan sabun dan air
mengalir

2. Memonitor warna, volume,


1 07.10 frekuensi, dan konsistensi
tinja

Respon: ibu mengatakan jika


pagi ini belum BAB mulai
dari kemarin siang (terakhir
BAB kemarin jam 13.00)
Memonitor jumlah
pengeluaran diare

3. Memonitor suhu tubuh

2,4 07.15 Suhu 37.5 derajat celcius


derajat celcius

4. Memberikan asupan oral

Respon: anak nampak makan


1,3 07.20
bubur sun dan ASI.

5. Memonitor elektrolit
3 07.50
Respon : elektrolit normal

6. Memonitor suhu tubuh

Respon: Suhu tubuh 36,3


2,4 08.00 derajat celcius

7. Kolaborasi pemberian
antipiretik paracetamol
2 08.15
100mg IV

8. Kolaborasi pemberian
4 cefotaxim 150 mg IV
Respon :Pasien menangis

9. Kolaborasi pemberian L-bio


satu saschet
1 11.12
Respon : bayi minum susu 60
cc dicampur L-bio

10. Kolaborasi pemberian zink


1 13.00 syrup 5 ml

Respon : bayi mampu


mengkomsumsi zink syrup

11. Monitor tanda-tanda vital


1,2,4
Respon: suhu 36 derajat
14.00
celcius, nadi 132x/menit, RR
44x/menit, tidak terpasang
oksigen

12. Memonitor pengeluaran,


1 15.20
frekuensi, konsisitensi tinja

Respon : Ibu mengetakan hari


ini BAB 1 kali cair, warna
kuning, berampas, ditimbang
50 cc
1,3 15.30
13. Berkolaborasi pemberian
cairan IV
Respon : An. K diberikan
cairan infus berupa a sering
600 cc/hari
2 14. berkolaborasi pemberian
paracetamol 100mg (10cc) IV
15. berkolaborasi pemberian
cefotaxim, 150mg IV

Respom : bayi menangis

16. Melakukan kompres hangat


menurunkan demam (EBN)
4 18.00 dengan suhu 38 derajat
celcius

Respon: ibu mengkompres


dengan handuk dan air dingin

17. Memonitor intake dan output


cairan

1,3 22.00 Respon : Intake yang masuk


adalah asi 4x 60cc , dan cair
an infus 600 cc. Untuk output
adalah BAB dan BAK ganti
pempers sebanyak 1x total ti
mbang 147 cc

18. Memonitor tanda-tanda vital


1,2,4 Respon : RR 36x.menit, nadi
132x/menit, suhu 36,5 derajat
post compres dingin, akral
hangat

Evaluasi

DIAGNOSA TANGGA/JAM EVALUASI TTD DAN


NAMA
TERANG
Diare Kamis, 04 Mei S: Kelompok
2023 - Keluarga A3
Pukul 19.00 mengatakan klien
BAB An. K encer
dan disertai ampas 2
kali sehari
O:
- Bising usus menurun
( ± 28 x/mnt)
- Pasien tampak lemah
A: masalah diare teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
manajemen diare
Hipertermi Kamis, 04 Mei S: Kelompok
2023 - Ibu pasien mengatakan a3
Pukul 19.10 demam masih naik
turun
O:
- Suhu 37,6 post
pemberian paracetmol
dan compres dengan
bawang merah (EBN
- Akral hangat
- Nadi 140x/menit
A; masalah keperawatan
hipertermia teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
manajemen hipertermi
Risiko Kamis, 04 Mei S: Kelompok
- Keluarga pasien a3
Hipovolemia
2023 mengatakan bahwa
Pukul 19.20 lebih berhati-hati
ketika memindahkan
atau mengganti posisi
An. K
O:
- Pemeriksaan : N : 183 x
/mnt, nadi teraba, turgo
r kulit cukup, mukosa b
ibir lembab,CRT <1 dtk
- Intake yang masuk adal
ah asi, pasi, dan cairan
infus. Untuk output ada
lah BAB dan BAK gant
i pempers sebanyak 3x
1. An. K nampak
meminum asi dan
memakan bubur bayi
yang diberikan
2. An. K diberikan cairan
infus berupa
 Asering 600 cc/hari
 Paracetamol 90mg
 Cefotaxime 3 x 150
mg
A: Masalah hipovolemi
belum teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
Diare Jumat, 5 mei S: Kelompom
- Keluarga
2023 mengatakan klien a3
Pukul 20.00 BAB An. K encer
dan disertai ampas 1
kali sehari
O:
- Bising usus menurun
( ± 16 x/mnt)
- Pasien tampak lemah
- Pasien sudaj tidak
rewel
A: masalah diare teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
manajemen diare
Hipertermia Kamis, 4 mei S: Kelompok
2023 Ibu pasien mengatakan a3
Pukul 06.30 demam masih naik turun
O:
- Suhu 37,1 post
pemberian paracetmol
100mg dan compres
dengan bawang merah
(EBN)
- Akral hangat
- Nadi 137x/menit
- RR 48x.menit
A; masalah keperawatan
hipertermia teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
manajemen hipertermi
Risiko Jumat, 05 Mei S: Kelompom
Hipovolemia 2023 - Keluarga mengatakan a3
bahwa kondisi An. K
Pukul 16.30
sudah jarang diare
O:
- Intake : asi, pasi dan ca
iran infus sedangkan ou
tput : BAB dan BAK ga
nti pempers sebanyak 2
x
- Meminum asi dan
memakan bubur bayi
yang diberikan
- Cairan infus berupa
 Asering 600
cc/hari
 Paracetamol
90mg
 Cefotaxime 3 x
150 mg

A: Masalah hipovolemi
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Diare Jumat, 6 mei S: Kelompok
2023 - Keluarga a3
Pukul 20.00 mengatakan klien
BAB An. K encer
dan disertai ampas 1
kali sehari namun
hanya sedikit
O:
- Bising usus menurun
( ± 18 x/mnt)
- Pasien tampak lemah
- Pasien sudaj tidak
rewel
A: masalah diare teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
manajemen diare
hipertermi Jumat, 06 meri S: Kelompok
a3
2023 Ibu pasien mengatakan
Pukul 20.10 sudah tidak demam
O:
- Suhu 36,3 post
pemberian paracetmol
100mg
- Akral hangat
- Nadi 130x/menit
- RR 42x.menit
A; masalah keperawatan
hipertermia teratasi
P: hentikan intervensi
manajemen hipertermia
Risiko Sabtu, 06 Mei S: Kelompok
- Pasien mengatakan bah a3
Hipovolemia 2023
Pukul 16.30 wa kondisi An. K lebih
baik dari sebelumnya
O:
- Intake yang masuk adala
h asi, pasi, dan cairan in
fus. Untuk output adalah
BAB dan BAK ganti pe
mpers sebanyak 1x
- An. K nampak
meminum asi dan
memakan bubur bayi
yang diberikan
- An. K diberikan cairan
infus berupa
 Asering 600 cc/hari
 Paracetamol 90mg
 Cefotaxime 3 x 150
mg

A: Masalah hipovolemi
teratasi

P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai