Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN: 2597-4297

Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL DAPAT MEMPERTAHANKAN KADAR


ALBUMIN NORMAL NAMUN TIDAK MEMPERBAIKI KADAR TLC PADA
PASIEN KARSINOMA NASOFARING

Lusi Makaba1, Suryani As’ad2 , Nurpudji A.Taslim3, A.Yasmin Syauki4


1
PPDS Gizi Klinik Departemen Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
email : lusi.makaba@yahoo.co.id
2
Departemen Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar
email :suryani_fkuh@yahoo.com
3
Departemen Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar
email : pudji_taslim@yahoo.com
4
Departemen Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar

Abstrak

Pendahuluan

Malnutrisi pada keganasan kepala dan leher sering terjadi yang ditandai dengan penurunan berat badan 10%
selama menjalani terapi. Intervensi nutrisi dapat mencegah malnutrisi.

Laporan Kasus

Tn.M, umur 35 tahun dikonsulkan dari THT-KL dengan diagnosa karsinoma nasofaring stadium IV B dengan
keluhan utama sulit menelan selama 2 hari sebelum dikonsul dan penurunan berat badan dalam 2 minggu.
Pemeriksaan Antropometri: panjang badan: 171 cm, lingkar lengan atas: 22 cm, berat badan ideal: 63,9 kg, berat
badan aktual: 45 kg, indeks masa tubuh:15,3 kg/m2. Pemeriksaan fisik didapatkan: massa tumor pada leher
kanan, kehilangan lemak subkutan, muscle wasting. Status gizi: gizi buruk. Pemeriksaan laboratorium:
kolesterol total 224 mg/dL,LDL190 mg/dL.

Intervensi nutrisi dengan kebutuhan energi terkoreksi 2200 kkal dengan komposisi karbohidrat 50 %, protein
17% dan lemak 33 %. Diet diberikan 50 % via nasogastric tube berupa makanan saring, susu formula, jus buah.
Selanjutnya, diet akan ditingkatkan sesuai toleransi sampai kebutuhan energi terkoreksi tercapai. Setelah
perawatan 14 hari, pada pasien ini terjadi peningkatan lingkar lengan atas pada awal perawatan 22 cm menjadi
22.5 cm, berat badan aktual 45 kg menjadi 46 kg. Hasil laboratorium didapatkan perbaikan profil lipid.

Kesimpulan

Terapi nutrisi pada pasien karsinoma nasofaring dengan gizi buruk dapat meningkatkan berat badan dan
mencegah adanya malnutrisi energi-protein yang berat.

Kata kunci : Intervensi nutrisi, gizi buruk, dislipidemia.

Pendahuluan skuamosa. KNF terutama ditemukan pada


Kanker Nasofaring (KNF) pria usia produktif (perbandingan pasien
merupakan keganasan yang muncul pada pria dan wanita adalah 2.18 : 1) dan 60%
daerah nasofaring (area diatas tenggorokan pasien berusia antara 25 tahun hingga 60
dan dibelakang hidung). Karsinoma ini tahun.1
terbanyak merupakan keganasan tipe sel

1 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

Di Amerika Serikat, sebagian besar dengan prognosis yang buruk. Kehilangan


penderita kanker ditemukan dalam stadium berat badan lebih dari 5-10% merupakan
awal, lebih dari 60% penderita kanker parameter awal kaheksia dan mortalitas
akan mendapat pengobatan radiasi. akan meningkat apabila kehilangan berat
KNF termasuk dalam sepuluh besar badan lebih dari 30%. Prevalensi kaheksia
keganasan yang ada di Asia Tenggara pada saat diagnosis didapatkan lebih dari
terutama di Cina Selatan, 80% pada keganasan saluran cerna atas
Hongkong,Singapura, dan Taiwan dengan dan 60% pada keganasan paru.1
insidens 10-53 kasus tiap 100.000 Menurut ESPEN, intervensi nutrisi
penduduk pertahun. Insidens KNF di pada kanker pasien harus disuplementasi
negara-negara barat sebesar 1 kasus tiap juga dengan elektrolit, mineral dan
100.000 penduduk pertahun. vitamin. Karena marker stress oksidatif
Di Indonesia, karsinoma nasofaring sangat meningkat dan kadar antioksidan
merupakan salah satu jenis keganasan rendah pada pasien kanker, maka
yang sering ditemukan, berada pada urutan peningkatan dosis vitamin sebagai
ke 4 kanker terbanyak di Indonesia setelah antioksidan sangat dianjurkan.
kanker leher rahim, kanker payudara dan Intervensi nutrisi pada pasien kanker
kanker paru. 2,3
harus meliputi berbagai strategi termasuk
Salah satu komplikasi KNF adalah edukasi gizi dan suplementasi zat gizi.
malnutrisi. Malnutrisi pada keganasan Tujuan dari terapi nutrisi pada pasien
dikenal dengan istilah kaheksia. Kaheksia kanker adalah untuk mempertahankan dan
merupakan keadaan atropi otot skeletal meningkatkan berat badan dan mencegah
dan jaringan adiposa sehingga terjadi atau mengatasi adanya malnutrisi energi-
penurunan berat badan berlebihan akibat protein, mempercepat penyembuhan luka
proses multifaktor. Hal ini berhubungan dan mengurangi terjadinya risiko infeksi
dengan menurunnya kualitas hidup, selama pengobatan dan meningkatkan
kemampuan fungsional dan prognosis kualitas hidup pasien.4,5
pasien dengan keganasan. Hasil meta
Asupan Energi pada awal perawatan
analisis didapatkan bahwa penderita
yaitu 820 kkal dan tercapai pada hari ke-5
keganasan dengan harapan hidup kurang
dengan target 2200 kkal dan target
dari 90 hari, maka anoreksia dan
ditingkatkan menjadi 2400 kalori pada hari
penurunan berat badan berhubungan
ke-10, Grafik 1.

2 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

Asupan protein pada awal perawatan Status gizi pasien ini adalah gizi
35,6 gram dengan target 95,8 gram dan buruk. Status gizi ditentukan berdasarkan
pada hari ke-2 perawatan mencapai target IMT dan pengukuran LILA. Pasien
95 gram sehingga asupan protein pada saat mengalami penurunan berat badan yang
itu melebihi target, Grafik 2. drastis 13 kg dalam kurun waktu 6 bulan
Asupan karbohidrat awal 97,4 gram (BB pasien bulan agusutus 2014 = 45
namun pada hari ke-10 asupan karbohidrat kg).Saat ini ditemukan perangkat baru
meningkat mencapai target 275,1 gram, untuk penentuan diagnosa kanker
Grafik 3. kaheksia.
Lingkar lengan atas mengalami Penurunan berat badan merupakan
peningkatan dari 22 cm menjadi 22,5 cm hal yang umum ditemukan pada pasien
pada akhir perawatan, Grafik 4. kanker (15 – 40%) dan mengindikasikan
Kadar albumin pasien pada awal prognosis yang buruk. Pada kanker terjadi
perawatan 4,2 gram/dL dan mengalami induksi sitokin yang melibatkan
peningkatan pada hari ke -14 dengan kadar mekanisme sentral maupun perifer.
albumin 4,6 gram/dL, Grafik 5. Produksi sitokin pada penyakit maligna
Berat badan pasien pada awal meningkatkan corticotrophin releasing
perawatan 45 kg dan pada akhir perawatan factor, suatu agen anorektik yang penting
mengalami peningkatan berat badan dan bersama dengan prostaglandin
menjadi 46 kg, Grafik 6. menekan produksi agen oreksigenik

Diskusi neuropeptida Y. Proteolisis dalam otot


terjadi melalui aktivasi sistem proteasom
Tujuan penatalaksanaan nutrisi pada
dan faktor transkripsi NF kB. Sitokin juga
pasien ini adalah memperbaiki keadaan
memperlambat pengosongan lambung,
umum pasien,memperbaiki status gizi
menurunkan kadar albumin serum dan
pasien sehingga pasien mampu
meningkatkan lipolisis. Lipid mobilizing
menghadapi stres metabolik yang akan
factor, suatu zinc α2 – glycoprotein,
dihadapi sehingga bisa dilakukan terapi
mengaktifkan cAMP dalam adiposit yang
selanjutnya dalam hal ini radioterapi, dan
akan mengakibatkan pelepasan asam
memperbaiki kualitas hidupnya.6
lemak bebas dan gliserol ke sirkulasi.
Status Gizi Buruk Produksi laktat yang berlebihan dari sel
tumor mengeksaserbasi energy wasting

3 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

melalui induksi siklus Cory di hepar dan Penderita kanker stadium lanjut
jaringan ekstrahepatik. 4
sering mengalami penurunan status imun
Jaminan Kebutuhan Energi dan yang selain disebabkan oleh kanker itu
makronutrien sendiri juga dapat disebabkan oleh
Kebutuhan energi dihitung pengobatan yang diberikan termasuk
berdasarkan formula Harris Bennedict pengobatan radiasi. Penurunan status imun
didapatkan kebituhan energi basal (KEB) tersebut disebabkan terganggunya
= 1300 kkal dan kebutuhan energi total mekanisme respons imun pada penderita
(KET) = 2200 kkal dengan koreksi kanker khususnya pada imunitas seluler.
faktor aktivitas 1,2 dan faktor stress 1,4 Di samping itu pengobatan radiasi pada
terkait dengan diagnose kanker dan adanya tumor-tumor di daerah leher dan kepala
rencana radioterapi. Pemberian asupan dapat menimbulkan efek samping berupa
direncanakan secara bertahap dengan gangguan menelan, peradangan mukosa
target hari ke 3 perawatan asupan sudah mulut dan hilangnya rasa pengecap pada
100 % kebutuhan. sebagian besar pasien sehingga akan
menimbulkan penurunan status gizi yang
Jaminan Kebutuhan mikronutrien
kemungkinan akan menurunkan imunitas
Diberikan neurodex untuk menjamin
seluler.8,9,10
defisiensi vitamin B1,B6 dan B12 karena
Malnutrisi juga dapat menyebabkan
asupan berkurang sejak lama, diberikan
menurunnya fungsi imun dan sebagai
vitamin c sebagai antioksidan dan zink
indikator fungsi imun dapat digunakan
untuk memperbaiki status gizi pasien yang
TLC (Total Lymphocyte Count). TLC
gizi buruk dan bisa menaikkan system
dihitung dengan rumus: TLC = [%
imun pasien.11
lymphocytes x WBC] / 100, dimana TLC
Pada pasien ini terjadi peningkatan lila
< 900 : deplesi berat, 900-1500 : deplesi
(lingkar lengan atas) pada awal perawat
sedang; dan 1500-1800 : deplesi ringan 7.
lila 22 cm pada akhir perawatan 22.5 cm,
Pada awal pemeriksaan dari hasil
begitupula dengan berat badan aktual
laboratorium didapatkan TLC pasien 1660
mengalami peningkatan pada awal
μ/L kemudian menurun menjadi 810 μ/L
perawatan 45 dan pada akhir perwatan
yang diakibatkan karena adanya inflamasi
menjadi 46 cm.
pada pasien ini.
1. Deplesi Berat Sistem Imun
2. Dislipidemia

4 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

Pada pasien ini awal perawatan peningkatan dua kali lipat pada jumlah
terjadi peningkatan kolesterol total 224 messenger ribonucleid acid (mRNA)
mg/dl, LDL 190 mg/dl dan pada akhir untuk hormon sensitive lipase yang
perawatan terjadi penurunan kolesterol diperlukan pada cyclic AMP- dependent
menjadi 174 mg/dl, LDL 116 mg/dl. pada rangkaian lipolitik. Peran dari sitokin
Metabolisme lemak pada kakhesia kanker TNF-α, IL-6, IL-1α, IFN-γ adalah
terjadi penurunan lemak paling besar yaitu menghambat enzim LPL, sehingga
sekitar 85% baik melalui peningkatan lipogenesis juga terhambat. Beberapa
lipolisis atau penurunan lipogenesis. penelitian juga menemukan bahwa TNF-α
Perubahan metabolisme lemak yang sering dapat secara langsung menstimulasi
ditemukan pada penderita keganasan lipolisis dengan cara mengaktivasi
adalah hiperlipidemia, berkurangnya mitogen-activated protein kinase (MEK)
cadangan lemak tubuh dan penurunan dan extracellular signal-related kinase
enzim lipoprotein lipase (LPL) yang (ERK) serta dengan meningkatkan AMP
berfungsi sebagai clearance. Keadaan ini siklik intraselular.12,13. Gambar 1.
dapat menekan sistim imun tubuh,
khususnya menghambat efek dari monosit
dan makrofag. Pasien kanker sering
Hubungan status nutrisi penderita
karsinoma nasofaring stadium lanjut
mengalami perubahan gliserol dan asam
lemak yang tinggi, serta peningkatan
mobilisasi lipid yang terjadi bahkan
3. Pengetahuan Gizi Kurang
sebelum terjadi penurunan berat badan. Kurangnya pengetahuan gizi pasien
Beberapa penelitian mengamati dan keluarga mengenai jenis, komposisi
peningkatan mobilisasi asam lemak dan manfaat makanan untuk proses
sebelum terjadi penurunan berat badan perbaikan penyakit dan persiapan pasien
diduga karena lipid mobilizing factor untuk mengahadapi tindakan selanjutnya
(LMF). Mobilisasi asam lemak dari menyebabkan kondisi dan status gizi
jaringan adiposa merupakan faktor penting pasien menjadi buruk.
yang berperan untuk pertumbuhan tumor. Dengan pengetahuan yang baik,
Pada penelitian ditemukan adanya diharapkan sikap dan perilaku memilih

5 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

makanan akan semakin baik dan Daftar Pustaka


berdasarkan kesadaran akan manfaat dari
1. Mould RF, Tai THP. 2002
nutrisi yang terkandung dalam bahan
Nasopharyngeal carcinoma treatments
makanan tersebut. and outcome in the 20th century. British
J. Radiol; 75:307-39.
Kesimpulan
2. Departemen Kesehatan Republik
1. Tujuan dari terapi nutrisi pada pasien Indonesia. Riset Kesehatan Dasar.
kanker adalah untuk mempertahankan Webiste 2013. Diunduh dari
dan meningkatkan berat badan dan http://www.depkes.go.id/Riskesdas02013/
mencegah atau mengatasi adanya 3. Nasopharyngeal cancer (cancer of
malnutrisi energi-protein status gizi nasopharynx)-Macmillan Cancer Support.

yang baik selama intervensi nutrisi 2015 dikutip dari


http://annonc.oxfordjournals.org/content/
dapat membawa perubahan yang baik
21/suppl_7/vii308.full
pada pasien kanker.
4. Morley JE, Thomas DR, Wilson MMG.
2. Beberapa faktor penyebab kanker pada
Cachexia: pathophysiology and clinical
pasien ini adalah faktor lingkungan
relevance. Am J Clin Nutr 2006;83:735-
seperti riwayat merokok, alkohol,
43.
sering terpapar dengan bahan kimia dan 5. Gordon JN, Green SR, Goggin PM.
makanan tertentu (sering makan ikan Cancer Cachexia. Q J Med 2005;98:779-
kering/asin). 88.
3. Pemberian nutrisi pada pasien ini 6. Arends.J, Bodoky.G, Bozetti. F. ESPEN
adalah diberikan asupan tinggi kalori, Guidelines on Enteral Nutrition : Non-

protein sekitar 1,2-2 g/kg berat surgical Oncology. Clinical Nutrition.


2006; 25 : 245-59
badan/hari, Karbohidrat sekitar 50-55%,
7. Fearon K, Strasser F, Anker SD, Bosaeus
dan Lemak sekitar 25-30%. Pemberian
I, Bruera E, Fainsinger RL, Jatoi A, et al.
suplementasi, vitamin, dan mineral
Definition and classification of cancer
yang cukup ditambah pemberian
cachexia: an international consensus.
minyak zaitun atau olive oil yang Lancet Oncol 2011;12:489-495
merupakan salah satu terapi pada pasien 8. Jager-Wittenaar. H, Dijkstra. P.U,
ini dimana memiliki peranan dalam Vissink.A, et al.Malnutrition and Quality
pencegahan kanker. Of Life In Patients Treated For Oral or
Oropharyngeal Cancer. Available at :
wileyonlinelibrary.com. 2010.

6 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

9. Sauer. A.C, Voss. A.C. Improving 12. Sutandyo N. Terapi nutrisi pada pasien
Outcomes with Nutrition in Patients with kanker. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi
Cancer. Abbott Nutrition . 2012 B, Alwi I, editors. Buku ajar IPD. Jakarta:
10. Kumar NB, Nutritional Management of Pusat Penerbitan Departemen IPDFKUI;
Cancer Treatment Effects, DOI 2006. h.342 -6.
10.1007/978-3-642-27233-2_2, 2012. 13. Tisdale MJ. Pathogenesis of cancer
11. SMF. Gizi Klinis. Standar Pelayanan cachexia. J.Support Oncol. 2003; 1:159-
Medis Gizi Klinis. Bagian Gizi Klinis FK 68.
UNHAS, Makassar, 2011.

7 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

Asupan Energi
3000
2500
2000
1500
Kalori(kk

1000
500
0 Target

Asupan harian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Hari Perawatan

Grafik 1. Asupan Energi

Asupan protein
140
120
100
80
Gra

60
40 Target
20
0
asupan harian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Hari Perawatan

Grafik 2. Asupan Protein

Asupan Karbohidrat
300
250
200
150
100
Gra

Target
asupan harian
50
0

123456789 10 11 12 13 14
Hari Perawatan

Grafik 3. Asupan Karbohidrat

8 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56


p-ISSN: 2597-4297
Volume 1, Nomor 1 Oktober 2018

Albumin
4,8
4,6
4,4
Gram/

4,2
4 Albumin
3,8
1 7 14
Hari Perawatan

Grafik 5. Albumin

Monitoring Berat Badan


46,2
46
45,8
45,6
45,4
K

45,2
45 Berat Badan
44,8
44,6
44,4

114

Grafik 6. Monitoring Berat Badan

Tabel 1. Kriteria diagnostik sindrom kakheksia 7

9 | Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician. Hal 48-56

Anda mungkin juga menyukai