Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA An. M DENGAN ASMA


DI RUANG KANTHIL RSUD BANYUMAS

Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Praktek Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh :

1. UMAMI BUDIARTI (1811040039)


2. INDANA LAZULFA (1811040079)
3. MUKTI NURHIDAYATI (18110400104)
4. CATUR DWI CAHYANI (1811040032)
5. IBA ADIN PANGESTU (1811040033)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M DENGAN ASMA
DI RUANG KHANTIL RSUD BANYUMAS

Tanggal Masuk RS : 14 Maret 2019 Jam masuk : 13.00 WIB


Tanggal Pengkajian: 15 Maret 2019 No . RM : 004*3*6*
Jam pengkajian : 11.00 WIB Diagnosa Masuk : Asma Bronkhial

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien : An. M Nama Ayah/ Ibu : Ny. S
Usia : 15 Tahun Usia Ayah/ Ibu : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam
Anak ke 2 dari 4 bersaudara Alamat : Kalicupak
kidul 4/1
Tanggal Masuk : 13 Maret 2019 Suku Bangsa : Jawa
Tanggal : 14 Maret 2019 Pendidikan : SMP
Pengkajian
Diagnosa Medis : Asma Pekerjaan : IRT

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Keluhan Utama
Sesak Nafas

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD pada hari Rabu, 13 Maret 2019 jam 11.00 WIB
melalui IGD dengan keluhan sesak nafas sejak hari Senin. Sesak
bertambah saat pasien post memancing. pasien batuk dan pilek. Riwayat
asma kambuh terakhir pada bulan Januari 2019. Pasien menderita asma
sejak umur 4 tahun.
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
 Prenatal : Pada saat hamil ibu rajin kontrol ke bidan 1 bulan sekali dan
tidak memiliki masalah yang berarti dalam kehamilannya.
 Intranatal : An. S lahir spontan di RSUD Banyumas, BB pada saat
lahir 3500 gram dengan PB 49 cm.
 Postnatal : Keluarga mengatakan pada saat setelah pasien lahir, tidak
ditemukan masalah kesehatan yang berarti, orang tua mengimunisasi
lengkap pasien.

4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


 Penyakit masa kanak-kanak : Pilek, batuk dan panas
 Pernah dirawat di Rumah Sakit : Pernah (-+ 4 kali di RSUD
Banyumas)
 Obat-obatan yang digunakan : nebu dengan ventolin (bila sesak)
 Tindakan operasi : Tidak pernah
 Alergi : Dingin
 Kecelakaan : Tidak pernah
 Imunisasi :Lengkap ( BCG, DPT, polio,
campak, hepatitis)

C. RIWAYAT KELUARGA

keterangan :
= laki
= perempuan
= tinggal satu rumah
= garis keturunan
= garis pernikahan
= Pasien

D. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Kedua orangtua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Pasien ceria
5. Lingkungan ramah : Baik, ibu pasien mengatakan pasien
mampu bersosialisasi dengan teman di lingkungan rumahnya.

E. KEBUTUHAN DASAR
1. Nutrisi
 Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari, dengan jenis makanan
nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan (makanan seimbang). Minum
> 8L perhari.
 Setelah sakit : Pasien makan 3 kali sehari, dengan jenis makanan nasi,
lauk pauk, sayur dan buah-buahan (makanan seimbang). Minum > 8L
perhari.
2. Eliminasi
 Eliminasi Buang Air Kecil
Frekuensi sebelum masuk rumah sakit ± 9-11 kali sehari, warna kuning
normal volume ± 1800 cc/ hari. Setelah masuk RS warna urine normal,
volume urine ±1000 cc/ hari.
 Eliminasi Buang Air Besar
Sebelum masuk rumah sakit frekuensi 1 x sehari. Pasien sudah BAB
3. Istirahat tidur
 Sebelum sakit : Pasien tidur dimulai pkl 21.00 – 06.00 (9 jam) dan
tidur siang ± 2 jam, pasien tidak mengalami gangguan tidur
 Setelah sakit : Pasien tidur mulai pukul 20.00 – 05.00 namun pasien
tidak tidur nyenyak karena sering terbangun karena sesak nafas. Dan
pasien tidak pernah tidur siang selama di RS. Pasien mengalami
gangguan pola tidur.
4. Aktifitas
Sebelum sakit : Pasien bersekolah, aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler
Setelah sakit : Pasien hanya bisa tiduran, sekolah tidak masuk karena
sedang sakit.

F. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


1. Pertumbuhan fisik
BB sebelum sakit 35 Kg, BB setelah sakit 35 Kg TB 155 cm tidak
mengalami gangguan fisik yang berarti. Ibu pasien mengatakan pasien
merupakan anak yang pendiam dan penurut.
2. Perkembangan motorik kasar
Ibu pasien mengatakan kalau di rumah pasien biasa bermain dengan
teman-temannya seperi kerja kelompok dan aktif terhadap ekstarikuler
sekolah.
3. Perkembangan motorik halus
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya selalu cerita apapun dengan ibu.
Ibu pasien mengatakan anaknya sangat dekat dengannya.
4. Perkembangan bahasa
Ibu pasien mengatakan sehari-hari menggunakan bahasa jawa dikarenakan
teman sebaya berkomunikasi menggunakan bahasa jawa, akan tetapi
apabila disekolah bahasa pengantar menggunakan bahasa nasional atau
bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perkembangan
bahasa sudah cukup baik dan bervariasi.
5. Perkembangan sosial
Ibu pasien mengatakan bahwa senang bermain secara berkelompok dengan
jenis kelamin yang sama. Dimana dalam permainan secara berkelompok
atau bersosialisasi cenderung keterampilan dan intelektual makin
berkembang. Pasien juga aktif dalam kegiatan sekolah.
6. Perkembangan kognitif
Pasien sebagai anak sekolah kelas 3 SMP dapat mulai mengerti tentang
urut-urutan, perbandingan dan proses dan mengintegrasikan pikiran-
pikiran kedalam rencana keseluruhan agar dapat mengatasi situasi yang
bertambah kompleks.

G. PEMERIKSAN FISIK
1. Keadaan Umum dan Tanda - Tanda Vital
a. Keadaan umum : pasien sadar penuh
GCS : E4M6V5
Kesadaran : composmentis
b. TB : 155 cm, BB sekarang : 35 Kg,
c. Suhu: 36,9oC,
d. Nadi: 109 kali/menit,
e. Tekanan Darah: 110/85 mmHg.
f. Respirasi: 30 kali/ menit,
g. SPo2 : 97 %
1. Sistem Kardiovaskuler (Blood)
- Inspeksi: Simetris, tidak terdapat adanya massa, warna kulit pasien
sawo matang
- Perkusi: Timpani
- Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, N: 109 x/ menit
- Auskultasi : Irama jantung reguler
2. Sistem Respiratory
a. Frekuensi pernafasan, kedalaman dan kesimetrisan :
Pola nafas : Reguler, suara nafas wheezing RR 30 x/menit
Retraksi : Tidak terdapat adanya retraksi dinding dada
Pernafasan cuping hidung : Tidak terdapat adanya pernfasan cuping
hidung
Posisi yang nyaman : Pasien mampu berbaring, duduk dan
berjalan
Alat bantu pernafasan : Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm.
Betuk dada : Simetris
b. Hasil auskultasi toraks
Bunyi nafas : wheezing
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : Tidak ada
c. Hasil pemeriksaan toraks :
Bentuk dada : Simetris

3. Sistem Neurologi
a. Tingkat kesadaran (hasil GCS) : E4M6V5
b. Pemeriksaan kepala :
1) Bentuk kepala : Mesochepal
c. Reaksi pupil :
1) Ukuran pupil : 3 mm, sclera ankterik, konjungiva anemis, bentuk
bulat, warna hitam.
2) Reaksi cahaya : Reaksi positif terhadap cahaya.
d. Akrivitas kejang
1) Jenisnya : Pasien tidak mengalami kejang
2) Lamanya :-
e. Fungsi sensoris
1) Reaksi terhadap nyeri : Pasien masih merespon terhadap
rangsangan nyeri jika anggota tubuhnya di cubit.
f. Refleks
1) Refleks tendon dan superficial : Tidak ada
2) Refleks Patologis : Tidak ada
g. Kemampuan intelektual
1) Perkembangan menulis & menggambar : Pasien mampu menulis dan
menggambar dengan baik. Pasien merupakan siswa kelas 3 SMP.
2) Kemampuan membaca : Pasien mampu membaca dengan lancar dan
baik.

4. Sistem Gastrointestinal
a. Hidrasi
1) Turgor kulit : Baik,
2) Membran mukosa : lembab
3) Asupan dan haluaran : Pasien asupan makanan padat
b. Abdomen nyeri
1) Kekakuan : Tidak ada
2) Bising usus : ± 18 x/mnt
3) Muntah : Pasien tidak mengalami muntah
4) Feses : Berwarna kuning kecoklatan
5) Kram : Tidak ada

5. Pengkajian renal
a) Fungsi renal
Tidak terdapat nyeri pinggang, poliuri polidipsi, pola berkemih
lancar, tidak ada acites, tidak terdapat adanya edema.
b) Karakteristik urine dan urinasi
Urin berwarna kekuningan dan berbau amoniak dan tidak sakit saat
berkemih.
c) Genetalia
Tidak terdapat iritasi disekitar penis dan tidak ada secret yang
keluar dari penis dan di area genetalia bersih.

6. Sistem muskuloskeletal
Pergerakan bebas, tidak terdapat kelainan pada ekstremitas dan tulang
belakang. Tidak terdapat fraktur, tidak terpasang traksi/spalk/gips.
Tidak terdapat adanya nyeri dan edema. Tidak terdapat adanya tonjola
yang abnormal.

7. Sistem hematologi
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat ptechea, tidak terdapat
perdarahan dari membran mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi
vena. Tidak terdapat pembesaran hati dan limpa.
8. Sistem endokrin
Tidak terdapat keluhan poliuria, polifagia dan polidipsi. Kulit pasien
lembab

E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 13 Maret 2019
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hemoglobin 14,3 uL 13,2- 17,3
Hematocrit 42,3 % 39,6-51,9
Eritrosit 5,49 10^6/ uL 4,50-6,50
Leukosit H 15,96 10^3/uL 3,70-10,10
Trombosit 283 10^3/uL 150-450
MCV H 77,1 Fl 81,0-96,0
MCH H 26,1 Pg 27,0-31,2
MCHC 33,8 % 31,8-35,4
RDW 14,2 % 11,5-14,5
Neutrofil H 78,05 % 11,5-14,5
Limfosit L 9,81 % 39,30-73,70
Monosit 9,231 % 18,00-48,30
Eosinophil 2,110 % 4,400-12,700
Basophil 0,801 % 0,600-7,300
KIMIA
Natrium 143 mEq/L 135-155
Kalium 4,3 mEq/L 3,5-5,5
Klorida 103 mEq/L 94-111

AGD- ELEKTROLIT
Analisa Gas Darah Arteri
0
Suhu 37,5 C
Nilai Gas Darah
pH 7,38 7,20-7,60

pcO2 34,0 mmHg 30-50


pO2 81 mmHg 70-700

Satuan Asam Basa


HCO3 L 19,9 mmol/L 21,0-28
tCO2 L 20,9 mmol/L 22-29
Standar BE (ecf) L -4,3 mmol/L (-2)- (+3)
Saturasi O2 L 93,0 % 95-98

F. TERAPI
- Nebu combivent
- Nebu ventolin
- Inj. Metil Prednisolon ½ cc
- Drip aminopilin
No Terapi Cara Indikasi
pemberian
1 Combivent Nebulizer Combivent adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi penyakit saluran pernapasan, seperti
2 gr PPOK atau asma. Obat ini juga diindikasikan untuk
perawatan penyumbatan hidung, radang selaput
lendir dan bronkospasme.Obat ini memiliki
kandungan albuterol atau salbutamol sulfat dan
ipratropium bromida. Combivent memiliki cara
kerja dengan membuka saluran udara ke paru-
paru serta melakukan relaksasi atau
mengendurkan otot-otot pada saluran napas.
ANALISA DATA

Nama Klien : An. M Tgl masuk : 13 Maret 2019


Usia : 16 thn Tgl pengkajian : 14 Maret 2019
Dx. Medis : Asma Bronkhial

NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Pasien mengatakan sesak Fisiologis: asma Bersihan jalan nafas
nafas tidak efektif (00031)

Pasien mengatakan batuk


berdahak

DO :

- N : 109 x/menit
- RR : 30 x/menit
- S : 36,9° C
- Pasien tampak sesak nafas
- Suara nafas whezeeng
2 DS : Keletihan otot pernafasan Ketidakefektifan pola

- Pasien mengatakan sesak nafas (00032


nafas
- Pasien mengeluh batuk di
malam hari
DO :

- Pasien tampak sesak


- Terpasang O2 3 L/menit
- RR: 30 x/menit,
- SPO2 97%
- Terdengar Suara napas
wheezing kanan kiri
- Pasien tampak lemas

3. DS: Penyakit (asma) Gangguan pola tidur


(00198)
- Pasien mengatakan tidak bisa
tidur karena sesak nafas dan
batuk di malam hari
- Pasien mengatakan tidur hanya
3-4 jam saat malam
- Pasien mengatakan cemas
DO:

- Pasien tampak lemas


- Kelopak mata pasien tampak
menghitam
- TD: 110/85 mmHg
N: 109 x/mnt

PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
fisiologis: asma
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penyakit (asma)

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. M Tgl masuk : 13 Maret 2019


Usia : 16 thn Tgl pengkajian : 14 Maret 2019
Dx. Medis : Asma Bronkhial

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


KEPERAWATA DAN KRITERIA HASIL (NOC) KEPERAWATAN
N (NIC)
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan
bersihan jalan keperawatan 3 x 34 jam diharapkan nafas
nafas tidak efektif kepatenan jalan nafas efektif dengan
1. Kaji KU pasien
berhubungan KH :
2. Monitor TTV
dengan fisiologis:
3. Posisikan pasien
asma
untuk
Indikator A T memaksimalkan
Frekuensi 2 5 ventilasi
pernafasan 4. Lakukan fisioterapi
Irama pernafasan 2 5
Kedalaman 3 5 dada, sebagaimana
inspirasi mestinya
Kemampuan untuk 2 5 5. Instruksikan
mengeluarkan bagaimana agar bisa
secret melakukan batuk
1 : deviasi berat dari kisaran normal
2 : deviasi yang cukup berat dari efektif
kisaran normal 6. Auskultasi suara
3 : deviasi sedang dari kisaran normal
4 : deviasi ringan dari kisaran normal nafas
5 : tidak ada deviasi dari kisaran 7. Kolaborasikan
normal
pemberian nebulizer
8. Monitor status
pernafasan dan
oksigenasi
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Monitor Pernafasan
pola nafas keperawatan selama 3x24 jam, pola (3350)
nafas pada pasien efektif dengan
berhubungan 1. Monitor kecepatan
kriteria hasil :
dan irama nafas
dengan keletihan
Status Pernapasan (0415) 2. Posisikan pasien
otot pernafasan semifowler
Indikator A T 3. Kolaborasi
Pernafasan bibir 3 5 pemberian bantuan
dengan mulut terapi oksigen
mengerucut 4. Auskultasi suara
batuk 2 5 napas
Keterangan: 5. Kolaborasi
pemberian terapi
1. Berat nebulizer
2. Cukup
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan
3 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Peningkatan tidur
tidur berhubungan keperawatan selama 3 x 24 jam, (1850)
gangguan pola tidur dapat teratasi
dengan penyakit 1. Monitor pola tidur
dengan kriteria hasil :
pasien dan jumlah
(asma)
Tidur (0004) jam tidur
2. Sesuaikan
Indikator A lingkungan untuk
Jam tidur 3 5 meningkatkan tidur
Pola tidur 3 5 (misalnya cahaya,
Kualitas tidur 2 5 kebisingan)
Tidur dari awal 3 5 3. Anjurkan untuk
sampai habis di tidur siang di siang
malam hari secara hari untuk
konsisten memenuhi
Keterangan: kebutuhan tidur
4. Diskusikan dengan
1. Sangat terganggu pasien dan keluarga
2. Banyak terganggu pasien mengenai
3. Cukup terganggu teknik untuk
4. Sedikit terganggu meningkatkan tidur
5. Tidak terganggu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : An. M Tgl masuk : 13 Maret 2019


Usia : 16 thn Tgl pengkajian : 14 Maret 2019
Dx. Medis : Asma Bronkhial
HARI KE -1
Hari/tgl No. Implementasi Respon EVALUASI Paraf
dx (SOAP)
Kamis/14 1 Manajemen jalan nafas O: RR: 30x/mnt, S: Pasien mengatakan sesak nafas, batuk dan Umami
Maret
pilek
2019 - Mengkaji KU pasien
- Memonitor TTV O: RR: 30x/mnt, terpasang nasal O 2 3 lpm,
O: Pasien dalam posisi
(Sift Pagi) - memposisikan pasien untuk suara nafas wheezing
semifowler
memaksimalkan ventilasi
A: Masalah belum teratasi
Jm 12.00 - Melakukan fisioterapi dada, O: Pasien dipasang oksigen 3
Jm 13.00
Jm 14.00 sebagaimana mestinya lpm Indikator A T S
Frekuensi 2 5 2
- Menginstruksikan bagaimana
pernafasan
agar bisa melakukan batuk
Irama pernafasan 2 5 2
efektif Kedalaman 3 5 3
- Mengauskultasi suara nafas inspirasi
(Sift - Mengkolaborasikan pemberian O: Suara nafas wheezing Kemampuan untuk 2 5 2
siang)
nebulizer mengeluarkan
Jm 18.00 - Memonitor status pernafasan secret
Jm 19.00 dan oksigenasi
O: Pasien diberikan terapi P: Lanjutkan Intervensi
Jam 20.00
nebulizer Combivent 2 mg - Posisikan pasien untuk memaksimalkan
(Sift
Malam) ventilasi
Jam 21.00 - Lakukan fisioterapi dada, sebagaimana
Jam 07.00
mestinya
- Instruksikan bagaimana agar bisa
melakukan batuk efektif
- Auskultasi suara nafas
- Kolaborasikan pemberian nebulizer
- Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Kamis/14 2 Monitor Pernafasan (3350) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena Umami
Maret
- Memonitor kecepatan dan Nafas pasien cepat, RR : sesak nafas
2019
irama nafas 30x/menit
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - Memposisikan pasien Posisi pasien duduk menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) semifowler
x/menit
Jm 12.00 A: Masalah belum teratasi
Jm 13.00 - Mengkolaborasi pemberian Pasien terpasang O2 3 lpm
Jm 14.00 bantuan terapi oksigen Indikator A T S
Pernafasan bibir 3 5 3
- Mengauskultasi suara napas Suara nafas whezeeng dengan mulut
(Sift mengerucut
siang) batuk 2 5 2
P: Lanjutkan Intervensi
Jm 18.00 - Mengkolaborasi pemberian Pemberian nebulizer ventolin
Jm 19.00 terapi nebulizer
Jam 20.00 - Monitor kecepatan dan irama nafas
- Posisikan pasien semifowler
(Sift - Kolaborasi pemberian bantuan terapi
Malam) oksigen
Jam 21.00 - Auskultasi suara napas
Jam 07.00 - Kolaborasi pemberian terapi nebulizer

Kamis/14 3 Peningkatan tidur (1850) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena
Maret
- Memonitor pola tidur pasien sesak nafas
2019 Jumlah tidur pasien 3-4
dan jumlah jam tidur jam per hari
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - menyesuaikan lingkungan Pasiendapat tidur apabila menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) untuk meningkatkan tidur lampu dimatikan
(misalnya cahaya, kebisingan) x/menit

Jm 12.00 A: Masalah belum teratasi


Jm 13.00
Jm 14.00 - menganjurkan untuk tidur Pasien tidak bisa tidur
siang di siang hari untuk siang Indikator A
memenuhi kebutuhan tidur Jam tidur 3 5 3
Pola tidur 3 5 3
(Sift - mendiskusikan dengan pasien Pasien tidur nyenyak bila Kualitas tidur 2 5 2
siang) dan keluarga pasien mengenai tidak sesak Tidur dari awal 3 5 3
teknik untuk meningkatkan sampai habis di
Jm 18.00 tidur malam hari secara
Jm 19.00 konsisten
Jam 20.00 P: Lanjutkan Intervensi

(Sift
1. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam
Malam)
tidur
Jam 21.00
2. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan
Jam 07.00
tidur (misalnya cahaya, kebisingan)
3. Anjurkan untuk tidur siang di siang hari
untuk memenuhi kebutuhan tidur
4. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
pasien mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama Klien : An. M Tgl masuk : 13 Maret 2019
Usia : 16 thn Tgl pengkajian : 14 Maret 2019
Dx. Medis : Asma Bronkhial
HARI KE- 2
Hari/tgl No. Implementasi Respon EVALUASI Paraf
dx (SOAP)
Jumat/15 1 Manajemen jalan nafas O: RR: 28x/mnt, S: Pasien mengatakan sesak nafas, batuk dan Umami
Maret
pilek
2019 - Mengkaji KU pasien
- Memonitor TTV O: RR: 38x/mnt, terpasang nasal O 2 3 lpm,
O: Pasien dalam posisi
(Sift Pagi) - memposisikan pasien untuk suara nafas wheezing
semifowler
memaksimalkan ventilasi
A: Masalah belum teratasi
Jm 12.00 - Melakukan fisioterapi dada, O: Pasien dipasang oksigen 3
Jm 13.00
Jm 14.00 sebagaimana mestinya lpm Indikator A T S
Frekuensi 2 5 3
- Menginstruksikan bagaimana
pernafasan
agar bisa melakukan batuk
Irama pernafasan 2 5 3
efektif Kedalaman 3 5 4
- Mengauskultasi suara nafas inspirasi
O: Suara nafas wheezing
(Sift - Mengkolaborasikan pemberian Kemampuan untuk 2 5 3
siang) mengeluarkan
nebulizer
Jm 18.00 - Memonitor status pernafasan O: Pasien diberikan terapi secret
Jm 19.00 dan oksigenasi P: Lanjutkan Intervensi
nebulizer Combivent 2 mg
Jam 20.00
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
(Sift
Malam) ventilasi
Jam 21.00 - Lakukan fisioterapi dada, sebagaimana
Jam 07.00
mestinya
- Instruksikan bagaimana agar bisa
melakukan batuk efektif
- Auskultasi suara nafas
- Kolaborasikan pemberian nebulizer
- Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Jumat/15 2 Monitor Pernafasan (3350) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena Umami
Maret
- Memonitor kecepatan dan Nafas pasien cepat, RR : sesak nafas
2019
irama nafas 28x/menit
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - Memposisikan pasien Posisi pasien duduk menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) semifowler
x/menit

Jm 12.00 A: Masalah belum teratasi


Jm 13.00 - Mengkolaborasi pemberian Pasien terpasang O2 3 lpm
Jm 14.00 bantuan terapi oksigen
Indikator A T S
Pernafasan bibir 3 5 4
- Mengauskultasi suara napas Suara nafas whezeeng dengan mulut
(Sift mengerucut
siang) Batuk 2 5 3
P: Lanjutkan Intervensi
Jm 18.00 - Mengkolaborasi pemberian Pemberian nebulizer ventolin
Jm 19.00 terapi nebulizer
- Monitor kecepatan dan irama nafas
Jam 20.00 - Posisikan pasien semifowler
- Kolaborasi pemberian bantuan terapi
(Sift oksigen
Malam) - Auskultasi suara napas
Jam 21.00 - Kolaborasi pemberian terapi nebulizer
Jam 07.00
Jumat/15 3 Peningkatan tidur (1850) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena
Maret
- Memonitor pola tidur pasien sesak nafas
2019 Jumlah tidur pasien 3-4
dan jumlah jam tidur jam per hari
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - menyesuaikan lingkungan Pasiendapat tidur apabila menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) untuk meningkatkan tidur lampu dimatikan
(misalnya cahaya, kebisingan) x/menit

Jm 12.00 A: Masalah belum teratasi


Jm 13.00
Jm 14.00 - menganjurkan untuk tidur Pasien tidak bisa tidur Indikator A
siang di siang hari untuk siang Jam tidur 3 5 4
memenuhi kebutuhan tidur
Pola tidur 3 5 4
(Sift - mendiskusikan dengan pasien Pasien tidur nyenyak bila Kualitas tidur 2 5 4
siang) dan keluarga pasien mengenai tidak sesak Tidur dari awal 3 5 4
teknik untuk meningkatkan sampai habis di
Jm 18.00 tidur malam hari secara
Jm 19.00 konsisten
Jam 20.00 P: Lanjutkan Intervensi

(Sift 1. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam


Malam) tidur
Jam 21.00 2. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan
Jam 07.00 tidur (misalnya cahaya, kebisingan)
3. Anjurkan untuk tidur siang di siang hari
untuk memenuhi kebutuhan tidur
4. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
pasien mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama Klien : An. M Tgl masuk : 13 Maret 2019
Usia : 16 thn Tgl pengkajian : 14 Maret 2019
Dx. Medis : Asma Bronkhial
HARI KE- 3
Hari/tgl No. Implementasi Respon EVALUASI Paraf
dx (SOAP)
Sabtu/16 1 Manajemen jalan nafas O: RR: 28x/mnt, S: Pasien mengatakan sesak nafas, batuk dan Umami
Maret
pilek
2019 - Mengkaji KU pasien
- Memonitor TTV O: RR: 28x/mnt, terpasang nasal O 2 3 lpm,
O: Pasien dalam posisi
(Sift Pagi) - memposisikan pasien untuk suara nafas wheezing
semifowler
memaksimalkan ventilasi
A: Masalah belum teratasi
Jm 12.00 - Melakukan fisioterapi dada, O: Pasien dipasang oksigen 3
Jm 13.00
Jm 14.00 sebagaimana mestinya lpm Indikator A T S
Frekuensi 2 5 4
- Menginstruksikan bagaimana
pernafasan
agar bisa melakukan batuk
Irama pernafasan 2 5 4
efektif Kedalaman 3 5 4
- Mengauskultasi suara nafas inspirasi
O: Suara nafas wheezing
(Sift - Mengkolaborasikan pemberian Kemampuan untuk 2 5 4
siang) mengeluarkan
nebulizer
Jm 18.00 - Memonitor status pernafasan secret
Jm 19.00 dan oksigenasi O: Pasien diberikan terapi P: Lanjutkan Intervensi
Jam 20.00 nebulizer Combivent 2 mg
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
(Sift
Malam) ventilasi
Jam 21.00
- Lakukan fisioterapi dada, sebagaimana
Jam 07.00
mestinya
- Instruksikan bagaimana agar bisa
melakukan batuk efektif
- Auskultasi suara nafas
- Kolaborasikan pemberian nebulizer
- Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Sabtu/16 2 Monitor Pernafasan (3350) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena Umami
Maret
- Memonitor kecepatan dan Nafas pasien cepat, RR : sesak nafas
2019
irama nafas 28x/menit
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - Memposisikan pasien Posisi pasien duduk menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) semifowler
x/menit

Jm 12.00 A: Masalah belum teratasi


Jm 13.00 - Mengkolaborasi pemberian Pasien terpasang O2 3 lpm
Jm 14.00 bantuan terapi oksigen
Indikator A T S
Pernafasan bibir 3 5 5
- Mengauskultasi suara napas Suara nafas whezeeng dengan mulut
(Sift mengerucut
siang) Batuk 2 5 4
Jm 18.00 - Mengkolaborasi pemberian Pemberian nebulizer ventolin P: Lanjutkan Intervensi
Jm 19.00 terapi nebulizer
Jam 20.00 - Monitor kecepatan dan irama nafas
- Posisikan pasien semifowler
(Sift - Kolaborasi pemberian bantuan terapi
Malam) oksigen
Jam 21.00 - Auskultasi suara napas
Jam 07.00 - Kolaborasi pemberian terapi nebulizer

Sabtu/16 3 Peningkatan tidur (1850) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena
Maret
- Memonitor pola tidur pasien sesak nafas
2019 Jumlah tidur pasien 3-4
dan jumlah jam tidur jam per hari
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - menyesuaikan lingkungan Pasiendapat tidur apabila menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) untuk meningkatkan tidur lampu dimatikan
(misalnya cahaya, kebisingan) x/menit

Jm 12.00 A: Masalah belum teratasi


Jm 13.00
Jm 14.00 - menganjurkan untuk tidur Pasien tidak bisa tidur Indikator A
siang di siang hari untuk siang Jam tidur 3 5 4
memenuhi kebutuhan tidur
Pola tidur 3 5 4
- mendiskusikan dengan pasien Kualitas tidur 2 5 4
(Sift Pasien tidur nyenyak bila Tidur dari awal 3 5 4
siang) dan keluarga pasien mengenai tidak sesak
teknik untuk meningkatkan sampai habis di
tidur malam hari secara
Jm 18.00 konsisten
Jm 19.00 P: Lanjutkan Intervensi
Jam 20.00
1. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam
(Sift tidur
Malam) 2. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan
Jam 21.00 tidur (misalnya cahaya, kebisingan)
Jam 07.00 3. Anjurkan untuk tidur siang di siang hari
untuk memenuhi kebutuhan tidur
4. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
pasien mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur

Anda mungkin juga menyukai