Disusun Oleh :
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien : An. M Nama Ayah/ Ibu : Ny. S
Usia : 15 Tahun Usia Ayah/ Ibu : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam
Anak ke 2 dari 4 bersaudara Alamat : Kalicupak
kidul 4/1
Tanggal Masuk : 13 Maret 2019 Suku Bangsa : Jawa
Tanggal : 14 Maret 2019 Pendidikan : SMP
Pengkajian
Diagnosa Medis : Asma Pekerjaan : IRT
C. RIWAYAT KELUARGA
keterangan :
= laki
= perempuan
= tinggal satu rumah
= garis keturunan
= garis pernikahan
= Pasien
D. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Kedua orangtua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Pasien ceria
5. Lingkungan ramah : Baik, ibu pasien mengatakan pasien
mampu bersosialisasi dengan teman di lingkungan rumahnya.
E. KEBUTUHAN DASAR
1. Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari, dengan jenis makanan
nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan (makanan seimbang). Minum
> 8L perhari.
Setelah sakit : Pasien makan 3 kali sehari, dengan jenis makanan nasi,
lauk pauk, sayur dan buah-buahan (makanan seimbang). Minum > 8L
perhari.
2. Eliminasi
Eliminasi Buang Air Kecil
Frekuensi sebelum masuk rumah sakit ± 9-11 kali sehari, warna kuning
normal volume ± 1800 cc/ hari. Setelah masuk RS warna urine normal,
volume urine ±1000 cc/ hari.
Eliminasi Buang Air Besar
Sebelum masuk rumah sakit frekuensi 1 x sehari. Pasien sudah BAB
3. Istirahat tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur dimulai pkl 21.00 – 06.00 (9 jam) dan
tidur siang ± 2 jam, pasien tidak mengalami gangguan tidur
Setelah sakit : Pasien tidur mulai pukul 20.00 – 05.00 namun pasien
tidak tidur nyenyak karena sering terbangun karena sesak nafas. Dan
pasien tidak pernah tidur siang selama di RS. Pasien mengalami
gangguan pola tidur.
4. Aktifitas
Sebelum sakit : Pasien bersekolah, aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler
Setelah sakit : Pasien hanya bisa tiduran, sekolah tidak masuk karena
sedang sakit.
G. PEMERIKSAN FISIK
1. Keadaan Umum dan Tanda - Tanda Vital
a. Keadaan umum : pasien sadar penuh
GCS : E4M6V5
Kesadaran : composmentis
b. TB : 155 cm, BB sekarang : 35 Kg,
c. Suhu: 36,9oC,
d. Nadi: 109 kali/menit,
e. Tekanan Darah: 110/85 mmHg.
f. Respirasi: 30 kali/ menit,
g. SPo2 : 97 %
1. Sistem Kardiovaskuler (Blood)
- Inspeksi: Simetris, tidak terdapat adanya massa, warna kulit pasien
sawo matang
- Perkusi: Timpani
- Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, N: 109 x/ menit
- Auskultasi : Irama jantung reguler
2. Sistem Respiratory
a. Frekuensi pernafasan, kedalaman dan kesimetrisan :
Pola nafas : Reguler, suara nafas wheezing RR 30 x/menit
Retraksi : Tidak terdapat adanya retraksi dinding dada
Pernafasan cuping hidung : Tidak terdapat adanya pernfasan cuping
hidung
Posisi yang nyaman : Pasien mampu berbaring, duduk dan
berjalan
Alat bantu pernafasan : Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm.
Betuk dada : Simetris
b. Hasil auskultasi toraks
Bunyi nafas : wheezing
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : Tidak ada
c. Hasil pemeriksaan toraks :
Bentuk dada : Simetris
3. Sistem Neurologi
a. Tingkat kesadaran (hasil GCS) : E4M6V5
b. Pemeriksaan kepala :
1) Bentuk kepala : Mesochepal
c. Reaksi pupil :
1) Ukuran pupil : 3 mm, sclera ankterik, konjungiva anemis, bentuk
bulat, warna hitam.
2) Reaksi cahaya : Reaksi positif terhadap cahaya.
d. Akrivitas kejang
1) Jenisnya : Pasien tidak mengalami kejang
2) Lamanya :-
e. Fungsi sensoris
1) Reaksi terhadap nyeri : Pasien masih merespon terhadap
rangsangan nyeri jika anggota tubuhnya di cubit.
f. Refleks
1) Refleks tendon dan superficial : Tidak ada
2) Refleks Patologis : Tidak ada
g. Kemampuan intelektual
1) Perkembangan menulis & menggambar : Pasien mampu menulis dan
menggambar dengan baik. Pasien merupakan siswa kelas 3 SMP.
2) Kemampuan membaca : Pasien mampu membaca dengan lancar dan
baik.
4. Sistem Gastrointestinal
a. Hidrasi
1) Turgor kulit : Baik,
2) Membran mukosa : lembab
3) Asupan dan haluaran : Pasien asupan makanan padat
b. Abdomen nyeri
1) Kekakuan : Tidak ada
2) Bising usus : ± 18 x/mnt
3) Muntah : Pasien tidak mengalami muntah
4) Feses : Berwarna kuning kecoklatan
5) Kram : Tidak ada
5. Pengkajian renal
a) Fungsi renal
Tidak terdapat nyeri pinggang, poliuri polidipsi, pola berkemih
lancar, tidak ada acites, tidak terdapat adanya edema.
b) Karakteristik urine dan urinasi
Urin berwarna kekuningan dan berbau amoniak dan tidak sakit saat
berkemih.
c) Genetalia
Tidak terdapat iritasi disekitar penis dan tidak ada secret yang
keluar dari penis dan di area genetalia bersih.
6. Sistem muskuloskeletal
Pergerakan bebas, tidak terdapat kelainan pada ekstremitas dan tulang
belakang. Tidak terdapat fraktur, tidak terpasang traksi/spalk/gips.
Tidak terdapat adanya nyeri dan edema. Tidak terdapat adanya tonjola
yang abnormal.
7. Sistem hematologi
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat ptechea, tidak terdapat
perdarahan dari membran mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi
vena. Tidak terdapat pembesaran hati dan limpa.
8. Sistem endokrin
Tidak terdapat keluhan poliuria, polifagia dan polidipsi. Kulit pasien
lembab
E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 13 Maret 2019
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hemoglobin 14,3 uL 13,2- 17,3
Hematocrit 42,3 % 39,6-51,9
Eritrosit 5,49 10^6/ uL 4,50-6,50
Leukosit H 15,96 10^3/uL 3,70-10,10
Trombosit 283 10^3/uL 150-450
MCV H 77,1 Fl 81,0-96,0
MCH H 26,1 Pg 27,0-31,2
MCHC 33,8 % 31,8-35,4
RDW 14,2 % 11,5-14,5
Neutrofil H 78,05 % 11,5-14,5
Limfosit L 9,81 % 39,30-73,70
Monosit 9,231 % 18,00-48,30
Eosinophil 2,110 % 4,400-12,700
Basophil 0,801 % 0,600-7,300
KIMIA
Natrium 143 mEq/L 135-155
Kalium 4,3 mEq/L 3,5-5,5
Klorida 103 mEq/L 94-111
AGD- ELEKTROLIT
Analisa Gas Darah Arteri
0
Suhu 37,5 C
Nilai Gas Darah
pH 7,38 7,20-7,60
F. TERAPI
- Nebu combivent
- Nebu ventolin
- Inj. Metil Prednisolon ½ cc
- Drip aminopilin
No Terapi Cara Indikasi
pemberian
1 Combivent Nebulizer Combivent adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi penyakit saluran pernapasan, seperti
2 gr PPOK atau asma. Obat ini juga diindikasikan untuk
perawatan penyumbatan hidung, radang selaput
lendir dan bronkospasme.Obat ini memiliki
kandungan albuterol atau salbutamol sulfat dan
ipratropium bromida. Combivent memiliki cara
kerja dengan membuka saluran udara ke paru-
paru serta melakukan relaksasi atau
mengendurkan otot-otot pada saluran napas.
ANALISA DATA
DO :
- N : 109 x/menit
- RR : 30 x/menit
- S : 36,9° C
- Pasien tampak sesak nafas
- Suara nafas whezeeng
2 DS : Keletihan otot pernafasan Ketidakefektifan pola
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
fisiologis: asma
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penyakit (asma)
RENCANA KEPERAWATAN
Kamis/14 3 Peningkatan tidur (1850) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena
Maret
- Memonitor pola tidur pasien sesak nafas
2019 Jumlah tidur pasien 3-4
dan jumlah jam tidur jam per hari
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - menyesuaikan lingkungan Pasiendapat tidur apabila menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) untuk meningkatkan tidur lampu dimatikan
(misalnya cahaya, kebisingan) x/menit
(Sift
1. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam
Malam)
tidur
Jam 21.00
2. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan
Jam 07.00
tidur (misalnya cahaya, kebisingan)
3. Anjurkan untuk tidur siang di siang hari
untuk memenuhi kebutuhan tidur
4. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
pasien mengenai teknik untuk meningkatkan
tidur
Sabtu/16 3 Peningkatan tidur (1850) S: Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena
Maret
- Memonitor pola tidur pasien sesak nafas
2019 Jumlah tidur pasien 3-4
dan jumlah jam tidur jam per hari
O: Pasien tampak pucat, kelopak mata tampak
(Sift - menyesuaikan lingkungan Pasiendapat tidur apabila menghitam, TD : 100/85 mmHg, N : 109
PAGI) untuk meningkatkan tidur lampu dimatikan
(misalnya cahaya, kebisingan) x/menit