Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM STUDI PROFESI NERS - STIKes

MEDISTRA INDONESIA
Jl. Cut Meutia Raya No. 88A Sepanjang Jaya -

Bekasi Timur PENGKAJIAN ANAK

I. Identitas Pasien dan Orang Tua


Nama Anak : An. R
Usia : 1 tahun 4 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke : 2 dari 2 bersaudara
Tanggal Masuk : 01/12/2022
Diagnosa Medik : KDK
Usia Ayah / Ibu : 29 tahun / 25 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Alamat : Kapuk Bongkaran RT 009 / RW 012
Pendidikan Ayah / Ibu: SMA / SMA
Pekerjaan Ayah / Ibu : Ojek online / Ibu Rumah Tangga
II. Keluhan Utama
Pasien diantar ke RS oleh ibunya. Ibu pasien mengatakan anaknya kejang di rumah 2x
selama ± 10 menit. Ibu pasien mengatakan anaknya demam, batuk, pilek sebelum masuk
rumah sakit.
III. Keadaan Sakit Saat Ini
Ibu pasien mengatakan anaknya kejang ± 10 menit sebelum masuk rumah sakit. Ibu
pasien mengatakan anaknya demam, batuk berdahak, pilek dan mual muntah nafsu
makan berkurang sejak sakit.
IV. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Prenatal : ibu pasien mengatakan saat hamil anaknya tidak ada keluhan
2. Intranatal : ibu pasien mengatakan saat lahir anaknya cukup bulan dengan spontan
3. Postnatal : ibu pasien mengatakan saat baru lahir anaknya normal tidak memiliki
riwayat penyakit dan yang lainnya
V. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit Masa Kanak-kanak : ibu pasien mengatakan anaknya pernah kejang
awal diusia 7 bulan
2. Pernah di rawat di RS : ibu pasien mengatakan anaknya pernah dirawat di
RS karena kejang
3. Obat-obatan yang digunakan : ibu pasien anaknya tidak pernah mengkonsumsi
obat-obatan
4. Tindakan (operasi) : ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah
dioperasi
5. Alergi : ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki
alergi
6. Kecelakaan : ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah
mengalami kecelakaan
VI. Riwayat Keluarga (Disertai Genogram) :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah

VII. Riwayat Sosial


1. Yang mengasuhn: ibu pasien
2. Hubungan dengan anggota keluarga : pasien tampak sangat dekat dengan ayah dan
ibunya
3. Hubungan dengan teman sebaya : pasien sudah mampu berinteraksi dengan teman
sebayanya
4. Pembawaan secara umum : baik
5. Lingkungan rumah : lingkungan rumah bersih
VIII. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi :
- sebelum sakit pasien makan 3x/hari dengan porsi habis
- saat sakit pasien nafsu makan pasien berkurang
2. Tidur
- Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidak kesulitan untuk tidur
- Saat sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidur tidak nyenyak
3. Eliminasi
BAB : ibu pasien mengatakan anaknya sudah 2x BAB dengan warna kuning
kehijauan dan konsistensi cair
BAK : normal
4. Istirahat tidur :
- Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidur 11-13 jam
- Saat sakit ibu pasien mengatakan jam tidur anaknya menjadi berkurang
5. Aktivitas
- Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anaknya aktif dalam berinteraksi dengan
orang disekitarnya
- Saat sakit ibu pasien mengatakan anaknya cenderung diam dan rewel
IX. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan Fisik : normal
2. Perkembangan Motorik Kasar : normal
3. Perkembangan Motorik Halus : normal
4. Tidur
- Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidak kesulitan untuk tidur
- Saat sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidur tidak nyenyak
5. Perkembangan Bahasa : pasien sudah bisa menyebutkan beberapa kosa kata dengan
jelas
6. Perkembangan Sosial : ibu pasien mengatakan anaknya memiliki respon baik saat
berinteraksi dengan orang disekitarnya
7. Perkembangan Kognitif : perkembangan kognitif pasien normal
X. Tinjauan Sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital
1) Keadaan Umum : sakit sedang, composmentis
2) TB dan BB : 78 cm dan 9 kg
3) Lingkar Kepala : 46 cm
4) Lingkar Lengan : 17 cm
5) Suhu : 38,5°C
6) Nadi : 110x/menit
7) Pernapasan : 38x/menit

2. Pengkajian Kardiovaskuler
1) Nadi : 110x/menit
2) Denyut Apeks-frekuensi, irama, dan kualitas : denyut jantung pasien normal
3. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
1) Lingkar dada (toraks): lingkar dada 47 cm
2) Adanya deformitas: tidak ada deformitas
3) Bunyi jantung: bunyi jantung normal
4. Tampilan umum
1) Tingkat aktifitas: pasien cenderung diam dan rewel
2) Perilaku; apatis, gelisah, ketakutan: ibu pasien mengatakan anaknya gelisah
3) Jari tangan (clubbing finger): jari tangan pasien normal
5. Kulit
1) Warna: coklat sawo matang
2) Elastisitas: turgor kulit elastis
3) Suhu: 38,5°C
6. Edema
1) Periorbital: tidak ada periorbital
2) Ekstremitas: normal
7. Pengkajian Respiratory
1) Bernafas
(1) Frekuensi pernafasan, keadaan dan kesimetrisan : normal
(2) Pola nafas ; normal
(3) Retraksi : tampak tidak ada retraksi dada
(4) Pernapasan cuping hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
(5) Posisi yang nyaman : ibu pasien mengatakan anaknya lebih nyaman
dipangku ibunya
2) Hasil auskultasi thoraks
(1) Bunyi nafas: ronkhi
(2) Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : tidak ada
3) Hasil pemeriksaan toraks
(1) Lingkar dada: 47 cm
(2) Bentuk dada: normal
8. Pengkajian Neurologik
1) Tingkat kesadaran: (hasil GCS) : Composmentis / E4 M6 V5
2) Pemeriksaan kepala
(1) Bentuk kepala : bulat
(2) Fontael: tidak ada
(3) Lingkar kepala (dibawah 2 tahun): 46cm
9. Reaksi Pupil
1) Ukuran: 2 mm
2) Reaksi terhadap cahaya: adanya reaksi terhadap cahaya
10. Aktivitas kejang
1) Jenis: kompleks (KDK)
2) Lamanya: ±10 menit
11. Fungsi sensoris
1) Reaksi terhadap nyeri: adanya reaksi terhadap nyeri
12. Refleks
1) Refleks tendo dan superficial: adanya refleks tendon dan superfisial
2) Refleks patologis: adanya refleks patologis
13. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
1) Perkembangan menulis dan menggambar: pasien belum mampu menulis dan
menggambar
2) Kemampuan membaca: pasien belum mampu membaca
14. Pengkajian Gastrointestinal
1) Hidrasi : tidak ada
2) Tugor kulit: elastis
3) Membran mukosa: normal
4) Asupan dan haluaran: normal
15. Abdomen
1) Nyeri : tidak ada nyeri
2) Kekakuan: tidak ada kekauan
3) Bising usus: 13x/menit
4) Muntah; jumlah, frekuensi dan karakteristiknya: ibu pasien mengatakan
anaknya muntah sudah 2x
5) Feses; jumlah, frekuensi dan karakteristiknya: ibu pasien mengataka anaknya
BAB 1-2x/hari dengan konsistensi cair
6) Kram: tidak ada kram
16. Pengkajian Renal
Fungsi Ginjal
1) Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : tidak ada nyeri tekan pinggang
2) Disuria : tidak ada disuria
3) Pola berkemih : normal
4) Adanya acites : tidak ada acites
5) Adanya edema scrotum, periorbital, tungkai bawah: tidak ada edema
17. Genitalia
1) Iritasi: tidak ada iritasi
2) Secret: genitalia tampak bersih
18. Pengkajian Muskuloskletal
Fungsi motorik kasar
1) Ukuran otot; adanya atropi atau hipertropi otot : tidak ada atropi dan
hipertropi otot
2) Tonus otot; spatisitas, rentang gerak terbatas: tidak ada spatisitas
3) Kekuatan: tidak ada kekakuan
4) Gerakan abnormal: tidak ada gerakan abnormal
19. Fungsi Motorik Halus
1) Manipulasi mainan : pasien sudah bisa focus dengan mainan
2) Menggambar : pasien belum bisa menggambar
20. Control Postur
1) Mempertahankan posisi tegak: pasien mampu berposisi tegak
2) Bergoyang-goyang: tidak ada
21. Persendian
1) Rentang gerak: rentang gerak normal
2) Kontraktur: tidak ada kontraktur
3) Adanya edema dan nyeri: tidak ada edema dan nyeri
4) Tonjolan abnormal: tidak ada tonjolan abnormal
22. Tulang Belakang
1) Lengkung tulang belakang ; scoliosis, kifosis : tulang belakang pasien normal
23. Pengkajian Hematologik
Kulit
1) Warna : coklat sawo matang
2) Adanya ptekie, memar: tidak ada ptekie dan memar
3) Perdarahan dari membrane mukosa atau dari luka suntikan atau fungsi vena :
tidak ada perdarahan
24. Abdomen
1) Pembesaran hati: tidak ada pembesaran hati
2) Pembesaran limpa: tidak ada pembesaran limpa
25. Pengkajian Endokrin
Status Hidrasi
1) Poliuria : pasien BAK dengan normal
2) Polifagia : pasien makan dalam batas normal
3) Polidipsi : pasien minum dengan normal
4) Kulit kering : kulit pasien tidak kering
26. Tampilan Umum
1) Alam perasaan: tidak ada alam perasaan
2) Iritabilitas : tidak ada
3) Sakit kepala: tidak ada sakit kepala
4) Gemetar: pasien tidak gemetar
27. Obat-obatan Saat Ini

Nama Obat Dosis Indikasi Kontradiksi Efek Samping

Paracetamol 3x100 mg Indikasi Kontraindikasi Efek samping


paracetamol paracetamol adalah pada paracetamol
adalah untuk pada pasien dengan dapat
meredakan riwayat dikelompokkan
gejala demam hipersensitivitas dan berdasarkan
dan nyeri penyakit hepar aktif sistem organ.
pada berbagai derajat berat. Efek samping
penyakit yang sering
seperti dema ditemukan adalah
m gangguan pada
dengue, tifoid hepar. Hal ini
, dan infeksi ditemukan pada 1
saluran – 10%
kemih. Pada penggunaan
pasien anak, paracetamol.
paracetamol Pada sistem
digunakan gastrointestinal,
saat suhu > mual dan muntah
38,5 C. dapat ditemukan
Paracetamol sampai 15%.
juga dapat Efek samping
digunakan lain seperti nyeri
pada perut, diare,
keluhan osteo konstipasi,
arthritis, nyeri dispepsia juga
punggung dapat ditemukan.
belakang,
nyeri kepala,
nyeri pasca
operasi, dan
nyeri pada
gigi.
Ambroxol 3x1 (puyer) Indikasi Kontraindikasi Mual atau
ambroxol ambroxol adalah muntah. Diare.
adalah untuk adanya riwayat Sakit perut atau
meredakan hipersensitivitas sakit maag.
batuk pada terhadap konsumsi Mulut atau
berbagai ambroxol tenggorokan
penyakit sebelumnya dan kering.
saluran penggunaan pada
pernapasan, pasien dengan
seperti comm riwayat ulkus
on cold, peptikum.
bronkitis Peringatan
akut, dan diperlukan pada
penyakit paru penggunaan
obstruktif ambroxol untuk
kronik. anak di bawah usia
2 tahun.
Zinc 1x20 mg Zinc adalah Kontraindikasi muntah, diare,
salah satu penggunaan zinc muncul rasa
mikronutrien adalah jika terdapat seperti logam,
yang riwayat atau sakit perut.
dibutuhkan hipersensitivitas.
oleh tubuh Peringatan adanya
dan penting risiko defisiensi
sebagai tembaga diperlukan
nutrisi yang pada penggunaan
berperan jangka panjang zinc
dalam dosis tinggi.
pembentukan
berbagai
protein serta
pembelahan
sel.
Cefotaxim 2x400 mg Indikasi Kontraindikasi Efek samping
cefotaxime cefotaxime adalah yang umum
adalah untuk pada pasien dengan ditemukan akibat
penatalaksana riwayat cefotaxime,
an infeksi hipersensitivitas antara lain reaksi
saluran terhadap cefotaxime lokal di area
pernapasan atau golongan penyuntikan,
bawah, cephalosporin misalnya nyeri,
infeksi lainnya. Peringatan kemerahan, atau
saluran penggunaan bengkak.
kemih, pelvic cefotaxime Hipersensitivitas
inflammatory diberikan pada akibat cefotaxime
disease, pasien dengan juga kadang
infeksi abnormalitas darah dapat terjadi.
intraabdomin atau riwayat Interaksi obat
al, infeksi hipersensitivitas antara cefotaxime
sistem saraf terhadap penicillin. dengan
pusat, infeksi furosemide atau
pada tulang antibiotik
dan kulit, golongan
serta pada aminoglikosida,
bakteremia seperti
dan sepsis. gentamisin, dapat
Cefotaxime meningkatkan
juga dapat efek nefrotoksik
digunakan obat.
sebagai
antibiotik
profilaksis
sebelum
tindakan
pembedahan,
dengan dosis
tunggal 1
gram.
Fenitoin 2x40 mg Indikasi Kontraindikasi Phenytoin dapat
phenytoin phenytoin (fenitoin) menyebabkan
(fenitoin) adalah riwayat efek samping
adalah untuk hipersensitivitas pada berbagai
mengatasi terhadap phenytoin sistem organ,
kejang tonik- atau dengan efek
klonik hepatotoksisitas samping utama
general akibat phenytoin. pada sistem saraf
maupun Peringatan yang pusat seperti sakit
kejang fokal, harus diperhatikan kepala, pusing,
misalnya terkait phenytoin atau vertigo.
pada epilepsi. adalah penggunaan Phenytoin
Obat ini juga pada kondisi khusus intravena juga
dapat seperti penyakit dapat
digunakan kardiovaskular, menyebabkan
untuk hipotiroid, dan efek samping
menangani diabetes mellitus. lokal dan
status kardiovaskular.
epileptikus
dan
mencegah
kejang setelah
kraniotomi
Gentamicin 2x22,5 mg Gentamicin Gentamicin Efek gentamicin
adalah dikontraindikasikan sangat
antibiotik pada pasien dengan bergantung pada
spektrum luas riwayat fungsi ginjal.
golongan hipersensitivitas Maka,
aminoglikosidterhadap gentamicin penyesuaian
a, yang maupun obat dosis harus
diisolasi golongan dilakukan jika
dari Micromo aminoglikosida gentamicin
nospora lainnya akibat digunakan pada
purpurea. Ge kecenderungan pasien
ntamicin reaksi sensitivitas dengan gangguan
efektif silang pada obat ginjal.
terhadap golongan
infeksi aminoglikosida.
bakteri Gram-
positif dan
Gram-negatif,
misalnya
pada infeksi
mata, otitis
eksterna,
infeksi
saluran
kemih, dan
infeksi kulit.
Nistatin 3x100.000IU Indikasi Kontraindikasi Efek samping
nystatin nystatin adalah pada nystatin yang
adalah infeksi pasien dengan dapat timbul
jamur Candid hipersensitivitas adalah mual-
a baik terhadap obat ini. muntah, diare,
kandidiasis Perhatian khusus dan reaksi alergi.
oral, diberikan pada Absorpsi nystatin
kandidiasis pasien immunocomp buruk sehingga
intestinal, romised, kehamilan, jarang ditemukan
kandidiasis dan ibu menyusui. adanya interaksi
kutis, dan Perlu juga diingat nystatin dengan
kandidiasis bahwa nystatin oral obat lain.
vulvovaginal. bukan tatalaksana
mikosis sistemik.
28. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 01/12/2022

Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Nilai Saat Ini Interpretasi


HEMA I
Hb 10,5-12,9 11,8
Ht 35-43 34 Ht ↓
Leukosit 6,0-17,5 16,4
Trombosit 217-497 389

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 02/12/2022

Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Nilai Saat Ini Interpretasi


KIMIA KLINIK
Elektrolit Serum (Na-K-Cl)
Natrium 136-146 134 Natrium ↓
Kalium 3,5-5,0 1,7 Kalium ↓
Chlorida 98-106 100

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 04/12/2022

Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Nilai Saat Ini Interpretasi


KIMIA KLINIK
Elektrolit Serum (Na-K-Cl)
Natrium 136-146 128 Natrium ↓
Kalium 3,5-5,0 2,3 Kalium ↓
Chlorida 98-106 93 Chlorida ↓

Pemeriksaan Laboratorim Tanggal 06/12/2022

Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Nilai Saat Ini Interpretasi


KIMIA KLINIK
Elektrolit Serum (Na-K-Cl)
Natrium 136-146 135 Natrium ↓
Kalium 3,5-5,0 3,5
Chlorida 98-106 98

29. Pemeriksaan Diagnostik


Pemeriksaan Radiologi tanggal 01/12/2022

Foto Thorax tanggal 21/11/2022


Sinus dan diafragma normal. Jantung dan aorta : konfigurasi normal. Paru-paru : tampak
infiltrate dengan konsolidasi di paracardial dan perihilar kiri kanan. Corakan
bronkhovaskular prominen. Hilus tak prominen dan pleura normal. Tulang-tulang dan
jaringan lunak normal.
Kesan : Bronkopneumonia

XI. Data Fokus


Data Subjektif Data Objektif
- Ibu pasien mengatakan anaknya - S : 38,5°C
demam - Adanya kejang
- Ibu pasien mengatakan anaknya - Turgor kulit teraba hangat
batuk berdahak dan pilek - Tampak adanya sputum berlebih
- Ibu pasien mengatakan anaknya - Terdengar adanya ronkhi
mual muntah dan nafsu makannya - Rr : 38x/menit
berkurang - SPO2 : 98%
- Pasien tampak muntah
- Pasien tampak tidak menghabiskan
makanannya

XII. Analisa Data


Data Fokus Etiologi Problem
Ds : Proses penyakit (infeksi) Hipertermia (D.0130)
Ibu pasien mengatakan
anaknya demam
Do :
- S : 38,5°C
- Adanya kejang
- Turgor kulit teraba
hangat
Ds : Hipersekresi jalan napas Bersihan jalan napas tidak
Ibu pasien mengatakan efektif (D.0001)
anaknya batuk berdahak
dan pilek
Do :
- Tampak adanya
sputum berlebih
- Terdengar adanya
ronkhi
- Rr : 38x/menit
- SPO2 : 98%
Ds : Muntah Risiko ketidakseimbangan
Ibu pasien mengatakan elektrolit (D.0037)
anaknya mual muntah dan
nafsu makannya berkurang
Do :
- Pasien tampak muntah
- Pasien tampak tidak
menghabiskan
makanannya
RENCANA KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Octaviani Elpa Resi Nama klien : An. R


Tanggal pengkajian : 04/12/2022 Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang praktek : Melon Diagnosa medis : KDK

N DS dan DO Dx keperawatan Perencanaa


o n
Tujuan, kriteria evaluasi Intervensi Rasional
1. Ds : Hipertermia b.d Tujuan : Manajemen Observasi :
Ibu pasien Proses penyakit Setelah dilakukan tindakan Hipertermia - untuk
mengatakan (infeksi) (D.0130) keperawatan selama 3x24 mengetahui
anaknya jam diharapkan Observasi : pasien
demam Termoregulasi membaik - monitor mengalami
Do : dengan suhu tubuh demam atau
- S: Kriteria evaluasi: Terapeutik : tidak
38,5°C - Kejang menurun - sediakan Terapeutik :
- Adanya - Suhu tubuh membaik lingkungan - agar
kejang (L.14134) yang dingin mempercepat
- Turgor - longgarkan menururunka
kulit atau lepaskan n suhu tubuh
teraba pakaian pasien yang
hangat - berikan meningkat
cairan oral - agar pasien
Edukasi : lebih merasa
- anjurkan nyaman
tirah baring - untuk
Kolaborasi : memenuhi
- kolaborasi kebutuhan
pemberian cairan tubuh
cairan dan pasien
elektrolit Edukasi :
intravena - agar
(I.15506) mengurangi
resiko jatuh
terhadap
pasien
Kolaborasi :
- agar cairan
dan elektrolit
pasien
tercukupi
2. Ds : Bersihan jalan napas Tujuan : Manajemen
Observasi :
Ibu pasien tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan Jalan Napas
- untuk
mengatakan Hipersekresi jalan keperawatan selama 3x24 mengetahui
anaknya batuk napas (D.0001) Observasi : pola napas
jam diharapkan Bersihan
berdahak dan jalan napas meningkat - monitor pola pasien
pilek dengan napas - untuk
Do : Kriteria evaluasi: - monitor mengetahui
- Tampak - Produksi sputum bunyi napas bunyi napas
adanya menurun - monitor pada pasien
sputum (L.01001) sputum - untuk
berlebih Terapeutik : mengetahui
- Terdenga - berikan jumlah
r adanya minum hangat sputum
ronkhi (I.01011) pasien
- Rr : Terapeutik :
38x/meni - membantu
t melonggarka
- SPO2 : n jalan napas
98% pasien
Kolaborasi :
- untuk
membantu
meredakan
batuk pasien
3. Ds : Risiko Tujuan : Pemantauan Observasi :
Ibu pasien ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Elektrolit - untuk
mengatakan elektrolit d.d Muntah keperawatan selama 3x24 mengetahui
anaknya mual (D.0037) jam diharapkan Observasi : kadar
muntah dan Keseimbangan elektrolit - monitor elektrolit
nafsu meningkat dengan kadar serum pada
makannya Kriteria evaluasi: elektrolit pasien
berkurang - Serum natrium serum Untuk
Do : meningkat - monitor mengetahui
- Pasien - Serum kalium mual, muntah masih adanya
tampak meningkat Terapeutik : mual dan
muntah - Serum chloride - monitor muntah atau
- Pasien meningkat (L.03021) interval waktu tidak
tampak pemantauan Terapeutik
tidak sesuai dengan - agar
menghabi kondisi pasien pemantauan
skan - dapat
makanan dokumentasik dilakukan
nya an hasil dengan baik
pemantauan
(I. 03122)
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Octaviani Elpa Resi Nama klien (usia) : An. R


Tanggal pengkajian : 04/12/2022 Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang praktek : Melon Diagnosa medis : KDK
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
1. Hipertermia b.d Proses Manajemen S : Ibu pasien
penyakit (infeksi) (D.0130) Hipertermia mengatakan anaknya
demam
Observasi : O:
- memonitor suhu - S : 38,5°C
tubuh - Turgor kulit teraba
Respon : hangat
S : - ibu pasien A : masalah belum
mengatakan anaknya teratasi
demam P : intervensi
O : - Suhu : 38,5°C dilanjutkan
Terapeutik :
- menyediakan
lingkungan yang
dingin
Respon :
S:-
O : - lingkungan
kamar sudah bersuhu
dingin
- melonggarkan atau
lepaskan pakaian
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan sudah
melonggarkan
pakaiannya
O : - pasien tampak
menggunakan pakaian
yang longgar
- memberikan cairan
oral
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
minum lumayan
banyak
O : - pasien tampak
minum lumayan
banyak
Edukasi :
- menganjurkan tirah
baring
Respon :
S:-
O : - pasien tampak
tirah baring
Kolaborasi :
- kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena
Respon :
S:-
O : - pasien diberikan
Kaen 3B 500 cc +
KCL 5 meq / kolf
(I.15506)

2. Bersihan jalan napas tidak Manajemen Jalan S : Ibu pasien


efektif b.d Hipersekresi jalan Napas mengatakan anaknya
napas (D.0001) batuk berdahak
Observasi : O:
- memonitor pola - Tampak adanya
napas sputum berlebih
Respon : - Terdengar adanya
S:- ronkhi
O : - pola napas pasien - Rr : 38x/menit
masih normal - SPO2 : 98%
- memonitor bunyi A : masalah belum
napas teratasi
Respon : P : intervensi
S:- dilanjutkan
O : - terdengar adanya
ronkhi
- memonitor sputum
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
masih batuk berdahak
O : - tampak adanya
sputum
Terapeutik :
- memberikan minum
hangat
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan sudah
memberikan anaknya
minum hangat
O : - pasien tampak
diberikan minum
hangat oleh ibunya
(I.01011)
3. Risiko ketidakseimbangan Pemantauan Elektrolit S : Ibu pasien
elektrolit d.d Muntah mengatakan anaknya
(D.0037) Observasi : mual muntah
- memonitor kadar O : Pasien tampak
elektrolit serum muntah
Respon : A : masalah belum
S:- teratasi
O: P : intervensi
-Natrium :128 dilanjutkan
-Kalium : 2,3
-Chlorida : 93
- memonitor mual,
muntah
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
masih muntah
O : - pasien tampak
masih muntah
Terapeutik :
- memonitor interval
waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi
pasien
Respon :
S:-
O : - dilakukan
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
- mendokumentasikan
hasil pemantauan
Respon :
S:-
O : - dilakuakan
pendokumentasian
hasil pemantauan
(I. 03122)
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Octaviani Elpa Resi Nama klien (usia) : An. E


Tanggal pengkajian : 05/12/2022 Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang praktek : Melon Diagnosa medis : BP
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
1. Hipertermia b.d Proses Manajemen S : Ibu pasien
penyakit (infeksi) (D.0130) Hipertermia mengatakan anaknya
demam masih naik
Observasi : turun
- memonitor suhu O:
tubuh - S : 37,2°C
Respon : - Turgor kulit teraba
S : - ibu pasien hangat
mengatakan anaknya A : masalah belum
demam masih naik teratasi
turun P : intervensi
O : - Suhu : 37,2°C dilanjutkan
Terapeutik :
- menyediakan
lingkungan yang
dingin
Respon :
S:-
O : - lingkungan
kamar sudah bersuhu
dingin
- melonggarkan atau
lepaskan pakaian
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan sudah
melonggarkan
pakaiannya
O : - pasien tampak
menggunakan pakaian
yang longgar
- memberikan cairan
oral
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
minum lumayan
banyak
O : - pasien tampak
minum lumayan
banyak
Edukasi :
- menganjurkan tirah
baring
Respon :
S:-
O : - pasien tampak
tirah baring
Kolaborasi :
- kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena
Respon :
S:-
O : - pasien diberikan
Nacl 0,9% 100 cc
habis dalam 2 jam
(I.15506)
2. Bersihan jalan napas tidak Manajemen Jalan S : Ibu pasien
efektif b.d Hipersekresi jalan Napas mengatakan anaknya
napas (D.0001) masih batuk berdahak
Observasi : O:
- memonitor pola - Tampak adanya
napas sputum berlebih
Respon : - Terdengar adanya
S:- ronkhi
O : - pola napas pasien - Rr : 35x/menit
masih normal - SPO2 : 98%
- memonitor bunyi A : masalah belum
napas teratasi
Respon : P : intervensi
S:- dilanjutkan
O : - terdengar adanya
ronkhi
- memonitor sputum
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
masih batuk berdahak
O : - tampak adanya
sputum
Terapeutik :
- memberikan minum
hangat
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan sudah
memberikan anaknya
minum hangat
O : - pasien tampak
diberikan minum
hangat oleh ibunya
(I.01011)
3. Risiko ketidakseimbangan Pemantauan Elektrolit S : Ibu pasien
elektrolit d.d Muntah mengatakan muntah
(D.0037) Observasi : anaknya sudah
- memonitor kadar berkurang
elektrolit serum O : Pasien tampak
Respon : masih muntah
S:- A : masalah belum
O: teratasi
-Natrium :128 P : intervensi
-Kalium : 2,3 dilanjutkan
-Chlorida : 93
- memonitor mual,
muntah
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
masih muntah
O : - pasien tampak
masih muntah
Terapeutik :
- memonitor interval
waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi
pasien
Respon :
S:-
O : - dilakukan
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
- mendokumentasikan
hasil pemantauan
Respon :
S:-
O : - dilakuakan
pendokumentasian
hasil pemantauan
(I. 03122)

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Octaviani Elpa Resi Nama klien (usia) : An. E


Tanggal pengkajian : 06/12/2022 Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang praktek : Melon Diagnosa medis : KDK
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
1. Hipertermia b.d Proses Manajemen S : Ibu pasien
penyakit (infeksi) (D.0130) Hipertermia mengatakan anaknya
demam masih naik
Observasi : turun
- memonitor suhu O:
tubuh - S : 36,6°C
Respon : - Turgor kulit teraba
S : - ibu pasien hangat
mengatakan anaknya A : masalah teratasi
sudah tidak demam P : intervensi
O : - Suhu : 36,6°C dihentikan
Terapeutik :
- menyediakan
lingkungan yang
dingin
Respon :
S:-
O : - lingkungan
kamar sudah bersuhu
dingin
- melonggarkan atau
lepaskan pakaian
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan sudah
melonggarkan
pakaiannya
O : - pasien tampak
menggunakan pakaian
yang longgar
- memberikan cairan
oral
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
minum lumayan
banyak
O : - pasien tampak
minum lumayan
banyak
Edukasi :
- menganjurkan tirah
baring
Respon :
S:-
O : - pasien tampak
tirah baring
Kolaborasi :
- kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena
Respon :
S:-
O : - pasien diberikan
Nacl 0,9% 100 cc
habis dalam 2 jam
(I.15506)
2. Bersihan jalan napas tidak Manajemen Jalan S : Ibu pasien
efektif b.d Hipersekresi jalan Napas mengatakan anaknya
napas (D.0001) masih batuk berdahak
Observasi : O:
- memonitor pola - Tampak adanya
napas sputum berlebih
Respon : - Terdengar adanya
S:- ronkhi
O : - pola napas pasien - Rr : 36x/menit
masih normal - SPO2 : 99%
- memonitor bunyi A : masalah belum
napas teratasi
Respon : P : intervensi
S:- dilanjutkan
O : - terdengar adanya
ronkhi
- memonitor sputum
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
masih batuk berdahak
O : - tampak adanya
sputum
Terapeutik :
- memberikan minum
hangat
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan sudah
memberikan anaknya
minum hangat
O : - pasien tampak
diberikan minum
hangat oleh ibunya
(I.01011)
3. Risiko ketidakseimbangan Pemantauan Elektrolit S : Ibu pasien
elektrolit d.d Muntah mengatakan anaknya
(D.0037) Observasi : sudah tidak muntah
- memonitor kadar O : Pasien tampak
elektrolit serum masih sudah tidak
Respon : muntah
S:- A : masalah belum
O: teratasi
-Natrium : 135 P : intervensi
-Kalium : 3,5 dilanjutkan
-Chlorida :98
- memonitor mual,
muntah
Respon :
S : - ibu pasien
mengatakan anaknya
sudah tidak muntah
O : - pasien tampak
sudah tidak muntah
Terapeutik :
- memonitor interval
waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi
pasien
Respon :
S:-
O : - dilakukan
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
- mendokumentasikan
hasil pemantauan
Respon :
S:-
O : - dilakuakan
pendokumentasian
hasil pemantauan
(I. 03122)

Anda mungkin juga menyukai