Tugas Mandiri
Disusun Oleh:
Ridha Wahyuningtias
20/458098/KU/22372
YOGYAKARTA
2021
PENGKAJIAN GORDON
Tanggal pengkajian : 22 Februari 2021
Yang mengkaji : Ridha Wahyuningtias
REKAM ASUHAN Instalasi: Rawat Inap Tgl Masuk : 21 Februari
KEPERAWATAN Lantai: 2 2021
PENGKAJIAN
Ruang: Kartika 2 Dari : IGD
Kelas : 3
Tanggal pengkajian: 22 Februari 2021
I. Pengkajian diperoleh dari:
Keluarga : Ibu T
Hubungan dengan pasien: Ibu Kandung
II. Identitas pasien
Nama : An. R Tanggal Lahir : 15 Oktober 2010
Alamat : Kawunglarang, Kab. Ciamis Umur : 2 th 4 bulan
Agama : Islam Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : - Pekerjaan : -
Jumlah anak : - Status perkawinan : -
III. Riwayat pasien
1. Keluhan utama saat masuk rumah sakit :
Anak laki-laki usia 2 th 4 bulan, sejak bulan Oktober 2020 dikeluhkan ada
benjolan di belakang telinga kanan. Nafsu makan menurun, berobat ke Dokter
Spesialis Anak dikatakan terapi sebagai TB (orang tua mengakatakan sejak minum
obat TB kencing anak berwarna kemerahan) belum pernah dilakukan uji Mantoux
Test.
Sejak 1 BSMRS, anak sering demam naik turun, lemah, nafsu makan menurun,
tampak pucat, benjolan dibelakang telinga bertambah besar dan banyak, uk. paling
besar sebesar telur puyuh, kadang-kadang benjolan dikeluhkan nyeri, juga muncul
banyak benjolan dikedua selangkangan.
Dilakukan FNAB (Fine-needle aspiration) regio colli dextra posterior pada 16
Januari 2021, didapatkan hasil reaktif hiperplasia kelenjar getah bening (KGB) colli
posterior dan KGB colli dextra d.d. small round blue cell tumor d.d. limfoma d.d.
neuroblastoma. Sejak didapatkan hasil FNAB tidak mengarah TB, terapi TB
kemudian dihentikan, anak sempat di rawat di RSUD Banjar selama 1 minggu dan
dirujuk ke RSS untuk penanganan lebih lanjut.
2. Riwayat penyakit sekarang :
- Suspek Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
- Gizi buruk tipe marasmik
- Riwayat reaksi transfusi papulla eritema leher-dada
- Diaper rash
3. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan, mulai dari pasien MRS (UGD/Poli), sampai diambil kasus kelolaan.
Masalah atau Dx medis pada saat MRS :
- Suspek Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
- Gizi buruk tipe marasmik
- Riwayat reaksi transfusi papulla eritema leher-dada
- Diaper rash
Tindakan yang dilakukan di Poliklinik
- Kebutuhan cairan dipenuhi 90% dengan IVFD D5 ½ NS 30 ml/jam, sisanya per
oral
- Parasetamol 150 mg/6 jam (analgesik) IV
- Ceftriaxone 800 mg/24 jam (antibiotik) IV
- Ambil sampel lab dan PMI
IV. Pengkajian pola Gordon
1. Persepsi kesehatan – pola manajemen kesehatan
Persepsi pasien terhadap status kesehatan di masa lalu :
Ibu mengatakan An. R salah pendiagnosaan dari TB menjadi suspek ALL. Sejak
pendiagnosisan dan terapi TB ditegakkan, An. S menjadi tidak nafsu makan dan
sering demam.
3. Pola eliminasi
Kandung kemih : Baik. Warna urin jernih (kadang bisa ganti pampers 3-4 kali
sehari
Bowel : 1 x 24 jam. Warna kuning kecokelatan.
Masalah dalam tidur : Jika anak demam terkadang rewel untuk memulai tidur
Ridha Wahyuningtias
NIM. 20/458098/KU/22372
ANALISIS DATA
Indikator A T C
Asupan kalori 3 4 3
Asupan protein 3 4 3
Asupan vitamin 3 4 3
P: atur diet (menyediakan makanan tinggi protein, sedia
tinggi energi), monitor kalori dan asupan makanan,
menawarkan makanan ringan yang biasanya disukai anak
24-02-2021 Ketidakseimbangan Pukul 09.30 – 10.00 WIB S: Ibu mengatakan anak masih tidak mau makan nasi.
nutrisi: kurang dari Anak hanya mau minum susu. Ibu mengatakan anak tidak
- Membaca rekam medis pasien
kebutuhan tubuh b.d. - Tawarkan makanan ringan (telur mau makanan yang ditawarkan (telur puyuh, tempe)
asupan diet kurang d.d. puyuh, tempe) O:
enggan makan - Monitor kalori dan asupan - KU : rewel saat dikaji, compos mentis
makanan - Tidak ada muntah
- Monitor TTV - Suhu : 36,3o C
- Nadi : 110 x/menit
- RR : 24 x/menit
- BB : 10 kg, TB: 90 cm
- Terpasang D5 ½ NS 15 tpm
- CM : 750 cc (susu, air putih, dan infus) belum
memenuhi kebutuhan cairan, namun sudah hampir
memenuhi kebutuhan protein
- Anak diberikan Vit A 200.000 IU, As. Folat 1
mg/hari, dan Zinc 10 mg/hari
A: masalah sebagian teratasi
Indikator A T C
Asupan kalori 3 4 3
Asupan protein 3 4 3
Asupan vitamin 3 4 4
P: menyediakan makanan tinggi protein, sedia tinggi
energi, monitor kalori dan asupan makanan, menawarkan
makanan ringan yang biasanya disukai anak
25-02-2021 Ketidakseimbangan Pukul 09.30 – 10.00 WIB S: Ibu mengatakan anak sudah mau makanan yang
nutrisi: kurang dari ditawarkan namun hanya telur puyuh 3 tusuk dan nasi 3
- Membaca rekam medis pasien
kebutuhan tubuh b.d. - Tawarkan makanan ringan (telur suap sisanya hanya mau minum susu
asupan diet kurang d.d. O:
puyuh, biskuit tempe)
enggan makan - KU : rewel saat dikaji, compos mentis
- Monitor kalori dan asupan
- Tidak ada muntah
makanan
- Suhu : 37,6o C
- Monitor TTV
- Nadi : 122 x/menit
- RR : 24 x/menit
- BB : 10 kg, TB: 90 cm
- Terpasang D5 ½ NS 15 tpm
- CM : 1130 cc (susu, air putih, dan infus)
memenuhi kebutuhan cairan, sudah memenuhi
kebutuhan protein
- Anak diberikan Vit A 200.000 IU, As. Folat 1
mg/hari, dan Zinc 10 mg/hari
A: masalah teratasi
Indikator A T C
Asupan kalori 3 4 4
Asupan protein 3 4 4
Asupan vitamin 3 4 4
P: menyediakan makanan tinggi protein, sedia tinggi
energi, monitor kalori dan asupan makanan, tetap
menawarkan makanan ringan (roti, biskuit, telur puyuh)
23-02-2021 Kerusakan integritas Pukul 09.30 – 10.15 WIB S: Ibu mengatakan bagian leher-dada kulitnya masih
kulit b.d. agens - Membaca status pasien kemerahan, menurut ibu karena riwayat alergi pada
farmaseutika - Periksa kulit pasien adanya transfusi. Ibu juga mengatakan anak alergi pada pampers
kemerahan, kehangatan ekstrim yang digunakan akibatnya anak sering mengeluh gatal pada
- Amati warna, suhu kulit area genitalia dan diberikan bedak tabur gatal
- Lakukan langkah-langkah untuk O:
mencegah kerusakan kulit lebih - KU : tampak lemah, compos mentis
lanjut (Pemberian antihistamin) - Suhu : 37,2o C
- Monitor TTV - Nadi : 110 x/menit
- RR : 24 x/menit
- Kulit kemerahan dibagian leher-dada serta area
sekitar genitalia
- Anak diberikan terapi Citirizine 5 mg/hari
(Antihistamin), Paracetamol 180 mg/hari
(Analgesik)
A: masalah belum teratasi
Indikator A T C
Eritema 3 4 3
Wajah Pucat 3 4 3
P: Monitoring kulit pasien dari warna, tekstur, suhu kulit.
Berikan terapi antihistamin. Ajarkan keluarga mengenai
tanda-tanda kerusakan kulit.
24-02-2021 Kerusakan integritas Pukul 09.30 – 10.15 WIB S: Ibu mengatakan kemerahan pada leher-dada masih
kulit b.d. agens - Membaca status pasien namun sudah lebih membaik. Area genitalia masih
farmaseutika - Periksa kulit pasien adanya kemerahan dan ibu disarankan agar jangan terlalu ketat
kemerahan, kehangatan ekstrim memakaikan pampers dan jika gatal hanya perlu diusap
- Monitor warna dan suhu kulit O:
- Lakukan langkah-langkah untuk - KU : cukup tidak tampak pucat, compos mentis
mencegah kerusakan kulit lebih - Suhu : 36,3o C
lanjut (Pemberian antihistamin) - Nadi : 110 x/menit
- Monitor TTV - RR : 24 x/menit
- Edukasi pada keluarga tentang - Kulit kemerahan dibagian leher-dada berkurang
tanda-tanda keruskaan kulit namun area sekitar genitalia masih kemerahan
- Anak diberikan terapi Citirizine 5 mg/hari
(Antihistamin)
A: masalah sebagian teratasi
Indikator A T C
Eritema 3 4 3
Wajah Pucat 3 4 4
P: Monitoring kulit pasien dari warna, tekstur, suhu kulit.
Berikan terapi antihistamin.
25-02-2021 Kerusakan integritas Pukul 09.30 – 10.15 WIB S: Ibu mengatakan kemerahan pada leher-dada masih
kulit b.d. agens - Membaca status pasien namun sudah lebih membaik. Area genitalia masih
farmaseutika - Periksa kulit pasien adanya kemerahan namun gatal sudah sangat berkurang
kemerahan, kehangatan ekstrim O:
- Monitor warna dan suhu kulit - KU : cukup tidak tampak pucat, compos mentis
- Lakukan langkah-langkah untuk - Suhu : 37,6o C
mencegah kerusakan kulit lebih - Nadi : 122 x/menit
lanjut (Pemberian antihistamin) - RR : 24 x/menit
- Monitor TTV - Kulit kemerahan dibagian leher-dada berkurang
namun area sekitar genitalia masih kemerahan
- Anak diberikan terapi Citirizine 5 mg/hari
(Antihistamin)
A: masalah teratasi
Indikator A T C
Eritema 3 4 4
Wajah Pucat 3 4 4
P: Monitoring kulit pasien dari warna, tekstur, suhu kulit.
Berikan terapi antihistamin.
23-02-2021 Risiko Perdarahan b.d. Pukul 09.00 – 09.20 WIB S: Ibu mengatakan BAK dan BAB tidak ada warna
koagulopati inheren - Monitor nilai hemoglobin dan kemerahan
(trombositopenia) hematokrit pasien O:
- Ajarkan keluarga tanda - KU : tampak lemah, compos mentis
perdarahan (mudah memar, - Suhu : 37,2o C
mimisan, gusi berdarah, darah di - Nadi : 110 x/menit
urin atau feses) - RR : 24 x/menit
- Tidak hematuria
- Tidak ada perdarahan pada gusi
- AT: 11,6 103/µl
- Hb: 10,3 g/dL
- Ht: 31,2 %
A: masalah belum teratasi
Indikator A T C
Penurunan Hgb 3 4 3
Penurunan Hct 3 4 3
Hematuria 5 5 5
P: monitoring nilai hemoglobin dan hematokrit pasien,
berikan produk darah dengan tepat
24-02-2021 Risiko Perdarahan b.d. Pukul 10.45 – 12.00 WIB S: Ibu mengatakan BAK BAB tidak ada warna kemerahan
koagulopati inheren - Monitor nilai hemoglobin dan O:
(trombositopenia) hematokrit pasien - KU : compos mentis
- Memberikan produkdarah - Suhu : 36,3o C
dengan tepat - Nadi : 110 x/menit
- RR : 24 x/menit
- Tidak hematuria
- Tidak ada perdarahan pada gusi
- AT: 11,6 103/µl
- Hb: 8,5 g/dL
- Ht: 25,9 %
- Transfusi TC 2 kolf
A: masalah belum teratasi
Indikator A T C
Penurunan Hgb 3 4 3
Penurunan Hct 3 4 3
Hematuria 5 5 5
P: monitoring nilai hemoglobin dan hematokrit pasien,
berikan produk darah dengan tepat
25-02-2021 Risiko Perdarahan b.d. Pukul 11.00 – 12.00 WIB S: Ibu mengatakan BAK BAB tidak ada warna kemerahan
koagulopati inheren - Monitor nilai hemoglobin dan O:
(trombositopenia) hematokrit pasien - KU : compos mentis
- Memberikan produk darah - Suhu : 37,6o C
dengan tepat - Nadi : 122 x/menit
- RR : 24 x/menit
- Tidak hematuria
- Tidak ada perdarahan pada gusi
- AT: 11,6 103/µl
- Hb: 8,5 g/dL
- Ht: 25,9 % (belum ada evaluasi terkait hasil lab)
A: masalah belum teratasi
Indikator A T C
Penurunan Hgb 3 4 3
Penurunan Hct 3 4 3
Hematuria 5 5 5
P: monitoring nilai hemoglobin dan hematokrit pasien,
berikan produk darah dengan tepat
23-02-2021 Risiko Infeksi b.d. Pukul 09.30 – 09.45 WIB S: Ibu mengatakan anak masih tidak nafsu makan
prosedur invasif d.d. - Monitor adanya tanda dan gejala O:
malnutrisi infeksi sistemik dan lokal - KU : compos mentis
- Mempertahankan asepsis - Suhu : 37,2o C
- Periksa kulit untuk adanya - Nadi : 110 x/menit
kemerahan, kehangatan ekstrim - RR : 24 x/menit
- Monitor hitung mutlak WBC dan - Terpasang IV line hari ke-tiga
hasil-hasil diferensial - Kemerahan pada daerah insersi IV line (-), cairan
yang berbau tidak sedap (-)
- Tingkatkan asupan nutrisi yang - AL: 4,13 103/µl
cukup
Ajarkan keluarga mengenai tanda dan A: masalah sebagian teratasi
gejala infeksi dan kapan harus melapor Indikator A T C
ke petugas kesehatan Kemerahan 5 5 5
Ketidakstabilan suhu 5 5 5
Hilang nafsu makan 3 4 3
P: Monitoring kondisi kulit pasien di area insersi IV line,
monitor WBC, edukasi nutrisi yang adekuat, edukasi
keluarga tanda dan gejala infeksi
24-02-2021 Risiko Infeksi b.d. Pukul 09.30 – 10.15 WIB S: Ibu mengatakan anak masih tidak nafsu makan hanya
prosedur invasif d.d. - Monitor adanya tanda dan gejala minum susu
malnutrisi infeksi sistemik dan lokal O:
- Mempertahankan asepsis - KU : compos mentis
- Periksa kulit untuk adanya - Suhu : 36,3o C
kemerahan, kehangatan ekstrim - Nadi : 110 x/menit
- Monitor hitung mutlak WBC dan - RR : 24 x/menit
hasil-hasil diferensial - Terpasang IV line hari ke-empat (rencana ganti)
- Edukasi asupan nutrisi yang cukup - Kemerahan pada daerah insersi IV line (-), cairan
- Ajarkan keluarga mengenai tanda yang berbau tidak sedap (-)
dan gejala infeksi dan kapan harus - AL: 5,13 103/µl
melapor ke petugas kesehatan A: masalah sebagian teratasi
Indikator A T C
Kemerahan 5 5 5
Ketidakstabilan suhu 5 5 5
Hilang nafsu makan 3 4 3
P: Monitoring kondisi kulit pasien di area insersi IV line,
monitor WBC
25-02-2021 Risiko Infeksi b.d. Pukul 09.40 – 10.20 WIB S: Ibu mengatakan anak sudah mau sedikit-sedikit makan
prosedur invasif d.d. - Monitor adanya tanda dan gejala makanan yang ditawarkan (telur puyuh) dan nasi 3 suap
malnutrisi infeksi sistemik dan lokal O:
- Mempertahankan asepsis - KU : compos mentis
- Periksa kulit untuk adanya - Suhu : 37,6o C
kemerahan, kehangatan ekstrim - Nadi : 122 x/menit
- Monitor hitung mutlak WBC dan - RR : 24 x/menit
hasil-hasil diferensial - Terpasang IV line hari ke-satu
- Penggantian Infus - Kemerahan pada daerah insersi IV line (-)
- AL: 5,13 103/µl (belum ada hasil evaluasi)
- Pemberian paracetamol 5 cc/4 jam (evaluasi)
A: masalah sebagian teratasi
Indikator A T C
Kemerahan 5 5 5
Ketidakstabilan suhu 5 5 4
Hilang nafsu makan 3 4 4
P: Monitoring kondisi kulit pasien di area insersi IV line,
monitor WBC, monitor TTV