M DI
RUANG ANAK RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Sylvi Wulandarii, S. Kep
11194692110124
FAKULTAS KESEHATAN
BANJAMASIN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
a. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DATA
Nama : An. M Alamat : Jl. Komplek Dalam Sakti
Tempat/Tgl.lahir : Banjarmasin/07,Nov Agama : Islam
Usia : 1 Tahun Suku Bangsa : Banjar/Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-Laki Pendidikan Ayah : SD
Nama Ayah/Ibu : Tn.E/Ny.A Pendidikan Ibu : SD
Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta/IRT
B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami sariawan serta sakit tenggorokan
Pasien dating dengan BAB cair mulai hari sabtu, dating ke IGD kemudian rawat
jalan pasien mulai tadi malam BAB cair kembali, hingga siang pasien ada BAB cair
sebanyak 4-5 kali,
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, didapatkan data An. M klien dalam kondisi
sadar, GCS 456, , anak terlihat lemas, anak tampak gelisah, bising usus
meningkat (35), tampak dalam dekapan ibunya, mukosa bibir tampak kering,
antropometri BB: 15 kg, RR: 32 x/menit, nadi:120x/menit, reguler, suhu: 36,1ºC.
Keterangan :
: Perempuan : Sakit
1
: Laki-laki : Tinggal serumah
: Meninggal
F. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh: Ibu dan Ayah
2. Hubungan dengan anggota keluarga: hubungan keluarga baik
3. Hubungan dengan teman sebaya: baik
4. Pembawaan secara umum: ramah
5. Lingkungan rumah: Asri dan bersih
I. DATA TAMBAHAN
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium: 22 Maret 2022 (13:01:47)
HEMATOLOGI
Antigen : Negatif
Pemberian Imunisasi : Lengkap
no Jenis obat Nama obat Cara Waktu Dosis Efek samping Indikasi/KontraIndikasi
pemberian pemberian
1. Larutan steril Infus RL IV Pagi,siang, 500 cc/24 jam Detak jantung cepat, Digunakan untuk mengganti
(elektrolit) demam, gatal-gatal, cairan plasma isotonik yang
Malam 15 tpm
suara serak, iritasi nyeri hilang
Terapi Farmakologi (Obat-Obatan)
sendi kaku atau
bengkak, kulit
kemerahan, dada
sesak.
2 Elektrolit KAEN3B IV Pagi,siang, 1000 cc/jam Detak jantung cepat, Menyalurkan atau memelihara
demam, gatal-gatal, keseimbangan air & elektrolit
Malam
suara serak, iritasi nyeri pd keadaan dimana asupan
sendi kaku atau makanan per-oral tdk
bengkak, kulit mencukupi atau tdk mungkin.
kemerahan, dada
sesak.
Hiperkalemia, oliguria,
penyakit Addison, luka bakar
berat & azotemia. Kelebihan
Na, sindrom malabsorpsi
glukosa-galaktosa. Cedera
hati yg berat, aritmia jantung.
Kantuk
3. Antibiotik Cefriaxon IV Pagi 2x 500 mg untuk pengobatan sejumlah
Sakit kepala, perut
infeksi bakteri. Antibiotik ini
kembung, mual atau
termasuk golongan
muntah, diare,
sefalosporin generasi tiga.
sembelit.
K. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS : E: 4 ; V: 5 ; M: 6 = 15
Dada : Normal
Abdomen :
Diisi hasil pengkajian meliputi :
Inspeksi : Tidak ada lesi atau benjolan yang abnormal, tidak
asites dan tidak tampak distensi.
Auskultasi : Bising usus 32 x/ menit
Palpasi : Tidaknya nyeri tekan, tidak teraba massa
Perkusi : Terdengar timpani saat diperkusi
Punggung : Normal
Ekstremitas :
Kebersihan ekstremitas atas dan bawah bersih, tidak terdapat kecacatan,
tidak terdapat fraktur dan lesi/luka, fungsi pergerakan baik, pasien dapat
melakukan gerakan ekstremitas atas dan bawah fleksi dan ekstensi, akral teraba
dingin, tidak ada keluhan lain dan kekuatan otot, terpasang infus pada
ekstremitas atas sebelah kanan dan tidak ada tanda-tanda flebitis.
D S
Skala otot 55555555
5555 5555
Keterangan :
Kulit : Keadaan umum turgor kulit kembali <2 detik, kulit tidak
tampak pucat, tidak tampak adanya luka pada
permukaan kulit.
L. Pengkajian Nyeri
Pengkajian Nyeri dengan Wong-Baker FACES Pain Rating Scale (3-7 tahun)
Instruksi kata singkat: Meminta anak tersebut untuk memilih wajah yang
paling menggambarkan bagaimana yang rasa sakit yang ia rasakan.
Arahkan ke setiap wajah menggunakan kata-kata untuk menggambarkan
intensitas nyeri. Minta anak untuk memilih wajah yang paling
menggambarkan rasa sakit yang dialami dirinya dan perawat merekam
nomor yang sesuai.
= Wajah 1 : rasa sakit hanya sedikit.
M. PENGKAJIAN HOSPITALISASI
1. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit yang membuat trauma pada anak
dan keluarga:
Keluarga pasien mengatakan ada rasa khawatir ketika melihat anaknya jika
diare sering terjadi
2. Sistem pendukung yang tersedia saat anak sakit:
Keluarga mengatakan karena dekat dengan fasilitas kesehatan seperti Rumah
Sakit jadi ketika penyakit anaknya kembuh langsung dibawa ke Rumah Sakit
3. Kemampuan koping yang dimiliki anak:
Keluarga menghadapi masalah yang sedang dialami anaknya dengan cukup
tenang sehingga dapat mencari jalan keluar terbaik untuk kesembuhan si
anak
2. Kemampuan koping yang dimiliki keluarga : Keluarga sangat berperan penting
dalam menjaga anaknya apalagi didalam kehidupan sehari-hari anaknya
untuk menjaga supaya anak bias tumbuh kembang dengan baik dan berusaha
membuat anak bahagia
3. Reaksi anak dan keluarga terhadap perpisahan yang dialami anak : tidak ada
reaksi karena belum perna terpisah dengan anak
4. Reaksi anak dan keluarga terhadap perlukaan, prosedur medis dan tindakan
keperawatan yang dialami anak : Hubungan pasien dan keluarga dengan
tenaga medis lainya baik ketika perawat berinteraksi dengan pasien dan
keluarga di sambut dengan baik dan bias di ajak kerjasama untuk
kesembuhan pasien.
5. Reaksi anak dan keluarga terhadap kehilangan yang dialami anak :
tidak ada reaksi karena belum perna kehilangan yang dialami anak
6. Reaksi anak dan keluarga terhadap rasa nyeri/ rasa sakit yang dialami anak :
reaksi keluarga terhadap rasa sakit yang dialami menerima penyakit yang
dialami anak dan berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhan anak
7. Reaksi anak dan keluarga terhadap perubahan lingkungan dan kebiasaan sehari-
hari :
Keluarga pasien mengatan sudah mulai menerima dan mensykuri anak dan
keluarga terhadap perubahan lingkungan dan kebiasaan sehari-hari
10. Reaksi anak dan keluarga terhadap kondisi kesehatan, penyakit yang bertambah
parah/buruk/komplikasi:
Keluarga mengatan terhadap rasa sakit yang dialami menerima penyakit yang
dialami anak dan berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhan anak
< 3 tahun 4 4
3 – 7 tahun 3
Umur
7 – 13 tahun 2
SKRINING RISIKO JATUH (Humpthy Dumpty)
≥ 13 tahun 1
Laki-laki 2 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Kelainan neurologi 4
Diagnosis lain 1
Rawat Jalan 1
O. PENGKAJIAN FLEBITIS
Tanda dan gejala:
DO:
Q. ANALISIS DATA
MASALAH
DATA KLIEN ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS Proses Infeksi
Diare
- Ibu pasien mengatakan anaknya diare (D.0020)
sejak ± 1 hari yang lalu
- Ibu pasien mengatakan diare sebanyak
>5 kali, konsistensi cair, berlendir
DO
R. PRIORITAS MASALAH
1. Diare b.d proses infeksi
2. Risiko hypovolemia
3. Risiko Jatuh
S. Rencana Keperawatan
r
T.
Tgl Pengkajian : 23/03/22 Nama Pasien : An. M Alamat rumah : Banjarmasin
Nama Mhs : Sylvi Umur : 1 tahun Nama ayah / ibu : Tn. E/Ny.A
Ruang Praktek : Anak Jenis Kelamin : Laki-laki Telepon yang dihubungi : -
Nama Dokter :dr. T No. Rekam Medis : 1-xx-2- Diagnosa Medis : Diare
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Hari/
(Data Obyektif Tujuan keperawatan, Intervensi keperawatan
Tanggal
dan Data Kriteria Evaluasi
Subyektif)
Teraupetik
Edukasi
Kolaborasi
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rabu Resiko Jatuh (D. TINGKAT JATUH MANAJEMEN KESEHATAN
23/03/22 0143) ( L.14138) LINGKUNGAN (I.14513)
Setelah dilakukan tindakan
Faktor Risiko keperawatan diharapkan Observasi
TTV: Resiko jatuh menurun - Identifikasi kebutuhan keselamatan
- Suhu ( mis, kondisi fisik, fungsi kognitif,
dengan kriteria hasil :
36,5 C - Jatuh dari tempat tidur dan riwayat perilaku)
- Bising (meningkat) ke skala 5 - Memonitor perubahan status
keselamatan lingkungan
usus (menurun)
Terapeutik
meningka - Jatuh saat berdiri dari
- Hilangkan bahaya keselamatan
t 32x/mnt skla 1 (meningkat) ke lingkungan ( mis, fisik, biologi dan
skala 5 (menurun) kimia ) jika memungkinkan
- Pengkajian
- Jatuh saat berjalan - Modifikasi lingkungan untuk
Resiko Jatuh (meningkat) ke skala 5 meminimalisir bahaya risiko
Pada Bayi/ (menurun) - Sediakan alat bantu keamnan
Anak dengan lingkungan ( mis, pegangan tangan)
skor = 22 - Lakukan skrining bahaya lingkungan
- Skor ≥ 12 :
Risiko Edukasi
tinggi untuk - Ajarkan individu dan keluarga resiko
jatuh tinggi bahaya lingkungan
- Usia 1 tahun
Hari/ Nomer
T. IMPLEMENTASI dan Catatan Perkrmbangan
Implementasi Evaluasi Tanda
Tgl Diagnosa Jam
keperawatan keperawatan tangan
Keperawatan
Kamis
1 19.00 Observasi S:
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
Kamis
2 20.00 Observasi S:
P:
Teraupetik
Lanjutkan intervensi
1. Mendokumentasikan 1. Mengidentifikasi
hasil pemantauan kemungkinan
penyebab
Edukasi ketidakseimbangan
elektrolit
1. Menjelaskan tujuan 2. Memonitor asupan
prosedur pemantauan cairan
20.45
2. Menginformasikan hasil 3. Memonitor mual,
pendokumentasian muntah (keluarga
pasien
mengatakan tidak
Kolaborasi
ada mual dan
1. Kolaborasi pemberian muntah)
medikasi antimual 4. Memonitor asupan
(Diberikan infus makanan (keluarga
KAEN3B1000 cc/jam pasien
2. Infus RL 500 cc/24 jam 15 menngatakan
tpm memberikan susu
formula jika pasien
merasa haus
maupun lapar)
Memonitor BB (BB
6.5)
MANAJEMEN S:
KESEHATAN - keluarga
LINGKUNGAN (I.14513) mengatakan
Observasi mengerti akan
- Mengidentifikasi resiko tinggi
kebutuhan keselamatan ( bahaya
mis, kondisi fisik, fungsi lingkungan
kognitif, dan riwayat O:
perilaku) - Pasien tampak
- Memonitor perubahan lemah berbaring
status keselamatan ditempat tidur
lingkungan A : masalah belum
Terapeutik
teratasi
- Mengilangkan bahaya
keselamatan lingkungan P : intervensi
( mis, fisik, biologi dan
dilanjutkan
kimia ) jika
memungkinkan I : Intervensi
- Memodifikasi lingkungan
- Mengidentifikasi
untuk meminimalisir
kebutuhan
bahaya risiko
keselamatan ( mis,
- Menyediakan alat bantu
kondisi fisik, fungsi
keamnan lingkungan
kognitif, dan
( mis, pegangan tangan)
riwayat perilaku)
- Melakukan skrining
- Memonitor
Kamis bahaya lingkungan
perubahan status
3 20:00
Edukasi
keselamatan
24/03/22 lingkungan
- Mengajarkan individu
- Mengilangkan
dan keluarga resiko
bahaya
tinggi bahaya lingkungan
keselamatan
lingkungan ( mis,
fisik, biologi dan
kimia ) jika
memungkinkan
- Memodifikasi
lingkungan untuk
meminimalisir
bahaya risiko
- Menyediakan alat
bantu keamnan
lingkungan ( mis,
pegangan tangan)
- Melakukan
skrining bahaya
lingkungan
Mengajarkan individu
dan keluarga resiko
tinggi bahaya
lingkungan
U. CPPT (Catatan Perkembangan)
Instruksi PPA
Paraf
Profesional Termasuk pasca
Hari / Diagnosa Evaluasi (nama,
No Pukul Pemberi bedah/kemoterapi
Tanggal Keperawatan (SOAPIE) paraf, tgl,
Asuhan (di tulis jelas dan
jam)
rinci)
Lanjutkan intervensi
I:
1. Memonitor warna, volume,
frekuensi dan konsistensi tinja
( Warna kuning, frekuesni cair dan
BAB 4 x)
2. Memonitor tanda dan gejala
hypovelemia (mis. Takikardi, nadi
teraba lemah, turgo kulit menurun,
mukosa bibir kering, CRT , BB
menurun) pada pasien tampak
mukosa bibir kering.
3. Memonitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perineal (tidak ada tanda-
tanda iritasi )
4. Memonitor jumlah pengeluaran dare
(Keluarga mengatakan anaknya
sebanyak 4x)
5. Memberikan cairan intravena
( Diberikan infus Kaen 3B 1000 ml/
24 jam)
7. Mengambil sempel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit (dilakukan pengambilan
darah untuk pemeriksaan darah
lengkap pada jam 13.15) didapatkan
hasil Eritrosit
5.07 H ribu/uL Hematrokit 33.4* %
Leukosit 11,4 ribu/uL*)
Sylvi Wulandari