Disusun Oleh :
Nama : Sallma Kurnia Khasanah
NIM : 2011020008
Kelas : 4A
PRODI KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2022
PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien & Keluarga
Nama : An. AS Nama Ayah/Ibu : Tn. FT
Usia : 5 tahun Usia Ayah/Ibu : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam
Anak ke 2 dari 2 bersaudara Alamat : Karangsari
Tanggal Masuk : 18 April 2022 Suku Bangsa : Jawa
Tgl Pengkajian : 20 April 2022 Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : HSP Pekerjaan : Wiraswasta
33 thn 33 thn
5 thn
Laki-laki
Perempuan
Pasien
X. Tinjauan Sistem :
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
Kadaan umum :
a. TB dan BB : 90 cm dan 19 kg
b. Suhu : 35,7oC
c. Nadi : 98x/menit
d. Pernapasan : 22x/menit
e. Tekanan darah : 110/56mm/hg
2. Pengkajian Kardiovaskular :
a. Nadi : Ada
Frekuensi : 98x/menit
Irama : Teratur
Kualitas : Baik
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Lingkar dada (toraks) : -
Adanya deformotas : Tidak ada
Bunyi jantung : Lup dup
c. Tampilan umum
Tingkat aktifitas : Hanya berbaring
Perilaku : Ketakutan saat diberikan tindakan pemberian obat
injeksi
Jari tabuh (dubbling) pada tangan dan kaki : -
d. Kulit
Warna : Sawo matang
Elastisitas : Normal (kembali dalam 1 detik)
Suhu tubuh : 35,7oC
e. Edema
Periorbital : Tidak ada
Ekstremitas : Ada dibagian betis kaki
3. Pengkajian Respitarori :
a. Bernafas : Pernafasan dada
Frekuensi pernapasan, kedalaman dan kesemitrisan : 22x/menit
Pola nafas (apnea, takipnea) : Tidak ada - teratur
Retraksi : Tidak ada
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Posisi yang nyaman : Posisi berbaring
b. Hasil Auskultasi Toraks
Bunyi nafas : Vaskuler
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : Tidak ada
c. Hasil Pemeriksaan Toraks
Lingkar dada : 35 cm
Bentuk dada : Simetris
4. Pengkajian Neurologi :
a. Tingkat kesadaran (hasil GCS) : Composmentis (GCS 15)
b. Pemeriksaan kepala : Tidak ada benjolan
Bentuk kepala : Normal
Fontanel : Tidak ada
c. Reaksi Pupil
Ukuran : 2 mm
Reaksi terhadap cahaya : Normal
d. Aktifitas Kejang
Jenis : Tidak ada
Lamanya : Tidak ada
e. Fungsi sensoris
Reaksi terhadap nyeri : Saat pasien merasakan nyeri dengan
skala 5 pasien menangis kesakitan.
f. Refleks :
Refleks tendon dan superficial : Normal
Refleks patologis : Normal (Muncul)
g. Kemampuan intelektual
Perkembangan menulis dan menggambar : Pasien mampu menulis namnya
sendiri dan mampu mengambar garis
Kemampuan membaca : pasien mampu membaca dengan
ejaan
5. Pengkajian Gastrointestinal :
a. Hidrasi
Tugor kulit : Normal
Membran mukosa : Normal
Asupan dan keluaran : Asupan cairan normal dan keluaran normal
b. Abdomen
Nyeri : Nyeri skala 5
Kekakuan : Tidak ada
Bisisng usus : 15x/menit
Muntah : Tidak muntah
Feses :
Frekuensi : 1 kali sehari
Konsistensi : Lunak
Karakteristik : Padat
Kram : Ada dibagian perut
6. Pengkajian Rebal/Ginjal :
a. Fungsi ginjal
Nyeri tekan pinggang atau suprapubic : Tidak ada
Disuria : Tidak ada
Pola berkemih : Lancar
Adanya acites : Tidak ada
Adanya edema : Edema pada tungkai bawah
b. Karakteristik urine dan urinasi : Urine tampak bening
Warna : Kuning
Bau : Amonia (normal)
Berat jenis : + 800 ml/hari
Menangis saat berkemih : Tidak
c. Genetalia : Normal
Iritasi : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
7. Pengkajian Muskuloskeletal :
a. Fungsi Motorik Kasar
Ukuran otot : Normal (tidak ada atropi dan hipertropi)
Tonus otot : Rentang gerak normal
Kekuatan : Normal
Gerakan Abnormal : Lemah untuk berjalan
b. Fungsi Motorik Halus
Manipulasi mainan : Mampu bermain diruang bermain terapeutik
Menggambar : Mampu menggambar diruang bermain teraputik
c. Kotrol Postur
Mempertahankan posisi tegak : Mampu
Bergoyang-goyang : Mampu
d. Persendian
Rentang gerak : Normal
Kontraktur : Tidak ada
Adanya edema & nyeri : Tidak ada
Tonjolan abnormal : Tidak ada
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang : Normal
8. Pengkajian Hematologi
a. Kulit
Warna : Sawo matang
Adanya ptechea, memar : Ada dibagian betis kaki
Pendarahan : Tidak ada
b. Abdomen
Pembesaran hati : Tidak ada
Pembesaran limpa : Tidak ada
9. Pengkajian Endokrin
a. Status Hidrasi
Poliuria : Tidak ada
Polifagia : Tidak ada
Polidipsi : Tidak ada
Kelit kering : Tidak ada
b. Tampilan umum
Alam perasaan : Normal
Iritabilitas : Tidak ada
Sakit kepala : Pasien mengatakan pusing
Gemetaran : Tidak ada
10. Obat-obatan Saat ini :
No Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
1. Amoxicilin Oral 250 Obat antibiotik Hipersensivitas Kejang,
mg tiap 8 untuk mengatasi atau riwayat gangguan
jam penyakit akibat alergi berat gastrointestinal :
bakteri, seperti mual, diare,
otitis media, muntah dan
gonore, perubahan
pielonefritis warna gigi
2. Methil 10-20 Methylprednisol Alergi terhadap Pusing.
prednisolon mg/kgBB one adalah methylprednisolo Pembengkakan
setiap hari sebagai anti ne ditangan, sakit
selama 3 inflamasi atau Infeksi fungal kepala,
hari imunosupresan, sistemik perubahan
dengan tatalaksana status periode
DM 1000 asmatikus, reaksi menstruasi,
mg/hari penolakan pada nyeri kelemahan
organ dan otot
kondisi alergi
3. Ranitidin 1 mg/kg Ranitidin adalah Riwayat porfiria Tidak diberikan
melalui obat yang akut kepada orang
ijneksi IV digunakan untuk yang pernah
lambat 2 mengobati gejala mengalami
menit, 3- atau penyakit keluhan porfiria
4x/hari yang berkaitan akut
DM 50 dengan produksi
mg asam lambung
pemberian berlebih
Prioritas Masalah :
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis Inflamasi,
iskemia, neoplasma)
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
3) Kerusakkan integritas kulit berhubungan dengan penurunan imunologi
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Rasional
No Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut (D.0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri Observasi
Seletah dilakukan tindakan (I.08238) Untuk
Nyeri akut keperawatan 2x24 Jam Observasi mengetahui
berhubungan dengan diharapkan nyeri pada klien Observasi tanda- keadaan umum
agen pencedera menurun dengan kriteria hasil: tanda vital pasien dan
fisiologis (mis Identivikasi skala keluhan apa
Inflamasi, iskemia, nyeri yang timbul
No Indikator SA ST
neoplasma) Untuk
1. Keluhan 1 5 Terapeutik mengetahui
nyeri seberapakah rasa
Berikan teknik
2. Gelisah 2 5 nyeri yang
nonfarmakologis
untuk dialami oleh
3. Kesulitan 2 5
mengurangi rasa pasien
tidur
nyeri Terapeutik
4. Fungsi 1 5
Untuk
berkemih
Edukasi mengurangi rasa
5. Nafsu 1 5
nyeri yang
makan Ajarkan teknik
dirasakan pasien
Keterangan : relaksasi nafas
Edukasi
dalam dan
1 : Meningkat Memberikan
kompres
wawasan kepada
2 : Cukup meningkat hangat/dingin
pasien
3 : Sedang Kolaborasi bagaimana cara
mengurangi rasa
4 : Cukup menurun Kolaborasi nyeri tanpa
pemberian mengonsumsi
5 : Menurun ranitidin, jika obat-obatan
perlu Kolaborasi
1 : Memburuk
Ranitidine
2 : Cukup memburuk merupakan terapi
farmakologi
3 : Sedang
dalam
4 : Cukup membaik mengurangi/
menghilankan
5 : Membaik nyeri pada perut
2. Defisit Nutrisi Status Nutrisi (L.08066) Manajemen Nutrisi Observasi
(D.0019) Seletah dilakukan tindakan (I.08238) Untuk
keperawatan 2x24 Jam Observasi mengetahui
Ketidakseimbangan diharapkan asupan nutrisi pada Identifikasi status status nutrisi
nutrisi kurang dari klien membaik dengan kriteria nutrisi pasien sehingga
kebutuhan tubuh hasil : Monitor berat dapat
berhubungan dengan badan melakukan
No Indikator SA ST
ketidakmampuan Monitor asupan intervensi yang
mengabsorpsi 1. Porsi 1 5 makanan tepat
nutrien makanan Untuk
yang Terapeutik membantu
dihabiskan mengidentifikasi
Lakukan oral
2. Pengetahuan 1 5 malnutrisi
higiene sebelum
tentang protein-kalori
makan,jika perlu
pilihan pasien
Berikan suplemen
makanan Anoreksia dan
makanan, jika
yang sehat kelemahan
perlu
3. Nyeri 1 5 dapat
abdomen Edukasi mengakibatkan
4. Nafsu 2 5 penurunan berat
makan Ajarkan diet yang
badan dan
5. Bising usus 1 5 diprogramkan
malnutrisi yang
Kolaborasi serius
Terapeutik
Keterangan : Kolaborasi untuk
dengan ahli gizi meningkatkan
1 : Meningkat untuk kebersihan
menentukan mulut, dan
2 : Cukup meningkat
jumlah kalori dan menambah rasa
3 : Sedang jenis nutrien yang nyaman dimulut
dibutuhkan, jika Edukasi
4 : Cukup menurun perlu Kepatuhan
5 : Menurun terhadap diet
dapat mencegah
1 : Menurun komplikasi
2 : Cukup menurun terjadinya
3 : Sedang diabetes melitus
4 : Cukup meningkat Kolaborasi
5 : Meningkat Untuk
memberikan gizi
1 : Memburuk
yang sesuai
2 : Cukup memburuk dengan
dibutuhkan
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
5 : Membaik
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama klien : An. AS Usia : 5 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan Dx Medis : HSP
Tgl Masuk RS : 18 April 2022 Tgl Pengkajian : 20 April 2022
Terapeutik
Memberikan
kompres air hangat
untuk membantu
mengurangi rasa
nyeri perut
Edukasi
Mengajarkan teknik
relaksasi, seperti
tarik nafas dalam,
untuk membantu
menguragi rasa
nyeri di perut
Kolaborasi
Ranitidine
merupakan terapi
farmakologi dalam
mengurangi/
menghilankan nyeri
pada perut
INTERVENSI
DILANJUTKAN
INTERVENSI
DILANJUTKAN
3.Kerusakan 20-04-2022 Observasi Observasi
integritas kulit Pukul 13.00 Monitor karakteristik luka Pasien masih
berhubungan dengan WIB Monitor tanda-tanda infeksi mengalami ruam-
penurunan imunologi
Terapeutik ruam berwarna
Berikan salep yang sesuai merah keunguan
ke kulit/lesi, jika perlu Tanda-tanda
Jadwalkan perubahan posisi infeksi masih
setiap 2 jam atau sesuai dalau
kondisi pasien pemantauan
Berikan suplemen vitamin selama ruamnya
dan mineral belum hilang
Berikan terapi TENS Terapeutik
(stimulasi saraf Untuk
transkutaneous), jika perlu mempercepat
Edukasi kesembuhan
Jelaskan tanda dan gejala ruam
infeksi Untuk mencegah
Anjurkan mengonsumsi adanya dekubitus
makanan tinggi kalori dan Suplemen untuk
protein membantu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian mempercepat
antibiotic Amoxicilin jika kesembuhan
perlu Untuk membantu
meringankan rasa
nyeri
Edukasi
Ibu pasien
mengerti dengan
edukasi yang
sudah perawat
sampaikan
Ibu pasien
mencoba
membujuk pasien
untuk
mengonsumsi
makanan
berserat, untuk
membantu
mempercepat
kesembuhan luka
Kolaborasi
Kolaborasi obat
antibiotik adalah
untuk mengatasi
adanya infeksi
INTERVENSI
DILANJUTKAN
4. Intoleransi 20-04-2022 Observasi Observasi
aktivitas Pukul 14.00 Pasien
berhubungan dengan WIB Identivikasi defisit tingkat beraktivitas masi
kelemahan umum. aktivitas dalam keadaan
Terapeutik berbaring di
tempat tidur
Fasilitasi memilih aktivitas
dan tetapkan tujuan aktivitas Terapeutik
yang konsisten sesuai Ibu pasien
kemampuan fisik,psikologis merasa puas
dan sosial. dengan fasilitas
dirumah sakit
Edukasi
karena ada
Anjurkan keluarga untuk tempat bermain
memberi penguatan positif tersendiri
atas partisipasi dalam sehingga dapat
aktivitas menghibur pasien
Edukasi
Kolaborasi Keluarga pasien
Kolaborasi pada pusat atau ikut serta aktif
program aktivitas untuk mendorong
komunitas, jika perlu pasien
berpartisipasi
dalam
beraktivitas
Kolaborasi
Pasien masi susah
diajak
berkolaborasi
program aktivitas
komunitas
INTERVENSI
DILANJUTKAN
Kolaborasi
Ranitidine
merupakan terapi
farmakologi dalam
mengurangi/
menghilankan nyeri
pada perut
INTERVENSI
DIHENTIKAN
INTERVENSI
DIHENTIKAN
3.Kerusakan 21-04-2022 Observasi Observasi
integritas kulit Pukul 13.00 Monitor tanda-tanda infeksi Ruam pada kulit
berhubungan dengan WIB Terapeutik sudah mulai layu
penurunan imunologi
Berikan salep yang sesuai dan mengilang
ke kulit/lesi, jika perlu Terapeutik
Jadwalkan perubahan posisi Salep membantu
setiap 2 jam atau sesuai untuk
kondisi pasien mempercepat
Berikan suplemen vitamin kesembuhan
dan mineral ruam
Berikan terapi TENS Untuk mencegah
(stimulasi saraf adanya dekubitus
transkutaneous), jika perlu Suplemen untuk
Edukasi membantu
Jelaskan tanda dan gejala mempercepat
infeksi kesembuhan
Edukasi
Anjurkan mengonsumsi Pasien kooperatif
makanan tinggi kalori dan dalam program
protein TENS oleh
Kolaborasi karena itu,
Kolaborasi pemberian sakitnya sudah
antibiotic Amoxicilin jika mulai membaik
perlu Ibu pasien
mengerti dengan
edukasi yang
sudah perawat
sampaikan
Ibu pasien
mencoba
membujuk pasien
untuk
mengonsumsi
makanan
berserat, untuk
membantu
mempercepat
kesembuhan luka
Kolaborasi
Kolaborasi obat
antibiotik adalah
untuk mengatasi
adanya infeksi
INTERVENSI
DIHENTIKAN
4. Intoleransi 21-04-2022 Observasi Observasi
aktivitas Pukul 14.00 Pasien sudah
berhubungan dengan WIB Identivikasi defisit tingkat mulai
kelemahan umum. aktivitas berinteraksi dan
Terapeutik mau datang
untuk bermain di
Fasilitasi memilih aktivitas ruang permainan
dan tetapkan tujuan aktivitas RS
yang konsisten sesuai
kemampuan fisik,psikologis Terapeutik
dan sosial. Ibu pasien
merasa puas
Edukasi
dengan fasilitas
Anjurkan keluarga untuk dirumah sakit
memberi penguatan positif karena ada
atas partisipasi dalam tempat bermain
aktivitas tersendiri
sehingga dapat
Kolaborasi menghibur pasien
Kolaborasi pada pusat atau Edukasi
program aktivitas Keluarga pasien
komunitas, jika perlu ikut serta aktif
untuk mendorong
pasien
berpartisipasi
dalam
beraktivitas
Kolaborasi
Pasien sudah
kooperatif dengan
perawat karena
sudah mulai
kenal dan akrab
oleh karena itu
tercapilah tujuan
terapeutik pada
pasien
INTERVENSI
DIHENTIKAN
P : Intervensi dihentikan
Ketidakseimbangan S : Ibu pasien mengatakan bahwa nafsu makan pasien
nutrisi kurang dari sudah membaik
kebutuhan tubuh
berhubungan O : Berat badan pasien sudah ideal, pasien sudah tampak
dengan lebih baik, sudah mau makan
ketidakmampuan
mengabsorpsi A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
nutrien tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorpsi nutrien ( kebutuhan nutrisi sudah teratasi)
P : Intervensi dihentikan
Kerusakan S : Pasien sudah merasa lebih baik, karena ruam kulitnya
integritas kulit sudah mulai sembuh
berhubungan
dengan penurunan O : Ruam kulit pada betis dan telapak kaki sudah mulai
imunologi layu dan sembuh
P : Intervensi dihentikan
Intoleransi aktivitas S : Pasien sudah mulai berinteraksi dan mau datang
berhubungan untuk bermain di ruang permainan RS
dengan kelemahan
umum O : Keluarga pasien ikut serta aktif untuk mendorong
pasien berpartisipasi dalam beraktivitas
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Retnaningtyas, L.P., Henoch-Schonlein Purpura (HSP) (Desember 2019). KELUWIH: Jurnal
Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1(1), 19-26
Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Buku Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia