Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. H DENGAN DIAGNOSA HIPERTERMIA


PADA KEJANG DEMAM DI RUANG KANTHIL
RSUD BANYUMAS
Disusun guna memenuhi tugas :

Stase : Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing : Ns. Deisy Sri Hardini, M.Kep., Sp. Kep. An

Disusun oleh :
Dwi Kartika Okta Riyanti
2211040080

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
I. Identitas Pasien & Keluarga

Nama pasien : An. M Nama ayah/ibu : Driasa E / Widia P


Usia : 3 tahun 11 bln Usia ayah/ibu : 31 thn / 29 thn
Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam
Anak ke 1 dari 1 bersaudara Alamat : Dawuhan 3/2
Tanggal masuk : 10 – 10 – 2022 Sukubangsa : Jawa
Tgl pengkajian : 11 – 10 – 2022 Pendidikan : SMA
Dx medis : Kejang Demam, Pekerjaan : Buruh / IRT
Bronkopneumonia
No RM : 00860xxx
Tanggal Lahir : 13 Oktober 2018

II. Keluhan Utama


Bapak pasien mengatakan keluhan saat ini pasien masih demam, batuk
grok-grok, sesak napas kadang-kadang

III. Keadaan Sakit Saat Ini


Pasien dan keluarga pasien datang pada hari Senin tanggal 10 Oktober
2022 pasien dalam keadaan demam (+) batuk (+), pilek (+), sakit
tenggorokan (-), sesak napas (+). Keluarga mengatakan pasien
mengalami kejang 1x di rumah, saat sedang makan tiba-tiba kejang,
seluruh tubuh, mata mendelik ke atas, kejang selama 2 menit, saat
kejang pasien tidak sadar, sudah 1 minggu anak batuk pilek dan
keluarganya memberikan obat hufagrip. Lalu pasien dibawa ke RSUD
Banyumas.
TTV : S: 39.4C ; N : 130x/menit ; RR : 33x/menit ; SPO2 : 98%

IV. Riwayat Kehamilan dan persalinan


1. Prenatal : Ibu pasien mengatakan lebih sering darah rendah saat
hamil
2. Intranatal : Ibu pasien mengatakan tidak mengalami masalah selama
mengandung pasien. Ibu pasien mengatakan melahirkan dengan proses
SC dengan BB : 2,9 kg, TB : 49cm
3. Postnatal : Ibu pasien mengatakan setelah lahir pasien dalam keadaan
sehat, pemberian imunisasi sudah lengkap.
V. Riwayat Kesehatan Masa lalu
1. Penyakit masa kanak-kanak : ibu pasien mengatakan pasien mempunyai
riwayat kejang saat umur 2,5 tahun
2. Pernah dirawat di RS : ibu pasien mengatakan pernah di rawat di
rumah sakit karena kejang
3. Obat-obatan yang digunakan: diazepam dan parasetamol untuk
mengurangi demam dan kejang
4. Tindakan (operasi) : ibu pasien mengatakan belum pernah
melakukan tindakan operasi
5. Alergi : ibu pasien mengatakan pasien tidak
mempunyai riwayat alergi
6. Kecelakaan : ibu pasien mengatakan pasien pernah jatuh
dari kasur dan membuat tangan retak
7. Imunisasi dasar : ibu pasien mengatakan pasien sudah
imunisasi lengkap

VI. Riwayat Keluarga (genogram)

Keterangan :
= laki-laki = satu rumah

= perempuan

VII. Riwayat Sosial


1. Yang mengasuh : pasien diasuh oleh Ibu dan bapak
2. Hubungan dengan anggota keluarga: pasien merupakan anak kandung
3. Hubungan dengan teman sebaya : ibu pasien mengatakan jika di
rumah pasien bermain dan berteman baik, akrab dengan teman-temannya
4. Pembawaan secara umum : pasien terlihat aktif dalam
merespon semua yang diberikan
5. Lingkungan rumah : ibu pasien mengatakan jika
lingkungan rumahnya cukup nyaman dan rumah tertata rapih.

VIII. Kebutuhan Dasar


1. Nutrisi : ibu pasein mengatakan jika di rumah pasien diberikan
makanan yang cukup dalam sehari diusahakan pasien makan 3x dengan
komposisi lengkap dalam penyajian makanan. Saat di rumah sakit pasien
terlihat makan 3x sehari sesuai dengan jenis makanan yang diberikan
oleh ahli gizi di RS, pasien terlihat tidak muntah saat makan
2. Eliminasi : ibu pasien mengatakan saat di rumah BAK pasien lancar
terlihat dari pampers penuh diganti setiap 5 jam sekali, BAB 1 kali
dalam sehari. Dan saat di rumah sakit BAK pasien lancar setiap 5 jam
sekali diganti pempers dan BAB sehari sekali.
3. Istirahat tidur: ibu pasien mengatakan pola tidur pasien tidak jauh
berbeda antara di rumah dengan di rumah sakit jika tidur siang dari jam 1
– jam 3 dan tidur malam dari jam 7, namun saat di rumah sakit pasien
sering terbangun karena pemberian obat.
4. Aktifitas : aktivitas yang dilakukan pasien saat di rumah bermain
dengan teman, tidur, dan lain-lain. Sedangkan selama di rumah sakit
pasien terlihat berbaring, sesekali di gendong, dan sesekali berjalan
sendiri

IX. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pertumbuhan fisik : Pasien terlihat BB : 15 kg, TB : 100 status gizi
pasien 1 SD
2. Perkembangan Motorik kasar : Pasien terlihat sudah bisa untuk berjalan
dan berlarian sesuai dengan umurnya.
3. Perkembangan Motorik halus : Pasien terlihat dapat mencoret-coret
kertas dengan pulpen dan bisa mengikuti apa yang diperintah oleh kedua
orang tuanya.
4. Perkembangan Bahasa : pasien terlihat sudah bisa berbicara namun
belum jelas dalam pengucapannya
5. Perkembangan sosial : pasien terlihat dapat menatap muka seseorang,
membalas senyum, tersenyum secara spontan, dan dapat mengamati
tangannya
6. Perkembangan kognitif : perkembangan kognitif pasien terlihat bagus
X. Tinjauan Sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
Keadaan umum : pasien terlihat terpasang infuse KN 3 BE di tanggan
kirinya dan setiap 8 jam sekali diberikan nebu pulmicort + NaCl 0,9% 2
cc
a. TB dan BB : 100 cm dan 15 kg
b. Lingkar kepala : 49 cm
c. Lingkar lengan : 17 cm
d. Suhu : 39.4°C
e. Nadi : 130x/menit
f. Pernafasan : 33x/menit
g. Tekanan darah : tidak ada

2. Pengkajian kardiovaskuler
a. Nadi, denyut apeks, frekuensi, irama dan kualitas : 130x/menit,
denyutnya kuat, cepat, vesikuler
Nadi perifer (ada/tidak ada) : tidak ada
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Lingkar dada (toraks) : 57cm
Adanya deformitas : tidak ada
Bunyi jantung : normal vesikuler
c. Tampilan umum
Tingkat aktifitas : aktifitas pasien berbaring, sesekali di gendong, dan
sesekali berjalan sendiri
Perilaku ; apatis, gelisah, ketakutan : pasien terlihat ketakutan jika
akan diberi obat dan di nebu dan saat perawat mendekat
Jari tubuh (dubbling) pada tangan dan kaki : tidak ada
d. Kulit
Warna : coklat
Elastisitas : kulit terlihat elastis
Suhu tubuh : 39.4°C
e. Edema
Periorbital : tidak ada
Ekstremitas : tidak ada

3. Pengkajian Respiratori
a. Bernafas
Frekuensi pernafasan, kedalam dan kesemitrisan : 33x/menit,
dalam dan telihat simetris
Pola nafas : apnea, takipnea : apnea
Retraksi : tidak ada
Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Posisi yang nyaman : berbaring dan di gendong
Tambahan suara nafas : Rhonki
b. Hasil auskultasitoraks :
Bunyi nafas : vesikuler
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : tidak ada
c. Hasil pemeriksaantoraks :
Lingkar dada : 57 cm
Bentuk dada : simetris

4. Pengkajian Neurologi
a. Tingkat kesadaran (GCS) : sadar E4M6V5
b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala : bulat
Fontanel : tidak ada
Lingkar kepala (dibawah 2 tahun) : 49cm
c. Reaksi pupil
Ukuran : 3 mm
Reaksiter hadap cahaya : ada
d. Aktivitas kejang
Jenisnya : Kejang demam sederhana
Lamanya : 2 menit
e. Fungsi sensori
Reaksi terhadap nyeri : menangis
f. Refleks
Refleks tendon dan superficial : ada
Refleks patologis : ada
g. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
Perkembangan menulis & menggambar : hanya bisa mencoret-coret
dan menggambar
Kemampuan membaca : bisa namun terdengar tidak jelas

5. Pengkajian gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor kulit : Bagus
Membran mukosa: terlihat bagus
Asupan & Haluan: makan sendiri
b. Abdomen nyeri : tidak
Kekakuan : abdomen terlihat lunak
Bising usus : 16x/menit
Muntah (jumlah, frekuensi dan karakteristik) : pasien tidak mengalami
muntah
Feses (frekuensi dan karakterustik) : hanya sekali , normal
Kram : tidak ada

6. Pengkajian Renal/Ginjal
a. Fungsi ginjal
Nyeri tekan pinggang/supra pubik : pasien mengatakan tidak nyeri
tekan pinggang
Dysuria : tidak ada
Pola berkemih (lancer/menetes) : pipis pasien ancer
Adanya acites : tidak ada
Adanya edema pada (skrotum, periorbital, tungkai bawah) : tidak ada
b. Karakteristik urine dan urinasi :
Urine tampak bening atau keruh : bening
Warna : kuning bening
Bau (amoniak/aseton) : amoniak
Berat jenis : 1000gr
Menangis saat berkemih : pasien tidak menangis saat berkemih
c. Genetalia
Iritasi : tidak ada iritasi pada area genitalia
Secret : tidak ada secret diarea genitalia

7. Pengkajian musculoskeletal
a. Fungsi motorik kasar : dapat berjalan dan berlari sendiri
Ukuran otot (adanya atropi/hipertropi otot) : tidak ada
Tonus otot (spastis, rentang gerak terbatas) ; kanan 5 kiri 5
Kekuatan : baik
Gerakan abnormal : tidak ada
b. Fungsi motorik halus
Manipulasi mainan : pasien bisa manipulasi mainan
Menggambar : pasien bisa menggambar
c. Kontrol
Mempertahankan posisi tegak : pasien bisa mempertahankan posisi
tegak
Bergoyang-goyang : pasien bisa bergoyang-goyang
d. Persendian
Rentang gerak : kanan atas 5 kanan bawah 5kiri 5
Kontraktur : tidak ada
Adanya edema dan nyeri : tidak ada
Tonjolan abnormal : tidak ada
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang (scoliosis, kiposis) : tidak ada

8. Pengkajian Hematologi
a. Kulit
Warna : coklat
Adanya ptechea, memar : tidak ada
Perdarahan dari membrane mukosa / luka suntikan / fungsi vena :
tidak ada
b. Abdomen
Pembesaran hati : tidak ada
Pembesaran limpa : tidak ada

9. Pengkajian endokrin
a. Status hidrasi
Poliuria : tidak ada
Polifagia : tidak ada
Polidipsi : tidak ada
Kulit kering : tidak ada
b. Tampilan umum
Alam perasaan : pasien dalam keadaan sadar penuh
Iritabilitas : tidak ada
Sakit kepala : tidak ada
Gemeteran : tidak ada

10. Obat-obatan saat ini


No Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Ceftriaxone 700mg/12 untuk Ceftriaxone Reaksi lokal: nyeri,
jam mengatasi dikontraindikasikan indurasi dan nyeri tekan di
infeksi pada individu yang area injeksi, flebitis;
bakteri gram memiliki riwayat Hipersensitivitas: pruritus,
negatif hipersensitivitas demam; Hematologi:
maupun terhadap obat ini eosinophilia trombositosis,
gram positif atau obat golongan leukopenia, anemia,
sefalosporin neutropenia;
lainnya. Gastrointestinal: diare,
mual-muntah, disgeusia;
Hepatobilier: peningkatan
SGOT, SGPT, alkaline
fosfatase, dan bilirubin;
Renal: peningkatan
kadar blood urea
nitrogen dan kreatinin,
terdapatnya silinder pada
urin.; Sistem saraf pusat:
nyeri kepala, pusing;
Genitourinari: moniliasis,
vaginitis; Lain-lain:
diaforesis, flushing

2. Parasetamol 150mg nyeri ringan Paracetamol tidak jarang terjadi efek


Inj. sampai dapat digunakan samping, tetapi dilaporkan
sedang, pada pasien yang terjadi reaksi
nyeri memiliki hipersensitivitas, ruam
sesudah hipersensitivitas kulit, kelainan darah
operasi terhadap (termasuk
cabut gigi, paracetamol dan trombositopenia,
pireksia. penyakit hepar leukopenia, neutropenia),
aktif derajat berat. hipotensi juga dilaporkan
pada infus,
3. Diazepam 3 x 4.5mg Pemakaian depresi pernapasan, mengantuk, kelemahan
jangka gangguan hati otot, ataksia, reaksi
pendek pada berat, miastenia paradoksikal dalam agresi,
ansietas atau gravis, insufisiensi gangguan mental,
insomnia, pulmoner akut, amnesia, ketergantungan,
tambahan kondisi fobia dan depresi pernapasan, kepala
pada putus obsesi, psikosis terasa ringan hari
alkohol kronik, glaukoma berikutnya, bingung.
akut, status sudut sempit akut, Kadang-kadang terjadi:
epileptikus, serangan asma nyeri kepala, vertigo,
kejang akut, trimester hipotensi, perubahan
demam, pertama kehamilan, salivasi, gangguan saluran
spasme otot bayi prematur; cerna, ruam, gangguan
tidak boleh penglihatan, perubahan
digunakan libido, retensi urin,
sendirian pada dilaporkan juga kelainan
depresi atau darah dan sakit kuning,
ansietas dengan pada injeksi intravena
depresi. terjadi: nyeri,
tromboflebitis dan jarang
apneu atau hipotensi.
4. Parasetamol 1,5cth nyeri ringan Paracetamol tidak jarang terjadi efek
sirup sampai dapat digunakan samping, tetapi dilaporkan
sedang, pada pasien yang terjadi reaksi
nyeri memiliki hipersensitivitas, ruam
sesudah hipersensitivitas kulit, kelainan darah
operasi terhadap (termasuk
cabut gigi, paracetamol dan trombositopenia,
pireksia. penyakit hepar leukopenia, neutropenia),
aktif derajat berat. hipotensi juga dilaporkan
pada infus,
5. Salbutamol 3 x 1.5mg asma dan Salbutamol Salbutamol diketahui
kondisi lain dikontraindikasikan merupakan obat yang
yang pada pasien yang bekerja pada reseptor β1
berkaitan memiliki riwayat adrenergik di jantung dan
dengan hipersensitivitas β2 di saluran napas.
obstruksi terhadap obat Namun, salbutamol
saluran salbutamol ataupun memiliki selektivitas yang
napas yang bahan tambahan lebih kuat terhadap
reversibel. yang ada di dalam reseptor β2 di saluran
formulasi obat. napas pada penggunaan
dosis kecil.
6. Zink 1 x 20mg sebagai Kontraindikasi Efek samping berupa
terapi mutlak pemberian toksisitas zinc secara oral
defisiensi zinc adalah bila dapat terjadi pada asupan
zinc dan terdapat riwayat zinc dosis >150 mg/hari
kondisi lain hipersensitivitas yang dikonsumsi dalam
yang terhadap zinc jangka waktu yang lama.
mungkin maupun Zinc dosis tinggi juga
berhubunga komplemen dapat menyebabkan efek
n dengan penyusun obat penurunan konsentrasi
defisiensi zinc. Sedangkan lipoprotein plasma dan
zinc kontraindikasi absorpsi tembaga
relatif suplementasi
zinc adalah pada
kondisi hamil dan
menyusui.
7. Nebu 1 ampul asma hipersensitivitas iritasi ringan pada
pulmicort + 2 cc bronkial tenggorokan dan suara
NaCl / 8 serak. Iritasi lidah dan
jam mulut, kandidiasis oral.
Batuk dan mulut kering.
11. Pemeriksaan Labroratorium
No Jenis Nilai normal Nilai saat ini Interpretasi
pemeriksaan
1. hemoglobin 12-14g/Dl 11.5 g/dL rendah
2. hematokrit 36 – 44 % 32.6 % rendah
3. Trombosit 150 – 450 103/uL 286 103/uL normal

12. Pemeriksaan diagnostic


- Rontgen Thorak AP : Bronkhopneumonia

Analisa Data :

No. Data Fokus Masalah Etiologi


1. DS : Hipertermia Proses penyakit
- Ibu pasien mengatakan
demam
- Ibu pasien mengatakan
badannya hangat
DO :
- Pasien terlihat demam
- Pasien teraba hangat
- S : 39,4°C
- Pasien terlihat pucat
2. DS : Bersihan jalan napas Sekresi yang
- Bapak pasien tidak efektif tertahan
mengatakan anaknya
masih batuk grok-grok
- Bapak pasien
mengatakan terkadang
sesak napas
DO :
- Pasien terlihat di nebu
pulmicort + NaCl 0,9% 2
cc
- Pasien terlihat terkadang
sesak napas
- RR : 33x/menit
- SPO2 : 98%
- Terdengar suara
tambahan yaitu ronkhi
- Hasil rontgen thorak :
bronkopneumonia

Prioritas Masalah :
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan ibu
pasien mengatakan demam, ibu pasien mengatakan badannya hangat,
pasien terlihat demam, pasien teraba hangat, s : 39,4°c , pasien terlihat
pucat
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan ditandai dengan bapak pasien mengatakan anaknya masih batuk
grok-grok, bapak pasien mengatakan terkadang sesak napas, pasien terlihat
di nebu pulmicort + NaCl 0,9% 2 cc, pasien terlihat terkadang sesak napas,
RR : 33x/menit, SPO2 : 98%, terdengar suara tambahan yaitu ronkhi, hasil
rontgen thorak : bronkopneumonia
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. M Usia :3 tahun 11 bulan


Jenis Kelamin : Perempuan Dx. Medis : KD, Bronkopneumonia
Tanggal masuk RS 10 Oktober 2022 Tanggal Pengkajian : 11 Oktober 2022

N DX Perencanaan
o Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Hipertermia Tujuan : Manajemen - Memonitor
Setelah dilakukan Hipertermia suhu pasien
tindakan keperawatan Observasi : - Menyediakan
3x24 jam diharapkan - Monitor lingkungan
hipertermia menurun suhu tubuh yang dingin
dengan kriteria hasil : Terapeutik : untuk pasien
kriteria awal akhir - Sediakan - Melonggarkan
Suhu 3 5 lingkungan / melepas
tubuh yang dingin pakaian pasien
Suhu 3 5 - Longgarkan - Menganjurkan
kulit / lepas pasien untuk
Pucat 3 5 pakaian tirah baring
Edukasi : - Mengkolaboras
Keterangan : - Anjurkan ikan pemberian
Suhu tubuh & suhu kulit tirah baring cairan dan
1 : memburuk Kolaborasi : elektrolit
2 : cukup memburuk -Kolaborasikan intravena
3 : sedang pemberian
4 : cukup membaik cairan dan
5 : membaik eletrolit
Pucat intravena,
1 : meningkat jika perlu
2 : cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. M Usia :3 tahun 11 bulan


Jenis Kelamin : Perempuan Dx. Medis : KD, Bronkopneumonia
Tanggal masuk RS 10 Oktober 2022 Tanggal Pengkajian : 11 Oktober 2022

N DX Perencanaan
o Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Bersihan jalan Tujuan : Manajemen Jalan - Memonitor pola
napas tidak Setelah dilakukan Napas napas pada
efektif b/d tindakan keperawatan Observasi : pasien
sekresi yang 3x24 jam diharapkan - Monitor pola - Memonitor
tertahan bersihan jalan napas napas (RR, bunyi napas
meningkat dengan kedalaman, usaha tambahan
kriteria hasil : napas) - Memposisikan
kriteria awal akhir - Monitor bunyi semi fowler
RR 3 5 napas tambahan atau fowler
Pola 3 5 Terapeutik : - Memberikan
napas - Posisikan semi nebu
fowler atau - Mengajarkan
Keterangan : fowler batuk efektif
RR , Pola napas - Berikan nebu - Mengkolaborasi
1 : memburuk Edukasi : kan pemberian
2 : cukup memburuk - Ajarkan teknik bronkodilator,
3 : sedang batuk efektif ekspektoran dan
4 : cukup membaik Kolaborasi : mukolitik
5 : membaik - Kolaborasikan
pemberian
bronkodilator,
mukolitik,
ekspektoran, jika
perlu
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : An. M Usia :3 tahun 11 bulan


Jenis Kelamin : Perempuan Dx. Medis : KD, Bronkopneumonia
Tanggal masuk RS 10 Oktober 2022 Tanggal Pengkajian : 11 Oktober 2022
tgl / jam dx implementasi evaluasi
Keperawatan (SOAP)
11.10.22 Hipertermia - Mengkaji S:
suhu tubuh - Ibu pasien mengatakan
09.00 pasien demam
09.15 - Mengkolabor - Ibu pasien mengatakan
asikan badannya hangat
pemberian - Ibu pasien mengatakan ia akan
obat penurun mengkompres hangat anaknya
demam - Ibu pasien mengatakan pasien
09.45 - Mengajarkan mau meminum parasetamol
kompres air O:
hangat - Pasien terlihat demam
- Pasien teraba hangat
- S : 39,4°C
- Pasien terlihat pucat
- Pasien diberi parasetamol
sirup 1,5 cth
- Pasien terlihat di kompres
hangat
A:
Masalah hipertermia belum
teratasi
kriteria awal target hasil
Suhu 3 5 3
tubuh
Suhu 3 5 3
kulit
Pucat 3 5 3
Keterangan :
Suhu tubuh & suhu kulit
1 : memburuk
2 : cukup memburuk
3 : sedang
4 : cukup membaik
5 : membaik
Pucat
1 : meningkat
2 : cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
P:
- Memonitor suhu tubuh
- Menganjurkan tirah baring
- Menyediakan lingkungan yang
dingin
- Longgarkan / lepaskan pakaian
11.10.22 Bersihan jalan - Memonitor S:
napas tidak pola napas - Bapak pasien mengatakan
09.00 efektif (RR pasien masih batuk grok-grok
kedalaman, - Bapak pasien mengatakan
usaha napas) pasien sedikit sesak napas
- Memonitor - Bapak pasien mengatakan
bunyi napas mengatur posisi tidur pasien
tambahan semi fowler
09.15 - memposisikan - Bapak pasien mengatakan
semi fowler anak menerima nebu
atau fowler O:
- memberikan - Pasien terlihat batuk grok-grok
nebu - Pasien terlihat sedikit sesak
- mengkolabora napas
sikan - Terdengar suara tambahan
pemberian rhonki
bronkofilator - RR : 33x/menit, SPO2 : 98%
- Pasien terlihat dengan posisi
semi fowler
- Pasien terlihat menerima nebu
pulmicort
- Pasien terlihat minum obat
salbutamol
A:
Masalah bersihan jalan napas
belum teratasi
kriteria awal target hasil
RR 3 5 3
Pola 3 5 3
napas
Keterangan :
BB
1 : memburuk
2 : cukup memburuk
3 : sedang
4 : cukup membaik
5 : membaik
P:
- Monitor pola napas (RR,
kedalaman, usaha napas)
- Posisikan semi fowler atau
fowler
- Berikan nebu
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasikan pemberian
bronkodilator, mukolitik,
ekspektoran, jika perlu
12.10.22 Hipertermia - Memonitor S:
suhu tubuh - Ibu pasien mengatakan
05.15 - Menganjurkan anaknya sudah menurun
tirah baring demamnya
05.30 - Menyediakan - Ibu pasien mengatakan dia
lingkungan sembari mengipasi anaknya
yang dingin biar tidak kepanasan
- Longgarkan / - Ibu pasien mengatakan
lepaskan bajunya sudah menggunakan
pakaian yang tipis
- Mengkolabora - Ibu pasien mengatakan pasien
sikan diberi obat parasetamol 1,5 cth
pemberian O:
obat penurun - Pasien terlihat menggunakan
demam pakaian yang longgar
- Pasien terlihat sedang
dikapasin oleh ibunya
- Akrak tubuh tidak terasa panas
seperti sebelumnya
- S : 37,6°C
- Pasien terlihat tidak terlalu
pucat
- Pasien terlihat minum
parasetamol 1,5 cth
A:
Masalah hipertermia teratasi
sebagian
kriteria awal target hasil
Suhu 3 5 4
tubuh
Suhu 3 5 4
kulit
Pucat 3 5 5
Keterangan :
Suhu tubuh & suhu kulit
1 : memburuk
2 : cukup memburuk
3 : sedang
4 : cukup membaik
5 : membaik
Pucat
1 : meningkat
2 : cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
P : intervensi dihentikan pasien
pulang
12.10.22 Bersihan jalan - Monitor pola S:
napas tidak napas (RR, - Bapak pasien mengatakan
24.00 efektif kedalaman, pasien masih sedikit batuk
usaha napas) - Bapak pasien mengatakan
- Posisikan semi pasien sudah minum obat
fowler atau salbutamol
fowler - Bapak pasien mengatakan
24.05 - Berikan nebu posisi pasien semi fowler
- Kolaborasikan - Bapak pasien mengikuti
pemberian instruksi untuk batuk efektif
bronkodilator, - Bapak pasien mengatakan
mukolitik, pasien menerima nebu
ekspektoran, pulmicort + NaCl 0,9% 2cc
jika perlu O:
06.30 - Ajarkan teknik - Pasien terlihat masih sedikit
batuk efektif batuk
- Pasien terlihat meminum obat
salbutamol 1,5mg
- Pasien terlihat diberi nebu
pulmicort + 2 cc NaCl 0,9%
- Pasien terlihat dalam posisi
semi fowler
- Pasien mengikuti arahan batuk
efektif
- RR : 25x/menit , SPO2 : 99%
A:
Masalah berssihan jalan teratasi
sebagian
kriteria awal target hasil
RR 3 5 4
Pola 3 5 4
napas

Keterangan :
BB
1 : memburuk
2 : cukup memburuk
3 : sedang
4 : cukup membaik
5 : membaik
P : intervensi dihentikan pasien
pulang

Anda mungkin juga menyukai